Pembimbing :
Dr. Abdul Azis, Sp. Rad
Disusun oleh :
Nia Amalia Ulfah, S. Ked J510170023
Riani Nazila Kustriyono, S. Ked J510170058
2
PENYAKIT PARU PADA NEONATUS
Disebut sebagai cairan pada janin yang tertahan di dalam paru, penyakit
paru basah, atau transient respiratory distress yang diakibatkan oleh
adanya penumpukan cairan di dalam paru janin yang berlangsung lama.
Cairan yang berada di dalam paru janin tidak sama dengan cairan ketuban,
melainkan cairan ini merupakan ultrafiltrate dari plasma janin.
Gejala yang timbul dari TTN termasuk dalam gangguan pernafasan yang
ringan sampai sedang
4
Gambaran radiologi pada TTN
7
2. MECONIUM ASPIRATION SYNDROME
Mekonium merupakan benda asing yang terdapat pada bayi, dan komponen sel
epitel, mucus, cairan ketuban, empedu, darah, dan lipid.
Secara klinis, bayi baru lahir disertai dengan sianosis, takipnea, dan takikardia.
Tanda-tanda gangguan pernapasan yang dapat terlihat antara lain: retraksi
interkostal dan nasal flaring. Jika neonatus buang air besar dalam rahim,
menelan mekonium di dalam cairan ketuban dapat terlihat kuning atau kehijauan
pada kulit, kuku, dan urine.
8
Gambaran radiologi yang paling umum adalah adanya gambaran hiperinflasi
paru sekunder dengan akibat adanya mekanisme “ball-valve” dari akumulasi
udara yang terperangkapnya.
9
Gambar Meconium Aspiration Syndrome
10
Meconium Aspiration Syndrome dengan
perihilar opacities
11
3. NEONATAL RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME
12
Gambaran radiologi pada NRDS termasuk stigmata dari
kelahiran prematur, menunjukkan gambaran seperti
lonceng “bell-shaped” pada thorax dan tidak adanya
caput humerus yang mengalami osifikasi.
Gambaran klasik dari NRDS berupa gambaran opacities
granular yang bilateral dan simetris, gambaran air
bronchograms, adanya gambaran penipisan dari
pembuluh darah di paru, dan penurunan volume pada
paru
13
Gambaran klasik pada NRDS.
14
4. BRONCHOPULMONARY DYSPLASIA
15
Northway, et al, awalnya menjelaskan terdapatnya empat tahap gambaran radiologi
dari BPD, yakni
Tahap 1 (2-3 hari setelah lahir) menggambarkan adanya tipe opacities granular
dari NRDS
Tahap 2 (4-10 hari) menggambarkan adanya tipe opacities granular yang disertai
adanya lapisan opacities di bagian paru terutama pada kasus yang lebih berat
Tahap 3 (10-30 hari) menggambarkan tipe lusen yang kistik kecil dengan adanya
pergantian focus kecil dengan tipe opacities
Tahap 4 (lebih dari satu bulan) menunjukkan gambaran seperti "bubbly" akibat
adanya pembesaran tipe lusen yang kistik dan linear atau gambaran opacities
yang kuat seperti tali “ropey”. 16
Gambar Bronchopulomonary dysplasia (BPD).
17
5. INTERSTITIAL AIR
18
Terdapat dua jenis PIE, yakni akut dan persisten.
Gambara radiologi yang dapat terlihat pada PIE akut adalah
muncul “Bizare Tubular dan Lucencies Cystic" yang dapat
terlihat pada satu titik ataupun difus. Dalam jangka waktu yang
tepat, PIE persistent dapat digunakan sebagai cadangan
pada PIE yang berusia lebih dari 1 minggu.
Seperti pada PIE dengan tipe akut, PIE tipe persisten dapat
fokal atau difus. Kista yang terlihat pada PIE persisten dapat
digambarkan seperti “Multinucleated Giant cells” yang
berderet.
19
Gambar Pulmonary Interstitial Emphysema (PIE).
20
Perkembangan dan Perubahan yang terjadi PIE.
22