Anda di halaman 1dari 49

STANDAR

ASUHAN KEBIDANAN
RENSTRA KEMENTERIAN
TUJUAN KESEHATAN
Terselenggaranya pembangunan
kesehatan secara berhasil-guna
dan berdaya-guna dalam rangka 2010-2014
mencapai derajat kesehatan masy
yang setinggi-tingginya Meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan
masyarakat madani

Melindungi kesehatan masyarakat


dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna,
merata, bermutu, dan berkeadilan

Menjamin ketersediaan dan


VISI pemerataan sumberdaya kesehatan
MASYARAKAT SEHAT
YANG MANDIRI
DAN BERKEADILAN Menciptakan tata kelola
kepemerintahan yang baik
2
TARGET MDGs
Sasaran yang disepakati secara global dalam MDGs meliputi:

Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan

Mencapai pendidikan dasar untuk semua orang

Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan


perempuan
Menurunkan angka kematian anak

Meningkatkan kesehatan ibu

Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya

Memastikan kelestarian lingkungan hidup

Membangun kemitraan global untuk pembangunan


3
 Mengurangi angka kematian bayi &
balita  2/3 dari AKB pada tahun
MDG 1990 menjadi 23/1000 kelahiran
(Millenium hidup
Development  Mengurangi angka kematian ibu
Goals) 2015 3/4 dari AKI pada tahun 1990
•Propinsi
menjadi 102/100.000 : 78kelahiran
hidup

RENCANA
PEMBANGUNAN  Menurunkan AKB dari 34 menjadi
JANGKA MENENGAH 24 / 1000 kelahiran hidup
NASIONAL  Menurunkan AKI dari 228 menjadi
2010-2014 118 / 100.000 kelahiran hidup

4
4
Risiko kematian ibu & anak terjadi paling
banyak pada periode kelahiran
INDONESIA ADALAH SALAH SATU DARI 68 NEGARA
YANG MEMILIKI KEMATIAN IBU DAN NEONATAL YANG BURUK

LAHIR MATI
KEMATIAN BBL

KEMATIAN IBU
KEMATIAN ANAK

5
Peningkatan kinerja pelayanan kesehatan

WHO
Pelayanan Bermutu / Profesional
Evidence Based Medicine (EBM)

Standar
KEBIJAKAN

PEDOMAN

MUTU TERUKUR
STANDAR STANDAR
PRIMA
PETUNJUK
KERJA

BIDAN PASIEN
?
JKT = PAPUA

PROFESI MASY.
SOCIAL CONTRACT
PROFESSIONALS - COMMUNITY

Self Credentialing privilege


Self licensing

Moral responsibility
High standard of competence

Market control
PROFESSIONALISM
Working condition
William M Sullivan, Medicine under threat: Professionalism and professional identity, CMAJ 2000:162(5): 673
JASA LAYANAN KESEHATAN RESMI
SEBAGAI PELAKU USAHA
POSISI BIDANG KESEHATAN
DALAM WTO / GATS

SEKTOR KESEHATAN SEKTOR JASA BISNIS

• PROFESIONAL SERVICES:
• HOSPITAL SERVICES
• OTHER HUMAN HEALTH A MEDICAL AND DENTAL SERVICES
SERVICES B PHYSIOTHERAPIST
• SOCIAL SERVICES C NURSE AND MIDWIFE
• OTHER
ISSUE PELAYANAN KESEHATAN
 ISSUE PROFESI KESEHATAN
 Profesionalisme kurang
 Akuntabilitas kurang

 ISSUE PERLINDUNGAN PASIEN


 Pasien tidak terlindungi dari pemberi
pelayanan kesehatan yg kurang
bertanggungjawab
 Pada kecelakaan medis, kompensasi tidak
terjamin
Moral~
ETIKA Tuntunan

