TAHUN AJARAN 2017/2018 PENGERTIAN ROTASI BUMI Bumi yang kita huni ini tidak diam, tetapi berputar pada porosnya yang disebut rotasi bumi. Waktu yang diperlukan bumi untuk melakukan satu kali rotasi disebut kala rotasi. Kala rotasi bumi memerlukan waktu 23 jam 56 menit. Manusia tidak dapat merasakan rotasi bumi, tetapi dapat merasakan akibat dari rotasi bumi tersebut. PROSES ROTASI BUMI Proses rotasi bumi secara umum adalah perputaran bumi pada porosnya. Rotasi bumi ini ada arahnya, bumi berputar menuju ke arah timur atau melawan arah perputaran jarum jam. Arah rotasi ini menyebabkan berbagai dampak rotasi bumi yang dapat kita rasakan dari bumi. Salah satu diantaranya adalah kita bisa menjumpai malam dan siang, meskipun panjang malam dan siang antara satu tempat dengan tempat yang lain berbeda- beda. Perputaran atau rotasi bumi ini akan semakin melambat karena pengaruh dari gaya gravitasi bulan. Pelambatan gerak gravitasi bulan ini dapat kita lihat dari melambatnya satu hari sebanyak 1,7 milidetik dibandingkan seabad yang lalu. DAMPAK ROTASI BUMI 1Terjadinya siang dan malam Perputaran bumi pada porosnya mengakibatkan sebagian bumi ada yang menghadap matahari dan ada yang membelakangi matahari. 2. Terjadinya gerak semu harian matahari Gerak semu harian matahari ialah seolah-olah matahari bergerak mengelilingi bumi. 3. Terjadinya perbedaan waktu di berbagai tempat di bumi Bagian gelap terang dibumi selain mengakibatkan terjadinya siang dan malam juga mengakibatkan terjadinya perbedaan waktu di bumi. 4. Terjadinya perbedaan percepatan gravitasi bumi Rotasi bumi menimbulkan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal yaitu gaya yang arahnya menjauhi pusat. 5. Terjadinya pembelokan arah angin Angin adalah udara yang bergerak atau berpindah tempat karena perbedaan tekanan. 6. Terjadinya pembelokan arah arus laut Angin mengakibatkanterjadinya arus laut. BUKTI BAHWA BUMI BEROTASI 1) Percobaan Berzenberg dan Reich (1802) Percobaan yang dilakukan oleh Berzenberg dan Reich adalah menjatuhkan peluru-peluru logam dari ketinggian tertentu, yaitu dari menara setinggi 110 m. 2) Percobaan Ayunan Foucault (1852) Pada tahun 1852 Seorang ilmuwan dari Prancis bernama Foucault melakukan percobaan di kota Paris. Percobaan tersebut dengan menggunakan sebuah bandul besi yang sangat berat, digantungkan pada tali yang panjangnya lebih dari 60 m, dan dikaitkan pada langit-langit kupel di sebuah gedung Pantheon di kota Paris (49 °LU).