Anda di halaman 1dari 64

STATISTIKA

Devi Barkahtin N (170332614


Ghina Wijayanti (170332614534)
Mega Murti (170332614540)
Muhammad Kemal A (170332614
Siti Khoirunnisa (170332614546)
BAB 11
HIPOTESIS
PENGERTIAN HIPOTESIS

Hipotesis pada dasarnya merupakan suatu proposisi


atau anggapan yang mungkin benar, dan sering
digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan/
pemecahan persoalan ataupun untuk dasar penelitian
lebih lanjut.
Hipotesis statistik ialah suatu pernyataan tentang
bentuk fungsi suatu variable atau tentang nilai
sebenarnya suatu parameter

3
KONSEP HIPOTESIS

Hipotesis (atau lengkapnya hipotesis statistik) merupakan suatu anggapan


atau suatu dugaan mengenai populasi.

Sebelum menerima atau menolak sebuah hipotesis, seorang peneliti harus


menguji keabsahan hipotesis tersebut untuk menentukan apakah hipotesis
itu benar atau salah.
H0 dapat berisikan tanda kesamaan (equality sign) seperti : = , ≤ , atau ≥.
Bilamana H0 berisi tanda kesamaan yang tegas (strict equality sign) = ,
maka Ha akan berisi tanda tidak sama (not-equality sign). Jika H0 berisikan
tanda ketidaksamaan yang lemah (weak inequality sign) ≤ , maka Ha akan
berisi tanda ketidaksamaan yang kuat (stirct inequality sign) > ; dan jika H0
berisi ≥, maka Ha akan berisi <.

4
CONTOH
�0:� = � ��:� ≠ � �0 :� ≤ �

��:� > � �0 :� ≥ � ��:� < �

The Power of PowerPoint | thepopp.com 5


Langkah- langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Langkah 4 Langkah 3
Tentukan taraf signifikasi
Cari ttabel

Langkah 5 Langkah 2
Tentukan criteria pengujian Hitung thitung atau zhitung (salah satu
tergantung σ tak diketahui atau
diketahui)

Langkah 6 Langkah 1
Bandingkan thitung dengan ttabel atau zhitung dengan ztabel Tulis Ha dan H0 dalam bentuk kalimat.
Buatlah kesimpulannya. Tulis Ha dan H0 dalam bentuk statistik.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 6


3 Menghitung thitung atau zhitung (salah satu tergantung σ tak diketahui
atau diketahui)

The Power of PowerPoint | thepopp.com 7


Penentuan kriteria pengujian dan nilai kritis

Uji dua pihak (Two Uji satu pihak untuk Uji satu pihak untuk
Tail Test) pihak kiri pihak kanan
Uji dua pihak digunakan bila Uji pihak kiri digunakan apabila : Uji pihak kanan digunakan apabila :
hipotesis nol (H0) berbunyi “sama hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih hipotesis nol (H0) berbunyi “lebih kecil
dengan” dan hipotesis alternatifnya besar atau sama dengan ()” dan atau sama dengan ()” dan hipotesis
(Ha) berbunyi “tidak sama dengan” hipotesis alternatifnya berbuyi “lebih alternatifnya berbuyi “lebih besar (>)”
kecil (<)”

The Power of PowerPoint | thepopp.com 8


Contoh soal Uji dua pihak
Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji
hipotesis yang menyatakan bahwa daya tahan
berdirinya pramuniaga (pelayan took) di Jakarta
adalah 4 jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang
yang diambil secara random terhadap pelayanan
took yang dimintai keterangan masing-masing
memberikan data sebagai berikut:
32345678534566788534563233