DISIPLIN Registrasi~

HUKUM
Tuntutan~
Pidana/Perdata

PENGADUN PASIEN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG TERKAIT
DENGAN PENERAPAN STANDAR ASUHAN KEBIDANAN

1. UU No 8 /1999 tentang Perlidungan Konsumen (UUPK)


2. UU No. 14 /2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik
3. UU No. 36 / 2009 tentang Kesehatan
4. UU No. 25 /2009 tentang Pelayanan Publik
5. UU No. 44 /2009 tentang Rumah Sakit
6. PP No. 32 /1996 tentang Tenaga Kesehatan
7. Kepmenpan No. 1/2008 tentang Jabatan Fungsional Bidan
8. Permenkes No. 369/ 2007 tentang Standar Profesi Bidan
9. Permenkes No. 938/ 2007 tentang Standar Asuhan Kebidanan
10. Permenkes No. 1464/2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
11. Kepmenkes No. 1796/2010 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan
UU Pelayanan Publik
Pasal 15 Penyelenggara berkewajiban:
a. menyusun dan menetapkan standar pelayanan;
b. menyusun, menetapkan, dan mempublikasikan maklumat
pelayanan;
c. menernpatkan pelaksana yang kompeten;
d. menyediakan sarana, prasarana, dan/atau fasilitas
pelayanan publik yang mendukung terciptanya iklim
pelayanan yang memadai;
e. memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas
penyelenggaraan pelayanan publik;
f. melaksanakan pelayanan sesuai dengan standar pelayanan;
g. berpartisipasi aktif dan mematuhi peraturan perundang-
undangan yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan
publik;
Lanjutan ……..
h. memberikan pertanggungjawaban terhadap pelayanan
yang diselenggarakan;
i. membantu masyarakat dalam memahami hak dan
tanggung jawabnya;
j. bertanggung jawab dalarn pengelolaan organisasi
penyelenggara pelayanan publik;
k. memberikan pertanggungjawaban sesuai dengan hukum
yang berlaku apabila mengundurkan diri atau melepaskan
tanggung jawab atas posisi atau jabatan; dan
l. memenuhi panggilan atau mewakili organisasi untuk hadir
atau melaksanakan perintah suatu tindakan hukum atas
permintaan pejabat yang berwenang dari lembaga negara
atau instansi pemerintah yang berhak, berwenang, dan
sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
UU 44 tentang Rumah Sakit,
Pasal 13 ayat 2 & 3 ttg SDM

Implikasi :
 Tenaga kesehatan yg bekerja di RS harus
mempunyai Surat Ijin Kerja
 Tenaga kesehatan bekerja sesuai standar
pelayanan, asuhan, prosedur, dan etika profesi.
Lanjutan……

 Standar merupakan landasan normatif dan


parameter untuk menentukan tingkat
keberhasilan dalam memenuhi kebutuhan
yang seharusnya.

 Standar Pelayanan yang berkualitas


STANDAR PROFESI
 Pedoman yang harus diikuti oleh tenaga
kesehatan dalam menjalankan praktik /
pekerjaannya

 Batasan kemampuan (knowledge, skill dan


profesional attitude) minimal, untuk dapat
melakukan kegiatan profesionalnya pada
masyarakat secara mandiri yang dibuat
oleh organisasi profesi
STANDAR PELAYANAN
KEBIDANAN
 Pedoman yang harus diikuti dalam
menyelenggarakan praktik pelayanan
kebidanan yang dibedakan menurut jenis
& strata pelayanan (pelayanan dasar &
rujukan)
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
(S P O)
 Suatu perangkat instruksi/langkah-langkah
yang dibakukan untuk menyelesaikan
suatu proses kerja rutin tertentu

 Memberikan langkah yang benar & terbaik


berdasarkan konsensus bersama di buat
oleh sarana pelayanan kesehatan
berdasarkan standar nasional
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
Acuan dalam proses pengambilan keputusan dan
tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai
dengan wewenang dan ruang lingkup praktiknya
berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan, mulai dari
pengkajian, perumusan diagnosa dan atau
masalah kebidanan, perencanaan, implementasi,
evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.
KEPMENKES
NO : 938/MENKES/SK/VIII/2007

TENTANG
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
TUJUAN
1. Acuan dan landasan dalam melaksanakan
tindakan/kegiatan dalam lingkup tanggung jawab
bidan.
2. Mendukung terlaksananya Asuhan Kebidanan
berkualitas
3. Parameter tingkat kualitas dan keberhasilan
asuhan yang diberikan bidan
4. Perlindungan hukum bagi Bidan dan
Klien/Pasien
RUANG LINGKUP
1. Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil
2. Asuhan Kebidanan pada ibu bersalin
3. Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dan masa
antara
4. Asuhan pada bayi
5. Asuhan pada anak balita sehat
6. Asuhan pada masa reproduksi
STANDAR I : PENGKAJIAN
 Pernyataan Standar
Bidan mengumpulkan semua informasi yang akurat,
relevan dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien

 Kriteria Pengkajian :
1. Data tepat, akurat dan lengkap
2. Terdiri dari Data Subjektif ( hasil Anamnesa; biodata,
keluhan utama, riwayat obstetri, riwayat kesehatan
dan latar belakang sosial budaya)
3. Data Objektif (hasil Pemeriksaan fisik, psikologis dan
pemeriksaan penunjang
STANDAR II
PERUMUSAN DIAGNOSA DAN ATAU MASALAH
KEBIDANAN
 Pernyataan standar
Bidan menganalisa data yang diperoleh pada pengkajian,
menginterpretasikannya secara akurat dan logis untuk
menegakan diagnosa dan masalah kebidanan yang tepat

 Kriteria Perumusan Diagnosa & masalah kebidanan :


1. Diagnosa sesuai dengan nomenklatur Kebidanan
2. Masalah dirumuskan sesuai dengan kondisi klien
3. Dapat diselesaikan dengan Asuhan Kebidanan , baik
secara mandiri, kolaborasi, dan rujukan.
STANDAR III : PERENCANAAN
 Pernyataan Standar
Bidan merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa dan
masalah yang ditegakkan.

 Kriteria Perencanaan
1. Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan kondisi
klien; tindakan segera, tindakan antisipasi, dan asuhan secara
komprehensif
2. Melibatkan klien/pasien dan atau keluarga.
3. Mempertimbangkan kondisi psikologi dan sosial budaya
klien/keluarga
4. Memilih tindakan yang aman sesuai kondisi dan kebutuhan klien
berdasarkan evidence based dan memastikan bahwa asuhan yang
diberikan bermanfaat untuk klien.
5. Mempertimbangkan kebijakan dan peraturan yang berlaku,
sumberdaya serta fasilitas yang ada.
STANDAR IV : IMPLEMENTASI
 Pernyataan standar
Bidan melaksanakan rencana asuhan kebidanan
secara komprehensif, efektif, efisien dan aman
berdasarkan evidence based kepada klien/pasien
dalam bentuk upaya promotif, preventif, kuratif
dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara
mandiri, kolaborasi dan rujukan.
STANDAR IV : IMPLEMENTASI
 Kriteria:
1. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-
spiritual-kultural
2. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien dan
atau keluarganya (inform consent)
3. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
4. Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan
5. Menjaga privacy klien/ pasien
6. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
7. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
8. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
9. Melakukan tindakan sesuai standar
10. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
STANDAR V : EVALUASI
 Pernyataan standar
Bidan melakukan evaluasi secara sistimatis dan berkesinambungan
untuk melihat efektifitas dari asuhan yang sudah diberikan, sesuai
dengan perubahan perkembangan kondisi klien.

 Kriteria Evaluasi:
1. Penilaian dilakukan segera setelah selesai melaksanakan asuhan
sesuai kondisi klien
2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan pada klien
dan /keluarga
3. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
4. Hasil evaluasi ditindak lanjuti sesuai dengan kondisi klien/pasien
STANDAR VI :
PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN

 Pernyataan standar
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap,
akurat, singkat dan jelas mengenai
keadaan/kejadian yang ditemukan dan dilakukan
dalam memberikan asuhan kebidanan.
STANDAR VI :
PENCATATAN ASUHAN KEBIDANAN
 Kriteria Pencatatan Asuhan Kebidanan
1. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan
pada formulir yang tersedia (Rekam medis/KMS/Status
pasien/buku KIA)
2. Ditulis dalam bentuk catatan perkembangan SOAP
3. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
4. O adalah data objektif, mencatat hasil pemeriksaan
5. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah
kebidanan
6. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan
dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti
tindakan antisipatif, tindakan segera, tindakan secara
komprehensif ; penyuluhan, dukungan, kolaborasi,
evaluasi/ follow up dan rujukan.
Karakteristik
VARNEY Standar Asuhan DOKUMENTASI
Kebidanan
Pengkajian Pengkajian S : Subyektif data
O : Obyektif data
Perumusan Diagnosa dan Diagnosa A : Analisa 
Masalah Diagnosa/masalah
Rumusan tindakan Perencanaan P : Penatalaksanaan
antisipasi
Tindakan segera

