Anda di halaman 1dari 43

L APORAN

P R A K T I K U M L A PA N G A N
BTKL-PP MEDAN
OLEH KELOMPOK 4
2017
ANGGOTA :
1. Annisa Zolanda
2. Dhania Dwi Astari
3. Dola Kemila Sari Ilham
4. Fauziah Delfia
5. Nabila Vionasari
6. Raidatul Fikra
7. Regita Cahyani
8. Rizky Ramadhan
9. Ummah Khairat
10. Pino Hamidil Hakim
11. Yola Yolanda
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam penjelasan undang-undang nomor 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
telah mengamanatkan antara lain, setiap tempat kerja harus melaksanakan
upaya kesehatan kerja, agar tidak terjadi gangguan kesehatan pada pekerja,
keluarga, masyarakat dan lingkungan disekitarnya.

Laboratorium Kesehatan merupakan suatu institusi dengan jumlah petugas


kesehatan dan non kesehatan yang cukup besar. Kegiatan laboratorium
kesehatan mempunyai risiko berasal dari faktor fisik, kimia, ergonomi dan
psikososial.
Petugas laboratorium merupakan orang pertama yang terpajan terhadap
bahan kimia yang merupakan bahan toksisk korosif, mudah meledak dan
terbakar serta bahan biologi.

Oleh karena itu penerapan budaya “aman dan sehat dalam bekerja”
hendaknya dilaksanakan pada semua Institusi di Sektor Kesehatan termasuk
Laboratorium Kesehatan.
PERMASALAHAN
1.2.1 Bagaimana JSA( Job Safety Analisis) di laboratorium kimia?

1.2.2 Bagaimana JSA( Job Safety Analisis) di laboratorium biologi?

1.2.3 Bagaimana JSA( Job Safety Analisis) di laboratorium udara?


TUJUAN

Tujuan Umum
Untuk mengetahui JSA (Job Safety Analysis) BTKL (Balai Teknologi
Kesehatan Lingkungan)

Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui JSA( Job Safety Analisis) di laboratorium kimia BTKL
2. Untuk mengetahui JSA( Job Safety Analisis) di laboratorium biologi BTKL
3. Untuk mengetahuiJSA( Job Safety Analisis) di laboratorium udara BTKL
BAB II
L ANDASAN TEORI
PROFIL BTKL-PPM MEDAN
1. Serjarah berdirinya BTKLPP Medan
BTKL Medan resmi didirikan pada tahun 1998 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kesehatan
392/Menkes/SK/V/1998 dan beroperasi pada tahun 1999. Pada tahun 2011 BTKL Medan
berubah nama menjadi BTKLPP Medan.

2. Wilayah Kerja BTKLPP Medan


Wilayah kerja BTKLPP Medan mencakup provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), Sumatra
Utara dan Sumatra Barat

3. Struktur Organisasi
Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.1251/Menkes/SK/VIII/2005 tentang susunan
jabatan Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Kelas I
4. Kedudukan dan Klasifikasi BTKLPP Medan
• BTKLPP Medan merupakan Unit Pelaksanaan Unit (UPT) bidang teknik kesehatan lingkungan
dan pemberantasan penyakit menular adalah unit pelaksanaan teknik di lingkungan Departemen
Kesehatan yang berada dibawah dan tanggung jawab Direktur Jendral Pemberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkungan.

• Unit pelaksana teknis bidang teknik kesehatan lingkungan mempunyai tugas melaksanakan
surveilans epidemiologi, kajian dan penapisan teknologi, laboratorium rujukan, kendali mutu,
kalibrasi, pendidikan dan penelitian, pengembangan model dan teknologi tepat guna, serta
kewaspadaan dini dan penanggulangan kejadian luar biasa (KLB)
FASILITAS LABORATORIUM
Disain laboratorium harus mempunyai pemadam api yang tepat terhadap bahan kimia yang berbahaya
yang dipakai.

Disain laboratorium harus mempunyai sistem ventilasi yang memadai dengan sirkulasi udara yang
adekuat.

