Anda di halaman 1dari 10

BENTUK OBAT

OLEH
NYOMAN RIBEK S.Kep S.Pd M.Pd
PERTIMBANGAN BENTUK OBAT
• Efek apa yang dikehendaki, local atau sistemik.
• Onset yg cepat / lambat,Durasi yg lama / pendek
• Apakah obatnya tidak rusak dalam lambung /di usus.
• Melalui jalan mana yang menyenangkan misal pasien
sukar menelan, takut disuntik
• Rute yang mana mau digunakan yang relative aman
• melalui Oral : masuk mulut, tenggorokan, perut
• Melalui suntikan : IM, IV
• Melalui Inhalasi berupa gas diisap melalui hidung
• Melalui selaput lendir : Vagina, mata, telinga, dubur.
MACAM BENTUK OBAT
A. Bentuk Padat:
• Oral : Tablet, Kapsul, Lozenges
• Topikal : Salep, Krim, Pasta, Jeli
• Supositoria & Pessari
B. Bentuk Cairan :
• Larutan : Sirup, Eliksir, Tinktura
• Suspensi
• Emulsi
C. Bentuk Gas :
Gas terapeutik dan Gas Anastetik
D. Bentuk Aerosol
BENTUK PADAT
Obat kelompok ini diberikan melalui : Oral, Topikal, Rektal vaginal.
• 1. Bentuk oral : obat yang masuk melalui mulut : bentuk Tablet, Kapsul,
Pil dan Lozenges (obat isap).
• Tablet . Bentuk, warna, ukuran, dan berat tablet bervariasi. Tablet itu
dapat mengandung obat murni atau diencerkan dengan substansi inert
agar mencapai berat sesuai, atau mengandung dua atau lebih obat dalam
kombinasi. Tablet ini berupa tablet padat biasa, tablet sublingual (
Dilarutkan dibawah lidah ), Tablet bukal ( Dilarutkan antara pipi dan gusi ),
Tablet bersalut gula ( menutupi bau atau rasa tidak enak ), Tablet bersalut
enterik ( untuk mencegahnya larut dalam lambung dan sampai di usus
halus baru pecah ), Tablet lepas berkala ( untuk melepaskan obat selang
waktu panjang ).
• Kapsul. Kapsul mengandung obat berupa bubuk, butiran bersalut dengan
tebalan berbeda agar larut dengan kecepatan berbeda yaitu kapsul gelatin
keras, atau cairan dalam kapsul gelatin lunak. Kapsul supaya menarik
diberi warna -warni
• Lozenges. Obat padat ini akan larut secara berangsur dalam mulut.
Mereka berguna bila diperlukan kerja setempat dimulut atau tenggorok.
BENTUK TOPIKAL
• Bentuk obat ini dipakai untuk permukaan luar badan dan berfungsi
melindungi atau sebagai vehikel untuk menyampaikan obat. Bentuk
ada padat, cair, semi padat.
• Bentuk padat misalnya serbuk untuk menyerap lembab.
• Bentuk cair : misal larutan Rivanol, Larutan permanganas kalicus.
• Bentuk semi padat diantaranya :
• a. Salep: Sediaan setengah padat dipakai untuk lesi kering dan
bertahan dikulit lebih lama.
• b. Krim: Sediaan setengah padat mengandung banyak nair
umumnya dipakai untuk lesi basah.
• C.Pasta : suatu salep mengandung serbuk yg banyak, bersifat
pengering
• D. Jeli: Sediaan semi padat, kental, lekat dibuat dari gom yang
hidrasi,digunakan padakulit/ mukosa untuk efek pelumas,bahan
pembawa obat.
BENTUK SUPOSITORIA & PESARRI
• Supositoria : Obat dalam bentuk mirip peluru
dan akan mencair pada suhu badan.
Supositoria adalah cara memberi obat melalui
rectum untuk lesi setempat atau agar diserap
sistemik. Supositoria merupakan obat yang
dibungkus dengan gelatin dan berbentuk khs
agar dapat dimasukkan kedalam tubuh.

