Malaria Vivax Berat Komplikasi Syok Sepsis
Malaria Vivax Berat Komplikasi Syok Sepsis
Junita
Dr. Nunik
Dr. Topan
Dr. william Bunga Datu
IDENTITAS PASIEN
NAMA : By. Ny. Hariani
Tanggal lahir : 30-12-2017
Jenis kelamin: Perempuan
Agama : Islam
Alamat : koperapoka
No RM : 175875
Tanggal masuk : 15-04-2018
Pemeriksaan fisik
Kesadaran : compos mentis
Ku : sakit sedang
Berat badan : 5 kg
Panjang badan: 54 cm
Status gizi : 1 SD gizi cukup
Vital sign :
Nadi : 222 kali per menit
Respirasi rate : 48 kali per menit
Suhu badan : 39,7°C
SpO2 : 98%
Anamnesis
Pasien perempuan usia 3 bulan bulan
datang ke IGD dengan keluhan demam
sejak 3 hari yang lalu. Awalnya hangat-
hangat kemudian tinggi. Pasien dalam
kondisi lemas dengan kaki tangan dingin.
Muntah tidak ada, kejang tidak ada, batuk
tidak ada.BAB cair tidak ada, BAK terakhir
dirumah. Riwayat pernah kejang 2 minggu
yang lalu dirumah, pasien sedang
konsumsi susu formula sejak bulan ke-2.
riwayat imunisasi lengkap sesuai usianya.
Kepala : subconjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik,
tidak ada deformitas, pupil bundar isokor.
Thorax :
Paru :
○ inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada massa, tidak
ada jejas.
○ Palpasi : pengembangan paru sama kanan dan kiri
○ Perkusi : sonor kanan kiri
○ Auskultasi : bunyi nafas vesikular, tidak ada ronkhi, tidak ada
wheezing.
Jantung :
○ Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
○ Palpasi : ictus cordis teraba pada SIC 5 linea midclavicularis
sinistra
○ Perkusi : batas jantung normal
○ Auskultasi : tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen :
Inspeksi : supel, tidak ada massa, tidak ada
sikatriks.
Auskultasi : bising usus ada kesan normal
Perkusi : timpani disemua lapang abdomen
Palpasi : tidak ada defans muskuler, tidak
ada massa, tidak ada pembesaran organ
limpa dan hepar.
Extremitas : akral dingin, perfusi
jaringan berkurang, tidak ada oedema
Pemeriksaan laboratorium
Wbc : 6.42 x 10ᶺ3
Rbc : 3.50 x 10ᶺ6
Hgb : 8,7 g/dl
HCT : 26,8 %
MCV : 76,6 fl
MCH : 24,9 pg
MCHC : 32,5 g/dl
Plt : 53 x 10ᶺ3
Neutrofil % : 53,9 %
Limfosit % : 33,2 %
Eosinofil % : 1,7 %
Basofil % : 0,6%
DDR : PVRT 888/200
Assesment
Malaria vivax komplikasi syok
Sepsis e.c ISK
Gizi cukup
Tatalaksana
O2 1-2 liter per menit via nasal kanul
IVFD RL loading 100 ml ; evaluasi kembali
HR : 210 kali per menit
RR : 48 kali per menit
SpO2 96-97 % dengan oksigen ruangan
Perfusi jaringan kembali baik
Selanjutnya maintenance IVFD D51/2NS 500 ml per 24
jam
Inj ceftriaxone 250 mg/12 jam, iv
Paracetamol syrup 2,5 ml per 4 jam via NGT
Artesunat 15 mg 0-12-24
Pasang NGT cek residu
ASI/Susu Formula 35 ml (bila residu negatif)
Rawat inap
Follow up
Tanggal S O A P
16-04-2018 Panas sudah tidak Ku : cukup -Malaria vivax -Edukasi orang tua
ada, minum susu Kesadaran :Compos komplikasi syok - artesunat 15 mg
formula baik, BAK mentis - sepsis e.c ISK jam ke 24,
dan BAB ada HR : 134 kali per -Gizi cukup - DHP 1 x 1/3 tab
menit - inj ceftriaxone 250
RR : 44 kali per mg per 12 jam, iv hari
menit. kedua
SB : 36,9 -Paracetamol 2,5 ml
SpO2 99 % tanpa kalau perlu
oksigen - aff NGT
17-04-2018 Panas sudah tidak Ku : cukup -Malaria vivax -Edukasi orang tua
ada, minum susu Kesadaran :Compos komplikasi syok - DHP 1 x 1/3 tab hari
formula baik, BAK mentis - sepsis e.c ISK kedua
dan BAB ada HR : 136 kali per -Gizi cukup -Inj ceftriaxone 250
menit mg per 12 jam iv, hari
RR : 36 kali per ketiga (terakhir)
menit. - paracetamol 2,5 ml
SB : 36,8 kalau demam
SpO2 97 % tanpa - pasien boleh rawat
oksigen jalan dengan obat :
- DHP 1x 1/3 tab hari
ketiga
- paracetamol 2,5 ml
jika demam
- cotrimoksazol 2 x
2,5 ml per oral
- kontrol poli tanggal
Diskusi
Defenisi
Malaria adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit dari
genus plasmodium, ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk
anopheles betina dan tidak dapat bertransmisi secara langsung dari
satu orang ke orang lain
WHO.Malaria.2012.
