Anda di halaman 1dari 14

Gambar 9.

gambaran radiologis follow-up


pada pasien disamping. Hasil didapatkan
setelah memasukkan bilateral
thoracostomy tube pada pneumothoraks
dan menunjukkan pneumopericardium
(panah) dan gambar yang sangat lucent
dari paru. Hasil menunjukkan pada pasien
ini terjadi pulmonary interstitial
13
emphysema.

b. Ultrasonography

Gambar 10. Sindrom Aspirasi


Mekonium (MAS) pada ultrasonografi
paru. Paru temuan USG dari MAS di
neonatus (usia kehamilan, 41+3 minggu;
bagian sesar; berat lahir, 3.756 g). Paru
USG menunjukkan kelainan garis
pleura, hilangnya A-garis, konsolidasi
paru dengan bronchogram udara, dan
efusi pleura.20

c. Pemeriksaan lain yang biasanya dilakukan :


o Analisa gas darah ( menunjukkan kadar pH yang rendah, penurunan pO2 dan
peningkatan pCO2). 2

G. DIAGNOSIS BANDING
1.
Transient tachypnue of the new born (TTN)-adalah suatu penyakit pada
neonatus yang mendekati cukup bulan atau cukup bulan yang mengalami
gawat napas segera setelah lahir akibat gangguan penyerapan di alveoli.
gambaran radiografi dengan foto thoraks ditemukan berupa hiperinflasi kedua

12
paru,garis prominen diperihiler, pemesaran jantung ringan hingga sedang,
diafragma datar, dapat dilihat dari lateral, cairan difisura minor dan perlahan
akan terdapat di ruang pleura. Foto radiografi control akan menunjukkan
infiltrate yang menghilang, berbeda dengan sindrom aspirasi mekonium atau
pneumonia.15
a.
Foto Thoraks

Gambar 11. Gambaran radiografi


pada neonatus yang berusia 6 jam.
Aerasi yang berlebihan, bergaris-
garis, bilateral, gambaran
radiopaque pada interstitial
pulmonal, perihilar interstitial
markings dan kardiomegali ringan.

Gambar 12. Gambaran radiografi pada


neonatus yang berusia 2 hari.
Kardiomegali telah hilang dan
gambaran abnormalitas parenkim paru
mulai menghilang namun perihilar
markings masih ada.

13
Gambar 13. Gambaran radiografi
pada neonatus yang berusia 4 hari.
Ukuran jantung dan gambaran paru
yang normal dapat terlihat.13

b. Ultrasonografi

Gambar 14. Takipnea transien


New born (TTN) pada
ultrasonografi paru. Paru
temuan USG dari TTN pada
neonatus sebuah (usia
kehamilan 36 minggu; Paru
USG menunjukkan kelainan
pleura line, dan sindrom
interstitial.20

2.
Pneumonia neonatus inflamasi yang mengnai parenkim paru pada
neonatusdengan menyajikan gambaran klinis dari gangguan pernapasan
terkaitdengan temuan radiologi. terdapat patchy opacities yang berupa
konsolidasi dan efusi pleura yang ditemukan pada 2/3 kasus. Volume paru
normal namun lapangan paru mungkin dapat terjadi hyperinflated. 16

a. Foto Thoraks

14
Gambar 15. Terdapat gambaran air
bronchogram yang prominen di
distal.13

Gambar 16. Terdapat gambaran


infiltrat padat dan kasar yang
menutupi jantung. Didapatkan
juga gambaran air bronchogram
yang prominen.13

Gambar 17. Terdapat penumpulan


sinus phrenicostalis, garis radiodense
tipis sepanjang hemithoraks kanan
lateral dan garis cairan pada fissura
mayor kanan yang konsisten dengan
efusi pleura.13

