,Apt
PENGANTAR
SUSUNAN SARAF PUSAT
Metilxantin
Nikotin
Kokain
Amfetamin
STIMULAN PSIKOMOTOR
Efek Samping :
-Dosis sedang : Ansietas, Insomnia, Agitasi
-Dosis tinggi : Muntah & konvulsi
-Dosis letal : Aritmia jantung
-Pada penggunaan kafein secara rutin
(> 600 mg kopi ~ 6 cangkir kopi / hari),
penghentian mendadak sakit kepala
“gejala putus obat”
II. NIKOTIN
Zat aktif pd tembakau, tidak digunakan utk
terapi kecuali penghentian rokok.
Mekanisme kerja :
Dosis rendah stimulasi ganglion.
Dosis tinggi penghambatan ganglion.
Efek SSP :
Dosis rendah : euforia, ↑ Kesadaran, ↑ atensi
relaksasi, ↑ daya belajar, ↑ kecepatan reaksi
Dosis tinggi : paralisa pernapasan & hipotensi
NIKOTIN pada rokok vs Rokok
Nikotin
PARU-PARU Seluruh tubuh melalui darah
HILANG
Putus Zat
Efek psikologis : cemas, tertekan, tidak
Setelah 2,5jam
terkendali, mudah marah.
Dalam mempertahankan efek nikotin akibat kecanduan, perokok akan terus merokok
guna mendapat sensasi tenang, santai, dan bersemangat.
II. NIKOTIN
Efek perifer :
Stimulasi ganglion simpatik & medula
↑ tekanan Darah & nadi
Stimulasi ganglion parasimpatik :
↑ aktifitas motorik saluran Cerna
Farmakokinetika :
- Mudah mENembus sawar otak.
- Metabolisme di hati & paru diekresi via urine
Efek samping :
↑ Denyut jantung & tekanan Darah
↑ Metabolisme beberapa Obat
II. NIKOTIN
III. KOKAIN
Obat yg bersifat sangat adiktif, tidak mahal, mudah
diperoleh dan sering disalahgunakan.
Mekanisme Kerja :
- Bekerja di sentral & perifer dg inhibisi ambilan
balik NE, serotonin & dopamin ke tempat
transmiter tersebut dilepaskan.
- (inhibisi) ini ↑ respon SSP .
- Pemanjangan efek dopaminergik sering terjadi
membawa efek kenikmatan dalam otak & rasa
gembira yang berlebihan.
III. KOKAIN
Efek pada SSP :
- Perangsangan pada Korteks & sambungan otak.
Metilfedinat
AMFETAMIN • Indikasi : antidepresan, syndrom hiperkinetik
pada anak.
Indikasi : untuk narkolepsi, gangguan Efek samping : insomnia, mual, nyeri
penurunan perhatian abdomen, nyeri kepala, Tachicardia
Efek samping : Euforia dan kesiagaan, tidak Kontraindikasi : hipertiroidisme, penyakit
dapat tidur, gelisah, tremor, iritabilitas dan ginjal.
beberapa masalah kardiovaskuler (Tachicardia, Farmakokinetik : diabsorbsikan melalui
palpitasi, aritmia, dll) saluran cerna dan diekskresikan melalui urin,
Farmakokinetik : waktu paruh 4-30 jam, dan waktu paruh plasma antara 1-2 jam
diekskresikan lebih cepat pada urin asam Farmakodinamik : mula- mula :0,5 – 1 jam P
daripada urin basa : 1 – 3 jam, L : 4-8 jam.
Reaksi yang merugikan : menimbulkan efek- Reaksi yang merugikan : takikardia,
efek yang buruk pada sistem saraf pusat, palpitasi, meningkatkan hiperaktivitas.
kardiovaskuler, gastroinstestinal, dan endokrin. dosis pemberian :
dosis : Dewasa : 5-20 mg Anak : 0.25 mg/kgBB/hr
Anak > 6 th : 2,5-5 mg/hari Dewasa : 10 mg 3x/hr
Psikoterapi
Penderita ADHD perlu mendapatkan psikoterapi. Selain untuk menangani ADHD, psikoterapi juga
berguna untuk mengatasi gangguan mental lain yang menyertai ADHD, misalnya depresi.
ADHD memang tidak bisa disembuhkan, tetapi bila terdiagnosis secara dini dan ditangani dengan
tepat, penderita akan mampu beradaptasi dengan kondisinya dan menjalani aktivitas sehari-hari
secara normal.
DAFTAR PUSTAKA
Yanofiandi, Syarif I. PERUBAHAN NEUROANATOMI SEBAGAI PENYEBAB ADHD.
Kedokteran Andalas. 2009: 33(2).