C Tpat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 33

By.

Alex Indra Sutejo


Consultant Security Services
C-TPAT
Custom – Trade Partnerships Against Terrorism

Indonesia merupakan salah satu Negara yang dijadikan tujuan


investasi oleh investor asing.
Banyak pembeli (Buyer) yang membuat produknya di Indonesia
dan kemudian di ekspor ke berbagai Negara terutama ke Amerika
Serikat.
Bagi perusahaan yg meng-ekspor produknya ke USA harus
menerapkan Sitem pemeriksaan dengan sistem C-TPAT.
Apa itu C-TPAT? dan apa yang harus anggota satpam lakukan
untuk mendukung program perusahaan melaksanakan C-TPAT?
Mari kita pelajari bersama
Custom – Trade Partnerships Against Terrorism
Custom – Trade Partnerships Against Terrorism
17 Titik pemeriksaan
Custom – Trade Partnerships Against Terrorism

Bumper
Engine ( Mesin )
Tires ( Ban )
Floor Trukc (Bagian Bawah Truk)
Fuel Tanks
Cab Outside / Undercarriage
Air Tanks Outsite /Inside Doors
Drive Shafts Floor ( Trailer )
Fifth Wheel Aide Walls
Celling /Roof
Front Wall
Refrigeration Unit
Exhaust
Kawasan Berikat 
(Bonded Zone)
Yaitu suatu bangunan,kawasan atau tempat dengan batas
batas tertentu yang didalamnya dilakukan kegiatan usaha
industri pengolahan produk baik barang maupun jasa yang
dilaksanakan untuk tujuan ekspor.
Sering disebut Export Processing Zone karena
umumnya kawasan ini ditujukan untuk pengolahan produk
tujuan ekspor.
Di dalam kawasan berikat diberlakukan ketentuan khusus
di bidang pabean terhadap barang yang dimasukkan dari
luar daerah atau dari dalam daerah pabean lainnya tanpa
dikenakan pungutan bea, cukai, dan/atau pungutan negara
lainnya hingga barang tersebut digunakan untuk tujuan
impor, ekspor, dan juga re-ekspor (diekspor kembali).
PABEAN
Pabean adalah instansi /lembaga yang
mengawasi, memungut, dan mengurus bea
masuk (Impor) dan bea keluar (Ekspor), baik
melalui darat, laut dan udara.
Di Indonesia yang menjalankan tugas ini adalah
Direktorat Bea Dan Cukai.
Apa yang dimaksud dengan

C-TPAT ? C-TPAT atau ?


C-
Kerja sama antara Bea Cukai Amerika dan Departemen Perdagangan Amerika
dalam memerangi terrorisme.
TPAT
Pada perkembangannya C-TPAT tidak hanya usaha Amerika untuk memerangi
terorisme saja tetapi berkembang untuk melindungi warga Amerika dari
penyelundupan Narkoba, penyelundupan orang, penyelundupan barang-barang
illegal melalui peti kemas, pencucian uang hasil kejahatan, dll.
Apa yang menjadi penyebab diterapkannya program C-TPAT oleh pemerintah
Amerika? Pemicunya adalah serangan teroris yang menyerang Amerika
pada tanggal 11 September 2001,
Amerika diserang teroris di dalam negaranya sendiri melalui pesawat terbang
yang dibajak. Kemudian muncul juga serangan teroris dengan cara mengirimkan
virus Anthrax melalui surat. Banyak sekali korban jiwa akibat serangan teroris itu.
Jadi wajar saja kalau pemerintah Amerika sangat takut sekali serangan teroris
seperti itu akan terjadi lagi, pemerintahnya pun berusaha untuk melindungi tanah
air dan warga Negara Amerika dari serangan teroris, salah satu caranya adalah
dengan menerapkan program C-TPAT ini.
Yang menjadi tantangan bagi kita sebagai petugas keamanan adalah penilaian
dari pihak “Barat” yang memandang Indonesia sebagai “Hight Risk Country” atau
Negara yang dianggap memiliki ke cenderungan terorisme yang tinggi, dari
beberapa sumber menyebutkan peringkat “Hight Risk
“Hight Risk Country”
1. Indonesia
2. Bangladesh
3. Pakistan
4. Malaysia
5. Filipina
Dari penjelasan diatas kita bisa memahami mengapa
anggota satpam harus menerapkan SOP yang
berhubungan dengan program C-TPAT ini dengan
baik, benar dan konsisten.
Sekarang kita akan pelajari SOP apa saja yang harus
dilakukan oleh Anggota Satpam untuk mendukung
program C-TPAT.
Pengamanan Fisik Area
Pagar / Dinding Luar.
1) Lakukan patroli untuk memastikan area aman terkendali.
Lakukan dengan acak, Segera laporkan apabila ada hal yg mencurigakan.
Segera laporkan apabila ada temuan (Gembok yg rusak, pagar yg rusak, Lampu padam, dll).
2) Pastikan pagar / dinding pembatas dalam keadaan baik dan kokoh.
3) Pastikan lampu penerangan / lampu sorot di sekitar pagar / dinding pembatas berfungsi
dengan baik.
4) Buatlah checklist patroli dan segera laporkan apabila ada penemuan yang mencurigakan /
berpotensi bahaya.

