PKP 7 Properti Investasi Sewa Dan Penurunan Nilai Aset
PKP 7 Properti Investasi Sewa Dan Penurunan Nilai Aset
2. PSAK 30 Sewa
1 Latar Belakang
3 Klasifikasi Sewa
Data
• Entitas melakukan leasing 1 Januari 2010
• Masa Manfaat aset 5 tahun, aset didepresiasi
5 tahun dengan metode garis lurus.
• Sewa merupakan bentuk kontrak yang dapat
dibatalkan dengan jangka waktu 5 tahun.
• Kontrak tahunan yang dibayarkan 2.505 setiap
akhir tahun.
• Bunga 8 % per tahun
Skedul Leasing
01/01/2010 - 10.000 -
Sewa tanah dan Elemen tanah dan bangunan dalam Tanah yang diperoleh dengan Hak Guna Usaha, Hak
bangunan perjanjian sewa dinilai klasifikasinya Guna Bangunan atau lainnya diperlakukan sesuai
secara terpisah sebagai sewa dengan PSAK 47: Akuntansi Tanah.
pembiayaan atau sewa operasi,
dengan mempertimbangkan bahwa
pada umumnya tanah memiliki umur
ekonomis yang tidak terbatas.
Aset dalam sewa Perlakuan akuntansi sesuai de- Perlakuan akuntansi sebagai berikut:
pembiayaan yang ngan PSAK 58 (revisi 2009): Aset (a) disajikan aset tersedia untuk dijual, jika jumlah
diklasifikasikan Tidak Lancar yang Dimiliki untuk tercatatnya dipulihkan melalui transaksi penjualan
sebagai dimiliki Dijual dan Operasi yang Dihentikan. (b) diukur sebesar nilai lebih rendah antara jumlah
untuk dijual tercatatnya dan nilai wajar setelah dikurangi beban
penjualan; dan
(c) Diungkapkan untuk memungkinkan evaluasi
dampak keuangan dari perubahan penggunaan aset.
√
aset sewaan?
PV pembayaran sewa minimum $ 18,271
FV peralatan $ 20,000
→ PV pembayaran sewa minimum = 91.4% dari FV
peralatan
?
Apakah laba atau rugi dari fluktuasi nilai wajar
residu akan dibebankan kepada lessee?
Tidak ada cukup informasi
Kesimpulan
Tes masa sewa dan tes masa kini hanya menunjukkan
bahwa sebagian besar manfaat akan dialihkan pada awal
masa manfaat aset.
Sewa dapat dibatalkan dengan penalti yang tidak
signifikan.
Kurangnya informasi yang tersedia, sehingga tidak dapat
dilakukan analisa yang mendalam.
Sewa diklasifikasikan sebagai Sewa Operasi.
Pembayaran Beban
Date tahunan Keuangan Pengurangan Liabilitas Sewa Liabilitas Sewa
1-Jan-09 50,000,000,000
PENGAKUAN AWAL
Lessor mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan di
neraca sebesar jumlah yang sama dengan investasi sewa
neto aset tersebut (par 32).
Investasi sewa neto adalah investasi sewa bruto yang
didiskontokan dengan tingkat bunga implisit dalam sewa.
Investasi sewa bruto adalah penjumlahan agregat dari:
Pembayaran sewa minimum yang akan diterima lessor, dan
Nilai residu yang tidak dijamin, yang menjadi hak lessor.
PENGAKUAN AWAL
Investasi sewa neto = PV (MLP + unguaranteed residual
value).
Nilai investasi sewa neto ini biasanya sama dengan nilai
wajar aktiva pada awal sewa (inception of the lease)
Selisih antara nilai Investasi sewa bruto dan nilai Investasi
sewa neto adalah Penghasilan pembiayaan tangguhan
(unearned finance income).
PENGAKUAN AWAL
Untuk sewa pembiayaan selain yang melibatkan lessor
pabrikan atau dealer, biaya langsung awal diperhitungkan
sebagai bagian dari pengukuran awal piutang sewa
pembiayaan dan mengurangi penghasilan yang diakui
selama masa sewa (par 34).
