Anda di halaman 1dari 20

DASAR2 BIOLOGIS PERILAKU

A. Tinjauan TINJAUAN SOSIAL


Perilaku Yt, pengaruh hub Organisme > <
Lingkungannya

TINJAUAN PSIKOLOGIS/ INTRAPSIKIS


Yt, proses2 dan dinamika
BIOPSIKOSOSIAL mental/psikologis yg mendasari
perilaku.

TINJAUAN BIOLOGIS
Yt, proses2 dan dinamika neural-
fisiologis yg ada di balik terjadinya
perilaku.
Penerima rangsang thermal/suhu
PENERIMA Penerima rangsang mekanis
(RESEPTOR)
Penerima rangsang kimiawi
Penerima rangsang photic
(sinar &warna)

B. SEL-SEL TUBUH/SARAF PENERUS


(NEURON) Sel2 saraf/ neuron

PENANGGAP Otot-otot
(EFEKTOR) Glandula/ kelenjar
• ILUSTRASI SKEMA PROSES SEL TUBUH/SARAF

Resept
or
C. SISTEM SARAF

SSP berfungsi mengkoordinasi perilaku. Perilaku


kompleks dikoordinasi oleh otak, sdgn perilaku
sederhana spt, reflex oleh sum-sum tulang belakang

SST, tugas utamanya adl menyalurkan rangsang2 yg


diterima baik dari dalam/luar tubuh ke SSP.

Sel-sel yg menhantar impuls2 dari SST ke SSP disebut


afferent, sebaliknya SSP ke SST disebut efferent.
SISTEM SARAF SOMATIS (SSS)
Yt, terdiri atas 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf sumsum
tulang belakang. Kedua belas pasang saraf otak menuju ke organ
tertentu, misalnya hidung, mata, telinga, dan kulit. Saraf sumsum
tulang belakang keluar melalui sela-sela ruas tulang belakang dan
berhubungan dengan bagian-bagian tubuh

SST
SISTEM SARAF OTONOM (SSO)
Sistem saraf otonom mengatur kerja jaringan dan organ tubuh yang
tidak disadari atau yang tidak dipengaruhi pada kehendak manusia.
Jaringan dan organ tubuh yg diatur sistem saraf otonom ialah
pembuluh darah dan jantung.
Sistem saraf otonom terdiri atas sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik. Contohnya apabila kita kejatuhan cicak, kita
merasa kaget ketakutan, dan menjerit keras. Jantung berdetak
dengan cepat.
• Sistem Saraf Parasimpatik
• disebut juga dengan sistem saraf kraniosakral. Susunan saraf parasimpatik berupa jaring-jaring yang
berhubungan dengan ganglion (kumpulan saraf) yang tersebar di seluruh tubuh. Saraf parasimpatetik
yang menuju organ dan dikendalikan oleh saraf simpatetik, hingga bekerja pada efektor yang sama. Urat
sarafnya menuju ke organ tubuh yang dikuasai susunan saraf simpatik. Sistem saraf parasimpatik
berfungsi yang berkebalikan dengan fungsi sistem saraf simpatik.
• Tabel Perbedaan Fungsi sistem saraf simpatetik dan parasimpatetik.

Saraf Simpatik Saraf Parasimpatik


Memperlebar pembuluh darah Memperkecil pembuluh darah
Mempercepat denyut jantung Memperlambat denyut jantung
Memperlebar pupil mata Memperkecil pupil mata
Mempertinggi tekanan darah Memperendah tekanan darah
Meningkatkan pernapasan Mengurangi pernapasan
Meningkatkan kadar gula dalam Mengurangi kadar gula dalam darah
darah
Mengerutkan limpa Mengembangkan limpa
• C. OTAK (manusia)
CONTOH KASUS: SIKLUS PERILAKU DALAM PERSPEKTIF BIOPSIKOLOGI
Perilaku, mulai dari mengedipkan mata, bermain, menulis, dsb, tergantung pd integerasi byk proses yg terjadi dlm tubuh yg
dilakukan oleh sistem saraf, dgn bantuan sistem endokrin.
MENGHENTIKAN MOBIL SAAT LAMPU MERAH
1. Melihat lampu merah, berarti lampu hrs mengenai salah satu organ indera (mata).
2. Impuls saraf dari mata dipancarkan ke otak.
3. Di otak stimulus (s) dianalisis dan dibandingkan dgn info kejadian lampau yg tlh disimpan di memori.
4. Otak mengenali bhw lampu merah dalam konteks ttt berarti “STOP”.
5.
Area motorik di otak mengendalikan otot2 tungkai & kaki digerakkan ke pedal. Otak
tlh menyimpan register letak semua anatomi tubuh termasuk kaki.

