Anda di halaman 1dari 55

Monitoring dan

Evaluasi
PELATIHAN DAN PENDIDIKAN DASAR JABATAN FUNGSIONAL
PEMBIMBING KESEHATAN KERJA
16 JUNI 2021
BIODATA

Nama : dr. Tyas Natasya Citrawati

Jabatan : JFU Adminkes di Direktorat Kesehatan Kerja


dan Olahraga
Pendidikan : FK Trisakti 2006

No Hp : 08128482601
Tujuan Setelah mengikuti materi
ini peserta mampu
pembelaja melakukan monitoring
ran umum dan evaluasi program
kesehatan kerja
Tujuan pembelajaran
khusus:

Setelah mengikuti materi ini, peserta mampu:


 Melakukan monitoring kesehatan kerja
 Melakukan evaluasi kesehatan kerja
 Melakukan audit kesehatan kerja
 Melakukan investigasi Kecelakaan Kerja
 Melakukan pencatatan dan pelaporan

 
Pokok Bahasan 1

Monitoring kesehatan kerja


 Pengertian monitoring
 Tujuan monitoring
 Metodologi monitoring
 Jenis-jenis monitoring
 Sasaran monitoring
 Langkah-langkah monitoring
Pokok Bahasan 2

Evaluasi kesehatan kerja:


 Pengertian evaluasi
 Tujuan evaluasi
 Jenis evaluasi
 Langkah evaluasi
 Sasaran evaluasi
Pokok Bahasan 3

Audit Kesehatan Kerja


 Pengertian Audit
 Jenis Audit
Pokok Bahasan 4

Investigasi kecelakaan kerja:


 Pengertian kecelakaan kerja
 Tujuan investigasi
 Langkah investigasi
 Sasaran evaluasi
Pokok Bahasan 5

Pencatatan dan pelaporan


 Pengertian
 Tujuan
 Mekanisme pencatatan dan pelaporan kesehatan
kerja dalam Sisem Informasi Manajemen
Kesehatan Kerja
 Cara pengisian formulir pencatatan dan pelaporan
kesehatan kerja.
Monitoring Kesehatan Kerja
Monitoring
Kesehatan kerja
Pengertian:
Monitoring (Pemantauan) adalah
langkah manajemen untuk menilai
pelaksanaan kegiatan pada waktu
kegiatan itu belum selesai atau
sedang berproses namun telah
menghasilkan suatu output.
Monitoring (Pasal 4-10 PP39/2006)
Monitoring pelaksanaan program dan kegiatan dapat
dilakukan terhadap :
 PERKEMBANGAN realisasi penyerapan dana,
 PERKEMBANGAN Realisasi pencapaian target
keluaran (output), dan
 KENDALA YANG DIHADAPI
Monitoring Kesehatan Kerja

Tujuan monitoring
 Mengetahui kegiatan yang telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang ditetapkan.
 Hasil dari pemantauan dilaporkan dan dianalisis sebagai
bahan dari kebijakan program yang sedang berjalan.
 Bila dalam pemantauan terdapat hal-hal yang menyimpang
dari rencana yang ditetapkan, harus ditinjau kembali dan
dilakukan perbaikan-perbaikan.
Monitoring kesehatan kerja

Metodologi monitoring:
Secara aktif
 Pemantauan secara aktif dilakukan melalui supervisi dan
bimbingan teknis.

Secara pasif:
 Metode ini sederhana, mudah dan sering dlakukan, yaitu
dengan menilai laporan-laporan yang masuk.
Monitoring kesehatan kerja

• Jenis-jenis monitoring: Dunn (1981)


• Kepatuhan (compliance): jenis monitoring untuk menentukan
tingkat kepatuhan implementor terhadap standar dan prosedur
yang telah ditetapkan.
• Pemeriksaaan (auditing): jenis monitoring untuk melihat
sejauh mana sumberdaya dan pelayanan sampai pada
kelompok sasaran.
• Akuntansi (accounting): jenis monitoring untuk
mengkalkulasi perubahan sosial dan ekonomi yang terjadi
setelah diimplementasikan suatu kebijakan.
• Eksplanasi (explanation): jenis monitoring untuk menjelaskan
adanya perbedaan antara hasil dan tujuan kebijakan.
Monitoring kesehatan kerja

