Anda di halaman 1dari 10

Standar C-TPAT

 by adipurnomo
 December 5, 2019

Pengertian Standar C-TPAT


C-TPAT adalah standar yang berlakukan oleh negara Amerika Serikat sebagai program
kerjasama bagi pelaku usaha atau perusahaan yang mengirim barang ke Amerika Serikat dan
Internasional dari kemungkinan gangguan teroris.

Kepanjangan dari C-TPAT adalah : Customs-Trade Partnership Against Terrorism.

Standar ini disusun oleh CBP, US – CBP adalah kepanjangan dari United States – Customs
and Border Protection’s atau Bea Cukai dan Pelindung Perbatasan Amerika Serikat.

Program ini diberlakukan bagi seluruh rantai pasok atau supply chain ke Amerika Serikat,
supaya setiap pelaku usaha bisa menjamin integritas praktek keamanan yang mereka jalankan
dan mengkomunikasikan pedoman keamanan kepada mitra bisnis yang tergabung dalam
rantai pasok mereka.

 
Setiap perusahaan yang menerapkan C-TPAT, harus melakukan :

 Sosialisasi kepada seluruh karyawan mengenai gambaran secara umum terkait


program keamanan (C-TPAT) yang diterapkan di perusahaan, sesuai dengan lingkup
kerjanya.
 Dengan sosialisasi yang tepat, maka karyawan dapat secara aktif ikut berpartisipasi
dan mendukung penerapan program keamanan (C-TPAT) di perusahaan.
 Memberikan pemahaman terkait tugas dan tanggung jawab karyawan dalam perannya
sebagai pelaksana program keamanan (C-TPAT) yang diterapkan di perusahaan.
 Menumbuhkan kesadaran karyawan akan pentingnya penerapan program keamanan
(C-TPAT) di perusahaan

Alur Program C-TPAT


Rantai Pasok Amerika Serikat dan hubungannya dengan program C-TPAT digambarkan
sebagai berikut :

alur C-TPAT bagi perusahaan Indonesia

Tujuan Dasar Program C-TPAT

Melalui penerapan program C-TPAT ini :

 CBP bisa mengklasifikasikan pelaku usaha dalam 3 (tiga) kategori: beresiko rendah,
beresiko tinggi atau tidak diketahui, sehingga proses screening produk yang dipasok
ke AS bisa dikurangi.
 CBP bisa mengikutsertakan pelaku usaha beresiko rendah untuk memasok produk ke
AS.
 CBP bisa lebih fokus dalam proses screening produk yang dipasok oleh pelaku usaha
beresiko tinggi atau tidak diketahui.

Persyaratan dan Implementasi Program Standar C-TPAT


Persyaratan bagi Mitra Bisnis

Perusahaan harus memiliki prosedur tertulis dan teruji untuk memilih mitra bisnis.

Contoh implementasi :

 Pemilihan vendor sebagai penyedia jasa transportasi (trucking company) harus sudah
memenuhi kriteria sebagai mitra bisnis yang teruji dan dinyatakan sudah memenuhi
persyaratan C-TPAT.
 Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat kejanggalan pada
peti kemas (atau pada proses penanganannya).

Keamanan Peti Kemas dan Trailer

Peti kemas dan trailer harus dijaga keamanannya, sebelum dilakukan proses muat barang,
Peti Kemas harus diperiksa secara fisik.

Contoh implementasi :

 Pemeriksaan keamanan peti kemas dan trailer dilakukan sejak trailer (beserta peti
kemas) masuk ke lingkungan perusahaan, dikenal dengan Proses Pemeriksaan 7 Titik
Peti Kemas.
 Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat kejanggalan pada
peti kemas atau hal mencurigakan lainnya yang berpotensi menjadi ancaman bagi
keamanan perusahaan.

Pemeriksaan 7 Titik Peti Kemas

pemeriksaan 7 titik peti kemas

Keamanan Segel Peti Kemas

Untuk memenuhi sisi keamanannya berikut syarat yang harus dipenuhi :


 Peti kemas bermuatan harus dipasang segel
 Segel harus sesuai Standar PAS ISO 17712
 Segel harus dijaga keamanannya, mulai dari terima sampai dengan dipasang ke peti
kemas
 Harus ditentukan petugas khusus yang menangani segel

Contoh implementasi :

 Sejak diterima sampai dengan dipasang pada peti kemas, segel diperiksa
kesesuaiannya dengan standar yang telah ditentukan. Ditangani oleh petugas khusus.
 Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat kejanggalan pada
penanganan segel atau segel yang telah terpasang pada peti kemas.