http://www.wpro.who.int/health_tropics/m
alaria/overview.html. Accessed july 17,
2018.
etiologi
Teori Kasus
Penyebab malaria adalah parasit Pada kasus ini pasien didiagnosis
plasmodium yang ditularkan melalui dengan malaria vivax, merupakan
gigitan nyamuk anopheles; salah satu dari jenis plasmodium
plasmodium betina. Ada 5 macam
malaria.
spesies yaitu : plasmodium falciparum,
plasmodium vivax, plasmodium ovale,
pasmodium malariae dan plasmodium
knowlesi.
Tetapi dari beberapa sumber dapat menjelaskan bahwa dapat terjadi shock
atau circulatory collapse dimana tekanan darah sistolik <50 mmHg jika
terdapat hiperparasitemia > 50.000 parasit aseksual/ul pada diagnosis malaria
falciparum atau mixed dengan malaria vivax. Kemudian disumber lainnya
menjelaskan bahwa bisa terjadi syok sepsis karena infeksi parasit malaria
dapat meningkatkan risiko terjadinya sepsis pada pasien yang memiliki kondisi
tertentu misalnya infeksi sebelumnya.
Sedangkan pada kasus pasien memiliki koinfeksi yaitu infeksi saluran kencing.
Untuk penegakan diagnosis selain dari klinis kita dapat melakukan
pemeriksaan penunjang seperti laboratorium yang terdiri dari darah lengkap
dan apusan darah tebal dan tipis. Pada kasus hasil laboratorium menunjukkan
DDR positif malaria vivax pvrt 888 per 200, terdapat trombositopenia sedang
yaitu 53.000, dan anemia. Anemia terjadi karena pecahnya sel darah merah
yang terinfeksi.
Lanjutan
Dan tidak lupa diberikan oksigen via nasal kanul untuk membantu
memperbaiki perfusi jaringan. Pada pasien diberikan 1-2 liter per menit.
Pemberian artesunat diberikan pada pasien dengan alasan bahwa
malaria vivax berat dengan komplikasi syok. Setelah pasien stabil
beberapa hari dan menunjukkan perubahan dilanjutkan dengan Obat
anti malaria oral DHP, hanya DHP yang dapat diberikan karena
primaquin masih kontraindikasi untuk pasien pada kasus mengingat
usianya masih 3 bulan.