kesimpulannya:
Penyelesaian: H0 yang berbunyi :”dengan tahan
Berdasarkan pertanyaan tersebut maka menentukan H 0 berdiri pramuniaga di Jakarta = 4
dan Ha dalam bentu kalimat jam/hari”diterima. Sebaliknya Ha
H0 : daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta adalah 4
yang berbunyi : “daya tahan berdiri
jam/ hari
Ha : daya tahan berdiri pramuniaga di Jakarta adalah 4 pramuniaga di Jakarta 4 jam/hari”
jam/ hari ditolak.
Contoh soal Uji satu pihak untuk pihak kiri
Suatu perusahaan lampu pijar merk Laser, menyatakan bahwa daya tahan
lampu yang dibuat paling sedikit 400 jam. Berdasarkan produsen tersebut,
maka lembaga konsumen akan melakukan pengujian, apakah daya tahan
lampu itubetul 400 jam atau tidak, sebab ada keluhan dari
masyarakatyang menyatakan bahwa lampu pijar merk tersebut cepat
putus.
Untuk membuktikan pernyataan prosedur lampu pijar tersebut, maka
lembaga konsumen akan melakukan pengujian, apakah daya tahan lampu
itu betul 400 jam atau tidak, sebab ada keluan dari masyarakat yang
menyatakan bahwa lampu pijar merk Laser tersebut cepat putus.
Untuk membuktikan pernyataan produsen lampu pijar, maka dilakukan
penelitian melalui uji coba terhadap daya tahan 25 lampu yang diambil
secara acak. Dari uji coba diperoleh data tentang daya tahan 25 lampu
sebagai berikut:
450 390 400 480 500 380 350 400 340 300 300 345 375 425 400
425 390 340 350 360 300 200 300 250 400

Penyelesaian:
Berdasarkan pertanyaan tersebut maka menentukan H 0
dan Ha dalam bentu kalimat
H0 : daya tahan lampu yang dibuat paling sedikit 400 jam
Kesimpulannya:
Ha : daya tahan lampu yang dibuat lebih kecil dari 400 Pernyataan produsen lampu, yang meyatakan
jam bahwa daya tahan lampu pijar merk Laser
paling sedikit 400 jam ditolak dan daya tahan
lampu lebih kecil dari 400 jam diterima.
ontoh soal Uji satu pihak untuk pihak kanan
Karena terlihat ada kelesuhan dalam perdagangan jeruk,
maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa kg
jeruk yang dapat terjual oleh pedagang pada setiap hari.
Berdasarkan pengamatan sepintas terhadap pedagang jeruk,
maka peneliti mengajukan hipotesis bahawa pedangang
jeruk tiap hari paling banyak dapat menjual 100 kg jeruk
kepada konsumen.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka telah dilakukan
pengumpulan data terhadap 20 pedagang jeruk.
Pengambilakn sampel 20 pedagang jeruk dilakukan secara
acak. Data dari 20 pedagang diberikan data sebagai berikut:
98 80 120 90 70 100 60 85 95 100 70 95 90 85 75
90 70 90 60 110

Penyelesaian:
Berdasarkan pertanyaan tersebut maka menentukan H 0 dan
Ha dalam bentu kalimat
H0 : pedagang jeruk tiap hari paling banyak dapat menjual
100 kg jeruk kepada konsumen Kesimpulannya:
Ha : pedagang jeruk tiap hari dapat menjual lebih dari 100 kg
Pedagang jeruk tiap hari paling
jeruk kepada konsumen
banyak dapat menjuat 100 kg kepada
konsumen adalah betul.
Tipe-tipe Hipotesis Statistik
1.  Berdasarkan Jenis Parameternya

a.  Pengujian hipotesis tentang rata-rata

Pengujian hipotesis tentang rata-rata adalah pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang di
dasarkan atas informasi sampelnya.

Contohnya: Pengujian hipotesis satu rata-rata

b. Pengujian hipotesis tentang proporsi

Pengujian hipotesis tentang proporsi adalah pengujian hipotesis mengenai proporsi populasi yang di
dasarkan atas informasi sampelnya.

Contohnya: Pengujian hipotesis satu proporsi


c. Pengujian hipotesis tentang varians

Pengujian hipotesis tentang varians adalah


pengujian hipotesis mengenai rata-rata populasi yang
di dasarkan atas informasi sampelnya.
Contohnya: Pengujian hipotesis tentang satu varians
2. Berdasarkan Jumlah Sampelnya

a. Pengujian hipotesis sampel besar

Pengujian hipotesis sampel besar adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih besar dari 30 (n
> 30).

b. Pengujian hipotesis sampel kecil

Pengujian hipotesis sampel kecil adalah pengujian hipotesis yang menggunakan sampel lebih kecil atau sama
dengan 30 (n ≤ 30).