15
b. Ultrasonografi

Gambar 18. Pneumonia pada


ultrasonografi paru-paru. Paru
temuan ultrasonografi pneumonia
pada neonatus (usia kehamilan,
36+2 minggu; persalinan
pervaginam, berat lahir, 3010 g).
Paru USG menunjukkan pleura
garis kelainan, paru-paru geser,
daerah tidak teratur konsolidasi
paru dengan bronchogram
20
udara.
3.
Respirasi distress syndrome- atau penyakit membrane hialin pada bayi yang
kurang bulan (BKB) terjadi karena pematangan paru yang belum sempurna
akibat kekurangan surfaktan. Tanpa surfaktan alveoli menjadi kolaps pada
akhir respirasi, sehingga menyebabkan gagal nafas pada neonatus.pada
gambaran radiologis, ditemukan gambaran radiopaque yang seragam. Ground-
glass dan penurunan volume parukarena terjadi kolaps alveolus. Gambaran air
bronchogram juga dapat dilihat namun efusi pleura jarang terjadi. Sindrom ini
biasnya terjadi pada bayi preterm yang berbeda dengan sindrom aspirasi
mekonium.17
a. Ultrasonografi
Gambar 19. Sindrom Gangguan
Pernapasan (RDS) pada ultrasonografi
paru. Paru temuan USG dari RDS (kelas
III RDS pada radiografi dada) pada
neonatus sebuah (usia kehamilan, 33
minggu; bagian sesar; berat lahir 1915
g). Paru USG menunjukkan kelainan
garis pleura, subpleural konsolidasi paru
dengan banyak bronchogram udara, dan
efusi pleura.20

16
H. PENATALAKSANAAN
a. Tata laksana bayi dengan cairan amnion bercampur mekonium di ruang
persalinan.
1. Nilai konsistensi mekonium. Kejadian MAS meningkat seiring dengan
peningkatan konsistensi mekonium.
2. Rekomendasi bahwa dokter kebidanan harus membersihkan hidung dan
orofaring bayi sebelum melahirkan bahu atau dada, tidak dianjurkan lagi.
Jika ditemukan mekonium pada cairan ketuban, bayi harus segera
diserahkan kepada dokter anak untuk dibersihkan.
3. Pada penilaian awal sebuah persalinan dengan ketuban bercampur
mekonium, dokter anak harus menentukan apakah bayi bugar atau tidak.
Bayi dikatakan bugar bila frekuensi denyut jantung >100 kali/menit,
bernapas spontan, dan tonus baik (bergerak spontan atau fleksi
ekstremitas).
a. Bila bayi bugar, berikan perawatan rutin tanpa memandang konsistensi
mekonium.
b. Bila terdapat distres pernapasan, lakukan laringoskopi direk dan
pengisapan intratrakeal (menggunakan aspirator mekonium).
4. Bayi yang dilahirkan dengan ketuban bercampur mekonium, sebanyak 20-
30% akan mengalami depresi saat melalui perineum. Pada kasus ini,
intubasi menggunakan laringoskop sebaiknya dilakukan sebelum usaha
napas dimulai. Setelah intubasi, pipa endotrakeal dihubungkan dengan
mesin pengisap. Prosedur ini diulangi sampai trakea bersih atau bila
resusitasi harus dimulai. Visualisasi pita suara tanpa melakukan
pengisapan tidak dianjurkan karena mekonium masih mungkin berada di
bawah pita suara. Ventilasi tekanan positif sebisa mungkin dihindari
sampai pengisapan trakea selesai. Kondisi umum bayi tidak boleh
diabaikan selama melakukan pengisapan trakea. Pengisapan trakea harus

17
dilakukan dengan cepat dan ventilasi harus segera dimulai sebelum terjadi
bradikardi.2

b. Tata laksana Sindrom Aspirasi Mekonium

Walaupun telah dilakukan pengisapan trakea, bayi yang mengalami


distres intrapartum masih berisiko mengalami MAS dan harus dipantau secara
ketat.
1. Perawatan rutin. Distres sering mengakibatkan abnormalitas metabolik
seperti hipoksia, asidosis, hipoglikemia, dan hipokalsemia. Koreksi
abnormalitas metabolik bila diperlukan. Cairan harus direstriksi untuk
mencegah edema serebri dan paru.
2. Pemantauan saturasi oksigen. Pulse oxymetri dapat dijadikan
pemeriksaan awal untuk mendeteksi PPHN dengan membandingkan
saturasi oksigen pada lengan kanan dengan saturasi oksigen pada
ekstremitas bawah.
3. Obstruksi. Pada bayi dengan aspirasi mekonium berat, dapat terjadi
obstruksi mekanik saluran napas dan pneumonitis kimia. Atelektasis dan
inflamasi yang terus berjalan serta terbentuknya pirau ekstrapulmonar akan
memperburuk mismatch ventilasi-perfusi dan mengakibatkan hipoksemia
berat.
4. Hipoksemia. Tata laksana hipoksemia adalah meningkatkan konsentrasi
oksigen inspirasi dengan pemantauan analisis gas darah dan pH. Bayi harus
mendapat oksigen yang adekuat karena hipoksia berulang mengakibatkan
vasokonstriksi paru dan selanjutnya dapat menyebabkan PPHN.
5. Ventilasi mekanik. Ventilasi mekanik terindikasi bila PaCO2 >60 mmHg
atau terdapat hipoksemia persisten (PaO2 <50 mmHg). Pada kasus berat,
seringkali dibutuhkan inspiratory pressure yang lebih tinggi dibandingkan
kasus sindrom gawat napas. Waktu ekspirasi yang cukup harus diberikan