Sasaran monitoring:
Pemantauan dilakukan pada pelaksana kegiatan program
kesehatan kerja
 Pusat terhadap provinsi/UPT
 Provinsi terhadap kabupaten/ kota
 Kabupaten/ Kota terhadap kegiatan kesehatan kerja di
wilayah kerjanya
 Puskesmas terhadap pekerja di wilayah kerjanya.
Monitoring kesehatan kerja

Langkah-langkah monitoring:
 Penentuan tujuan
 Penentuan target/kelompok sasaran
 Penentuan perencanaan kerja
 Penentuan kriteria monitoring
 Pengumpulan data
 Analisis data
 Penulisan kesimpulan dan rekomendasi
Evaluasi Kesehatan Kerja
Evaluasi Kesehatan Kerja

Pengertian:
Evaluasi adalah suatu proses untuk
mengukur pencapaian suatu tujuan atau
keadaan tertentu dengan
membandingkannya dengan nilai standart
yang sudah ditetapkan.
Evaluasi Kesehatan kerja

Tujuan:
Tujuan evaluasi untuk menghimpun nilai
terhadap standar yang telah ditetapkan agar
hasil penilaian tersebut dapat digunakan
sebagai umpan balik bagi perencanaan
selanjutnya.
Evaluasi Kesehatan Kerja

Jenis-jenis evaluasi:
 Evaluasi terhadap adanya kebutuhan suatu
program baru
 Evaluasi terhadap perencanaan program
 Evaluasi Hasil Kerja
 Evaluasi terhadap efek kerja
 Evaluasi terhadap dampak
Evaluasi Kesehatan Kerja

Langkah-langkah evaluasi:
 Menentukan standar nilai atau identifikasi kriteria untuk
mengukur standar keberhasilan
 Menentukan metode pengukuran, dapat secara langsung dengan
melihat kelapangan (data primer) atau berdasarkan laporan.
 Membandingkan hasil pengukuran dengan standar nilai yang
telah ditetapkan
 Menyajikan hasil penilaian. Hasil evaluasi ini dapat dipakai
sebagai umpan balik dan untuk penyusunan program pada
periode berikutnya.
 Memberikan rekomendasi
TAHAPAN EVALUASI (PP 39/2006)

Tahap Perencanaan (ex-ante) ;


Memilih dan menentukan :
1. Skala Prioritas dari berbagai alternatif
2. Cara mencapai tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya

Tahap Pelaksanaan (on-going) ;


- Dilakukan pada saat pelaksanaan rencana pembangunan
- Untuk menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan rencana
dibandingkan dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya

Tahap Pasca-Pelaksanaan (ex-post) ;


- Dilaksanakan setelah rencana berakhir
- Menilai program dari sisi : efisiensi, efektifitas, manfaat
https://app.sli.do/event/7ro5hsgy
ATAU
Slido.com masukan #35675

https://wall.sli.do/event/7ro5hsgy?secti
on=6fa1b000-84e1-44d7-87d8-55ccccc
eee4a
Audit Kesehatan Kerja
Audit Kesehatan Kerja

 Pengertian:
 pemeriksaan secara sistematis
dan independen, untuk menilai
suatu kegiatan di
tempat kerja dan hasil yang
berkaitan dengan
produktivitas kerja sesuai dengan
prosedur yang di rencanakan,
dan dilaksanakan secara efektif
dan cocok untuk mencapai
kebijakan dan tujuan
AUDIT KESEHATAN KERJA
29
(PP No. 50 Tahun 2012 SMK3)

a. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan komitmen


b. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3
c. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak
d. pengendalian dokumen
e. pembelian dan pengendalian produk
f. keamanan bekerja berdasarkan SMK3
g. standar pemantauan
h. pelaporan dan perbaikan kekurangan
i. pengelolaan material dan perpindahannya
j. pengumpulan dan penggunaan data
k. pemeriksaan SMK3
l. pengembangan keterampilan dan kemampuan.
Audit Kesehatan Kerja

 Jenis:
 Audit Internal
 Audit Eksternal
Audit Internal Fasilitas
Kesehatan dilakukan oleh
fasilitas kesehatan itu
sendiri dengan cara
penilaian di tiap unit
menggunakan form
laporan dan evaluasi.
Audit Eksternal Fasilitas
Kesehatan  penilaian
pelaksanaan upaya kesehatan
kerja di faskes oleh pihak luar
(badan independen ex KARS,
JCI, OHSAS, SMK3) yang
telah ditunjuk sesuai peraturan
yang berlaku
PENUGASAN
33
Dengan keahlian anda sebagai JABFUNG Pembimbing
Kesehatan Kerja buatlah laporan monitoring dan evaluasi.
Contoh format :

