Anda di halaman 1dari 28

MONEV PROMOSI

KESEHATAN
MONITORING PROMOSI
KESEHATAN
BAGIAN PERTAMA DARI MATERI MONEV PROMOSI KESEHATAN
PENDAHULUAN
• Monitoring adalah kegiatan dalam bentuk supervisi dan review secara
sistematis
• Dilakukan pengelola program dalam rangka memastikan program berjalan
sesuai direncanakan
• Monitoring  evaluasi proses.
• Promosi Kesehatan  memerlukan monitoring
• adanya penyusunan rencana promosi kesehatan
• sehingga dpt di monitoring  program-program yang telah dan sedang
dijalankannya saat ini secara menyeluruh.
TUJUAN PEMBELAJARAN TTG
MONITORING PROMOSI KESEHATAN
• Memahami tujuan monitoring dan manfaatnya untuk kegitan
promosi kesehatan
• Memahami tahapan monitoring pada kegiatan promosi kesehatan
• Memahami apa yang hendak dimonitoring dan bagaimana cara
melakukannya
• Mengenali objek dan time/waktu yang tepat untuk melakukan
monitoring tersebut.
Tujuan Monitoring
• Menemukan dan memperbaiki masalah dalam pelaksanaan
promosi kesehatan.
• Mekanisme promosi kesehatan mana yang tidak sesuai
• Apakah promosi kesehatan sudah berjalan sesuai rencana
• Apakah ada masalah baru dalam pelaksanaannya promosi
kesehatan yang di temukan
Tahapan Monitoring
o Logistik yang diperlukan dalam pelaksanaan promosi kesehatan
o Hasil antara dalam kegiatan promosi kesehatan
o Perilaku yang diharapkan sesuai tujuan promosi kesehatan
o Perbaikan kesehatan yang di harapankan
Manfaat Monitoring
o Manajemen - Monitoring akan memberikan informasi tentang
proses dan cakupan program kepada pimpinan program serta
memberikan umpan balik pelaksanaan program.
o Evaluasi - Monitoring yang tepat dan baik dapat menafsirkan hasil
akhir program secara akurat.
o Citra - Monitoring yang dilakukan dengan baik memberikan kesan
bahwa pemimpin program sangat peduli terhadap sumber dana dan
daya yang diperlukan.
Kegiatan Monitoring
o Input, meliputi: materi promosi kesehatan,media dan metode,
jangkauan target, kegiatan promosi kesehatan yang akan dilakukan,
sumber daya.
o Output, dilihat dari hasil antara:
o Apakah sasaran menerima pesan/materi.
o Apakah sasaran memanfaatkan pesan atau materi yang di berikan
o Apakah sasaran merasakan merasakan manfaat dari materi promosi
kesehatan yang diberikan
oOutcome, yang dilihat dari hasil intervensi berupa perubahan
perilaku.
Bagaimana Cara Monitoring
o Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah tangga
o Wawancara mendalam
o Fokus group diskusi
o Observasi
o Angket
Siapa Yang Monitoring
Penanggung jawab: Ketua Kegiatan Promosi Kesehata
Pelaksana:
◦ Pelaksana promosi kesehatan
◦ Relawan yang terlatih
◦ Instansi terkait
Kapan Monitoring
o Selama kegiatan promosi kesehatan dilaksanakan.
o Setiap tahap kegiatan
EVALUASI PROMOSI
KESEHATAN
BAGIAN KEDUA DARI MATERI MONEV PROMOSI KESEHATAN
KONSEP DASAR EVALUASI
o Evaluasi adalah bagian integral (terpadu) dari proses manajemen,
termasuk manajemen promosi kesehatan.
o Evaluasi dilakukan untuk mengetahui pencapaian sesuai rencana
yang ditetapkan.
o Evaluasi dilakukan untuk menilai hasil dan dampak yang di
dapatkan apakah sesuai dengan yang di rencanakan.
oEvaluasi juga dilakukan untuk mengetahui sumber dana dan
sumberdaya yang di butuhkan sesuai yg direncanakan.