Tingkat bunga implisit dalam sewa ditentukan sedemikian
rupa sehingga tidak diperlukan pengungkapan yang
terpisah (par 34).
ILUSTRASI
Pada tanggal 1 Januari 2010 PT ABC (lessor) me-
nyewakan kendaraan pada PT XYZ (lessee).
PT ABC membeli kendaraan di hari tersebut pada nilai
wajarnya yaitu Rp 89,721,000.
Perjanjian sewa mengakibatkan biaya langsung awal
sebesar Rp 1,457,000.
Masa sewa 4 tahun. Masa manfaat kendaraan 6 tahun.
Pembayaran sewa tahunan Rp 22,000,000 yang
dibayarkan di muka setiap tanggal 1 Januari.
ILUSTRASI
Estimasi nilai residual value pada akhir masa manfaat
adalah Rp 2,000,000
Estimasi nilai residual value pada akhir masa sewa adalah
Rp 15,000,000
Residual value yang dijamin oleh PT XYZ adalah Rp
7,500,000
Tingkat bunga implisitnya adalah 7%
SOLUSI
Sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan
Nilai investasi neto = PV (MLP + unguaranteed RV) = nilai wajar aktiva +
biaya langsung awal = Rp89,721,000 + Rp1,457,000 = Rp 91,178,000
Jurnal pencatatan sewa pembiayaan (1 Jan 10):
dr. Piutang Sewa Pembiayaan Rp91,178,000
cr. Kendaraan Rp89,721,000
cr. Kas Rp1,457,000
SOLUSI
Jurnal penerimaan piutang sewa ke-1 (1 Jan 10):
dr. Kas Rp22,000,000
cr. Piutang Sewa Pembiayaan Rp22,000,000
Jurnal penerimaan piutang sewa ke-2 (1 Jan 11):
dr. Kas Rp22,000,000
cr. Piutang Sewa Pembiayaan Rp17,158,000
cr. Penghasilan Pembiayaan Rp4,842,000
[7% x (91,178,000 – 22,000,000)]
PENGUNGKAPAN
IS 2012 SPSP 2012 IS 2011 SPSP 2011
Piutang sewa
Dalam 1 tahun 22,000 19,644 22,000 18,359
1 - 5 tahun 15,000 14,019 37,000 33,662
Jumlah MLP 37,000 33,662 59,000 52,021
PPT 3,338 6,979
PV MLP 33,662 52,021
IS = Investasi Sewa
PPT = Penghasilan Pembiayaan Tangguhan
Biaya-biaya yang
Lessor pabrikan atau dealer dikeluarkan oleh lessor
mengakui laba atau rugi pabrikan atau dealer
atas penjualan pada suaru sehubungan dengan
periode sesuai kebijakan negosiasi dan pengaturan
entitas atas penjualan biasa. sewa diakui sebagai beban
ketika laba penjualan diakui.
ILUSTRASI
PT ABC memproduksi mesin untuk dijual dan disewakan.
Tanggal 1 Juli 2009, PT ABC menyewakan mesin pada PT
XYZ dengan biaya negosiasi serta persiapan dokumen dan
proses sewa sebesar Rp1,500,000.
Biaya produksi mesin adalah Rp195juta, dan nilai
wajarnya pada awal sewa adalah Rp 212juta.
Tingkat bunga implisit adalah 10%. Tingkat bunga ini
adalah tingkat bunga yang berlaku di pasar.
ILUSTRASI
PT XYZ menjamin nilai sisa sebesar Rp25juta, dari
total estimasi nilai sisa sebesar Rp37juta.
Transaksi ini diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan.