Kesiapan menghindari panas sejauh mungkin dengan memakai alat pembakar gas yang terbuka untuk
menghindari bahaya kebakaran.

Masalah Kesehatan Dan Keselamatan Kerja

Untuk menahan tumpahan larutan yang mudah terbakar dan melindungi tempat yang aman dari bahaya
kebakaran dapat disediakan bendung- bendung talam.
Dua buah jalan keluar harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah sejauh mungkin.

Harus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada Kecelakaam (P3K)

Tempat penyimpanan di disain untuk mengurangi sekecil mungkin risiko oleh bahan-bahan berbahaya
dalam jumlah besar.

Kesiapan menghindari panas sejauh mungkin dengan memakai alat pembakar gas yang terbuka untuk
menghindari bahaya kebakaran.
IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM KESEHATAN
DAN PENCEGAHANNYA

Kecelakaan di laboratorium dapat berbentuk


2 jenis yaitu :

Kecelakaan medis, jika yang menjadi


korban pasien

Kecelakaan kerja, jika yang menjadi korban


petugas laboratorium itu sendiri
PENYAKIT AKIBAT KERJA & PENYAKIT AKIBAT
HUBUNGAN KERJA DI LABORATORIUM KESEHATAN

Penyakit akibat kerja di laboratorium kesehatan umumnya berkaitan dengan


• faktor biologis (kuman patogen yang berasal umumnya dari pasien);
• faktor kimia (pemaparan dalam dosis kecil namun terus menerus seperti antiseptik pada kulit,
zat kimia/solvent yang menyebabkan kerusakan hati; faktor ergonomi (cara duduk salah, cara
mengangkat pasien salah);
• faktor fisik dalam dosis kecil yang terus menerus (panas pada kulit, tegangan tinggi, radiasi dll.);
• faktor psikologis (ketegangan di kamar penerimaan pasien, gawat darurat, karantina dll.)
PENGENDALIAN PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN
KECELAKAAN MELALUI PENERAPAN KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA
Pengendalian Melalui Perundang-undangan (Legislative Control)
1. UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
2. Petugas kesehatan dan non kesehatan
3. UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
4. UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
5. Peraturan Menteri Kesehatan tentang higene dan sanitasi lingkungan.
6. Peraturan penggunaan bahan-bahan berbahaya
7. Peraturan/persyaratan pembuangan limbah dll.
Pengendalian melalui Administrasi / Organisasi (Administrative control)
1.Persyaratan penerimaan tenaga medis, para medis, dan tenaga non medis yang meliputi batas
umur, jenis kelamin, syarat kesehatan
2. Pengaturan jam kerja, lembur dan shift
3. Menyusun Prosedur Kerja Tetap (Standard Operating Procedure) untuk masing-masing instalasi
dan melakukan pengawasan terhadap pelaksanaannya
4. Melaksanakan prosedur keselamatan kerja (safety procedures) terutama untuk pengoperasian
alat-alat yang dapat menimbulkan kecelakaan (boiler, alat-alat radiology, dll) dan melakukan
pengawasan agar prosedur tersebut dilaksanakan
5. Melaksanakan pemeriksaan secara seksama penyebab kecelakaan kerja dan mengupayakan
pencegahannya.
BAB III
INTERVENSI
P E L A KS A N A A N
H A R I / TA N G G A L : S E L A S A / 3 1 O K T O B E R 2 0 1 7

WA K T U : 14.00- SELESAI

PRAKTIKUM : KUNJUNGAN INDUSTRI


B T K L - P P M M E DA N
J O B S A F E T Y A N A LY S I S
(JSA)
NO. JS A :1
D E PA RT E M E N : L A B O R AT O R I U M K I M I A
NAMA PEKERJAAN : P E M E R I K S A A N L A B O R AT O R I U M
PELAKSANAAN : 3 1 O K TO B E R 2 0 1 7
P E N G AWA S :
TERBIT : 1 3 N OV E M B E R 2 0 1 7
A L AT P E L I N D U N G D I R I : 1 . J A S L A B O R AT O R I U M
2. R E S P I R AT O R
3. HANDSCOON
4 . S E PAT U K H U S U S L A B O R AT O R I U M
Urutan
Pengendalian/contr
NO. pekerjaan/aktifitas/kegia Bahaya(hazard) Risiko/risk Penanggung jawab
ol
tan