14
3. Berdasarkan Jenis Distribusinya
a. Pengujian hipotesis dengan distribusi  Z
Pengujian hipotesis dengan distribusi  Z adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi Z sebagai uji
statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel normal standard.
Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan dengan nilai
dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol
(Ho) yang di kemukakan.

Contohnya :
1. Pengujian hipotesis satu dan beda dua rata-rata sampel
besar
2. Pengujian satu dan beda dua proporsi
b. Pengujian hipotesis dengan distribusi t (t-
student)
Pengujian hipotesis  dengan distribusi t adalah pengujian
hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik.
Tabel pengujiannya disebut tabel t-student. Hasil uji statistik ini
kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk
menerima atau menolak hipotesis nol (Ho) yang di kemukakan.

Contohnya : Pengujian hipotesis satu rata-rata sampel kecil

c. Pengujian hipotesis dengan distribusi  χ2 ( kai


kuadrat)
Pengujian hipotesis  dengan distribusi χ2 ( kai kuadrat) adalah
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi χ2 sebagai uji
statistik. Tabel pengujiannya disebut tabel χ2. Hasil uji statistik
ini kemudian di bandingkan dengan nilai dalam tabel untuk
Contohnya :

1.  Pengujian hipotesis beda tiga proporsi

2. Pengujian Independensi

3. Pengujian hipotesis kompatibilitas

d. Pengujian hipotesis dengan distribusi F (F-ratio)

Pengujian hipotesis  dengan distribusi F (F-ratio) adalah pengujian hipotesis


yang menggunakan distribusi F (F-ratio) sebagai uji statistik. Tabel
pengujiannya disebut tabel F. Hasil uji statistik ini kemudian di bandingkan
dengan nilai dalam tabel untuk menerima atau menolak hipotesis nol (H o)
yang di kemukakan.

Contohnya :

1.  Pengujian hipotesis beda tiga rata-rata

2. Pengujian hipotesis kesamaan dua varians


4. Berdasarkan Arah atau Bentuk Formulasi Hipotesisnya

a. Pengujian hipotesis dua pihak (two tail test)

Pengujian hipotesis dua pihak adalah pengujian hipotesis di mana


hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1)
berbunyi “tidak sama dengan” (Ho = dan H1 ≠)

b. Pengujian hipotesis pihak kiri atau sisi kiri

Pengujian hipotesis pihak kiri adalah pengujian hipotesis di mana


hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih besar atau sama
dengan” dan hipotesis alternatifnya (H1) berbunyi “lebih kecil” atau “lebih
kecil atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≥ dan H1 < atau H1 ≤ ). Kalimat
“lebih kecil atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling sedikit atau
paling kecil”.
c. Pengujian hipotesis pihak kanan atau sisi kanan

Pengujian hipotesis pihak kanan adalah pengujian hipotesis di mana


hipotesis nol (Ho) berbunyi “sama dengan” atau “lebih kecil atau sama
dengan” dan hipotesis alternatifnya (H 1) berbunyi “lebih besar” atau
“lebih besar atau sama dengan” (Ho = atau Ho ≤ dan H1 > atau H1 ≥).
Kalimat “lebih besar  atau sama dengan” sinonim dengan kata “paling
banyak atau paling besar”.
E. Pengujian Hipotesis Rata-Rata

a. Sampel besar ( n > 30 )


Uji statistiknya menggunakan distribusi Z.
Prosedurnya :
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo

c. Ho : µ = µo

H1 : µ ≠ µo
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z table (Z α)