Penyimpanan Peti Kemas

Peti kemas bermuatan harus disimpan/ditempatkan di area yang aman, guna mencegah akses
yang tidak semestinya atau manipulasi.

Contoh implementasi :

 Peti kemas bermuatan akan dialokasikan di area tertentu dan selalu dijaga
keamanannya.
 Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika melihat ada pihak yang
tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya, mencoba mengakses secara fisik ke
area peti kemas dan dicurigai akan melakukan manipulasi terhadap peti kemas.

Pengawasan Akses Fisik

Bagian keamanan perusahaan harus memiliki prosedur untuk mengenali, menghentikan dan
menahan orang yang tidak jelas identitasnya atau tidak berkepentingan.

Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika
melihat ada pihak yang tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya.

Keamanan Karyawan

Calon karyawan harus diperiksa. Karyawan lama harus diperiksa secara berkala.

Contoh implementasi :

Pemeriksaan keamanan terhadap calon karyawan dan karyawan yang sudah bekerja,
dilakukan dengan cara :
 Verifikasi pra-karyawan
 Pemeriksaan latar belakang
 Penghentian akses untuk karyawan (PHK)

Keamanan Prosedural

Langkah-langkah keamanan harus diambil untuk memastikan keutuhan dan keamanan proses
yang berkaitan dengan pengangkutan, penanganan (bongkar-muat), dan penyimpanan muatan
(kargo) dalam rantai pasok, yang meliputi :

 Proses dokumentasi
 Proses komunikasi
 Proses pengiriman dan penerimaan
 Tindakan jika ditemukan ketidaksesuaian muatan

Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika
melihat ada pihak yang tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya, yang dicurigai
akan menggangu keamanan proses penanganan muatan.

Keamanan Fisik

Fasilitas penanganan muatan dan penyimpanan harus dikelilingi pagar perintang dan
penangkal (termasuk fasilitas pendukung lainnya), sehingga tidak dimasuki pihak yang tidak
berkepentingan.

Fasilitas Terkait Keamanan Fisik yang dimaksud seperti :

1. Pagar
2. Area Parkir
3. Gedung
4. Alat Pengunci
5. Lampu Penerangan
6. Sistem Alarm dan Kamera Pengawas

Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika
melihat ada pihak yang tidak berkepentingan atau tidak jelas identitasnya, mencurigakan dan
berpotensi akan menggangu keamanan di lingkungan perusahaan.

Keamanan Teknologi Informasi

Perusahaan harus membangun suatu sistem yang siap mengenali penyalahgunaan teknologi
informasi seperti pembobolan, merusak atau mengubah data bisnis.
Tindakan yang disarankan : Segera informasikan ke atasan atau petugas keamanan jika
melihat ada pihak yang berpotensi akan menggangu keamanan teknologi informasi, seperti
pembobolan password, perubahan data bisnis, penyalahgunaan akses internet, email, dll.

Pelatihan Keamanan dan Kesadaran akan Ancaman

Program kesadaran harus disusun dan ditangani petugas keamanan untuk mengenali dan
mendorong kesadaran akan ancaman yang dilancarkan teroris dan pelaku penyelundupan di
tiap titik dalam rantai pasok.

Karyawan harus diberikan penjelasan tentang prosedur yang dimiliki perusahaan untuk
menghadapi situasi dan cara melaporkannya.

Pelatihan tambahan harus diberikan kepada para karyawan di tempat-tempat pengiriman dan
penerimaan barang, juga kepada karyawan yang bertugas menerima dan membuka surat.

Disamping itu, pelatihan khusus harus diberikan untuk membantu karyawan menjaga
keamanan muatan, mengenali persekongkolan internal, dan melindungi pengawasan akses.