1. Analisi Sampel - Kaki kejatuhan alat-alat - Terluka - Gunakan


yang terbuat dari kaca - Terbakar keranajang untuk
- Anggota tubuh terkena - Pingsan peralatan dari
bahan-bahan kimia yang kaca
keras dan berbahaya - Gunakan sepatu
- Terhirup bahan-bahan safety
berbahya beracun - Pastikan peralatan
dalam kondisi siap
pakai
- Pastikan
menggunakan
respirator
2. Pembuatan Reagen - Terhirup zat - Pusing - Menggunakan
kimia yang asam - Mual respirator
pekat seperti - Terluka - Mengunakan jas
H2SO4 laboratorium
- Bagian anggota - Mengunakan
tubuh terkena handscoon
zat kimia
berbahaya
3. Pencucian Alat - Alat-alat praktikum - Tangan terluka - Pastikan alat yang
yang pecah - Alat pecah akan dicuci dalam
- Penggunaan sabun kondisi yang baik
yang telalu - Gunakan sabun
berlebihan\ secukupnya
- Pastikan zat kimia
yang ada di alat
sudah bersih
- Alat-alat terjatuh - Terjatuh\ - Pakai sepatu
mengenai kaki - Terluka safety
- Alat-alat pecah - Pastikan alat-
Menyiapkan mengenai tangan alat tersebut
peralatan analisa dalam
kondisi baik
4.
sebelum
digunakan

- Sampel terbuang atau - Uji sampel - Mengetahui


berserakan tidak sesuai tata cara uji
SOP sampel
Menyiapkan sampel uji

5.
- Alat-alat terjatuh - Terjatuh\ - Pakai sepatu
mengenai kaki - Terluka safety
6. Membereskan
- Alat-alat pecah - Pastikan alat-
peralatan
mengenai tangan alat tersebut
dalam kondisi
baik sebelum
digunakan
N O. J S A :2
D E PA R T E M E N : L A B O R AT O R I U M B I O L O G I
NAMA PEKERJAAN : P E M E R I K S A A N L A B O R AT O R I U M

PELAKSANAAN : 3 1 O K TO B E R 2 0 1 7
P E N G AWA S :
TERBIT : 1 3 N OV E M B E R 2 0 1 7
A L AT P E L I N D U N G D I R I : 1 . J A S L A B O R AT O R I U M
2. R E S P I R AT O R
3. HANDSCOON
4 . S E PAT U K H U S U S
L A B O R AT O R I U M
Urutan
Pengendalian/contr Penanggung
NO. pekerjaan/aktifitas/kegia Bahaya(hazard) Risiko/risk
ol jawab
tan
1. Analisi Sampel - Kaki kejatuhan alat-alat - Terluka - Gunakan
yang terbuat dari kaca - Terbakar keranajang untuk
- Anggota tubuh terkena peralatan dari
bahan-bahan kimia kaca
yang keras dan - Gunakan sepatu
berbahaya safety
- Tangan terkena panas - Pastikan
dari oven peralatan dalam
- Tangan tersengat arus kondisi siap pakai
listrik - Pastikan
- Terkontaminasi menggunakan
mikroorganisme respirator
berbahaya
1. Pembuatan Media - Terkena panas - Menggunakan
kompor listrik - Terluka respirator
- Bagian anggota - Mengunakan
tubuh terkena jas
media yang sedang laboratorium
dipanaskan - Mengunakan
handscoon
- Menggunakan
serbet untuk
mengangkat
alat dari
kompor listrik
1. Pencucian Alat - Alat-alat praktikum - Tangan terluka - Pastikan alat yang
yang pecah - Alat pecah akan dicuci dalam
- Penggunaan sabun yang kondisi yang baik
telalu berlebihan\ - Gunakan sabun
secukupnya
- Pastikan media
yang ada di alat
sudah bersih
- Alat-alat terjatuh - Terjatuh\ - Pakai sepatu
mengenai kaki - Terluka safety
Menyiapkan peralatan - Alat-alat pecah - Pastikan alat-alat
analisa mengenai tangan tersebut dalam
kondisi baik
sebelum
digunakan

