EVALUASI
1. Input
Evaluasi terhadap struktur, jumlah, besanya input,
kewajaran
2. Proses
Proses pelayanan, relevan/ tidak proses tersebut bagi
pelanggan
3. Output
Hasil segera setelah proses pelayanan, efektifitas
4. Outcome
Dampak jangka pendek, kepuasan pelanggan
5. Impact
▪ Dampak jangka panjang, IMR, MMR, GDR, Loyalitas pelanggan,
keuntungan, pelanggan tetap
Istilah lainnya PENGAWASAN,
PENGENDALIAN, DAN PENILAIAN (P3)
TINGKAT PUSKESMAS
Fungsi P3 Puskesmas dilakukan guna
menjamin bahwa semua kegiatan dan
program serta fungsi Puskesmas yang sedang
berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan.
Fungsi P3 Puskesmas bertujuan untuk:
(1) mencegah penyimpangan (protektif),
(2) meluruskan penyimpangan (kuratif), dan
(3) membimbing pegawai Puskesmas agar
tidak menyimpang (preventif)
1. Obyek P3 Puskesmas
P3 Puskesmas sebaiknya mencakup seluruh
sistem manajemen Puskesmas yang terdiri
dari input, proses, output, outcome, impact,
lingkungan
1. Hasil cakupan kegiatan dan program Puskesmas
2. Pelaksanaan Manajemen Puskesmas: Meliputi
Perencanaan (P1), Penggerakan Pelaksanaan (P2) dan P3
Puskesmas
3. Mutu Pelayanan Puskesmas
4. Manajemen Obat dan Alat kesehatan
5. Manajemen Keuangan
6. Manajemen Ketenagaan
7. Program Pengamatan dan Pencegahan Penyakit
8. Program JPKM atau Jaminan Kesehatan Masyarakat
(Jamkesmas)
9. Program penggerakan dan pemberdayaan masyarakat
10. Objek yang bersifat strategis
Menurut Sutedja (2005) metode pengawasan
terdiri atas:
a. pengawasan langsung (observasi)
b. wawancara (laporan lisan)
c. laporan tertulis
formulir SOP
data statistik
computer on line.
1. Penetapan standar pelaksanaan
2. Penentuan pengukuran pelaksanaan
kegiatan
3. Pengukuran hasil kinerja aktual/nyata
4. Pembandingan hasil aktual dengan standar
dan melakukan analisis penyimpangan
5. Pengambilan tindakan koreksi bila
diperlukan
meliputi standar
masukan (input standard),
Standar proses
standar keluaran (output standard)
Standar masukan mengukur penyediaan dan
penggunaan sumber daya Puskesmas (man,
money, matherial, method, machine, market)
1. Standar Proses penyelenggaraan
manajemen Puskesmas (P1, P2, dan P3)
2. Standar proses pelaksanaan standar mutu,
standard operating procedure (SOP)
3. standar Sistem Pencatatan dan Pelapran
Puskesmas (SP3)
4. Standar Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS)
1. mengukur hasil kinerja pegawai
2. Mengukur hasil kinerja Puskesmas meliputi:
a. hasil cakupan kegiatan program
b. mutu pelayanan kesehatan dalam aspek
kuantitas, kualitas, biaya, dan waktu
1. Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di Kabupaten/Kota (Keputusan Menteri
Kesehatan RI No.1457/Menkes/SK/X/2003)
2. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal
Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
(Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.1091/Menkes/ SK/X/2004)
3. Pedoman Penetapan Indikator Provinsi Sehat
dan Kabupaten/Kota Sehat (Keputusan Menteri
Kesehatan No.1202/Menkes/ SK/VIII/2003).
Pengukuran Pelaksanaan Kegiatan
Puskesmas saat ini dilakukan melalui
Stratifikasi Puskesmas yang kemudian
menjadi Penilaian Kinerja Puskesmas
Ada beberapa cara untuk melakukan
pengukuran kinerja aktual, yaitu :
1. Pengamatan (observasi) secara pribadi
2. Laporan lisan
3. Laporan tertulis
4. Inspeksi
5. Metode otomatis, ex:computer online
Hasil analisis penyimpangan atau
kesenjangan antara target dan hasil cakupan
kegiatan dan program akan ditindak lanjuti
dalam penyusunan RO Puskesmas tahun
yang akan datang.
Ada 2 (dua) tipe tindakan koreksi, yaitu:
1. tindakan koreksi segera (immediate corrective
action)
- yaitu tindakan koreksi terhadap berbagai hal yang
masih merupakan gejala
2. tindakan koreksi mendasar (basic corrective
action)
yaitu tindakan koreksi terhadap penyimpangan yang
terjadi dengan terlebih dahulu mencari serta
mendapatkan informasi yang menyebabkan
terjadinya penyimpangan.