Yakni menentukan nilai α sesuai soal, kemudian nilai Z α atau Zα/2 ditentukan


dari tabel.
3. Kriteria Pengujian

a. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo


Ho di terima jika Zo ≤ Zα
Ho di tolak jika Zo > Zα

b. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo


Ho di terima jika Zo ≥ - Zα
Ho di tolak jika Zo < - Zα

c. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo


Ho di terima jika -  Zα/2  ≤  Zo ≤ Zα/2  
Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2  
4. Uji Statistik

a. Simpangan baku populasi ( σ ) diketahui : 


b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak diketahui :
5. Kesimpulan

a)      Jika H0 diterima maka H1 ditolak

b)      Jika H0 di tolak maka H1 diterima

25
Contoh soal :
Suatu pabrik susu “Good Milk” melakukan pengecekan terhadap produk
mereka, apakah rata-rata berat bersih satu kaleng susu bubuk yang diproduksi
dan dipasarkan masih tetap 400 gram atau sudah lebih kecil dari itu. Dari data
sebelumnya diketahui bahwa simpangan baku bersih per kaleng adalah 125
gram. Dari sampel 50 kaleng yang diteliti, diperoleh rata-rata berat bersih 375
gram. Dapatkah diterima bahwa berat bersih rata-rata yang dipasarkan tetap
400 gram? Ujilah dengan taraf nyata 5 %!
Penyelesaian :

Diketahui :
n = 50, X = 375
σ = 125, µo = 400

Jawab :
a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ = 400

H1 : µ < 400


b. Taraf nyata dan nilai  tabelnya :

α = 5% = 0,05

Z0,05  = -1,64 (pengujian sisi kiri)

c. Kriteria pengujian :

Ho di terima jika Zo ≥ - 1,64


Ho di tolak jika Zo < - 1,64
d. Uji Statistik
e. Kesimpulan

Karena Zo = -1,41 ≥ - Z0,05 = - 1,64 maka Ho diterima. Jadi, berat


bersih rata-rata susu bubuk merek “”Good Milk” per kaleng yang
dipasarkan sama dengan 400 gram.
b. Sampel Kecil (n ≤ 30)

Uji statistiknya menggunakan distribusi t.


Prosedurnya :
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo

H1 : µ ≠ µo
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t- tabel

Yakni menentukan nilai α sesuai soal, kemudian menentukan derajat bebas,


yaitu db = n – 1, lalu menentukan nilai tα;n-1  atau
tα/2;n-1  ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian
a. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ > µo

•Ho diterima jika to ≤ tα


•Ho ditolak jika to > tα

b. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ < µo

•Ho diterima jika to ≥ - tα


•Ho ditolak jika to < - tα

c. Untuk Ho : µ = µo dan H1 : µ ≠ µo

•Ho diterima jika -  tα/2  ≤  to ≤ tα/2  


•Ho ditolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2  
4. Uji Statistik

a. Simpangan baku populasi ( σ ) diketahui :

b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak


diketahui :
5. Kesimpulan

Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho, yakni :


a)      Jika H0 diterima maka H1 ditolak
b)      Jika H0 ditolak maka H1 diterima
Contoh soal :

Sebuah sampel terdiri atas 15 kaleng cat, memiliki isi


berat kotor (dalam kg/kaleng) seperti pada data berikut ini :

1,21                1,21                 1,23                


1,20                 1,21
1,24                1,22                 1,24                
1,21                 1,19
1,19                1,18                 1,19                
1,23                 1,18

Jika di gunakan taraf nyata 1%, dapatkah kita menyakini


bahwa populasi cat dalam kaleng rata-rata memiliki berat
kotor 1,2 kg/kaleng? (dengan alternatif tidak sama
dengan). Berikan evaluasi anda!
Penyelesaian :

Diketahui :
n = 15, α= 1%,  µo = 1,2
Jawab:
∑X = 18,13
∑X2 = 21,9189
X = 18,13 / 15
  = 1,208
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ = 1,2
H1 : µ ≠ 1,2

b. Taraf nyata dan nilai  tabelnya :


 α = 1% = 0,01
tα/2 = 0,005 dengan db = 15-1 = 14
t0,005;14  = 2,977
c. Kriteria Pengujian

Ho di terima apabila : - 2,977 ≤ to ≤ - 2,977

Ho di tolak : to > 2,977 atau to < - 2,977

d. Uji Statistik
e. Kesimpulan

Karena –t0,005;14 = -2,977 ≤ to = 1,52 ≤  t0,005;14 = - 2,977 maka Ho diterima.