- Sampel terbuang atau - Uji sampel tidak - Mengetahui tata


berserakan sesuai SOP cara uji sampel
Menyiapkan sampel uji

- Alat-alat terjatuh - Terjatuh\ - Pakai sepatu safety


Membereskan peralatan mengenai kaki - Terluka - Pastikan alat-alat
- Alat-alat pecah mengenai tersebut dalam
tangan kondisi baik
sebelum digunakan
N O. J S A :3
D E PA R T E M E N : L A B O R AT O R I U M U D A R A
NAMA PEKERJAAN : P E M E R I K S A A N L A B O R AT O R I U M
PELAKSANAAN : 3 1 O K TO B E R 2 0 1 7
P E N G AWA S :
TERBIT : 1 3 N OV E M B E R 2 0 1 7
A L AT P E L I N D U N G D I R I : 1 . J A S L A B O R AT O R I U M
2. R E S P I R AT O R
3. HANDSCOON
4 . S E PAT U K H U S U S
L A B O R AT O R I U M
Urutan
Pengendalian/contr Penanggung
NO. pekerjaan/aktifitas/kegia Bahaya(hazard) Risiko/risk
ol jawab
tan
1. Analisi Sampel - Kaki kejatuhan alat-alat - Terluka - Gunakan
yang terbuat dari kaca - Sesak nafas keranajang untuk
- Terpapar debu peralatan dari
kaca
- Gunakan sepatu
safety
- Pastikan
peralatan dalam
kondisi siap pakai
- Pastikan
menggunakan
respirator
1. Pencucian Alat - Alat-alat praktikum - Tangan terluka - Pastikan alat
yang pecah - Alat pecah yang akan
- Penggunaan sabun dicuci dalam
yang telalu kondisi yang
berlebihan\ baik
- Gunakan sabun
secukupnya
- Pastikan zat
kimia yang ada
di alat sudah
bersih

- Alat-alat terjatuh - Terjatuh\ - Pakai sepatu


mengenai kaki - Terluka safety
1. Menyiapkan peralatan analisa - Alat-alat pecah - Pastikan alat-alat
mengenai tangan tersebut dalam
kondisi baik
sebelum
digunakan
- Sampel terbuang - Uji sampel - Mengetahui
atau berserakan tidak sesuai tata cara uji
1. Menyiapkan sampel uji SOP sampel

- Alat-alat terjatuh - Terjatuh\ - Pakai sepatu


1. Membereskan peralatan mengenai kaki - Terluka safety
- Alat-alat pecah - Pastikan alat-alat
mengenai tangan tersebut dalam
kondisi baik
sebelum
digunakan
PEMBAHASAN
• BTKL & PPM Medan mempunyai enam divisi Laboratorium Uji yaitu
1.laboratorium kimia,
2.laboratorium biologi,
3.laboratorium udara,
4.laboratorium virologi,
5.laboratorium entomologi, dan l
6.laboratorium kalibrasi.
Dari ke enam laboratorium tersebut, mahasiswa diberi kesempatan untuk mengunjungi
laboratorium kimia, laboratorium biologi, dan laboratorium udara.
DI LABORATORIUM KIMIA
Terdapat beberapa potensi bahaya dari beberapa jenis kegiatan :