18
untuk mencegah air trapping akibat obstruksi parsial saluran napas. Bayi
dengan MAS berat yang tidak berespons dengan ventilator konvensional
dan yang mengalami air leak syndrome mungkin membutuhkan high
frequency oscillatory ventilator.2
6. Medikamentosa.
a. Antibiotik. Seringkali sulit untuk membedakan antara pneumonia
bakterial dan MAS hanya berdasarkan temuan klinis dan foto toraks.
Walaupun beberapa bayi dengan MAS juga mengalami infeksi,
penggunaan antibiotik spektrum luas terindikasi hanya pada kasus
dengan infiltrat pada foto toraks. Kultur darah darus dilakukan untuk
mengidentifikasi etiologi dan mengevaluasi keberhasilan terapi
antibiotik.
b. Surfaktan. Mekonium menghambat aktivitas surfaktan endogen. Terapi
surfaktan dapat meningkatkan oksigenasi, menurunkan komplikasi
pulmonal, dan menurunkan kebutuhan ECMO (extracorporeal
membrane oxygenation). Surfaktan tidak rutin diberikan untuk kasus
MAS, tetapi dapat dipertimbangkan untuk kasus yang berat dan tidak
berespons terhadap terapi standar.
c. Kortikosteroid. Penggunaan kortikosteroid pada MAS tidak
dianjurkan.2

I. PROGNOSIS
Dengan kemajuan terapi seperti pemberian surfaktan, --high frequency
ventilation, inhalasi nitrit oksida, dan ECMO, angka mortalitas dapat dikurangi
sampai <5%. Bronchopulmonary displasia-- dan penyakit paru kronik merupakan
sekuele akibat ventilasi mekanik jangka panjang. Sekuele neurologik sering terjadi
pada kasus asfiksia berat.2

19
J. KAJIAN ISLAM

Anak adalah anugerah sekaligus amanah yang diberikan Allah SWT kepada
setiap orang tua. Berbagai cara dan upaya dilakukan orang tua agar dapat melihat
anak-anaknya tumbuh dan berkembang sebagaimana mestinya. Namun seringkali
harapan tidak sesuai dengan kenyataan, entah karena terhambatnya komunikasi
atau minimnya pengetahuan kita selaku orang tua tentang bagaimana Al Islam
memberikan tuntunan dan pedoman tentang memperlakukan anak sesuai dengan
proporsinya.16

Fenomena yang terjadi saat ini, tidak sedikit keluarga yang memiliki filosofi
keliru tentang eksistensi anak. Seringkali keluarga yang hanya memiliki filosofi
bahwa kehadiran anak semata-mata akibat logis dari hubungan biologis kedua
orang tuanya, tanpa memilki landasan ilmu dan makna arahan keberadaan
anugerah anak.

Berkaitan dengan eksistensi anak, Al Quran menyebutnya dengan beberapa


istilah antara lain :

1. Perhiasan atau kesenangan


Firman Allah SWT :






Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-
amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu
serta lebih baik untuk menjadi harapan. ( QS.18 Al Kahfi : 46 )

2. Musuh

20
Firman Allah SWT :








Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka berhati-hatilah kamu
terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta
mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. ( QS.64 Ath-Taghobun : 14 )

3. Fitnah
Firman Allah SWT :




Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan
disisi Allah-lah pahala yang besar. ( QS.64 Ath-Taghobun : 15 )

4. Amanah
Firman Allah SWT :




(27) Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan
Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-
amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.

21
(28) Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai
cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.
( QS.8 Al Anfal : 27-28 )

5. Penentram dan penyejuk hati


Firman Allah SWT :






Dan orang orang yang berkata: Ya Tuhan Kami, anugrahkanlah kepada
Kami isteri-isteri Kami dan keturunan Kami sebagai penyenang hati (Kami),
dan Jadikanlah Kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. ( QS.25 Al
Furqon : 74 )

K. KESIMPULAN

Sindrom Aspirasi Mekonium adalah sindrom atau kumpulan berbagai gejala


klinis dan radiologis akibat janin atau neonatus menghirup atau mengaspirasi
mekonium. Sindrom aspirasi mekonium dapat terjadi sebelum, selama, dan setelah
proses persalinan.

