RANGKAIAN ARUS
LISTRIK
Latar Belakang
Pada era globalisasi ini, tidak sedikit ditemukan berbagai penemuan alat
elektronika canggih yang dibuat untuk membantu pekerjaan manusia,
mulai dari pekerjaan dapur sampai pekerjaan kantoran bahkan peralatan
canggih dalam Peternakan misalnya :
Teori Dasar Arus Listrik
Pengoprasian alat-alat elektronika ini tidak lepas dari penggunaan energi
listrik. Tanpa adanya energi listrik maka alat elektronika tidak dapat
digunakan meskipun alat elektronika tersebut berbasis kecanggihan yang
luar biasa. Salah satu energi yang sangat penting dalam mengoprasikan alat
elektronika adalah energi arus listrik
Menurut pendapat Owen Bishop “arus listrik adalah aliran muatan negatif
(elektron-elektron) dari kutub negatif ke kutub posiif” dari pendapat beliau
secara tersurat sangat jelas bahwa arus listrik mengalir dari kutub negatif
menuju kutub positif namun,dalam elektronika mengasumsikan bahwa arus
listrik mengalir dari kutub positif menuju kutub negatif,teori ini disebut
teori konvensional.
Terjadinya Arus Listrik
Materi tersusun atas partikel-partikel yang sangat kecil yang
disebut atom. Atom terdiri atas partikel-partikel sub-atom yang
tersusun atas elektron, proton, dan neutron dalam berbagai
gabungan. Sebuah elektron adalah muatan negatif (-) listrik yang
paling mendasar.
Hukum Ohm
Pada 1827, seorang ahli fisika bernama George Simon Ohm
menyimpulkan bahwa kuat arus yang mengalir melalui
penghantar sebanding dengan tegangan atau beda potensial
suatu penghantar listrik tersebut.
Rumus :
I = I1 + I2 + I3
atau
I masuk = I keluar
Contoh soal
HUKUM KIRCHOFF II
“Pada setiap rangkaian tertutup, jumlah beda
potensialnya harus sama dengan nol”
ΣE +ΣIR = 0
Arus Listrik AC
Arus listrik AC (alternating current), merupakan listrik yang besarnya
dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik. Arus listrik AC
akan membentuk suatu gelombang yang dinamakan dengan gelombang
sinus.
Tokoh yang menemukan arus listrik AC ialah Nicola Tesla, yang merupakan
ilmuwan, fisikawan, dan teknisi listrik berkebangsaan Serbia-Amerika.
Pada arus listrik AC, dikenal yang namanya frekuensi. Yang mana
besarnya frekuensi ini berbeda-beda di setiap negara.
Di Indonesia, arus listrik AC yang ditetapkan oleh PLN memiliki
frekuensi sebesar 50 Hertz. Sedangkan tegangan standar untuk
arus bolak-bali 1 fasa di Indonesia adalah 220 Volt.
Contoh penggunaan dari arus listrik AC pun sangat banyak. Anda bisa
dengan mudah menjumpainya dimana-mana. Hampir semua alat-alat yang
ada di rumah anda menggunakan arus listrik AC.
Arus Listrik DC
Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik searah.
Ilmuwan yang menemukan jenis arus listrik ini ialah Thomas Alva Edison
yang merupakan seorang penemu dan pengusaha berkebangsaan
Amerika.
Pada arus DC, tegangan listrik memiliki nilai dan arah yang tetap.
Contoh :
Kaitan Arus Listrik AC dan DC
Meskipun berbeda jenis, kedua jenis arus listrik ini seringkali digunakan
untuk melistriki suatu alat secara bersamaan. Misalnya saat mencharge
handphone. Ketika anda menghubungkan charger ke stop kontak, arus
listrik AC yang masuk tidak langsung dihubungkan ke baterai handphone.
Melainkan dikonversi terlebih dahulu menjadi arus DC oleh adaptor yang
terdapat pada charger handphone. Setelah dikonversi menjadi arus DC,
barulah arus tersebut masuk ke dalam baterai handphone.
Rangkaian Hambatan
Listrik
1. Rangkaian Seri
1 2 3
Diganti
Pada rangkaian Seri tersebut berlaku :
VAB V1 V2 V3
VAB IR1 IR2 IR3
dengan,
VAB IRtotal
IRtotal IR1 IR2 IR3
Rtotal R1 R2 R3
Sehingga pada Rangkaian Seri berlaku,
Rseri R1 R2 R3 ...... Rn
Dengan n = jumlah resistor
Contoh Soal (3)
V
Contoh Soal (4)