Pagar / dinding pembatas area fasilitas penanganan (Loading) dan penyimpanan


1) Pastikan tidak ada kendaraan parkir disekitar / dekat dengan pagar / dinding pembatas.
2) Tegur orang yg tidak dikenal yang berada disekitar pagar / dinding pembatas, bila
mencurigakan segera arahkan menuju pos untuk dimintai keterangan.
3) Hanya orang yg berwenang saja yg bisa masuk ke area loading dan gudang.
4) Pastikan orang yg memasuki area loading dan gudang mengenakan ID Card/Badge yg
berlaku.
5) Lakukan patroli secara berkala ke area fasilitas penanganan dan penyimpanan, periksa
jendela-jendela, gembok, kunci-kunci, dll.
6) Setelah jam kerja :
Pastikan pintu dan jendela terkunci.
Pastikan lampu luar area gedung penyimpanan menyala sore sampai menjelang pagi.
Laksanakan patroli rutin dan isi form checklist patroli.
Area terbatas (Restricted Area)
Yang termasuk area terbatas, adalah :
1. Area Boiler
2. Area Kompresor
3.Area Panel Listrik
4.Area Produksi
5.Area Packing
6.Area Gudang
-Pintu Area terbatas harus tertutup.
-Nama dan Photo karyawan di suatu area terbatas terpasang / ditempel
di dinding pintu masuk.
-Akses masuk ke Area terbatas hanya diperuntukan bagi karyawan yang
bekerja di area tersebut saja, apabila ada karyawan dari bagian lain akan
memasuki suatu area terbatas harus lapor kepada Satpam untuk didata.
Kunci dan Alarm
1) Pastikan gerbang ke loading area atau gudang selalu
dalam keadaan terkunci.
2) Pastikan alarm berbunyi apabila pintu darurat terbuka.
3) Segera menuju ke pintu darurat yg alarmnya menyala
untuk memastikan keadaan aman tka.
4) Keluar masuk kunci harus tercatat di key log.
5) Kunci-kunci harus tersimpan aman di dalam key box yg terkunci.
6) Hanya orang-orang yg berwenang/terdaftar saja yg
bisa menggunakan kunci-kunci.
 CCTV
1) Pastikan kamera dapat memantau :
- Keluar masuk orang dan kendaraan.
-Area fasilitas penanganan dan penyimpanan.
2) Hasil rekaman CCTV diperiksa dan disimpan secara
berkala dan terdata.
3) Ada petugas khusus yg mengawasi monitor CCTV.
4) Ruang monitor CCTV memiliki sarana komunikasi
yang baik.
Pengamanan Akses Fisik (Pintu/Gerbang
keluar-masuk)

1) Pintu gerbang harus selalu dalam keadaan tertutup dan terkunci.