Koordinasi motorik : seberapa kuat kaki akan ditekan,shg mobil berhenti sesuai dgn yg
diharapkan.

Tiba2 ada mobil yg menyerobot, otak kembali bekerja ......

Ada orang menawarkan koran, pengemis, orang ngamen, dsb, kembali otak akan bereaksi
ketika reseptor mengirim pesan, dan selanjutnya dikoordinasikan dgn anatomi yg terkait dgn
pesan dari reseptor.
Struktur otak
Beberapa struktur otak memiliki batas yg jels, sdgn sebagian lagi belum. Namun demikian
dapat dibagi dalam:
a) Central core, mencakup sebagian besar batang otak (brain stem). Bagian pertama
medula spinalis yg sedikit membesar saat ia memasuki tengkorak dinamakan Medulla, yt
suatu struktur sempit yg mengendalikan pernapasan & refleks yg membantu organisme
mempertahankan postur tegaknya. Di sini juga traktus saraf utama yg keluar dr medula
spinalis menyilang shg sisi kanan otak berhubungan dgn sisi kiri tubuh, dan sebaliknya.
 Serebelum (otak kecil), terletak di belakang otak, sedikit di atas medula, dan merupakan struktur dgn
permukaan yg berlekuk2. Fungsinya mengatur koordinasi pergerakan. Kerusakan di sini menyebabkan
gerakan yg menyentak dan tdk terkoordinasi.
 Talamus & Hipotalamus. Terletak tepat di atas batang otak di dalam hemisfer serebral dan terdapat dua
kelompok nukleus sel saraf yg berbentuk telur yg menyusun talamus. Salah satu daerah talamus
beraksi sbg pemancar dan mengarahkan info yg masuk ke serebrum dari reseptor indra utk
penglihatan, pendengaran, sentuh dan pengecapan. Dan bagian talamus lainnya berperan penting dlm
mengendalikan tidur dan terjaga. Hipotalamus, adalah struktur yg jauh lebih kecil, dan terletak tepat di
bawah talamus. Pusat2 di hipotalamus mengatur makan, minum, dan perilaku seksual. Selain itu juga
mengendalikan aktivitas endokrin dan mempertahankan homeostatis, yt. Keseimbangan organisme
spt. Temperatur tubuh, kecepatan denyut jantung dan tekanan darah. Mengatur juga emosi, perasaan
senang dll.
 Sistem Retikular, yt suatu jaringan sirkuit neural yg membentang dari bagian bawah batang otak ke
talamus, yg melewati bbr struktur central core lain. Sistem ini berperan dlm mengendalikan tingkat
kesadaran, pemusatan perhatian pd stimuli ttt. Semua reseptor indra memiliki serabut saraf yg menuju
ke sistem retikular, shg berfungsi sbg suatu filter.
b) Sistem Limbik; disekitar central core otak terdapat sejumlah struktur yg scr keseluruhan dinamakan sistem limbik.
Berhubungan erat dgn hipotalamus & berfungsi memberikan pengendalian tambahan thd bbr perilaku instinktif yg
diregulasi oleh hipotalamus & batang otak. Pd mamalia, sistem limbik tampaknya menginhibisi bbr pola instinktif, shg
memungkinkan organisme lebih fleksibel dan adaptif thd perubahan di lingkungan. Sistem limbik juga terlibat dalam
perilaku emosional. Contoh kasus kera yg gampang terprovokasi dan pasif krn gangguan di sini, dan sebaliknya akan
pasif meski tlh diserang, bahkan seolah2 tdk terjadi suatu apa2.
• Salah satu bagian sistem limbik adalah Hipokampus, yg memiliki peranan penting dalam memori.
Hemisfer serebral/cerebrum;
Lapisan luar cerebrum dinamakan korteks serebral (Latin – cortex =
“kulit kayu”). Korteks serebral sering juga disebut korteks saja.
a. Struktur Serebrum
