Presentasi Akreditasi DR Yanto DRG Farida
Presentasi Akreditasi DR Yanto DRG Farida
2
Akreditasi Puskesmas
Penyelenggaraan
Administrasi Manajemen
Pelayanan
Yang Penyelenggaraan
Program Puskesmas
diakreditasi
Pelayanan Klinis
Akred.PKM.Nas. 3
Struktur standar
Bab: 9 bab
Standar:
Kriteria :
Pokokpikiran:
Elemen Penilaian : 776
Akred.PKM.Nas. 4
Penilaian akreditasi dilakukan dg menilai tiap elemen penilaian pd
tiap kriteria
Pencapaian terhadap elemen-elemen penilaian pada setiap kriteria
diukur dengan tingkatan sebagai berikut:
Tingkatan
Akreditasi Nilai
Tidak Bab I, II ≤ 75 %, Bab IV, V, VII ≤ 60 %, Bab III, VI,
Terakreditasi VIII, IX ≤ 20 %
Terakreditasi Bab I, II ≥ 75 %, Bab IV, V, VII ≥ 60 %, Bab III, VI,
Dasar VIII, IX ≥ 20 %
Terakreditasi Bab I, II, IV, V ≥75 %, Bab VII, VIII ≥ 60 %, Bab
Madya III, VI, IX ≥ 40 %
Terakreditasi Bab I, II, IV, V, VII, VIII ≥ 80 %, Bab III, VI, IX ≥
Utama 60 %
Terakreditasi Semua Bab ≥ 80 %
Paripurna
DOKUMEN AKREDITASI
Dokumen induk
Dokumen terkendali
Dokumen tidak terkendali
Dokumen kedaluwarsa
JENIS DOKUMEN YANG
PERLU DISEDIAKAN DI
PUSKESMAS
Administrasi dan manajemen
Kebijakan Kepala Puskesmas
Rencana Lima Tahunan/Rencana Strategi Bisnis
PTP (RUK dan RPK)
Pedoman/Manual Mutu
Pedoman/panduan yang terkait dengan administrasi dan
manajemen
Standar Operasional Prosedur,
Kerangka acuan kegiatan,
Upaya Kesehatan Masyarakat
Pedoman/Panduan
(Rencana/KAK)
Program
Kegiatan SOP
Implementasi
Rekam implementasi
PEDOMAN.
Pedoman adalah :
ketentuan dasar yg memberi arah bagaimana
sesuatu harus dilakukan
Dasar untuk menentukan atau melaksanakan
kegiatan.
Mengatur beberapa hal
Panduan :
Petunjuk dalam melakukan kegiatan
Hanya meliputi satu kegiatan
Format Panduan Pelayanan Puskesmas :
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATALAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
PROGRAM
rencana kegiatan yg akan dilaksanakan, yg disusun
secara rinci, dipergunakan untuk mencapai tujuan
lembaga / unit kerja.
contoh : program pengembangan SDM
1. Pendahuluan
2. Latar Belakang
3. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan.
5. Cara melaksanakan kegiatan.
6. Sasaran
7. Jadwal pelaksanaan kegiatan
8. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
9. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan
PETUNJUK PENULISAN KA PROGRAM
1. Pendahuluan : berisi hal-hal umum yg masih terkait
dg program.
2. Latar belakang : justifikasi / alasan mengapa disusun
program.
3. Tujuan Umum : tujuan secara garis besar.
Tujuan khusus : tujuan secara rinci.
4. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan : adalah
langkah-langlah kegiatan yg harus dilakukan untuk
tercapainya tujuan program.
5. Cara melaksanakan kegiatan : metode
melaksanakan kegiatan, a.l : membentuk Tim,
melakukan rapat, adalah target per tahun yg
melakukan audit dsb.
6. Sasaran : adalah target per tahun yg spesifik dan
terukur utk mencapai tujuan upaya / kegiatan.
Sasaran upaya/ kegiatan menunjukkan hasil antara
yang diperlukan untuk merealisir tujuan tertentu
7. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan :
adalah merupakan perencanaan waktu
melaksanakan langkah-langkah pelaksanaan
upaya/ kegiatan .
Lama waktu tergantung rencana upaya/ kegiatan
tersebut dilaksanakan.
