Anda di halaman 1dari 22

JOURNAL READING

IMAGING OF NEONATAL LUNG DISEASE

Pembimbing :
Dr. Abdul Azis, Sp. Rad

Disusun oleh :
Nia Amalia Ulfah, S. Ked J510170023
Riani Nazila Kustriyono, S. Ked J510170058

KEPANITRAAN KLINIK ILMU RADIOLOGI


RSUD IR. SOEKARNO SUKOHARJO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2017
GAMBARAN PENYAKIT PARU PADA NEONATUS

Pemeriksaan chest radiologi pada neonatus


merupakan salah satu pemeriksaan yang paling
sering dilakukan pada pediatrik. Jurnal ini
menjelaskan adanya temuan gambaran patologi
dan radiografi dari beberapa penyakit paru yang
paling sering ditemukan pada neonatus.

2
PENYAKIT PARU PADA NEONATUS

1. Transient Tachypnea of the Newborn (TTN)


2. Meconium Aspiration Syndrome
3. Neonatal Respiratory Distress Syndrome
4. Bronchopulmonary Dysplasia
5. Interstitial Air
3
1. TRANSIENT TACHYPNEA OF THE NEWBORN (TTN)

Disebut sebagai cairan pada janin yang tertahan di dalam paru, penyakit
paru basah, atau transient respiratory distress yang diakibatkan oleh
adanya penumpukan cairan di dalam paru janin yang berlangsung lama.

Cairan yang berada di dalam paru janin tidak sama dengan cairan ketuban,
melainkan cairan ini merupakan ultrafiltrate dari plasma janin.

Gejala yang timbul dari TTN termasuk dalam gangguan pernafasan yang
ringan sampai sedang

4
Gambaran radiologi pada TTN

 hiperinflasi pada paru dan terdapat akumulasi


cairan di dalam alveoli dan interstitium
 terdapat pula cairan di pleura dan fissural
 terlihat adanya peningkatan pada perihilar
interstitial
 Pada Kasus yang lebih berat dapat menunjukkan
adanya gambaran opacities akibat terdapatnya
akumulasi cairan pada alveolus.
5
Gambar Transient Tachipnea of the Newborn
(TTN).

Gambaran radiologi berdasarkan


Portable chest radiograph
menunjukkan adanya karakteristik
gambaran / tanda perihilar
intstitial dan adanya cairan fissural
pada sebelah kanan.
6
Gambar Transient Tachipnea of the Newborn
(TTN).

Gambaran radiologi berdasarkan


Portable chest radiograph
menunjukkan adanya tanda
perihilar interstitial, yang dapat
terlihat pada pasien TTN dengan
adanya akumulasi cairan pada
paru janin.

7
2. MECONIUM ASPIRATION SYNDROME

Mekonium merupakan benda asing yang terdapat pada bayi, dan komponen sel
epitel, mucus, cairan ketuban, empedu, darah, dan lipid.

Secara klinis, bayi baru lahir disertai dengan sianosis, takipnea, dan takikardia.
Tanda-tanda gangguan pernapasan yang dapat terlihat antara lain: retraksi
interkostal dan nasal flaring. Jika neonatus buang air besar dalam rahim,
menelan mekonium di dalam cairan ketuban dapat terlihat kuning atau kehijauan
pada kulit, kuku, dan urine.

Meconium aspiration dapat mengakibatkan obstruksi jalan napas dengan adanya


mekanisme “ball-valve”, pneumonitis kimia, dan inaktivasi surfaktan

8
Gambaran radiologi yang paling umum adalah adanya gambaran hiperinflasi
paru sekunder dengan akibat adanya mekanisme “ball-valve” dari akumulasi
udara yang terperangkapnya.

Kombinasi antara akumulasi udara yang terperangkap dengan pneumonitis


kimia mengakibatkan terjadinya barotrauma yang dapat menyebabkan
pneumotoraks, pneumomediastinum, dan emfisema paru interstisial.

Terlihat pula gambaran radiologi lain seperti gambaran opacities perihilar


yang kuat seperti tali “ropey” dan adanya daerah penyebaran dari atelektasis

9
Gambar Meconium Aspiration Syndrome

Gambaran radiologi berdasarkan


Portable chest radiograph
menunjukkan hiperinflasi dengan
pneumotoraks anteromedial di
bagian kanan

10
Meconium Aspiration Syndrome dengan
perihilar opacities

Gambaran radiologi berdasarkan


Portable chest radiograph pada
bayi baru lahir dengan riwayat
Meconium Aspiration Syndrome
menunjukkan perihilar opacities
seperti tali “rope-like”

11
3. NEONATAL RESPIRATORY DISTRESS SYNDROME

Neonatal Respiratory Distress Syndrome (NRDS)


merupakan suatu istilah klinis yang digunakan untuk
menggambarkan adanya defisiensi surfaktan. Hal ini juga
disebut sebagai penyakit paru akibat prematuritas.

Faktor risiko yang mengakibatkan keadaan ini meliputi


prematuritas, kehamilan kembar, oligohidramnion, dan
diabetes pada ibu.

