Anda di halaman 1dari 15

Pengujian Hipotesa

Dalam mengambil keputusan seringkali kita harus


membuat pemisalan (asumsi) tentang populasinya.
Pemisalan tersebut yang bisa benar atau salah disebut
hipotesa statistik.

Contoh Uji Dua Fihak:


Telah dilakukan pengumpulan data untuk menguji hipotesis yang
menyatakan bahwa daya tahan berdiri pramuniaga (pelayan toko) di
Jakarta adalah 4 Jam/hari. Berdasarkan sampel 31 orang yang
diambil secara random terhadap pelayan toko yang dimintai
keterangan masing-masing memberikan data sebagai berikut. (untuk
penelitian yang sesungguhnya tentu sampelnya tidak hanya 31 orang)
3234567853456678853456234563233
Berdasarkan pertanyaan tersebut diatas,maka
n=31;0=4 jam/hari,
Harga X dan s dihitung
Harga X

dihitung dengan rumus Xi


n

Harga s (simpangan baku sampel) dihitung dengan rumus


mnghitung simpangan baku sampel.
S ditemukan = 1,81
Jadi rata-rata daya tahan berdiri pramuniaga berdasarkan sampel
31 responden adalah 4,645 jam/hari. Selanjutnya rata-rata
sampel tersebut akan diuji, apakan ada perbedaan secara
signifikan atau tidak dengan yang hipotesiskan, dimana dalam
hipotesis daya tahan berdiri adalah 4 jam tiap hari.
Untuk pengujian hipotesis ini digunakan rumus 5.1 yaitu:

Untuk membuat keputusan apakah hipotesis ini terbukti atau tidak, maka harga
t hitung tersebut dibandingkan dengan t tabel (lihat tabel II lampiran). Untuk
melihat harga t tabel, maka didasarkan pada (dk) derajat kebebasan, yang
besarnya adalah n 1,yaitu 31 1 = 30. Bila taraf kesalahan () ditetapkan
5%, sedangkan pengujian dilakukan dengan menggunakan uji dua fihak, maka
harga t tabel adalah = 2,042.
Untuk mempermudah dimana kedudukan t hitung dan t tabel maka perlu dibuat
gambar sebagai berikut. Dalam gambar terlihat bahwa ternyata harga t hitung
berada pada daerah penerimaan Ho.(Karena t hitung lebih kecil dari t tabel).
Dengan demikian Hipotesis nol (Ho) yang menyatakan bahwa daya tahan
berdiri pramuniaga di Jakarta adalah 4 jam/hari diterima. Jadi kalau Ho
diterima, berarti hepotesis nol yang menyatakan bahwa daya tahan berdiri 4
jam itu dapat digeneralisasikan atau dapat diberlakukan untuk seluruh
populasi.

Daerah
Penolakan
Ho

-2,042

Daerah
Penolakan
Ho

Daerah
Penerimaan
Ho
-1,98

1,98

Gambar 5.3 Penerapan Uji Dua Fihak

2,042

2. Uji Satu Fihak (One Tail Test)


a. Uji Pihak Kiri
Uji pihak kiri digunakan apabila: hipotesis nol (Ho) berbunyi lebih besar atau
sama dengan () dan hipotesis alternatifnya berbunyi lebih kecil (<), kata
lebih besar atau sama dengan sinonim kata paling sedikit atau paling kecil.
Contoh rumusan hipotesis:
Hipotesis nol
: Daya tahan lampu merk A paling sedikit 400 jam
(lebih besar atau sama dengan () 400 jam;
Hipotesis alternatif
: Daya tahan lampu merk Alebih kecil dari (<) 400 jam.
Atau dapat ditulis singkat:
Ho : 0 400 jam
Ha : 0 < 400 jam
Uji fihak kiri dapat digambarkan seperti gambar 5.4 berikut :

Daerah
Penolakan
Ho

Daerah
Penerimaan
Ho

Gambar 5.4 Uji Fihak Kiri


Dalam uji fihak kiri ini berlaku ketentuan, bila harga t hitung jatuh pada
daerah penerimaan Ho lebih besar atau sama dengan () dari t tabel, maka
Ho diterima dan Ha ditolak.