Hemisfer serebral diklasifikasikan menjadi hemisfer kiri dan hemisfer kanan,
dan setiap hemisfer dibagi lagi menjadi 4 lobus yt: frontalis, parentalis,
oksipitalis dan temporalis. Pemisahnya disebut fisura sentralis.
• 4 Jenis Lobus Otak dan Fungsinya
• Lobus Frontal (Otak depan)
Ini adalah wilayah yang paling depan dari otak besar. Hal ini terkait dengan mempertahankan (yaitu
memori) emosi dan bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi mental seperti perencanaan ke depan,
pengambilan keputusan, rentang perhatian, dan hambatan.
Berbagai perubahan perilaku dan kesehatan mental telah dilaporkan mungkin efek dari kerusakan pada
lobus frontal otak. Kemungkinan konsekuensi yang telah diusulkan termasuk apatis, agresi dan perilaku
seksual yang ekstrim, dan emosi terganggu lainnya.
• Lobus Parietal
Lobus parietal terletak di belakang lobus frontal dan di bagian belakang atas otak. Pengaturan suhu,
rasa, tekanan, sentuhan dan rasa sakit dikendalikan di lobus parietal. Beberapa fungsi bahasa juga dapat
dikendalikan di lobus parietal.
• Lobus Temporal
Sesuai namanya, lobus temporal terletak di setiap sisi otak. Kebanyakan pendengaran dan fungsi bahasa
dikendalikan di lobus temporal. Proses emosi, belajar dan pendengaran juga terletak di lobus temporal.
• Lobus Oksipital
Lobus optikal menerima dan menafsirkan impuls dari saraf optik yang menyampaikan informasi visual
misalnya pengulangan. bentuk, warna dan gerakan rangsangan visual. Pusat visual dalam otak juga
memiliki neuron konektor yang menyampaikan sinyal kembali. baik akomodasi visual dan refleks pupil.
b. Area Kortikal dan fungsinya
1) Area Motorik
• Mengendalikan pergerakan tubuh yg volunter (disadari); area ini terletak
tepat di depan fisura sentralis. Jika titik yg sama di korteks motorik
mengalami kerusakan, gerakan yg bersangkutan menjadi terganggu. Mis.
Pusat pergerakan ibu jari kaki terletak dekat di puncak kepala, sdgkan
pergerakan lidah dan mulut terletak dekat bagian bawah area motorik.
2) Area Somatosensorik,
• Terletak di lobus parientalis, yg dipisahkan dari area motorik oleh
fisura sentralis. Di sini adalah area pengindera tubuh. Panas, dingin, sentuh,
nyeri, dan sensasi pergerakan tubuh semuanya direpresentasikan di area ini.
Perjalanan serabut saraf ke dan dari area somatosensorik dan motorik
menyeberang ke sisi tubuh yg berlawanan.
3) Area Visual
Di bagian belakang setiap lobus oksipital terdapat area korteks yg dikenal sbg area visual.
Sebagian serabut optikus dari mata kanan berjalan ke hemisfer kanan, sdgkan sebagian serabut lain
menyilang di suatu tempat yg dinamakan kiasma optikus utk menuju hemisfer kontralateral; dan
sebaliknya.
Asimetri di Otak

 Jika otak diukur selama otopsi, hemisfer kiri hampir selalu lebih besar dibandingkan
hemisfer kanan.
 Hemisfer kanan mengandung lebih byk serabut neural panjang yg menghubungkan byk
daerah terpisah di otak, sdgkan hemisfer kiri mengandung byk serabut lebih pendek yg
memberikan interkoneksi di dalam daerah yg terbatas.
 Pada ind. Normal, otak berfungsi scr terintegerasi sbg keseluruhan; informasi di satu
hemisfer sgr ditransfer ke hemisfer lain melalui pita serabut saraf penghubung yg besar yt,
KORPUS KOLOSUM.
Spesialisasi Hemisferik