12
 Gambaran radiologi pada NRDS termasuk stigmata dari
kelahiran prematur, menunjukkan gambaran seperti
lonceng “bell-shaped” pada thorax dan tidak adanya
caput humerus yang mengalami osifikasi.
 Gambaran klasik dari NRDS berupa gambaran opacities
granular yang bilateral dan simetris, gambaran air
bronchograms, adanya gambaran penipisan dari
pembuluh darah di paru, dan penurunan volume pada
paru
13
Gambaran klasik pada NRDS.

Gambaran radiologi berdasarkan Portable chest


radiograph menunjukkan adanya penurunan
volume paru dan gambaran granular opacities
yang lebih terpusat di central, sehingga terlihat
adanya gambaran air bronchogram dan
penipisan dari pembuluh darah di paru. Pasien
diintubasi dengan ujung ETT di bagian carina.

14
4. BRONCHOPULMONARY DYSPLASIA

Bronchopulmonary Dysplasia (BPD), juga dikenal sebagai penyakit paru kronis


pada bayi, dimana etiologi penyakit ini belum diketahui secara pasti, meskipun
ada kemungkinan dari multifaktorial.

Penyakit ini awalnya diduga disebabkan oleh NRDS dan pengobatannya.


Etiologi dari BPD sekarang kurang jelas Karena terdapat kemajuan pada
perawatan neonatus untuk NRDS, seperti pemberian surfaktan, pemberian
steroid, dan algoritma tekanan rendah dari ventilasi tekanan positif.

15
Northway, et al, awalnya menjelaskan terdapatnya empat tahap gambaran radiologi
dari BPD, yakni
 Tahap 1 (2-3 hari setelah lahir) menggambarkan adanya tipe opacities granular
dari NRDS
 Tahap 2 (4-10 hari) menggambarkan adanya tipe opacities granular yang disertai
adanya lapisan opacities di bagian paru terutama pada kasus yang lebih berat
 Tahap 3 (10-30 hari) menggambarkan tipe lusen yang kistik kecil dengan adanya
pergantian focus kecil dengan tipe opacities
 Tahap 4 (lebih dari satu bulan) menunjukkan gambaran seperti "bubbly" akibat
adanya pembesaran tipe lusen yang kistik dan linear atau gambaran opacities
yang kuat seperti tali “ropey”. 16
Gambar Bronchopulomonary dysplasia (BPD).

Gambaran radiologi berdasarkan


Portable chest radiograph pada
neonatus dengan Bronchopulomonary
dysplasia menunjukkan adanya
gambaran granular opacities difus
serta focus konsolidasi yang berlebih di
bagian paru sebelah kanan.

17
5. INTERSTITIAL AIR

PIE (Pulmonary Intertitial Emfisema) merupakan cedera yang


mengakibatkan rupture pada pertemuan antara bronkiolus
terminal dan alveolus, yang memungkinkan gas untuk masuk ke
dalam ruang perivaskular dan peribronchial

Gambaran radiologi pada PIE terkadang sulit dibedakan dengan


pneumonia aspirasi, edema paru, dan Neonatal Respiratory
Distress Syndrome.

18
Terdapat dua jenis PIE, yakni akut dan persisten.
 Gambara radiologi yang dapat terlihat pada PIE akut adalah
muncul “Bizare Tubular dan Lucencies Cystic" yang dapat
terlihat pada satu titik ataupun difus. Dalam jangka waktu yang
tepat, PIE persistent dapat digunakan sebagai cadangan
pada PIE yang berusia lebih dari 1 minggu.
 Seperti pada PIE dengan tipe akut, PIE tipe persisten dapat
fokal atau difus. Kista yang terlihat pada PIE persisten dapat
digambarkan seperti “Multinucleated Giant cells” yang
berderet.
19
Gambar Pulmonary Interstitial Emphysema (PIE).

Gambaran radiologi berdasarkan


Single Frontal Radiograph pada anak
berusia 7 bulan menunjukkan
gambaran khas berupa tipe “Bizarre
Cystic Lucencies” pada bayi dengan
PIE yang telah dilakukan
tracheostomy.

20
Perkembangan dan Perubahan yang terjadi PIE.

Gambaran radiologi berdasarkan Portable chest radiograph


pada bayi baru lahir secara prematur :
a. Menunjukkan adanya gambaran “endocardial tube”
pada ujung karina, gambaran Opacities granular serta
tersebar secara merata (difus), dan tidak terdapat udara
di ruang interstitial.
b. Pemeriksaan yang dilakukan dua hari kemudian
menunjukkan adanya perkembangan PIE yang terlihat
pada interstitium paru kiri.
c. Pemeriksaan dilakukan tiga hari kemudian, terlihat
adanya perkembangan di paru kanan pada PIE
d. Pemeriksaan radiologi yang dilakukan saat dua minggu
awal, dan terlihat gambaran radiologi berupa PIE yang
telah membaik
21
THANK YOU

22

Anda mungkin juga menyukai