Keuntungan penerapan program Standar C-TPAT


 Perusahaan ikut berperan dalam memerangi terorisme
 Rantai pasok menjadi lebih aman
 Memperlancar proses pemasokan produk ke AS
 Mengurangi waktu tunggu di perbatasan
 Menjadi prioritas untuk pemeriksaan, terutama saat status tingkat ancaman tinggi
diaktifkan
 Memiliki Spesialis Rantai Pasok C-TPAT yang berperan sebagai penghubung Bea
Cukai
 Memiliki kebijakan dan pengawasan sistem keamanan yang lebih baik (sesuai standar
Program C-TPAT)

Demikian ulasan mengenai program standar C-TPAT , jika ada masukan silahkan
disampaikan pada kolom komentar.
1 Kriteria Keamanan-Minimal untuk Pabrikan Asing C- TPAT Kriteria keamanan minimal
ini pada dasarnya dimaksudkan sebagai unsur dasar bagi pabrikan asing guna menjalankan
praktik-praktik keamanan efektif dengan tujuan untuk mengoptimalkan kinerja rantai
pasokan sehingga dapat memperkecil risiko kerugian, pencurian, penyelundupan barang
gelap yang memungkinkan teroris dan praktik terorisme memasuki rantai pasokan global.
Mengingat keseriusan dan ruang lingkup unsur-unsur kejahatan yang mengancam
perdagangan dunia melalui konspirasi internal, perusahaan, khususnya, pabrikan asing,
dituntut memperketat praktik-praktik keamanannya. Setidaknya setahun sekali, atau bilamana
dipandang perlu misalnya pada saat peringatan kewaspadaan tinggi, pelanggaran atau insiden
keamanan, perusahaan-pabrikan asing harus melakukan penilaian komprehensif terhadap
rantai pasokan internasionalnya berdasarkan kriteria keamanan C-TPAT berikut. Bila
pabrikan asing menyerahkan (outsource) atau mengontrakkan rantai pasokannya, seperti
pabrik, gudang, atau unsur-unsur asing lainnya, pabrikan asing di atas harus bekerja dengan
para mitranya tersebut guna menjamin bahwa langkah-langkah keamanan terkait telah
dilaksanakan dan diikuti di seluruh rantai pasokannya. Menurut C-TPAT, rantai pasokan
ditetapkan mulai dari titik asal (pabrik/pemasok/vendor) sampai titik distribusi dan mengakui
berbagai model bisnis yang dipakai para anggota C-TPAT. C-TPAT memahami kerumitan
rantai pasokan internasional dan langkah-langkah keamanannya, serta mendorong penerapan
dan implementasi langkah-langkah keamanan berdasarkan risiko 1. Dengan demikian,
program C-TPAT bersifat fleksibel dan langkah-langkah keamanannya dapat dirancang
sesuai dengan model bisnis perusahaan anggota. Langkah-langkah keamanan yang tepat,
sebagaimana disebut dalam dokumen ini, harus dijalankan dan dijaga kelangsungannya di
seluruh rantai pasokan pabrikan asing berdasarkan risiko 2. Persyaratan Mitra Bisnis
Pabrikan asing harus memiliki proses tertulis dan teruji untuk memilih mitra-mitra bisnisnya
termasuk, perusahaan jasa pengiriman barang, perusahaan lainnya, pemasok dan vendor
produk (pemasok suku cadang dan bahan mentah, dsb). Prosedur Keamanan Bagi para mitra
bisnis yang memenuhi syarat mendapatkan sertifikasi C-TPAT (perusahaan jasa pengiriman
barang, importir, bandara, terminal, broker, konsolidator, dsb.) pabrikan asing harus memiliki
dokumentasi (misalnya, sertifikat C-TPAT, nomor SVI, dsb.) yang menerangkan apakah
mitra bisnis tersebut memegang sertifikat C-TPAT atau tidak. Bagi para mitra bisnis yang
tidak memenuhi syarat mendapatkan sertifikasi C-TPAT, pabrikan asing harus mewajibkan
mitra bisnisnya untuk menunjukkan bahwa mereka memenuhi kriteria keamanan C-TPAT
melalui konfirmasi tertulis/elektronik (misalnya, kewajiban kontrak; melalui surat dari
petugas mitra bisnis senior yang menerangkan telah memenuhi syarat; pernyataan tertulis dari
mitra bisnis yang menerangkan bahwa mereka telah memenuhi syarat kriteria keamanan C-
TPAT atau program keamanan terakreditasi Organisasi Bea-Cukai Dunia (World Customs
Organization - WCO) setara; atau, dengan menyediakan kuesener keamanan pabrikan asing
yang telah dilengkapi). Berdasarkan proses penilaian risiko terdokumentasi, para mitra bisnis
yang tidak memenuhi syarat C-TPAT harus diperiksa oleh pabrikan asing apakah telah
memenuhi kriteria keamanan C-TPAT.

2 Titik Asal Pabrikan asing harus memastikan bahwa para mitra bisnisnya telah menjalankan
proses dan prosedur sesuai dengan kriteria keamanan C-TPAT untuk meningkatkan
keamanan pengiriman di titik asal, perakitan atau produksi. Proses dan fasilitas mitra bisnis
harus diperiksa secara rutin berdasarkan risiko, dan harus memiliki standar keamanan yang
diwajibkan oleh pabrikan asing. Partisipasi/Sertifikasi dalam Program Keamanan Rantai
Pasokan Badan Bea dan Cukai Asing Para mitra bisnis sekarang atau mendatang yang telah
mendapatkan sertifikasi dalam program keamanan rantai pasokan yang diselenggarakan oleh
Badan Bea dan Cukai Asing wajib menunjukkan status partisipasi mereka kepada pabrikan
asing. Prosedur Keamanan Pada pengiriman batas wilayah AS, pabrikan asing harus
memantau bahwa perusahaan jasa pengiriman C-TPAT yang mensubkontrakkan jasa
transportasi kepada perusahaan jasa pengiriman lain benar-benar menggunakan perusahaan
jasa pengiriman yang disetujui C-TPAT, atau jasa pengiriman non-c-tpat yang memenuhi
kriteria keamanan C-TPAT sebagaimana dijelaskan dalam persyaratan mitra bisnis. Karena
pabrikan asing bertanggung jawab atas pengisian trailer dan petikemas, mereka harus bekerja
dengan perusahaan jasa pengiriman untuk memastikan bahwa telah dilakukan prosedur dan
pengawasan keamanan yang efektif di titik stuffing. Keamanan Petikemas dan Trailer
Keamanan petikemas dan trailer harus dijaga agar tidak sampai kemasukan bahan dan/atau
orang yang tidak diinginkan. Pada titik stuffing, pemasangan segel dan pengamanan
petikemas dan trailer yang dikirimkan harus mengikuti prosedur pasti. Petikemas dan trailer
bermuatan yang akan dikirimkan ke AS harus dibubuhi segel dengan keamanan-tinggi.
Semua segel harus memenuhi atau melampaui standar segel keamanan-tinggi PAS ISO yang
berlaku. Di beberapa wilayah yang mewajibkan pemeriksaan petikemas atau trailer untuk
mengantisipasi penyelundupan manusia atau barang, prosedur di atas harus dilaksanakan di
pabrik atau titik stuffing untuk Pemeriksaan Petikemas Pemeriksaan keamanan fisik struktur
petikemas harus dilakukan sesuai prosedur sebelum dilakukan stuffing, termasuk keandalan
mekanisme kunci pintu-pintu petikemas. Sebaiknya semua petikemas melalui proses
pemeriksaan tujuh-titik: Pintu depan Sisi kiri Sisi kanan Lantai Langit-langit/Atap Pintu
luar/dalam Bagian luar/rangka bawah Pemeriksaan Trailer Sebelum stuffing, keamanan fisik
struktur trailer harus diperiksa sesuai prosedur, termasuk keandalan mekanisme kunci pintu-
pintunya. Sebaiknya semua trailer melalui proses pemeriksaan tujuh-titik: Bagian ban kelima
periksa kondisi normal kabin/skid plate

3 Bagian luar depan/samping Bagian belakang - bemper/pintu Bagian depan Samping kiri
Samping kanan Lantai Langit-langit/Atap Pintu dalam/luar Bagian luar/rangka bawah Segel
Petikemas dan Trailer Segel trailers dan petikemas, termasuk keawetan segel, merupakan
unsur penting dalam rantai pasokan yang aman, dan tetap merupakan bagian penting
komitmen pabrikan asing terhadap C- TPAT. Petikemas dan trailer bermuatan yang akan
dikirimkan ke AS harus dibubuhi segel dengan keamanan-tinggi. Semua segel harus
memenuhi atau melampaui standar segel keamanan-tinggi PAS ISO yang berlaku. Harus ada
prosedur tertulis yang menjelaskan tentang pengawasan dan pembubuhan segel ke petikemas
dan trailer bermuatan, termasuk prosedur untuk mengenali dan melaporkan segel dan/atau
petikemas/trailer kepada Badan Bea dan Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS atau pihak
berwenang asing yang terkait. Demi keamanan, segel hanya boleh diedarkan oleh petugas
yang ditunjuk. Penyimpanan Petikemas dan Trailer Petikemas dan trailer yang ada dibawah
pengawasan pabrikan asing atau yang berada di dalam fasilitas pabrikan asing harus disimpan
di tempat aman guna mencegah akses yang tidak semestinya dan/atau manipulasi. Harus
ditetapkan prosedur untuk melaporkan dan mencegah akses tidak semestinya ke
petikemas/trailer atau tempat penyimpanan petikemas/trailer. Pengawasan Akses Fisik
Pengawasan akses dapat mencegah akses ke fasilitas yang tidak semestinya, mengawasi
karyawan dan pengunjung, serta melindungi aset perusahaan. Pengawasan akses harus
meliputi kartu pengenal positif terhadap semua karyawan, pengunjung, dan vendor di semua
titik pintu masuk. Karyawan Sistem identifikasi karyawan harus dilakukan demi identifikasi
positif dan pengawasan akses. Karyawan hanya diperbolehkan memasuki/mengakses tempat-
tempat aman tempat mereka mengerjakan pekerjaannya. Manajemen perusahaan atau petugas
keamanan harus mengawasi dengan seksama penerbitan dan pemusnahan lencana kartu
pengenal karyawan, pengunjung dan vendor. Harus ada prosedur tertulis tentang penerbitan,
pemusnahan dan perubahan perangkat akses (misal, kunci, kartu kunci, dsb). Pengunjung
Begitu tiba, pengunjung harus menyerahkan kartu pengenal foto untuk kepentingan
dokumentasi. Semua pengunjung harus didampingi dan harus menunjukkan dengan jelas
kartu pengenal sementara. Kiriman (termasuk surat-surat) Begitu tiba, semua vendor harus
menyerahkan kartu pengenal dan/atau foto untuk dokumentasi. Kiriman paket dan surat-surat
harus diperiksa secara rutin sebelum disebarkan.

4 Menahan dan Menghentikan Orang yang Tidak Berkepentingan Harus dibuat prosedur
untuk mengenali, menahan dan menghentikan orang yang tidak jelas identitasnya/tidak
berkepentingan. Keamanan Karyawan Calon karyawan harus diperiksa dan karyawan lama
harus diperiksa secara berkala. Verifikasi Pra-Karyawan Informasi lamaran, seperti riwayat
dan rujukan harus diperiksa sebelum menerima karyawan. Pemeriksaan / Penyelidikan Latar
Belakang Sesuai dengan peraturan yang berlaku di negara asing, calon karyawan harus
diperiksa latar belakangnya. Setelah diterima, harus dilakukan pemeriksaan berkala
berdasarkan alasan, dan/atau kepekaan jabatan/pekerjaan karyawan. Prosedur PHK Karyawan
Perusahaan harus memiliki prosedur jelas untuk menghentikan akses karyawan yang telah di-
PHK terhadap sistem dan fasilitas perusahaan serta kartu pengenal sebagai karyawan dari
perusahaan. Keamanan Prosedur Langkah-langkah keamanan harus diambil untuk
memastikan keutuhan dan keamanan proses yang berkaitan dengan pengangkutan,
penanganan (bongkar-muat), dan penyimpanan muatan (kargo) dalam rantai pasokan.
Pemrosesan Dokumentasi Harus ditetapkan prosedur untuk memastikan bahwa semua
informasi yang digunakan dalam perijinan barang dagangan/muatan adalah sah, lengkap,
seksama, dan bebas dari tertukarnya, hilangnya atau masuknya informasi yang salah.
Pemeriksaan dokumen harus mencakup pengamanan akses komputer dan informasi. Prosedur
Manifes Guna membantu keamanan muatan, harus ditetapkan prosedur untuk memastikan
bahwa semua informasi yang diterima dari mitra bisnis telah dilaporkan dengan seksama dan
tepat waktu. Pengiriman dan Penerimaan Muatan yang dikirimkan harus dicocokkan dengan
informasi dalam manifesnya. Muatan harus diterangkan dengan seksama, dan berat muatan,
label, tanda dan jumlah barang ditunjukkan dan diperiksa. Pengemudi yang mengirimkan
atau menerima muatan harus dikenal secara positif sebelum muatan diterima atau
dikeluarkan. Harus ada prosedur untuk melacak pergerakan muatan yang diterima dan yang
dikirim. Ketidakcocokan Muatan Semua kekurangan, kelebihan, dan ketidak cocokan atau
keganjilan mencolok lainnya harus ditangani dan/atau diselidiki dengan tepat. Pabean
dan/atau lembaga yang setara dengannya harus diberitahu jika ditemukan keganjilan atau
kegiatan-kegiatan illegal atau mencurigakan lainnya. Keamanan Fisik Fasilitas penanganan
muatan dan penyimpanan di tempat-tempat internasional harus dikelilingi pagar perintang
dan penangkal sehingga tidak dimasuki pihak yang tidak berkepentingan. Pabrikan asing
harus mengikuti kriteria keamanan C-TPAT berikut ini di semua rantai pasokannya.