ILUSTRASI
Jurnal penyewaan awal:
dr. Piutang Sewa Pembiayaan Rp212,000,000
cr. Penjualan Rp204,548,000
dr. Harga Pokok Penjualan Rp187,548,000
cr. Persediaan Rp195,000,000
ILUSTRASI
Jurnal pembayaran biaya langsung awal:
dr. Beban Sewa Rp1,500,000
cr. Kas Rp1,500,000
1 Perubahan 2013
3 Pengakuan
4 Penyajian
5 Pengungkapan
PSAK 4 Laporan
Penyesuaian nama Keuangan
Dampak perubahan PSAK lain yang Konsolidasian dan
PSAK 68 nilai wajar disebutkan dalam Tersendiri menjadi
PSAK ini PSAK 4 Laporan
Keuangan Tersendiri
Tujuan PSAK 48 :
Menetapan prosedur agar aset dicatat
tidak melebihi jumlah terpulihkannya
impairment.
Aset dikatakan melebihi jumlah terpulihkan
jika jumlah tercatat aset melebihi jumlah
yang akan dipulihkan melalui:
penggunaan atau
penjualan aset.
Akumulasi
Carrying Penyusutan dan
Nilai Aset Akumulasi Rugi
Amount
Penurunan Nilai
Fair Value Less Costs to Sell dan Nilai pakai (Value in Use)
adalah jumlah yang dapat dihasilkan adalah nilai sekarang dari
dari penjualan suatu aset atau unit taksiran arus kas yang
penghasil kas dalam transaksi antara diharapkan akan diterima atau
pihak-pihak yang mengerti dan unit penghasil kas.
berkehendak bebas tanpa tekanan,
dikurangi biaya pelepasan aset.
Nilai sekarang dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima atau unit
penghasil kas
proyeksi arus kas keluar yang diperlukan untuk menghasilkan arus kas
masuk dari penggunaan aset (termasuk arus kas keluar untuk
menyiapkan aset agar dapat digunakan) dan dapat dikaitkan secara
langsung, atau dialokasikan dengan dasar yang layak dan konsisten, pada
aset
Arus kas neto, jika ada, yang akan diterima (atau dibayarkan) untuk
pelepasan aset pada akhir masa manfaatnya
Tidak ada
penurunan nilai
Facts
Suatu entitas mengoperasikan peralatan minyak di dasar laut.
Entitas menyediakan biaya restorasi senilai Rp 10 M, yang
mencerminkan nilai kini dari biaya tersebut. Entitas tersebut
menerima tawaran untuk membeli peralatan minyak seharga
Rp 16 M, dan nilai biaya pelepasan seharga Rp 2 M. Nilai pakai
sebesar Rp 24 M. Sedangkan nilai tercatat dari peralatan
sebesar Rp 20 M.
Required
Apakah nilai dari peralatan menurun?
Solution
Nilai wajar dikurangi cost to sell dari peralatan adalah Rp 14 M
(Rp 16 M – Rp 2 M).
Nilai pakai dari peralatan sebesar Rp 14 M (Rp 24 M – Rp 10 M).
Nilai tercatat dari peralatan adalah Rp 10 M (Rp 20 M – Rp 10 M).
Sehingga, nilai terpulihkan dari unit penghasil kas melebihi nilai
tercatatnya, sehingga aset ini tidak diturunkan nilainya.
• PT Melati melakukan reviu penurunan nilai dari UPK X pada tahun 2011, berikut
ini aset yang dimiliki oleh PT Melati:
Nilai Tercatat
Goodwill Rp100 juta
PPE, setelah didepresiasi 300 juta
Aset Tak Berwujud, pada nilai amortisasinya 200 juta
Properti Investasi, setelah didepresiasi 250 juta
Aset Keuangan, pada nilai wajar 107 juta
Persediaan, at cost 50 juta
Piutang Dagang 130 juta
Total Rp 1137 juta
• Setelah reviu penurunan nilai, PT Melati menemukan fakta bahwa nilai yang
dapat dipulihkan atas UPK X senilai Rp800 juta termasuk properti investasi
senilai Rp200 juta.
• Hitunglah kerugian penurunan dan alokasikan ke masing-masing aset.