Mekanisme terjadinya SAM diduga melalui mekanisme, obstruksi mekanik


saluran napas, pneumonitis kimiawi, vasokonstriksi pembuluh darah vena, dan
surfaktan yang inaktif.

22
Manifestasi klinis MAS bervariasi dan bergantung pada derajat hipoksia,
jumlah serta konsistensi mekonium yang teraspirasi.

Sedangkan Foto toraks menunjukkan hiperinflasi dengan perselubungan yang


merata, diafragma mendatar dan infiltrat kasar/bercak iregular. Hasil temuan yang
menunjukkan area atelektasis dengan area udara terperangkap. Karena ituKeadaan
SAM harus dipanatu secara ketat.

Maka dari itu Hendaknya orang yang sakit baik keluarga atau yang tertimpa
musibah memahami bahwa semua itu adalah ujian dan cobaan dari Allah dan perlu
benar-benar kita tanamkan dalam keyakinan kita yang sedalam-dalamya bahwa
ujian dan cobaan berupa hukuman adalah tanda kasih sayang Allah.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Malino I Y, Artana W D. Mortalitas Sindrom Gawat Pernapasan Akut


Neonatus di Unit Perawatan Intensif Neonatus RSUP Sanglah. 2013 juni :
1[2].
2. Ikatan Dokter Anak Indonesia.Pedoman Pelayanan Medis. 2011[2] :14-17.
3. Kosim MS. Infeksi Neonatal Akibat Air Ketunan Keruh. Sari Pediatri. 2009
Okt : Vol 11 [3].
4. Anatomi dan fisiologi sistem respirasi: respiratory.usu.ac.id
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http/..... 2010 oleh
ES putrid
5. Thakre R. Meconium stained amniotic fluid delivery. to intubate or not ?
Didapat dari: http://www.neoclinic.net/Artcl/msaf.htm.
6. Arvin. B. K. diterjemahkan oleh Samik Wahab. Nelson : Ilmu Kesehatan
Anak. Vol. 1 Edisi 15. ECG : Jakarta 2000 h. 600-601
7. Clark. M. B. meconiumaspiration syndrome.2010.
www.medscape.com/http://_portal_neonatal.com.br/outras-
especialidades_/argulvos/_meconiumasprationsyndrome.pdf Diakes tanggal
02 Maret 2017
8. Klinger, et all. Meconium aspiration syndrome :patophysiology and
preventiom. Clin rev 1999 hal 450-66.
9. Meconium aspiration. Neonatal Intensive Care Unit.hal 16-17
10. Locatelli A, et All. A prognostic value of change in amniotic fluid color during
labor. Fetal diagnosis Therapy. 2005.hal 5-9.
11. Meconium aspiration. www.pregnancy .about.com 2008
12. Rasad sjahriar. Radiologi Diagnostik Fakultas kedokteran Universitas
Indonesia. Jakarta , Badan Penerbit FKUI. 2005. Ed II. Hal 395.
13. Leu M. meconium Aspiration Imaging. 2011.
http://emedicine.medscape.com/article/410756-overview#a22. Diakses
tanggal 02 Maret 2017
14. Hermansen. C. L. dan Kevin N, Lorah. Respiratory distress in the newborn.
Am Fam physician. 2007 Oct 1 : 76(7) :987-994.

24
15. Rizal A. Transient Tachypnea of the newborn. Bagian radiologi fakultas
kedokteran Universitas Gadjah Mada.2015.
16. Jufri J, Auedrey W, Wilar R. Profil pneumonia neonatus yang dirawat di
RSUP Prof. Dr. R. Kandau Manado.
17. Tobing Ramona. Kelainan Kardiovaskular pada sindrom gawat nafas. Sari
pediatric. Jun 2004. 6(1).
18. Linda Novriani. Sikap Berhati-hati dan Tidak Tergesa-gesa dalam Menata
Urusan Available from: http://lindanov.blogspot.co.id Diakses: 03 Maret 2017.
19. https://tarbiyatulizzatiljannah.wordpress.com/2013/01/28/anak-dalam-
pandangan-islam/
20. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/?term

25

Anda mungkin juga menyukai