Untuk program tahunan, maka jadwal yang
dibuat adalah jadwal untuk 1 tahun,
untuk upaya/ kegiatan 5 tahun maka jadwal
yang harus dibuat adalah jadual 5 tahun.
Jadwal pelaksanaan kegiatan dapat dibuat time
table (Gan Chart).
8. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan
dan Pelaporan :
evaluasi pelaksanaan kegiatan adalah evaluasi
terhadap jadual kegiatan.
jadual tersebut akan dievaluasi setiap kurun waktu
tertentu, sehingga apabila dari evaluasi diketahui
ada pergeseran jadwal atau penyimpangan jadwal,
maka dapat segera dilakukan koreksi
Karena itu yang ditulis dalam kerangka acuan
adalah kapan (setiap kurun waktu berapa lama)
evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan dan siapa
yang melakukan.
Yang dimaksud dengan pelaporannya adalah
:
bagaimana membuat laporan evaluasi pelaksanaan
kegiatan tersebut dan
kapan laporan tersebut harus dibuat.
Jadi yang harus ditulis di dalam kerangka acuan adalah
cara bagaimana membuat laporan evaluasi dan kapan
laporan tersebut harus dibuat dan ditujukan kepada
siapa.
9. Pencatatan, Pelaporan dan evaluasi
kegiatan
Pencatatan yang ditulis dalam kerangka acuan adalah
bagaimana melakukan pencatatan kegiatan atau
membuat dokumentasi kegiatan.
Pelaporan adalah:
bagaimana membuat laporan program dan
kurun waktu (kapan) laporan harus diserahkan dan
kepada siapa saja laporan tersebut harus diserahkan.
Evaluasi kegiatan :
adalah evaluasi pelaksanaan Upaya/ kegiatan secara
menyeluruh.
yang di tulis didalam kerangka acuan, bagaimana melakukan
evaluasi dan kapan evaluasi harus dilakukan.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
( SOP )
Standard Operating Procedures (SOP) :
adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan
mengenai berbagai proses penyelenggaraan administrasi
pemerintah, (Permenpan No.35 tahun 2012).
Standar Prosedur Operasional (SPO) adalah suatu
perangkat instruksi/ langkah- langkah yang
dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin
tertentu. (Undang-undang No. 29 Tahun 2004, tentang
Praktik Kedokteran dan Undang-undang No. 44 Tahun
2009, tentang Rumah Sakit)
Selanjutnya istilah yg digunakan adalah SOP.
Tujuan Penyusunan SOP,
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan
efisien, efektif, konsisten/ seragam dan aman,
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui
pemenuhan standar yang berlaku.
Manfaat SOP,
Memenuhi persyaratan standar pelayanan
Puskesmas
Mendokumentasi langkah-langkah kegiatan
Memastikan staf Puskesmas memahami
bagaimana melaksanakan pekerjaannya.
Petunjuk Pengisian SOP :
a. Logo yang dipakai adalah logo Pemerintah
kabupaten/ kota, nama organisasi adalah nama
Puskesmas
b. Kotak Heading : masing-masing kotak (
Puskesmas, judul SOP, No. dokumen, No.revisi,
tanggal terbit, Halaman, ditetapkan Kepala
Puskesmas ) diisi sebagai berikut :
Heading dan kotaknya dicetak pada halaman
pertama.
Kotak kanan dan kiri diberi Logo Puskesmas
dan Logo pemerintah daerah,
Judul SOP : diberi Judul /nama SOP sesuai proses
kerjanya
No. Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan
penomeran yang berlaku di Puskesmas yang
bersangkutan, dibuat sistematis agar ada
keseragaman.
No. Revisi : diisi dengan status revisi, dapat
menggunakan huruf. Contoh : dokumen baru
diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi
huruf B dan seterusnya. Dapat juga dengan angka,
misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor
0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi
nomor 1, dan seterusnya.
Tanggal terbit : diberi tanggal sesuai tanggal
terbitnya atau tanggal diberlakukannya SOP
tersebut
Halaman : diisi nomor halaman dengan
mencantumkan juga total halaman untuk SOP
tersebut. misalnya : halaman pertama : 1/5,
halaman kedua: 2/5, halaman terakhir : 5/5.