1. Pada kegiatan analisis sampel terdapat potensi bahaya seperti kaki kejatuhan alat-alat yang
terbuat dari kaca, anggota tubuh terkena bahan-bahan kimia yang keras dan berbahaya, serta
terhirup bahan-bahan berbahya beracun.
2. Dari kegiatan pembuatan reagen, terdapat potensi bahaya seperti terhirup zat kimia yang asam
pekat seperti H2SO4 dan bagian anggota tubuh terkena zat kimia berbahaya.
3. Dari kegiatan pencucian alat terdapat potensi bahaya seperti terkena pecahan alat-alat
praktikum yang pecah dan penggunaan sabun yang telalu berlebihan yang menyebabkan alat
menjadi licin saat dipegang.
4. Pada saat menyiapkan peralatan analisa terdapat potensi bahaya seperti alat-alat yang terjatuh
mengenai anggota tubuh.
5. Pada saat menyiapkan sampel uji, terdapat potensi bahaya seperti sampel yang terbuang atau
berserakan sehingga mengontaminasi anggota tubuh.
6. Pada saat membereskan peralatan, terdapat potensi bahaya seperti alat-alat yang terjatuh
mengenai kaki dan alat-alat yang pecah mengenai tangan.
DI LABORATORIUM BIOLOGI,
• terdapat beberapa potensi bahaya dari beberapa jenis kegiatan.
1. Pada kegiatan analisis sampel terdapat potensi bahaya seperti kaki kejatuhan alat-alat yang
terbuat dari kaca, anggota tubuh terkena bahan-bahan kimia yang keras dan berbahaya, tangan
terkena panas dari oven, tangan tersengat arus listrik, dan anggota tubuh terkontaminasi oleh
mikroba berbahaya.
2. Dari kegiatan pembuatan media terdapat potensi bahaya seperti terkena panas dari kompor
listrik dan bagian anggota tubuh terkena media yang sedang dipanaskan.
3. Dari kegiatan pencucian alat terdapat potensi bahaya seperti alat-alat praktikum yang pecah dan
penggunaan sabun yang telalu berlebihan.
4. Pada saat menyiapkan peralatan analisa terdapat potensi bahaya seperti alat-alat terjatuh
mengenai kaki dan alat-alat pecah mengenai tangan.
5. Pada saat menyiapkan sampel uji, terdapat potensi bahaya seperti sampel yang terbuang atau
berserakan sehingga mengontaminasi anggota tubuh.
6. Pada saat membereskan peralatan, terdapat potensi bahaya seperti alat-alat yang terjatuh
mengenai kaki dan alat-alat yang pecah mengenai tangan.
DI LABORATORIUM UDARA,
• terdapat beberapa potensi bahaya dari beberapa jenis kegiatan.
1. Pada kegiatan analisis sampel terdapat potensi bahaya seperti kaki kejatuhan alat-alat yang
terbuat dari kaca dan terpapar debu.
2. Dari kegiatan pencucian alat terdapat potensi bahaya seperti terkena pecahan alat-alat
praktikum yang pecah dan penggunaan sabun yang telalu berlebihan yang menyebabkan alat
menjadi licin saat dipegang.
3. Pada saat menyiapkan peralatan analisa, terdapat potensi bahaya seperti alat-alat yang terjatuh
mengenai anggota tubuh.
4. Pada saat menyiapkan sampel uji, terdapat potensi bahaya seperti sampel yang terbuang atau
berserakan sehingga mengontaminasi anggota tubuh.
5. Pada saat membereskan peralatan, terdapat potensi bahaya seperti alat-alat yang terjatuh
mengenai kaki dan alat-alat yang pecah mengenai tangan.
BAB IV
KESIMPUL AN DAN
SARAN
KESIMPULAN
• Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah bagian dari sistem
manjemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumber daya yang
dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja
guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif.
• Dari hasil kunjungan yang dilaksanakan tanggal 31 Oktober 2017 di
dapatkan hasil bahwa BTKL & PPM Medan belum terdapat Panitia
Pelaksana Kesehatan dan Keselamatan Kerja (P2K3) dan Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3).
SARAN
• Kepada Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit
Menular Medan agar melaksanakan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3).
• Kepada mahasiswa agar lebih aktif dalam melakukan observasi dan wawancara
dalam kunjungan lapangan di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan
Pemberantasan Penyakit Menular Medan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai