Ppt. Score Puji Rohayati
Ppt. Score Puji Rohayati
Kartu Skor Poedji Rochjati disusun dengan format kombinasi antara check list dan sistem skor.
Check list dari 19 faktor risiko dengan skor untuk masing-masing tenaga kesehatan maupun non
kesehatan PKK ( termasuk ibu hamil, suami dan keluarganya ) yang mendapat pelathan dapat
menggunakan dan mengisinya.
Batasan pengisian skrining antenatal deteksi dini ibu hamil risiko tinggi dengan menggunakan
kartu skor Poedji Rochjati berupa kartu skor yang digunakan sebagai alat skrining antenatal
berbasis keluarga guna menemukan faktor risiko ibu hamil, untuk selanjutnya dilakukan upaya
terpadu guna menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya komplikasi obstetrik pada
saat persalinan.
Manfaat Kartu Skor Poedji Rochjati antara lain untuk :
1. Menemukan faktor risiko Bumil
2. Menentukan Kelompok Risiko Bumil
3. Alat pencatat Kondisi Bumil
Fungsi Skor Poedji Rochjati yaitu :
1. Melakukan skrining atau deteksi dini Risiko Tinggi Ibu Hamil
2. Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan
3. Mencatat dan melapor keadaan kehamilan, persalinan dan nifas
4. Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan aman berencana
5. Validasi data mengenai perawatan ibu selama kehamilan,
persalinan,nifas dengan kondisi ibu dan bayinya.
Berdasarkan jumlah skor kehamilan dibagi menjadi tiga kelompok::
1. Kehamilan Risiko Rendah (KRR) dengan jumlah skor 2
2. Kehamilan Risiko Tinggi (KRT) dengan jumlah skor 6-10
3. Kehamilan Risiko Sangat Tinggi (KRST) dengan jumlah skor ≥ 12
KELOMPOK RISIKO TINGGI (PUJI ROCHAYATI)
1. Primipara muda berusia < 16 tahun,
2. Primipara tua berusia > 35 tahun
3. Primipara skunder dangan usia anak terkecil diatas 5 tahun
4. Tinggi badan < 145 cm
5. Riwayat kehamilan yang buruk
Pernah keguguran
Pernah persalinan premature, lahir mati
Riwayat persalinan dengan tindakan (ekstraksi vakum, ekstraksi forsep, operasi sesar)
Pre-eklamsi-eklamsia
Gravid serotinus
Kehamilan dengan perdarahan antepartum,
Kehamilan dengan kelainan letak
Kehamilan dengan penyakit ibu yang mempengaruhi kehamilan.
6.Risiko tinggi pada kehamilan meliputi:
Hb kurang dari 8 g%
Tekanan darah tinggi (systole > 140 mmHg dan diastole > 90 mmHg)
Edema yang nyata
Eklamsi
Perdarahan per vagina
Ketuban pecah dini
Letak lintang pada usia kehamilan lebih dari 32 mianggu
Letak sungsang pada primigrafida
Infeksi berat atau sepsis
Persalinan premature
Kehamilan ganda,
Janin yang besar,
Penyakit kronis pada ibu (jantung, paru, ginjal, dll),
Riwayat obstetri buruk,
Riwayat seksio sesarea,
Komplikasi kehamilan.
RISIKO TINGGI BERDASARKAN WAKTU (J.S. LESINKI)
1. Faktor risiko tinggi menjelang kehamilan: faktor genetika dan Faktor lingkungan.
Faktor genetika yaitu, penyakit keturunan yang sering terjadi pada keluarga
tertentu, sehingga perlu dilakukan pemeriksaan sebelum kehamilan, perlu
dilakukan pemeriksaan kelainan bawaan. Faktor lingkungan dipengaruhi oleh
faktor pendidikan dan sosial ekonomi.
