Anda di halaman 1dari 21

Sistem Saraf Otonom &

Emosi

Tressy A. Padahana
102010233
BP.8
Mind Map
Struktur
makroskopis -
mikroskopis
Fungsi & Mekanisme
Emosi

Sistem Saraf
Otonom

Neurotransmiter yg
berperan
PENDAHULUAN
• Identifikasi Istilah
– -
• Rumusan Masalah
– Seorg perempuan 17 thn dibawa ibunya untuk
diperiksa karena sdh hampir 1 bln sering
melamun. Gadis ini baru saja diputuskan
hubungannya oleh pacarnya.
• Hipotesis
– Gadis 17 thn diduga menderita depresi.
PEMBAHASAN
• Sistem Saraf Otonom
• Sistem simpatis dan parasimpatis
mempersarafi organ yang sama tapi
menimbulkan respons yang berlawanan.

• Misalnya, jika sistem simpatis berfungsi untuk


mempercepat denyut jantung, maka sistem
parasimpatis berfungsi untuk memperlambat.
Organ SSO -Emosi
• Sistem Limbik
– Kombinasi sirkuit-sirkuit neuron yang mengontrol
perilaku emosional dan dorongan motivasional.
• Sistem Limbik
– Yang termasuk dalam sistem limbik antara lain:
hipotalamus, talamus, amigdala, dan hipokampus.
• Hipotalamus
– Mengarahkan banyak
fungsi penting dalam
tubuh.
– Pusat kontrol untuk
banyak fungsi otonom
dari sistem saraf perifer.
– Mempengaruhi berbagai
tanggapan emosi.
• Hipotalamus terlibat dlm:
– Fungsi kontrol otonom;
– Fungsi kontrol endokrin;
– Homeostatis;
– Fungsi kontrol motorik;
– Pengaturan intake makanan
dan air;
– Pengaturan siklus tidur-jaga;
– Terletak di bawah talamus,
bagian posterior kiasma
optikus dan berbatasan di
sisi lobus temporal.
• Talamus
– Terdapat di bawah korteks
serebral.
– Terlibat dalam persepsi
sensorik dan regulasi fungsi
motorik.
– Pengatur informasi sensorik.
– Mengontrol sistem tidur-
jaga.
– Terletak di bagian atas
batang otak, antara korteks
serebral dan otak tengah
hingga hipotalamus.
• Amigdala
– Terlibat dalam pengolahan
emosi seperti rasa takut,
marah, dan bahagia.
– Bertanggungjawab untuk
menetukan kenangan apa
yang disimpan dan dimana
kenangan tersebut disimpan
dalam otak.
– Terletak jauh di dalam lobus
temporal, bagian medial
hipotalamus, dan
berdekatan dengan
hipokampus.
• Hipokampus
– Membentuk, mengatur, dan
menyimpan memori.
– Membentuk kenangan baru
dan menghubungkan emosi
dan indera.
– Pengindeks memori dengan
mengirimkan kenangan ke
bagian yang tepat dari
belahan otak untuk
penyimpanan jangka
panjang dan memanggil
kembali kenangan tersebut
bila diperlukan.
• Hipokampus berfungsi
dlm:
– Konsolidasi kenangan
baru;
– Tanggapan emosional;
– Navigasi;
– Orientasi spasial;
– Hipokampus terletak di
dalam lobus temporal,
berdekatan dengan
amigdala.
• Emosi
– hal kompleks dan melibatkan hubungan antara
perasaan dan tubuh manusia.
– Emosi bersifat subyektif dan individual.
– Keadaan ini bermula ketika sedang mengamati
satu situasi, seseorang, satu kejadian, atau bahkan
satu obyek yang disebut stresor.
– Stresor tidak hanya merupakan hal-hal yang akan
menimbulkan stres yang negatif.
– Peristiwa-pristiwa menyenangkan juga merupakan
stresor yang akan menimbulkan stres yang positif.
• Emosi
– Stres dapat mempengaruhi semua bagian
kehidupan seseorang, menyebabkan stres mental,
keluhan-keluhan fisik, perubahan perilaku, dan
masalah-masalah dalam berinteraksi dengan
orang lain.
– Gejala saat seseorang dlm keadaan stres/depresi,
misalnya:
• Cemas, mudah marah;
• Sedih, menangis, rasa diabaikan:
• Mood berubah dgn cepat;
• Konsentrasi menurun.
• Mekanisme terjadi emosi

stresor  aktivasi amigdala  respon


neurologis  hipotalamus  sistem otonom
 stimulasi saraf sensorik  stimulasi
kelenjar adrenal  respon stress.
• Neurotransmiter
Neurotransmiter Golongan Fungsional Tempat Sekresi

Asetilkolin Eksitatoris & Inhibitoris SSP, SST, Neuromuscular Junction

Norepinefrin Eksitatoris & Inhibitoris SSP, SST

Dopamin Umumnya Eksitatoris SSP, SST

Serotonin Umumnya Inhibitoris SSP

GABA Inhibitoris SSP, Neuromuscular Junction

Glysin Inhibitoris SSP

Glutamat Eksitatoris SSP, Neuromuscular Junction

Aspartat Eksitatoris SSP

Substansi P Eksitatoris SSP, SST

Met-enkephalin Umumnya Inhibitoris SSP


• Neurotransmiter yang berperan ketika terjadi
emosi tertentu dalam tubuh seseorang antara
lain:
– Corticotropin-releasing factor (CRF): dilepaskan
hipotalamus agar menstimulus hipofisis untuk
melepaskan adrenocorticotropid hormon (ACTH).
– Adrenocorticotropid hormon (ACTH): menstimulus
kelenjar adrenal sehingga melepaskan epinefrin
dan norepinefrin.
KESIMPULAN
• Emosi seseorang dipengaruhi oleh stresor
yang ada di sekitarnya. Stresor ini akan
mengaktifkan bagian-bagian tertentu di otak
(sistem limbik dan SSO) sehingga otak akan
merespon dengan mengeluarkan
neurotransmiter tertentu dan tubuh akhirnya
merespon stresor yang ada.
• Hipotesis diterima.
Terima Kasih


Anda mungkin juga menyukai