Jadi, populasi cat dalam kaleng secara rata-rata berisi berat kotor 1,2
kg/kaleng.

40
2. Pengujian Hipotesis Beda Dua Rata-Rata

a. Sampel besar ( n > 30 )


Uji statistiknya menggunakan distribusi Z.
Prosedurnya :

1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ = µo
H1 : µ > µo
b. Ho : µ = µo
H1 : µ < µo
c. Ho : µ = µo
H1 : µ ≠ µo
2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai Z tabel (Z α)

Yakni mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai Z α atau Zα/2 ditentukan


dari tabel.
3. Kriteria Pengujian

a. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2

Ho di terima jika Zo ≤ Zα

Ho di tolak jika Zo > Zα

b. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2

Ho di terima jika Zo ≥ - Zα

Ho di tolak jika Zo < - Zα

c. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2

Ho di terima jika -  Zα/2  ≤  Zo ≤ Zα/2  

Ho di tolak jika Zo > Zα/2 atau Zo < - Zα/2  


4. Uji Statistik
a. Simpangan baku populasi ( σ ) diketahui :

b. Simpangan baku populasi ( σ ) tidak


diketahui :
5. Kesimpulan

Menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan Ho (sesuai dengan


kriteria pengujiannya).

Jika H0 diterima maka H1 ditolak

Jika H0 ditolak maka H1 diterima


Contoh Soal :

Seseorang berpendapat bahwa rata-rata


jam kerja buruh di daerah A dan B sama
dengan alternatif A lebih besar dari pada B.
Untuk itu, di ambil sample di kedua daerah,
masing-masing 100 dan 70 dengan rata-rata
dan simpangan baku 38 dan 9 jam per
minggu serta 35 dan 7 jam per minggu.
Ujilah pendapat tersebut dengan taraf nyata
5% dengan catatan untuk simpangan baku
kedua populasi sama besar !
Penyelesaian :

Diketahui :
n1 =  100 X1  = 38 s₁ = 9
n2 = 70 X2  = 35 s₂ = 7

Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :
Ho : µ₁ = µ₂
 H1 : µ₁ > µ₂
b. Taraf nyata dan nilai  tabelnya :
α  = 5% = 0,05
Z0,05  = 1,64 (pengujian sisi kanan)
c. Kriteria pengujian :

Ho di terima jika Zo ≤  1,64

Ho di tolak jika Zo > 1,64


d. Uji Statistik :

e. Kesimpulan
Karena Zo = 2,44 >  Z0,05 =  1,64 maka Ho ditolak.
Jadi, rata-rata jam kerja buruh di daerah A dan daerah
B adalah tidak sama.
b. Sampel kecil ( n ≤ 30 )
Uji statistiknya menggunakan distribusi t. Prosedurnya :
1. Formulasi hipotesis
a. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ > µ2
b.Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ < µ2
c. Ho : µ₁ = µ2
H1 : µ₁ ≠ µ2

2. Penentuan nilai α (taraf nyata) dan nilai t tabel (t α)


Yakni mengambil nilai α sesuai soal, kemudian nilai
tα atau tα/2 ditentukan dari tabel.
3. Kriteria Pengujian

a. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 > µ2


Ho di terima jika to ≤ tα
Ho di tolak jika to > tα

b. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 < µ2


Ho di terima jika to ≥  tα
Ho di tolak jika Zo < - tα

c. Untuk Ho : µ1 = µ2 dan H1 : µ1 ≠ µ2


Ho di terima jika -  tα/2  ≤  to ≤ tα/2  
Ho di tolak jika to > tα/2 atau to < - tα/2  
4. Uji Statistik

Keterangan :
d  = rata-rata dari nilai d
sd = simpangan baku dari nilai d
n = banyaknya pasangan
db =  n-1
5. Kesimpulan

Yakni menyimpulkan tentang penerimaan atau penolakan H o (sesuai dengan


kriteria pengujiannya).