Monitoring
No Nama Kegiatan Capaian vs Analisa Upaya Rekomendasi
target kelemahan Perbaikan Perbaikan
(Kendala
/Masalah)

Evaluasi
No Kegiatan Evaluasi Hasil Pengamatan Kesimpulan Rekomendasi
Kebijakan
Hidup adalah tentang saling
mengingatkan bukan saling
menyalahkan
TERIMA KASIH
Bagian ke-2
BIODATA

Nama : dr. Feby Anggraini, MKK

Jabatan : Kasubag Administrasi dan Umum


Direktorat Kesehatan Kerja dan Olahraga

Pendidikan : FK

No Hp :-
INVESTIGASI
KECELAKAAN KERJA
 Kecelakaan kerja adalah Suatu kejadian tidak diinginkan , terjadi secara
tiba-tiba dan tidak terduga yang menyebabkan cedera terhadap tenaga
kerja yang mengalaminya.
Tujuan Investigasi

1. Mengumpulkan informasi
2. Interpretasi fakta yang berhubungan dengan kecelakaan
3. Meminimalisir cedera dan kerugian
4. Mengambil langkah pencegahan yang efektif
LANGKAH-LANGKAH

Laporan
Kecelakaan Dilakukan maksimal 2 x 24 jam
Kerja

Apa, siapa, dimana, kapan, bagaimana dan


mengapa ?
Meliputi pelaksanaan SOP, penggunaan APD,
Investigasi bila melibatkan mesin (kondisi), dll
Adakah tindakan unsaf act atau unsafe
condition

Rekomendasi Perbaikan unsafe act/condition, redesign proses


kerja, perbaikan SOP
MARI BERDISKUSI
Bagi dalam 5 kelompok,
masing-masing kelompok
mengerjakan investigasi
kecelakaan kerja sesuai dengan
tema berikut:
1. Tertusuk jarum
2. Jatuh
3. Terbakar
4. Tertimpa barang
5. Tertabrak kendaraan

Waktu diskusi 30 menit


Pencatatan dan pelaporan

 Gambaran umum puskesmas


 Data terkait dengan kesehatan kerja
 Teknik pencatatan dan pelaporan
- jenis data
- mekanisme pelaporan
- umpan balik
- Peran pusat dan daerah.
Data terkait dengan kesehatan
kerja
 data mengenai pekerja,
 data pelayanan kesja,
 data tempat kerja,
 datapuskesmas dan fasilitas
kesehatan lainnya.
Data mengenai pekerja

 Jumlah penduduk
 Jumlah angkatan kerja;
 Jumlah tenaga kesehatan berpendidikan formal kesehatan kerja
 Jumlah tenaga kesehatan sudah diorientasi tentang kesehatan kerja
 Jumlah tenaga kesehatan dilatih tentang kesehatan kerja
 Jumlah pekerja formal
 Jumlah pekerja informal
 Jumlah pekerja sakit yang dilayani
 Jumlah kasus penyakit umum dikalangan pekerja
 Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan pekerja Jenis penyakit yang terbanyak di kalangan pekerja
 Jumlah kasus penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan
 Jumlah kasus kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan
 Jumlah tenaga kesehatan dilatih tentang diagnosis penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan
 Jumlah tenaga kesehatan berpendidikan formal kesehatan dan keselamatan kerja;
 Jumlah pekerja di fasilitas kesehatan yang bersangkutan
Data Puskesmas dan fasilitas
kesehatan lainnya
 Jumlah Puskesmas
 Jumlah Puskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan kerja
 Jumlah Puskesmas di daerah industri yang mampu melaksanakan upaya kesehatan
kerja
 Jumlah Pos UKK yang terdata;
 Jumlah Pos UKK yang aktif sesuai dengan tingkat perkembangannya
 Jumlah Klinik Perusahaan
 Jumlah Klinik Kesehatan lainnya
 Jumlah Klinik Perusahaan yang berizin
 Jumlah Klinik Perusahaan yang tidak berizin
 Jumlah Fasilitas Kesehatan Pemerintah yakni Rumah Sakit, Instalasi Farmasi,
Laboratorium Kesehatan, BTKL, KKP dan BKKM/BKTK
 Jumlah Fasilitas Kesehatan Pemerintah yakni Rumah Sakit, Instalasi Farmasi,
Laboratorium Kesehatan yang menerapkan kesehatan kerja
Teknik pencatatan dan
pelaporan
Jenis-jenis data