2) Pengawasan Keluar masuk karyawan
-Pastikan karyawan mengenakan ID Card/Badge nya setiap saat.
-Laksanakan prosedur keluar masuk karyawan pada saat jam kerja.
Pastikan Surat Ijin Keluar Pabrik telah ditandatangani oleh staff yg
berwenang.
Isi Buku keluar-masuk karyawan.
3) Penerimaan Tamu / Visitor
-Arahkan kendaraan tamu ke area parkir yg telah ditentukan.
-Laksanakan Prosedur penerimaan tamu secara benar.
-Tamu/visitor harus menyerahkan ID yg berfoto (KTP, SIM).
-Tamu harus dikawal ketika memasuki area / gedung.
-Satpam harus bisa memastikan siapa saja tamu yang berada di
area / di dalam gedung.
-Anggota Satpam harus bisa memastikan apakah seseorang
itu karyawan atau tamu/pendatang - kenali semua karyawan.
Penerimaan Supplier/Kontraktor
-Periksa surat ijin dan konfirmasikan ke staff yg berwenang.
-Periksa barang bawaan (Tas tangan, Kotak peralatan, Kotak alat) saat masuk
dan meninggalkan lokasi.
-Catat keluar masuk karyawan kontraktor sesuai dengan prosedur penerimaan
tamu.
-Supplier dan kontraktor mngenakan Badge/Tag khusus.
-Dalam melaksanakan kegiatannya, supplier harus diawasi oleh anggota satpam.
5) Pengawasan Keluar Masuk Kendaraan
- Jalankan prosedur pemeriksaan kendaraan
-Semua kendaraan yg akan memasuki area harus diperiksa seluruh bagiannya
dan periksa barang-barang yg dibawa masuk.
- Semua kendaraan yg akan meninggalkan area harus diperiksa untuk mencegah
pengambilan barang yang tidak semestinya.
-Kendaraan dan barang-barang yg akan dibawa keluar harus membawa surat
keterangan/surat ijin yang ditentukan.
-Catat keluar masuk kendaraan dalam Buku Keluar-Masuk kendaraan.
Penerimaan surat dan paket
-Semua surat dan paket harus diperiksa dan di konfirmasikan.
-Catat ekspedisi surat dalam buku ekspedisi surat dan paket.
-Surat/Paket yg mencurigakan, alamat kurang lengkap atau tidakTidak ada
perangko/Cap Pos, Tidak ada alamat pengirim, tidak ada alamat yg dituju, atau
dikirim oleh kurir yang tidak jelas/tidak resmi dari perusahaan kurir yg tidak
resmi/tidak dikenal.
-Dibubuhi jumlah perangko yg berlebihan.
-Menggunakan ketikan atau tulisan tangan yg tidak jelas.
-Nama atau jabatan yang dituju salah / tidak jelas / tidak umum / tidak ada.
-Bertuliskan “Pribadi”, “Rahasia”, “Undian”, “Hadiah”.
-Bentuk dan berat tidak biasa / dirasa janggal.
-Dirasa ada semacam serbuk didalam/diluar surat/paket.
-Bingkisan dibungkus dengan benang.
-Terdapat noda minyak dan amplop/pembungkus berubah warna.
-Menggunakan pengaman yang berlebihan.
-Berbunyi ketika diperiksa dengan Metal Detector.
Tindakan awal petugas Satpam
1.Melaporkan Kegiatan yang mencurigakan.
2.Buat prosedur pelaporan sesederhana dan semudah mungkin.
3.Kenali Potensi Gangguan Kemanan
Kegiatan-kegiatan yg diluar
kebiasaan/tidak normal.
B.Kerja lembur yg tidak terjadwal.
-Pelaksanaan perbaikan atau pemeliharaan yg tidak terjadwal.
2) Orang berada di tempat yg tidak biasanya/bukan area kerjanya.
3) Orang yg berusaha melanggar peraturan keamanan.
4) Mencium bau atau suara-suara mencurigakan dari dalam petikemas.
5) Petikemas berlubang, ada tambalan, segel yg rusak atau peti kemas tidak bersegel,
nomor seri segel tidak dikenali/tidak sesuai.

C. Kenali Tindakan-tindakan mencurigakan


1) Orang yg berjalan-jalan di sekitar lokasi tanpa tujuan yg jelas.
2) Orang yg mengambil gambar dengan kamera, HP, Drone atau membuat sketsa area.
3) Orang bisa saja menyamar sebagai petugas kebersihan, petugas perbaikan, teknisi, dll.
3. Pemeriksaan Petikemas dan Trailer.

Apabila diperlukan Anggota Satpam bisa dilatih untuk pendampingan pelaksanaan prosedur
pemeriksaan petikemas dan trailer, pemeriksaan ini menggunakan “Pemeriksaan Tujuh Titik”.
a. Pemeriksaan Petikemas:
1) Pintu depan
2) Sisi kiri
3) Sisi kanan
4) Lantai
5) Langit-langit/Atap
6) Pintu luar/dalam
7) Bagian luar/rangka bawah
Pemeriksaan Trailer

1) Bagian ban kelima – periksa kondisi


normal kabin/skid plate
2) Bagian luar – depan/samping
3) Bagian belakang – bemper/pintu
4) Bagian depan
5) Samping kiri
6) Samping kanan
7) Lantai
8) Langit-langit/Atap
9) Pintu dalam/luar
10) Bagian luar/rangka bawah
Kemampuan menangani keadaan darurat
Semua Anggota Satpam Wajib mengetahui ERP
(Emergency Response Plans) atau penenganan
keadaan darurat yg mungkin saja terjadi, diantaranya :

a. Penanganan Kebakaran, Banjir, Gempa bumi


b. Penanganan Ancaman Bom
c. Penanganan Demonstrasi Karyawan
d. Penanganan Demonstrasi Massa
e. Penanganan Kecelakaan kerja
f. Penanganan Mati Listrik
g. Penanganan Upaya Perampokan, Pencurian
h. Penganan Tindakan Premanisme
SECURITY AWARNESS
Selalu harus diingat, bahwa produk/peti kemas yang akan
masuk ke Amerika akan selalu dijadikan target utama
serangan teroris baik berupa sabotase, perusakan, pencurian,
penyelundupan, dll. Untuk itulah seorang anggota satpam
harus :

1.Tidak menganggap remeh segala sesuatu yang terjadi di


lingkungan kerja, selalu bersikap serius didalam menanggani
masalah / kegiatan pengamanan.
2.Selalu menghindari sikap atau tindakan yang dapat
memancing gangguan keamanan dari lingkungan sekitar.
3. Lakukan pengamanan yang berlapis.
n d a
e k i a
S i m a
te r
i h . .
ka s

Anda mungkin juga menyukai