2. Faktor risiko tinggi yang bekerja selama hamil: keadaan umum menjelang
kehamilan, kebiasaan ibu (merokok, alkohol, kecanduan obat), penyakit yang
mempengaruhi kehamilan (hipertensi, gestosis-toksemia gravidarum).
3. Faktor risiko yang bekerja saat persalinan
4. Faktor yang bekerja langsung pada neonatus
Pengenalan adanya Risiko Tinggi Ibu Hamil dilakukan melalui skrining atau
deteksi dini oleh petugas kesehatan atau non kesehatan yang terlatih di
masyarakat, misalnya ibu-ibu PKK, Kader, Karang Taruna, ibu hamil sendiri,
suami atau keluarga.
Kegiatan skrining antenatal, melalui kunjungan rumah merupakan langkah
awal dari pemeliharaan kesehatan ibu hamil dan termasuk salah satu upaya
antisipasi untuk mencegah terjadinya kematian ibu.
TUJUAN SKRINING ANTENETAL
Melakukan deteksi dini Risiko Tinggi ibu hamil dengan macam faktor risikonya.
Menemukan Ibu Risiko Tinggi dengan pengertian kemungkinan terjadinya risiko
kematian atau kesakitan pada ibu dan atau bayinya.
Memberi penyuluhan dalam bentuk Komunikasi Informasi Edukasi (KIE),
mengenai kondisi ibu dan janin kepada ibu hamil, suami dam keluarga, agar
tahu, peduli dan patuh untuk persiapan mental, biaya dan transportasi dalam
pengambilan keputusan untuk perencanaan tempat dan penolong menuju
persalinan aman.
Membantu untuk memecahkan permasalahan yang ada dengan cara memberi
informasi, adanya faktor risiko dan kelompok risiko pada ibu hamil.
Menentukan pengambilan keputusan oleh ibu hamil dan keluarganya.
KELOMPOK FAKTOR RISIKO I
(ADA RISIKO POTENSI GAWAT OBSTETRIK)
MASING-MASING MEMILIKI SKOR 4
1. Primi Muda
Terlalu Muda hamil pertma umur 16 tahun atau kurang
2. Primi Tua Primer
a. Terlalu tua, hamil pertama umur 35 tahun atau lebih
b. Terlalu lambat hamil. Setelah kawin 4 tahun lebih
3. Primi Tua Sekunder
Terlalu lama punya anak lagi, terkecil 10 tahun lebih
4. Terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil usia kurang 2 tahun
5. Grande Multi
Terlalu banyak punya anak 4 atau lebih
6. Terlalu Tua
a. Umur ≤ 35 tahun
b. Hamil umur 35 tahun atau lebih
LANJUTAN......
7. Terlalu pendek
a. Tinggi Badan ≤ 145
b. Pada hamil pertama, kedua atau lebih belum pernah melahirkan normal dengan
bayi cukup bulan dan hidup.
8. Pernah gagal pada kehamilan yang lalu. Hamil yang pertama gagal, hamil ketiga
atau lebih mengalami gagal 2 kali
9. Pernah melahirkan dengan :
a. Tarikan
b. Uri dikeluarkan oleh penolong dari dalam rahim
c. Pernah diinfus atau transfusi pada pendarahan post partum
10. Bekas Operasi Sesar
Pernah melahirkan bayi dengan operasi sesar sebelum kehamilan ini.
KELOMPOK FAKTOR RISIKO II
(ADA RISIKO GAWAT OBSTETRIK)
1.Ibu Hamil Dengan Penyakit :
* Anemia : Pucat, lemas badan lekas lelah
* Malaria : Panas Tinggi, Menggigil keluar keringat, sakit kepala
* Tuberculosa Paru : Batuk lama tidak sembuh-sembuh, batuk darah badan lemah
lesu dan kurus
* Payah Jantung : Sesak nafas, jantung berdebar, kaki bengkak
* Penyakit lain : HIV-AIDS, Penyakit Menular Seksual