Hakikat Sila Sila Pancasila

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 17

- Tri Pitaka Budha ( 5 aturan - Digunakan untuk memberi

berupa larangan = membunuh, nama dasar negara.


 Bahasa Sangsakerta
mencuri, berzina, berdusta, - Prosesnya :
Panca=5,
minum miras) Pengusulan ( Sukarno,
 Syila = Dasar/Alas/Sendi - Negara Kertagama;Pu Prapanca; sidang
 aturan tingkah laku yang Majapahit & Sutasoma;Pu BPUPKI 1 Juni 1945)
baik/ penting Tantular ( 5 batu sendi Perumusan (Panitia 9
kesusilaan berupa larangan = BPUPKI 22 Juni 45 dalam
Tindak Piagam Jakarta)
kekerasan,mencuri,berhati Penetapan ( PPKI, 18 Agst
dengki,berdusta,minum miras)
45,
- Di kalangan masy. Jawa: “ma-
dalam Pembukaan UUD 45
lima” berupa lima pantangan:
mateni, maling, main, madon,
Peresmian ( MPRS, 5 Juli
madat. 1966,
dalam Tap MPRS No.
XX/MPRS/66)
Pancasila merupakan ideologi dasar bagi
negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata
dari Sansekerta: pañca berarti lima
dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan
berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah
Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia,
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan /
perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf
ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang
Dasar 1945.
 Sila pertama : Ke-Tuhanan yang Maha Esa.
 Sila kedua: Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
 Sila ketiga: Persatuan Indonesia
 Sila keempat : Kerakyatan yang Dipimpin Oleh
Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
 Sila kelima : keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Ketuhanan berasal dari kata Tuhan,
ialah pencipta segala yang ada dan semua
makhluk. Yang Maha Esa berarti yang Maha
tunggal, tiada sekutu, Esa dalam zatNya, Esa
dalam sifat-Nya, Esa dalam Perbuatan-Nya,
artinya bahwa zat Tuhan tidak terdiri dari
zat-zat yang banyak lalu menjadi satu, bahwa
sifat Tuhan adalah sempurna, bahwa
perbuatan Tuhan tidak dapat disamai oleh
siapapun. Jadi ke-Tuhanan yang maha Esa,
mengandung pengertian dan keyakinan
adanya Tuhan yang maha Esa, pencipta alam
semesta, beserta isinya.
Atas keyakinan yang demikianlah maka Negara
Indonesia berdasarkan ketuhanan yang Maha Esa, dan
Negara memberi jaminan kebebasan kepada setiap
penduduk untuk memeluk agama sesuai dengan
keyakinannya dan beribadah menurut agamanya dan
kepercayaannya. Sebagai sila pertama Pancasila
ketuhanan yang Maha Esa menjadi sumber pokok
kehidupan bangsa Indonesia.

Hakekat pengertian itu sesuai dengan:


 Pembukaan UUD 1945

 Pasal 29 UUD 1945


 Di dalam sila kedua kemanusiaan yang adil yang
beradab telah tersimpul cita-cita kemanusiaan
yang lengkap yang adil dan beradab memenuhi
seluruh hakekat mahluk manusia. Sila dua ini
diliputi dan dijiwai sila satu hal ini berarti bahwa
kemanusiaan yang adil dan beradab bagi bangsa
Indonesia bersumber dari ajaran Tuhan Yang
Maha Esa sesuai dengan kodrat manusia sebagai
ciptaan-Nya. Hakekat pengertian diatas sesuai
dengan Pembukaan UUD 1945 alenia yang
pertama dan pasal-pasal 27,28,29,30 UUD 1945.
Inti sila kemanusiaan yang adil dan
beradab adalah landasan manusia. Maka
konsekuensinya dalam setiap aspek
penyelengaraan Negara antara lain hakikat
Negara, bentuk Negara, tujuan Negara ,
kekuasaan Negara, moral Negara dan para
penyelenggara Negara dan lain-lainnya harus
sesuai dengan sifat-sifat dan hakikat
manusia.
Persatuan Indonesia adalah perwujudan dari
paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh
sila I dan II. Nasionalisme Indonesia mengatasi
paham golongan, suku bangsa, sebaliknya
membina tumbuhnya persatuan dan kesatuan
sebagai satu bangsa yang padu tidak terpecah
belah oleh sebab apapun. Hakekat pengertian itu
sesuai dengan pembukaan UUD 1945 alenia ke
empat dan pasal-pasal 1,32,35,dan 36 UUD
1945
Sila ke IV adalah bahwa rakyat dalam
menjalankan kekuasaannya melalui sistem
perwakilan dan keputusan-keputusannya
diambil dengan jalan musawarah dengan
pikiran yang sehat serta penuh tanggung jawab
baik kepada Tuhan yang maha Esa maupun
kepada rakyat yang diwakilinya. Hakekat
pengertian itu sesuai dengan pembukaan UUD
alenia empat dan pasal-pasal 1,2,3,28 dan 37
UUD 1945.
Sila Keadilan sosial adalah tujuan dari
empat sila yang mendahuluinya, merupakan
tujuan bangsa Indonesia dalam bernegara,
yang perwujudannya ialah tata masyarakat
adil-makmur berdasarkan Pancasila. Hakekat
pengertian itu sesuai dengan pembukaan
UUD 1945 alinea kedua dan pasal-pasal 23,
27, 28, 29, 31 dan 34 UUD 1945.
Ketuhanan Yang Maha Esa (Bintang).

 Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan


ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
 Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan
kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Mengembangkan sikap hormat menghormati dan
bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
 Membina kerukunan hidup di antara sesama umat
beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan
YangMaha Esa.
 Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan
pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengembangkan sikap saling menghormati
kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama
dan kepercayaannya masing-masing.
 Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.
 Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
 Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan
kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-
bedakan suku, keturunan,
agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
 Mengembangkan sikap saling mencintai sesama
manusia.
 Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa
selira.
 Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap
orang lain.
 Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
 Mampu menempatkan persatuan, kesatuan,
serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negarasebagai kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
 Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan
bangsa.
 Mengembangkan rasa sila pertama
 Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilansosial.
 Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar
Bhinneka Tunggal Ika.
 Memajukan pergaulan demi persatuan dan
kesatuan bangsa
 Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap
manusia Indonesia mempunyai kedudukan,hak, dan
kewajiban yang sama.
 Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
 Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan
untuk kepentingan bersama.
 Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh
semangat kekeluargaan.
 Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan
yang dicapai sebagai hasil musyawarah.
 Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima
dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
 Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di
atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dankegotongroyongan.
 Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
 Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
 Menghormati hak orang lain.
 Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
 Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang
bersifat pemerasan terhadap orang lain.
 Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat
pemborosan dan gaya hidup mewah.
 Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan
atau merugikan kepentingan umum.

Anda mungkin juga menyukai