DEFINISI EVALUASI
o Evaluasi suatu proses yang memungkinkan administrator mengetahui hasil
programnya dan berdasarkan itu mengadakan penyesuaian-penyesuaian untuk
mencapai tujuan secara efektif, (Klineberg).
o Evaluasi didasarkan pada perencanaan, sesuai siklus administrasi  3 Tahap
yaitu: perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
o Pada perencanaan promosi kesehatan,
• Promkes direncanakan untuk mengatasi masalah yang ada
• Pelaksanaan promosi kesehatan adalah tahap dimana perencanaan dilaksanakan. --
Selama fase pelaksanaan, semua kesalahan sewaktu menyusun perencanaan akan
terlihat. Begitu juga dengan kekuatan dan kelemahan yang muncul selama tahap
pelaksanaan merupakan refleksi dari proses perencanaan.
o Sedangkan evaluasi sebagai tahap berikutnya, merupakan fase
dimana dilakukan pengukuran hasil dari program promosi kesehatan.
Pada fase ini dilihat apakah perencanaan dan pelaksanaan program
promosi kesehatan dapat dilanjutkan, dan juga sebagai alat bantu
untuk menyusun perencanaan selanjutnya.
o Dengan perkataan lain, evaluasi program promosi kesehatan adalah
kegiatan yang dirancang untuk mengukur hasil dari program promosi
kesehatan, baik pada aspek pengetahuan, sikap, praktek atau
performance maupun status kesehatan. Evaluasi bertujuan untuk
mengukur efisiensi dan efikasi dari program promosi kesehatan.
Efisiensi program promosi kesehatan diukur dari
kesesuaian sumber daya yang telah dialokasikan dengan
tercapainya tujuan.
Efikasi program promosi kesehatan diukur dari perubahan
yang terjadi apakah betul-betul disebabkan oleh program
promosi kesehatan yang dijalankan.
KLASIFIKASI EVALUASI PROMKES
Fraenkel mengklasifikasi evaluasi menjadi 3, yaitu:
◦ Diagnostic evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu
penilaian kebutuhan atau identifikasi masalah.
◦ Formative evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan pada waktu
program promosi kesehatan sedang berlangsung, guna melihat
efektivitas dari program.
◦ Summative evaluation, yaitu evaluasi yang dilakukan di akhir
program, untuk melihat apakah program masih akan dilanjutkan,
dimodifikasi atau dihentikan.
Green mengklasifikasi evaluasi program
promosi kesehatan menjadi
Evaluasi proses (process evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan selama promosi kesehatan
sedang berlangsung, karena bertujuan untuk melakukan monitoring. Evaluasi ini merupakan
evaluasi yang paling sering dilakukan, karena mudah dan murah.
Evaluasi dampak (impact evaluation), yaitu evaluasi yang juga dilakukan selama promosi
kesehatan sedang berlangsung dan bertujuan untuk menilai perubahan pengetahuan, sikap
maupun praktek atau ketrampilan sasaran program. Jenis evaluasi ini lebih mahal, lebih sulit dan
lebih jarang dilakukan dibanding evaluasi proses.
Evaluasi hasil (outcome evaluation), yaitu evaluasi yang dilakukan di akhir program, karena
bertujuan untuk mengukur perubahan status kesehatan, seperti morbiditas, mortalitas,
fertilitas, dan lain-lain serta kualitas hidup sasaran program promosi kesehatan. Jenis evaluasi ini
merupakan evaluasi yang paling bermanfaat tetapi paling mahal dan sulit untuk menilai apakah
perubahan betul-betul akibat program promosi kesehatan yang dilakukan bukan karena program
lain yang juga dilakukan. Oleh sebab itu, jenis evaluasi ini paling jarang dilakukan.
9 Bentuk Desain Evaluasi
1. Stephen Isaac dan William B. Michael (1981) mengemukakan 9 bentuk desain evaluasi, yaitu:
Historikal, dengan merekonstruksi kejadian di masa lalu secara objektif dan tepat dikaitkan dengan hipotesis atau asumsi.
2. Deskriptif, melakukan penjelasan secara sistematis suatu situasi atau hal yang menjadi perhatian secara faktual dan tepat.
