Anda di halaman 1dari 14

TEORI

HUKUM PIDANA
TEORI CAUSALITHEID/
TEORI KAUSAL
PENGERTIAN KAUSALITAS
“keadaaan sebab akibat diantara suatu peristiwa-
peristiwa”

Dalam Hukum Pidana Paham Kausalitas ini mencari


jawaban atas pertanyaan bilamana ada suatu perbuatan
yg dpt dipandang sbg akibat dari suatu peristiwa yang
dilarang oleh Undang-undang Pidana Khususnya dalam
hal delik-delik Materiil.
Pendapat para pakar pada umumnya :
“perbuatan yang segera dan langsung
menimbulkan akibat merupakan sebab dari
suatu akibat”
“kecermatan dan ketelitian diperlukan untuk
menemukan sebab-akibat”

Manfaat Ajaran Causaliteit :


- Dapat membantu para hakim untuk dapat lebih
cermat dalam menjatuhkan putusan.
Karena dalam persidangan pastinya terjadi
argumentasi antara penuntut umum dengan
penasihat hukum terdakwa
DELIK
Pengertian Delik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia :
“perbuatan yang dpt dikenakan hukuman krn
merupakan pelanggaran terhadap undang-undang
Tindak Pidana”

Istilah Delik  Straafbaar Feit


(suatu peristiwa atau perbuatan yang dapat dipidana)

Van Hattum  antara perbuatan dan org yang


melakukannya tidak dapat dipisahkan.
MACAM-MACAM DELIK

1. DELIK FORMIL
delik yang perumusannya menitikberatkan
pada perbuatan yang dilarang dan diancam
pidana oleh undang-undang. (rumusan dari
perbuatannya jelas)
misal : Pasal 362KUHP ttg Pencurian
2. DELIK MATERIIL
delik yang perumusannya menitikberatkan
pada akibat yang dilarang dan diancam
pidana oleh undang-undang.(rumusan dari
akibat perbuatan).
Misal : pasal 338 KUHP ttg Pembunuhan)
PEMBUNUHAN
-Dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara dan
perbuatan. Dimana antara perbuatan-perbuatan itu
ada hubungannya dengan akibat yang dilarang oleh
Undang-undang.
-hubungan sebab inilah yg merupakan syarat bagi
akibat
yang dapat dihukum
- Satu akibat bisa merupakan suatu hasil dari
beberapa perbuatan

Contoh :
A meminjamkan pistolnya kepada B
B memaksa C dengan ancaman akan dibunuh, untuk
membunuh D dengan pistol tersebut.
Karena takut dengan ancaman B maka C menembak
D,
dan terkena di dadanya.
D terluka lalu dibawa ke Rumah Sakit, ditengah
perjalanan menuju RS, mobil ambulans yang
mengangkut D ditabrak oleh truck,sehingga D
mendapat tambahan luka yakni kepalanya retak
Di RS oleh Dokter D diberi suntikan , dan ternyata obat
yang disuntikkan pada D adalah obat yang salah
sehingga berakibat D meninggal dunia.
Perbuatan yang manakah yang mengakibatkan
meninggalnya D?
BEBERAPA PENDAPAT TEORI KAUSALITAS DARI
PAKAR HUKUM PIDANA

VON BURI
“tiap-tiap syarat (perbuatan) dpt dijadikan sebab dari
akibat yang dilarang oleh undang-undang”
Disebut juga dengan Adaequat theorie atau Equivalentie
theorie
 tiap-tiap perbuatan dalam rangkaian itu sama artinya
dan tidak dapat dilepaskan dari peristiwa yg lain yang
menimbulkan akibat.
 Pembahasan kasus diatas menurut Teori Von Buri???
Pada contoh kasus diatas :
-peminjaman pistol oleh A, penembakan C kepada D
dianggap sbg penyebab matinya D
 Teori Conditio Sine Quanon

Menurut SIMONS
“suatu perbuatan hanya dapat dianggap sbg sebab
dari suatu akibat jikalau menurut pengalaman
manusia yang waspada dgnmelihat keadaan yang
meliputi perbuatan itu dapat menimbulkan akibat.”
 Pada Kasus diatas : suntikan oleh dokter kpd D
itulah yang dianggap sbg sebab dari akibat kematian
D, krn obat suntik yang keliru itu menurut
pengalaman manusia yg bisa menimbulkan
kematian
Menurut TRAEGER:
“Tidak setiap syarat atau perbuatan dapat dianggap
sbg sebab dari akibat yang dilarang undang-undang,
antara syarat2/perbuatan2 itu hrs diuji, dan hanya
syarat atau perbuatan yg mempunyai pengaruh yang
terbesar atas timbulnya akibatm atau yg pd
umumnya menurt perhitungan manusia yang layak
akan menimbulkan akibat “. dikenal sbg Teori
ADEQUAT

Dianut dalam Praktek pelanggaran Hukum Pidana


di Indonesia
TRAGER membagi Teorinya menjadi 2 kelompok yakni:
1. Individualiseerende-theorieen
“dipersyaratkan utk membuat perbedaan antara syarat
Dgn apa yang disebut penyebab, dan hanya satu syarat
saja yang paling menentukan atas timbulnya sesuatu
akibat.”
2. Generaliseerende-theorieen
“Harus dibuat pemisahan antara syarat yang satu
dengan
syarat yang lain, kemudian kpd masing2 syarat
tersebut
diberikan suatu penilaian sesuai dgn pengertian yang
umum dan layak dipandang sbg penyebab dr ssu
peristiwa yg tjd”
BIRKMEYER :
“diantara syarat-syarat yang ada itu yang dapat
dianggap
sbg suatu penyebab hanyalah syarat yang paling
berperan atas timbulnya akibat”  TEORI
BINDING
digambarkan seolah-olah ada 2 syarat, yakni :
1. Syarat pertama merupakan syarat-syarat yang
mempunyai peranan atas timbulnya sesuatu
akibat
2. Syarat kedua merupakan syarat yang
menghambat timbulnya suati akibat . (ini
merupakan syarat positif yang mendukung
syarat pertama dibanding tindakan2 yg lain.
BAGAIMANA MENENTUKAN FAKTOR-FAKTOR YG DPT
DIANGGAP SBG PNYEBAB DARI S/PERISTIWA YG
TJD?
Ada beberapa pendapat dari Pakar :
1. VON KRIES : faktor2 yg layak utk disebut sbg
penyebab dari s/ peristiwa yg tjd itu hanyalah
keadaan2 yg diketahui oleh sso pelaku pd waktu
pelaku tsb melakukan perbuatannya, yaitu bahwa
perbuatannya itu akan menimbulkan akibat ttt.

2. RUMELIN : faktor2 yang layak utk disebut sbg


penyebab dr s/ peristiwa yg tjd adalah keadaan2 yg
pd umumnya dpt diketahui o/ setiap manusia
normal pada saat ssu tindakan itu dilakukan bahwa
tindakan tsb dpt menimbulkan ssu akibat ttt
3. TRAGER
“semua faktor yang pada saat ssu tindakan
itu dilakukan yang menurut der
verstandigste mens atau org yg plg pandai
dpt diketahui faktor 2 tsb dpt menimbulkan
akibat ttt.”
4. VAN BEMMELEN
“faktor kebetulan itu telah mempunyai
peranan yg menentukkan atas timbulnya s/
keadaan, maka menurut hukum Pidana tdk
ada s/ alasan pun utk berbicara ttg adanya
s/ hubungan kausal.

Anda mungkin juga menyukai