(PERTEMUAN KEEMPAT)
SEMESTER II
RABU, 24 MARET 2021
TEORI CAUSALITET
Perkataan causalitet berasal dari kata causa yang artinya sebab. Teori ini
dimaksudkan untuk mencari dan menentukan mengenai apakah yang sebenarnya
menjadi sebab dari kejadian yang dilarang atau kejadian yang tidak dikehendaki
dalam undang-undang.
Untuk menentukan sebab ternyata tidak mudah. Hal ini dikarenakan suatu hal
yang terjadi sebelumnya belum tentu merupakan sebab bagi kejadian yang terjadi
setelah itu. Atau dengan kata lain kejadian B yang terjadi setelah kejadian A belum
tentu disebabkan oleh kejadian A (Post Hoc non Propter Hoc).
Sebagai contoh pernah dikemukakan oleh Profesor van Bemmelen suatu kasus
sebagai berikut :
Dengan mempergunakan sebilah pisau seseorang telah melukai seseorang yang
lain pada tubuhnya, akan tetapi lukanya itu sendiri tidaklah bersifat mematikan
bagi korban. Beberapa orang kemudian telah mengangkut korban ke rumah sakit
dengan harapan agar korban memperoleh perawatan dengan sebaik-baiknya.
Akan tetapi dalam perjalanan ke rumah sakit itu ternyata korban telah kejatuhan
sebuah genteng yang secara kebetulah jatuh dari atap sebuah rumah dan telah
meyebabkan matinya korban..
Timbul kini pertanyaan apakah antara tindakan orang yang telah melukai korban
dengan matinya korban tersebut ada suatu hubungan sebagai penyebab dengan
akibat ?.
Contoh lain dapat dilihat dari sebuah peristiwa yang telah diadili oleh Rechtbank
Amsterdam dan pada tingkat banding telah pula diadili oleh Hof di Amsterdam
yakni mengenai suatu kasus dimana seorang suami yang karena marahnya telah
melemparkan sebuah sandal ke arah istrinya yang ternyata telah mengenai pelipis
sebelah kanan dari istrinya tersebut. Oleh karena istrinya itu secara kebetulan
mempunyai tulang tengkorak yang sangat tipis pada pelipis kanannya, maka