Flowchart
Demam pada anak < 14 hari
1 infeksi virus dengue
: demam dengue, - Demam atau riwayata demam mendadak tinggi selama 2-7 hari
- Manifestasi perdarahan (sekurang-kurangnya uji bendung positive)
demam berdarah
- pembesaran hati
dengue, dan sindrom -Tanda-tanda gangguan sirkulasi
syok dengue -Peningkatan nilai hematokrit, trombositopenia dan leukopenia
-Riwayat keluarga atau tetangga sekitar, menderita, atau tersangka demam berdarah dengue
2. malaria
- Demam tinggi khas bersifat intermittent
- demam terus menerus
-Menggigil, nyeri kepala, berkeringat, dan nyeri otot
- anemia
- hepatomegali, splenomegali
- hasil apus darah positive (plasmodium)
3. demam tifoid -Demam > 7 hari
- terlihat jelas sakit dan kondisi serius tanpa sebab yang jelas
- nyeri perut, kembung, mual, muntah, diare, konstipasi
- delirium
4. infeksi saluran kemih Demam terutama di bawah umur dua tahun , Nyeri ketika berkemih , Berkemih lebih sering dari biasanya ,
Mengompol (di atas usia 3 tahun) , Ketidakmampuan untuk menahan kemih pada anak yang sebelumnya
bisa dilakukannya, Nyeri ketuk sudut kostovertebral atau nyeri tekan suprapubik , Hasil urinalisis
menunjukkan proteinuria, leukosituria (> 5/lpb) dan hematuria (> 5/lpb)
5. sepsis Terlihat jelas sakit berat dan kondisi serius tanpa penyebab yang jelas , Hipo atau
hipertermia Takikardia, takipneu, Gangguan sirkulasi, Leukositosis atau leukopeni
6. demam yang
Infeksi berulang, trush, parotitis kronik, limfadenopati generalisata, hepatomegali tanpa
berhubungan dengan
penyebab yang jelas, demam yang menetap dan atau berulang, disfungsi neurologis, herpes
infeksi HIV Demam karena infeksi tanpa tanda lokal
zooster, dermatitis HIV, penyakit paru supuratif kronik.
Demam karena infeksi disertai tanda lokal
1. infeksi saluran virus pada saluran pernapasan Gejala batuk/pilek, nyeri telan, Tanda peradangan
bagian atas di saluran napas atas, Tidak terdapat gangguan
sistemik
2. pneumonia Pneumonia ringan, pneumonia sedang, dan pneumonia
berat
3. eksantema subitum. Terutama pada bayi (6-18 bulan), Ruam muncul setelah suhu turun
4. demam scarlet (infeksi Demam tinggi, tampak sakit berat, Ruam merah kasar seluruh tubuh,
streptokokus B- hemolitikus grup A) biasanya didahului di beta-hemolitikus grup A) daerah lipatan (leher,
ketiak dan lipat inguinal), Peradangan hebat pada tenggorokan dan
kelainan pada lidah (strawberry tongue), Pada penyembuhan terdapat
kulit bersisik.
5. demam berdarah dengue Demam atau riwayata demam mendadak tinggi selama 2-7 hari,
Manifestasi perdarahan (sekurang-kurangnya uji bendung positive),
pembesaran hati, Tanda-tanda gangguan sirkulasi, Peningkatan nilai
hematokrit, trombositopenia dan leukopenia, Riwayat keluarga atau
tetangga sekitar, menderita, atau tersangka demam berdarah dengue
6. . infeksi virus lain (cikungunyah Gangguan sistemik ringan , Ruam non spesifik
dan enterovirus)
Demam > 7 hari
1. Demam tifoid Demam > 7 hari, terlihat jelas sakit dan
kondisi serius tanpa sebab yang jelas, nyeri
perut, kembung, mual, muntah, diare,
konstipasi, delirium
5. Abses dalam (deep absces) Demam tanpa fokus infeksi yang jelas, Radang
setempat atau nyeri , Tanda-tanda spesifik yang
tergantung tempatnya, paru, hati, otak, subfrenik,
ginjal, dsb.
Pustaka
Clyde DF.Malaria.dalam: Nelson WE, Behrman RE,Kliegman R, Arvin
AM,Ed. Ilmu Kesehatan Anak. Edisi 12. Jakarta : EGC. 2000:328-334.
Pudjiadi Antonius.,et al. 2013.Buku Ajar Pediatri Gawat Darurat. Ikatan
Dokter Anak Indonesia.
Ramirez et.al. Malar.J. 2016. Factors Associated with severity and
complication of patients with malaria hospitalized between 2009 and 2013
I three municipalities of Colombia, case control study. 15:514, Malaria
Journal.
Sidipratomo.,Sitohang Vensya.,2018. Buku Saku Tatalaksana
Kasus Malaria. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
WHO.Malaria.2012.
http://www.wpro.who.int/health_tropics/malaria/overview.html.
Accessed july 17,2018.
Thank you