Jika H0 diterima maka H1 ditolak

Jika H0 ditolak maka H1 diterima


Contoh Soal :

1. Sebuah perusahan mengadakan pelatihan teknik pemasaran. Sampel


sebanyak 12 orang dengan metode biasa dan 10 orang dengan terprogram.
Pada akhir pelatihan diberikan evaluasi dengan materi yang sama. Kelas
pertama mencapai nilai rata-rata 75 dengan simpangan baku 4,5. Ujilah
hipotesis kedua metode pelatihan, dengan alternatif keduanya tidak sama!
Gunakan taraf nyata 10%! Asumsikan kedua populasi menghampiri distribusi
normal dengan varians yang sama!
Penyelesaian :
Diketahui :
n1 =  12            X1 = 80                        s₁ = 4
n2 = 10             X2 = 75                        s₂ = 4,5
Jawab:
a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ₁ = µ₂

H1 : µ₁ ≠ µ₂
b. Taraf nyata dan nilai  tabelnya :
 α = 10% = 0,10
= 0,05
db       = 12 + 10 – 2 = 20
t0,05;20 = 1,725
c. Kriteria pengujian :
Ho di terima apabila -1,725 ≤ t0  ≤  1,725
Ho di tolak apabila t0 > 1,725 atau t0 < -1,725

d. Uji Statistik
e. Kesimpulan
Karena t0 = 2,76 >  t0,05;20 =  1,725 maka Ho ditolak. Jadi, kedua metode
yang digunakan dalam pelatihan tidak sama hasilnya.
2. Untuk mengetahui apakah keanggotaan dalam organisasi
mahasiswa memiliki akibat baik atau buruk terhadap
prestasi akademik seseorang, diadakan penelitian
mengenai mutu rata-rata prestasi akademik. Berikut ini
data selama periode 5 tahun :

Tahun
1 2 3 4 5
Anggota 7,0 7,0 7,3 7,1 7,4
Bukan 7,2 6,9 7,5 7,3 7,4
anggota
Ujilah pada taraf nyata 1% apakah keanggotaan dalam organisasi
mahasiswa berakibat buruk pada prestasi akademiknya dengan asumsi bahwa
populasinya normal !
Penyelesaian :
a. Formulasi hipotesisnya :

Ho : µ₁ = µ₂

H1 : µ₁ < µ₂
b. Taraf nyata dan nilai  tabelnya :
α = 1% = 0,01
= 0,05
db       = 5 - 1 = 4
t0,01;4 = -3,747

c. Kriteria pengujian : 
Ho diterima apabila  t0  ≥ - 3,747
Ho ditolak apabila t0 < - 3,747
d. Uji Statistik :

Anggota Bukan d d2
Anggota

7,0 7,2 -0,2 0,04

7,0 6,9 0,1 0,01

7,3 7,5 -0,2 0,04

7,1 7,3 -0,2 0,04

7,4 7,4 0,0 0,00

Jumlah -0,5 0,13


e. Kesimpulan
Karena t0 = -1,6 >  t0,01;4 =  -3,747, maka
Ho diterima. Jadi, keanggotaan organisasi bagi
mahasiswa tidak memberikan pengaruh buruk
terhadap prestasi akademiknya.
Tingkat Signifikansi Amatan
Dengan simbol � disebut juga taraf signifikansi, taraf arti, taraf nyata
atau probability (p), taraf kesalahan dan taraf kekeliruan. Taraf signifikansi
dinyatakan dalam dua atau tiga desimal atau dalam persen.

Taraf signifikansi >< Taraf


kepercayaan
Jika taraf signifikansi = 5%, maka dengan kata lain dapat disebut taraf
kepercayaan = 95%. Demikian seterusnya.
Dalam penelitian sosial, besarnya � biasanya diambil 5% atau 1% (0,05
atau 0,01). Arti �=0,01 ialah kira – kira 1 dari 100 kesimpulan akan menolak
hipotesis yang seharusnya diterima. Atau dengan kata lain kira – kira 99%
percaya bahwa kita telah membuat kesimpulan yang benar.
Thank you!
Any questions?

The Power of PowerPoint – thepopp.com


Font: Ubuntu font family
Icons: Elegant Icon Font

Anda mungkin juga menyukai