 Hemisfer kiri (hki) mengatur kemampuan utk mengekspresikan diri dlm bahasa, dpt
melakukan byk aktifitas logika & analitik rumit dan mampu mengerjakan komputasi
(perhitungan) matematika.
 Hemisfer kanan (hkn) dpt memahami bahasa yg sgt sederhana, dpt berespon thd kata
benda sederhana dgn memilih benda spt “mur” atau “sisir”, dan bahkan dpt berespon thd
asosiasi objek tsb. Ia dpt menjumlahkan angka dua digit ttp sulit menghitung yg lebih dari
itu.
 Tetapi hkn memiliki kemampuan konstruksi spasial dan penginderaan pola yg sgt
berkembang. Hkn lebih unggul dibanding hki dlm mengkonstruksi bentuk geometrik dan
perspektif dan lebih efektif dalam menyusun blok2 berwarna mengikuti rancangan
kompleks.
 Penelitian dgn elektroensefalogram (EEG), menyatakan bhw aktifitas listrik dari hki
meningkat selama tugas verbal, sdgkan selama tugas spasial, aktivitas EEG meningkat di
hemisfer kanan (Springer & Deutsch, 1989, Kosslyn, 1988).
D. Sistem Endokrin
 Terdiri dari rangkaian kelenjar (glandula) yg dpt mengeluarkan cairan kimiawi langsung ke dalam darah
yang disebut HORMON.

KELENJAR GONDOK Mengeluarkan hormone tiroksin yg membantu


(THYROID) mengatur metabolism tubuh

Mengeluarkan hormone pituitary yg bekerja


KELENJAR PITUITARY sama dgn hipotalamus ikut mengatur berbagai
KELENJAR/ reaksi emosional individu
HORMON
Menghasilkan hormone adrenalin yg
KELENJAR ADRENAL dikeluarkan atas pengaruh hormone pituitary
pada seseorang sdg stress

KELENJAR KELAMIN Menghasilkan hormon2 yg mempengaruhi


(GONAD) perilaku seksual

KELENJAR PANKREAS Menghasilkan insulin yg mengatur kadar gula


darah.
• Sistem Koordinasi (Saraf). Sebagai
bagian dari kulit, sidik jari
berfungsi sebagai reseptor, yaitu
bagian tubuh yang menerima
rangsangan (peraba/sensor) dari
lingkungan. Oleh karenanya, sidik
jari terhubung dengan saraf-saraf
sensorik yang berujung ke lobus
parietal otak. Selain itu, sidik jari
adalah bagian dari jari yang
merupakan alat gerak (efektor).
Oleh karenanya, sidik jari juga
terhubung dengan saraf-saraf
motorik yang juga berasal dari
lobus parietal otak. (bukan ke
semua lobus)
Fungsi “resmi” tiap lobus pada otak.
Menurut Tes Analisis Bakat Sidik Jari (fingerprint analysis, tiap jari
berhubungan dengan lobus otak yang berbeda-beda (tdk punya bukti
empiric).

Tes Analisis Bakat Sidik Jari


adalah sebuah metode yang
“katanya” bisa mengetahui
potensi seseorang yang
mencakup 9 kecerdasan
majemuk (Multiple
Intelligence-Howard Gardner,
1983), gaya belajar, gaya
bekerja, karakter bawaan dan
lain sebagainya. Metode ini
mengklaim dirinya berdasarkan
Konsep Multiple Inteligence sgt popular, namun tetap dianggap ilmu Dermatoglyphic (sidik jari)
sebagai pseudoscience krn kurangnya bukti empiris: tidak ada bukti yang ilmiah.
efektivitas, tidak ada bukti neurologis, tidak ada alat ukur, dan
ambigu dalam definisi

Anda mungkin juga menyukai