Data primer
Formulir
 KK1: Diagnosa penyakit akibat hubungan kerja
 KK2
 KK3: Rujukan
 KK5
 KK6a dan KK6b: Rekapitulasi data-data tentang:
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan kesehatan yang telah mengikuti
pendidikan formal K3
Jumlah tenaga kesehatan yang bekerja di unit pelayanan kesehatan yang telah dilatih
tentang K3 menurut kualifikasi pendidikan

 KK7a: keadaan pos UKK


 KK7b
Data primer lainnya:
 Jumlah tenaga kesehatan berpendidikan formal kesehatan kerja;
 Jumlah tenaga kesehatan sudah diorientasi tentang kesehatan kerja;
 Jumlah tenaga kesehatan dilatih tentang kesehatan kerja;
 Jumlah tenaga kesehatan dilatih tentang diagnosis penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan (khusus diisi oleh fasilitas
kesehatan);
 Jumlah tempat kerja formal yang menerapkan kesehatan kerja;
 Jumlah tempat kerja informal yang menerapkan kesehatan kerja;
 Jumlah sentra industri.
 Jumlah Pos UKK yang terdata;
 Jumlah Pos UKK yang aktif sesuai dengan tingkat perkembangannya;
 Jumlah Klinik Perusahaan;
 Jumlah Klinik Kesehatan lainnya;
 Jumlah Puskesmas (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 Jumlah Puskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan kerja (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 Jumlah Puskesmas di daerah industri yang mampu melaksanakan upaya kesehatan kerja (khusus diisi oleh Dinkes
Kab/Kota/Propinsi);
 Jumlah Fasilitas Kesehatan Pemerintah (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 Jumlah Fasilitas Kesehatan Pemerintah yang menerapkan kesehatan kerja (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 Jumlah Klinik Perusahaan yang berizin (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/ Propinsi);
Data primer lainnya:

 Jumlah Klinik Perusahaan;


 Jumlah Klinik Kesehatan lainnya;
 Jumlah Puskesmas (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 JumlahPuskesmas yang melaksanakan upaya kesehatan kerja (khusus diisi oleh
Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 JumlahPuskesmas di daerah industri yang mampu melaksanakan upaya
kesehatan kerja (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 Jumlah
Fasilitas Kesehatan Pemerintah (khusus diisi oleh Dinkes
Kab/Kota/Propinsi);
 JumlahFasilitas Kesehatan Pemerintah yang menerapkan kesehatan kerja
(khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/Propinsi);
 JumlahKlinik Perusahaan yang berizin (khusus diisi oleh Dinkes Kab/Kota/
Propinsi);
 Jumlah
Klinik Perusahaan yang tidak berizin (khusus diisi oleh Dinkes
Kab/Kota/Propinsi);
Jenis-jenis data

Data sekunder:
 Jumlah penduduk
 Jumlah usia kerja berdasarkan jenis
kelamin
 Jumlah angkatan kerja berdasarkan jenis
kelamin
 Jenis pekerjaan
Data sekunder lainnya

 Data jumlah pekerja formal;


 Data jumlah pekerja informal;
 Data tempat kerja formal;
 Data jumlah sentra industry
SISTEM INFORMASI KESEHATAN KERJA DAN
OLAHRAGA (SITKO)

Tgl 16-20

Tgl 11-15

Tgl 6-10

Tgl 1-5

ALUR
PENCATATAN
Pelaporan yang ada saat ini
 Puskesmas melaksanakan kesehatan kerja
 Perusahaan / industry / kantor melaksanakan kesehatan kerja
 Pelaksanaan kesehatan kerja oleh pekerja informal melalui
POS UKK.
Contoh data

 Jumlah pekerja
 Jumlah tempat kerja
 angka kesehatan pekerja
 Jumlah penyakit akibat kerja
 Diskusikan tentang apa saja kebutuhan data sebagai jabfung
pembimbing kesehatan kerja dalam melakukan monitoring
dan evaluasi apabila dihubungkan antara tempat kerja dan
output pekerja sehat

Anda mungkin juga menyukai