5 Pagar Seluruh fasilitas penanganan dan penyimpanan muatan harus dikelilingi pagar. Di
dalam areal fasilitas penanganan dan penyimpanan ini harus dibuat pagar-pagar internal
untuk memisahkan muatan domestik (dalam negeri), internasional, muatan bernilai tinggi,
dan muatan berbahaya. Keamanan/kerusakan semua pagar harus diperiksa secara berkala.
Pintu Gerbang dan Pos Pintu Gerbang Pintu gerbang jalur kendaraan dan/atau petugas keluar
masuk harus dijaga penjaga dan/atau diawasi. Pintu gerbang harus dibuat hanya untuk
kepentingan akses seperlunya dan keamanan. Parkir Kendaraan penumpang pribadi harus
dilarang parkir di dalam atau di tempat yang berbatasan dengan areal fasilitas penanganan
dan penyimpanan. Gedung Gedung harus dibuat dari bahan-bahan yang mampu menahan
upaya-upaya masuk paksa. Keamanan gedung harus dijaga dengan cara pemeriksaan dan
perbaikan rutin. Alat Penguncian dan Kontrol Kunci Semua jendela luar maupun dalam, pintu
gerbang dan pagar harus dikunci. Manajemen atau petugas keamanan harus mengontrol
penerbitan semua kunci dan gembok. Lampu Penerangan Lampu-lampu yang cukup terang
harus dipasang di dalam dan di luar fasilitas penanganan dan penyimpanan muatan, termasuk
di tempat-tempat berikut ini: pintu masuk dan keluar, tempat penanganan dan penyimpanan
muatan, sepanjang pagar dan tempat parkir. Sistem Alarm dan Kamera Pengawas Sistem
alarm dan kamera pengawas harus dipasang guna memonitor penerobos ke areal fasilitas
penanganan dan penyimpanan muatan. Keamanan Teknologi Informasi Perlindungan
Password Sistem otomatis harus menggunakan akun sendiri-sendiri yang menuntut
dilakukannya perubahan password secara berkala. Kebijakan keamanan, prosedur dan standar
Teknologi Informasi harus disiapkan dan diberikan kepada para karyawan dalam bentuk
pelatihan. Tanggungjawab Harus ada suatu sistem yang siap mengenali penyalahgunaan
Teknologi Informasi seperti pembobolan, merusak atau mengubah data bisnis. Semua
pelanggar sistem harus dikenakan tindak disipliner. Pelatihan Keamanan dan Kesadaran akan
Ancaman Program kesadaran akan ancaman harus disusun dan ditangani petugas keamanan
untuk mengenali dan mendorong kesadaran akan ancaman yang dilancarkan teroris dan
pelaku penyelundupan di tiap titik dalam rantai pasokan. Karyawan harus diberi pencerahan
tentang prosedur yang dimiliki perusahaan untuk menghadapi situasi dan cara
melaporkannya. Pelatihan tambahan harus diberikan kepada para karyawan di tempat-tempat
pengiriman dan penerimaan barang, juga kepada karyawan yang bertugas menerima dan
membuka surat. Disamping itu, pelatihan khusus harus diberikan untuk membantu karyawan
menjaga keamanan muatan, mengenali persekongkolan internal, dan melindungi pengawasan
akses. Programprogram tersebut akan mendorong partisipasi aktif karyawan.

Anda mungkin juga menyukai