3. Studi perkembangan (developmental study), menyelidiki pola dan urutan perkembangan atau perubahan menurut waktu.
4. Studi kasus atau lapangan (case atau field study), meneliti secara intensif latar belakang status sekarang, dan interaksi lingkungan
dari suatu unit sosial, baik perorangan, kelompok, lembaga, atau masyarakat.
5. Studi korelasional (corelational study), meneliti sejauh mana variasi dari satu faktor berkaitan dengan variasi dari satu atau lebih
faktor lain berdasarkan koefisien tertentu.
6. Studi sebab akibat (causal comparative study), yang menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan mengamati berbagai
konsekuensi yang ada dan menggalinya kembali melalui data untuk faktor menjelaskan penyebabnya.
7. Eksperimen murni (true experimental), yang menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan membuat satu kelompok
percobaan atau lebih terpapar akan suatu perlakuan atau kondisi dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok
kontrol yang tidak menerima perlakuan atau kondisi. Pemilihan kelompok-kelompok secara sembarang (random) sangat penting.
8. Eksperimen semu (quasi experimental), merupakan cara yang mendekati eksperimen, tetapi di mana kontrol tidak ada dan
manipulasi tidak bias dilakukan.
9. Riset aksi (action research), bertujuan mengembangkan pengalaman baru melalui aplikasi langsung di berbagai kesempatan.
TUJUAN EVALUASI
o Membantu perencanaan dimasa datang
o Mengetahui apakah sarana dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya
o Menemukan kelemahan dan kekuatan dalam pelaksanaan program
o Membantu menentukan strategi program.
o Motivasi
o Mendapatkan dukungan dari pihak lain
SIAPA DAN BGMN EVALUASI DI LAKUKAN
Terhadap Pihak dalam (pelaksanaan) program, melalui:
◦ Pencatatan dan pelaporan
◦ Supervisi
◦ Wawancara
◦ Observasi
Pihak di luar program, melalui:
◦ Laporan pihak lain
◦ Angket
WAKTU EVALUASI
oPenilaian rutin - Penilaian yang berkesinambungan, teratur dan
bersamaan dengan pelaksanaan program
oPenilaian berkala - Penilaian yang periodik pada setiap akhir suatu
bagian program misalnya pada setiap 3 bulan, 6 bulan, 1 tahun, dst.
oPenilaian akhir. Penilaian yang dilakukan pada akhir program atau
beberapa waktu setelah akhir program selesai.
YANG DI EVALUASI DARI PROMKES
o Input; masukan, bahan/materi promkes, metode dan media, sarana
dan prasarana, sumber daya.
o Proses; pelaksanaan program promkes
o Output; hasil dari promosi kesehatan yaitu pemahaman, sikap dan
keterampilan
o Outcome; dampak dari program tersebut.
o Impact; peningkatan status kesehatan.
MONITORING DAN
EVALUASI PROMOSI
KESEHATAN
BAGIAN KETIGA DARI MATERI MONEV PROMOSI KESEHATAN
LANGKAH-LANGKAH MONEV PROMKES
Berdasarkan keseluruhan konsep mengenai monitoring dan evaluasi tersebut di atas, maka
Langkah langkah Evaluasi dalam Program Promosi Kesehatan, adalah sebagai berikut:

Menentukan tujuan evaluasi - Pada tahap ini harus ditetapkan aspek apa saja yang akan
dievaluasi. Misalnya: pelaksanaan program promosi kesehatan, pengetahuan, sikap, praktek dan
status kesehatan sasaran program.
Menetapkan indikator evaluasi - Berdasarkan tujuan evaluasi tetapkan standar evaluasi /
indikator dari aspek tersebut dengan mengacu pada tujuan (tujuan program, tujuan pendidikan
dan tujuan perilaku) yang telah ditetapkan sebelum program promosi kesehatan dilaksanakan.
Menentukan cara/desain evaluasi - Pemilihan desain evaluasi harus berdasarkan pada aspek dan
indikator evaluasi. Jika akan melakukan monitoring pelaksanaan program (evaluasi proses) maka
pendekatan penelitian kualitatif akan lebih tepat dan bermanfaat, sedangkan jika ingin menilai
perubahan pengetahuan, sikap, praktek, maupun status kesehatan sasaran program, maka
pendekatan penelitian kuantitatif yang harus dipilih.