Contoh Uji Fihak Kiri:


Suatu perusahaan lampu pijar merk Laser, menyatakan bahwa daya tahan
lampu yang dibuat paling sedikit 400 jam. Berdasarkan pertanyaan
produsen tersebut, maka lembaga konsumen akan melakukan pengujian,
apakah daya tahan lampu itu betul 400 jam atau tidak, sebab ada keluhan
dari masyarakat yang menyatakan bahwa lampu pijar merk Laser tersebut
cepat putus.
Untuk membuktikan pernyataan produsen lampu pijar tersebut, maka
dilakukan penelitian melalui uji coba terhadap daya tahan 25 lampu yang
diambil secara random. Dari uji coba diperoleh data tentang daya tahan 25
lampu sebagai berikut:
450 390 400 480 500 380 350 400 340 300 300 345 375 425 400 425 390
340 350 360 300 200 300 250 400

Untuk membuktikan pernyataan produsen lampu pijar tersebut, maka perlu


dirumuskan hipotesis statistik adalah:
Ho :
Ha :
Kalau rumusan hipotesis seperti tersebut di atas maka pengujiannya dilakukan
dengan uji fihak kiri. Rumus untuk menghitung besarnya t hitung sama
dengan uji dua fihak, yaitu rumus 5.1 sebelum dimasukkan kedalam rumus
maka perlu dihitung rata-rata dan simpangan bakunya.

Simpangan baku sampel = 68,25

dk = n 1 = 25 1 = 24. jadi t tabel dengan dk = 24, dan taraf kesalahan


5% unuk uji satu fihak = 1,711. Ternyata t hitung jauh pada penerimaan Ha,
oleh karena itu maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi pernyataan produsen
lampu, yang menyatakan bahwa daya tahan lampu pijar merk Laser paling
sedikit 400 jam ditolak,karena Ha yang diterima, maka dapat dinyatakan
bahwa daya tahan lampu lebih kecil dari 400 jam. Berdasarkan data sampel
daya tahan lampu itu rata-rata hanya 366 jam. Untuk melihat dimana
kedudukan t maka dapat dilihat pada gambar 5.5 berikut.

-2,49
-1,71
Gambar 5.5 Penerapan Uji Fihak Kiri Pada Lampu Merk A

b. Uji Fihak Kanan


Uji fihak kanan digunakan apabila hipotesis nol (Ho) berbunyi lebih kecil atau
sama dengan () dahhipotesis alternatifnya (Ha) berbunyi lebih besar (>).
Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan kata paling besar.
Contoh rumusan hipotesis:
Hipotesis nol
: Pedagang buah paling besar bisa menjual buah jeruk
100 kg tiap hari.
Hipotesis alternatif
: Pedagang buah dapat menjual buah jeruknya lebih
dari 100 kg tiap hari.
Atau dapat ditulis singkat :
Ho : 0 100 kg/hr
Ha : 0 > 100 kg/hr
Uji fihak kanan dapat digambarkan seperti gambar 5.6 berikut :

Daerah
Penerimaan
Ho

Daerah
Penolakan Ho/
Penerimaan Ha

Gambar 5.6 Uji Fihak Kanan


Dalam uji dua fihak ini berlaku ketentuan bahwa, bila harga t hitung lebih
kecil atau sama dengan () harga t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Contoh Uji Pihak Kanan:


Karena terlihat ada kelesuan dalam perdagangan jeruk, maka akan
dilakukan penelitian untuk mengetahui berapa kg jeruk yang dapat dijual
oleh pedagang pada setiap hari. Berdasarkan pengamatan sepintas
terhadap perdagangan jeruk, maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa
pedagang jeruk tiap hari paling banyak dapat menjual 100 kg kepada
konsumen.
Berdasarkan hipotesis tersebut, maka telah dilakukan pengumpulan data
terhadap 20 pedagang jeruk. Pengambilan sampel 20 pedagang jeruk
dilakukan secara random. Data dari 20 pedagang diberikan data sebagai
berikut;
98 80 120 90 70 100 60 85 95 100 70 95 90 85 75 90 70 90 60 110

Hipotesis statistik untuk uji fihak kanan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Ho : 0 100 kg/hr
Ha : 0 < 100 kg/hr
Dari data tersebut diperoleh rata-rata jeruk yang dapat dijual setiap hari =
86,65 dan simpangan baku s = 15,83
Harga-harga selanjutnya dimasukan dalam rumus 5.1.

Bila taraf kesalahan 5%, dk = n 1 = 20 1 = 19, maka untuk uji satu


fihak, harga t tabel = 1,729. Untuk dapat membuat keputusan apakah Ho
ditolak atau diterima, maka kedudukan t hitung dan t tabel dapat disusun
dalam gambar 5.7 berikut

-3,77

1,729
Gambar 5.7 Penerapan Uji Pihak Kanan

Berdasarkan gambar tersebut, terlihat bahwa t hitung ternyata jatuh pada


daerah penerimaan Ho. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak. Jadi
dapat disimpulkan bahwa pedagang jeruk setiap hari paling banyak hanya
menjual 100 kg adalah betul.

Anda mungkin juga menyukai