• Pesarria: Serupa dengan supositoria namun


bentuknya dirancang khusus untuk vagina.
BENTUK CAIRAN
• Bentuk Cairan : larutan, Suspensi dan emulsi.
• Larutan : preparat terdiri atas satu atau lebih obat yang dilarutkan dalam larutan,
biasanya air. Jenisnya : Sirup, Eliksir, Tinktura dan obat suntik.
– Sirup : larutan gula pekat dalam air yang telah ditambahkan obat, Sirup ini
biasanya untuk obat yang tidak enak. misalnya sirup biogesic.
– Eliksir : larutan manis yang mengandung alcohol dan air, obat dan penyedap,
dan dipakai untuk campuran / penghambat obat. misal eliksir fenobarbiton..
– Tinktura : larutan air atau alcohol yang mengandung obat terbuat dari ekstrak
tumbuhan , misal tinktura yodium.
• Obat suntik : larutan dg obat yg diberikan melalui suntikan biasa / intravena.misal
suntikan B 12.Wadah suntikan : Ampul 1 ml, 2ml, 5ml,10ml. Vial( Flakson ) wadah
takaran berganda dibuat dari gelas netral dg tutup karet dan luarnya dg tutup dari
aluminium. Botol infus : 500 ml berisi larutan infus intravena.Contoh suntikan : IK(
Intrakutan/ID (Intradermal), Sk ( Subkutan/hipodermik)/Hd, IM,IV, It ( Intratekal ), IP
(Intraperitoneal ), IS (Intrasisternal), IK ( Intra Kardial)
• Suspensi : preparat bubuk halus yang disuspensi dalam cairan dan umumnya perlu
dikocok dahulu sebelum dipakai. Mereka dapat digunakan untuk suntikan misalnya
suspensi penisilin atau untuk obat luar misalnya losion kalamin.
• Emulsi : preparat terdiri dari atas butiran-butiran air dalam minyak dengan agen
pengemulsi atau lemak atau butiran minyak dalam air ( misalnya emulsi parafin ) ,
perlu dikocok dahulu sebelum dipakai.
BENTUK GAS
Bentuk ini bersifat terapeutik atau anestetik.
– Gas terapeutik. Oksigen untuk mengatasi
hipoksia atau melawan keracunan CO ( Carbon
Monoksida ). , CO2 ( Carbon dioksida ) dipakai
bersama oksigen untuk mengatasi depresi
pernapasan, asfiksia dan keracunan. Pada
tindakan bedah dipakai untuk meningkatkan
kecepatan induksi dan pemulihan setelah
anestesi..
– Gas anestetik contohnya adalah halotin.
BENTUK AEROSOL
• Bentuk obat ini ada dibawah tekanan berupa
larutan atau bubuk yang berbentuk larutan
disemprotkan berupa kabut dalam mulut
serta dihirup kedalam paru misal salbutamol
( Ventolin ) dengan alat penyemprot khusus.
PENGGUNAAN BENTUK SEDIAAN OBAT
1. Peroral : Tablet, kapsul, Larutan, sirup, Eliksir, Suspensi, Emulsi,
Magma, Gel dan Serbuk.
2. Sublingual : Tablet, Permen obat, Trokhis
3. Parenteral : Injeksi suspensi, Emulsi , Larutan
4.Epikuten ( Permukaan kulit ) : Salep, Krim, Pasta, Serbuk, bedak, ,
Plester, Losion, Linimen, Aerosol, Kompres.
5. Konjunktival : Salep
6. Intraokuler ( Mata ) : Larutan / tetesan, suspensi/ tetes.
7. Intraaural ( telinga ) : Larutan/tetes
8.Intranasal : Larutan / tetes,Inhalasi,Semprotan, salep
9.Rektal : Larutan, Salep, Supositoria
10. Vaginal : Larutan, Salep, Emulsi busa, tablet, Ovula
11. Uretral : Larutan, basila

Anda mungkin juga menyukai