LANGKAH-LANGKAH MONEV PROMKES
Rencana pengumpulan data evaluasi - Pada tahap ini ditetapkan siapa yang akan melakukan evaluasi, dimana dan
kapan evaluasi akan dilakukan. Evaluasi sebaiknya dilakukan oleh pihak ketiga atau bukan pelaksana program
sehingga hasilnya akan lebih obyektif.
Tempat dan waktu evaluasi - Sebaiknya dilakukan di semua tempat program dilaksanakan, tetapi kadang-kadang
dana yang tersedia tidak mencukupi. Oleh sebab itu, harus ditetapkan dimana evaluasi akan dilakukan.
Berdasarkan aspek dan indikator yang telah ditetapkan kita juga dapat menetapkan kapan evaluasi akan
dilakukan. Jika ingin menilai pelaksanaan program maka evaluasi harus dilakukan selama program sedang
berlangsung. Apakah hanya akan dilakukan sekali penilaian atau penilaian akan dilakukan secara berkala, misalnya
setiap 6 bulan atau setiap tahun.
Melakukan pengukuran evaluasi dengan Instrumen pengumpulan data - Pada tahap ini dikembangkan instrumen
yang akan digunakan untuk menilai aspek yang telah ditetapkan pada tujuan dan indikator evaluasi.
Melakukan analisis dan interpretasi data - Setelah data yang akan dievaluasi terkumpul, dilakukan analisis. Pada
tahap ini yang dilakukan oleh evaluator adalah membandingkan antara hasil dengan standar evaluasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Buat interpretasi dan selanjutnya ditarik kesimpulan bagaimana pelaksanaan program
promosi kesehatan dan dampaknya terhadap pengetahuan, sikap, praktek maupun status kesehatan sasaran
program. Agar data yang dikumpulkan valid dan reliabel maka pengumpulan data harus dilakukan oleh
pengumpul data yang telah dilatih dulu sebelumnya dan disupervisi oleh supervisor yang terlatih.
Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, selanjutnya dilakukan advokasi untuk keberlanjutan atau
modifikasi program jika program memberikan hasil yang positif. Sedangkan jika hasil program
tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka program perlu dihentikan.
INDIKATOR HASIL PROMKES
Ukuran hasil dari upaya promosi kesehatan dapat mencakup beberapa indikator antara lain:
Ukuran tentang pemahaman yang berkaitan dengan kesehatan yang meliputi tingkat pengetahuan, sikap, motivasi, tendensi perilaku,
keterampilan personal dan kepercayaan diri.
Ukuran pengaruh dan gerakan masyarakat yang meliputi unsur partisipasi masyarakat, pemberdayaan masyarakat, norma sosial dan opini
publik.
Ukuran yang mencakup kebijakan publik yang berwawasan kesehatan yang meliputi pernyataan politik, alokasi sumber daya, unsur
budaya dan perilaku.
Ukuran kondisi kesehatan dan gaya hidup sehat, salah satunya meliputi kesempatan untuk memperoleh makanan sehat.
Ukuran efektivitas pelayanan kesehatan, yang meliputi penyediaan pelayanan pencegahan, akses ke tempat-tempat pelayanan kesehatan,
serta faktor-faktor sosial budaya yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan.
Ukuran Lingkungan sehat, yang meliputi membatasi akses dalam penggunaan tembakau, alkohol, obat -obat terlarang, penyediaan
lingkungan positif bagi anak-anak dan kelompok usila, kebebasan dari kekerasan dan berbagai penyalahgunaan.
Ukuran dampak sosial yang meliputi kualitas hidup, kemandirian, jaringan dukungan sosial, pemerataan atau keadilan.
Ukuran dampak kesehatan yang meliputi penurunan tingkat kesakitan, kematian dan ketidakmampuan, kompetensi psikososial dan
keterampilan diri.
Ukuran pengembangan kapasitas.

Anda mungkin juga menyukai