Perencanaan Komprehensif

Intervensi Implementasi

Evaluasi Evaluasi

Pencatatan Asuhan
Kebidanan
Contoh Dokumentasi Asuhan
Kebidanan Pada Pelayanan INC

Identitas
 RM : 1298918
 Reg. 211.03.160036
 Nama : Ny. S
 Umur : 38 th
 Agama : Islam
 Nama suami : Tn. E
 Alamat : Jl. Gading Raya RT 004/12
Cipinang
Tgl 03 Juli 2011 jam 10.00

S : Ibu dirujuk PKM dengan G7P6 ketuban pecah 4 jam yll. HPHT : lupa.
Keluar air- air warna putih keruh, bau amis, lendir darah ada, mules
– mules sering, gerak janin aktif. ANC tidak teratur di PKM.

Riw. Obs :
1. 20 th, ♀, spt, BB 3500 gr, bidan
2. 18 th, ♂, spt, BB 3200 gr, bidan
3. 15 th, ♀, spt, BB 3000 gr, bidan
4. 12 th, ♂, spt, BB lupa, bidan
5. 7 th, ♂, spt, BB 3000 gr, PKM
6. 3 Th, ♂, spt, BB 3200 gr, PKM
7. Hamil ini

Riw. Penyakit terdahulu :


Tidak pernah sakit DM, Asma, Jantung, Hipertensi, dan tidak ada
riwayat alergi obat
O: K/u : Baik TD : 130/90 mmhg, N : 92 x/mnt
S : 36,8 ºC, P : 22 x/mnt, Conjungtiva tidak anemis
TFU 35 cm, puki, preskep, Ө 3/5 bag, TBJ 3565 gr,
DJJ 138 x/mnt. His 2x10’x 30” sedang.
VT : Portio : tipis, aksial, Ø : 4cm, Ket (-), Kep H II
USG : Kesan JPKTH
CTG : kesan reassuring
Hasil DPL, UL, GDS, BT, CT ……..
A : G7 P6 aterm PK I aktif, KP 4 jam
Janin tunggal, hidup

P :
Jam …. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
memahami
Memfasilitasi konseling KB, ibu memutuskan mjd akseptor IUD
Memfasilitasi informed consent, ibu menyetujui tindakan pemasangan Copper
T post plasenta (Paraf)
Jam …. Memfasilitasi persiapan alat dan pasien, pasien dalam keadaan nyaman
Melakukan observasi tanda bahaya dan kemajuan persalinan, hasil terlampir (Paraf)
Jam …. Mendampingi dokter visit, advise Infus RL, Ceftriaxone 1 x 2 gr (Paraf)
Jam …. Memasang infus RL 20 tpm
Melakukan skin test Ceftriaxone, reaksi (-)
Menyuntik Ceftriaxone 2 gr IV, tidak ada alergi (Paraf)
Jam ….. Memfasilitasi persalinan dengan pendampingan, ibu didampingi suami (Paraf)
Jam 11.15 WIB

S : Ibu ingin meneran

O : K/u : Baik, TD : 130/90 mmhg, N : 96 x/mnt, S : 36,8 ºC, P: 24 x/mnt


DJJ 138 x/mnt, His 4x10’x45” kuat, VT : Ø : lengkap, Ket (-), Kep H IV, UUKidep

A : G7 P6 aterm PK II, KP 5 jam


Janin tunggal, hidup, preskep

P :
Jam …. Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu
memahami
Mengajarkan ibu cara meneran & teknik relaksasi, ibu dapat melakukan
dengan baik (Paraf)
Jam …. Kolaborasi dengan dokter dalam pertolongan persalinan,
Jam 11.20 Bayi lhr spontan, menangis, ♀
Memfasilitasi IMD. Berhasil pada menit ke 45 (Paraf)
Jam 11.20

S : Mules (+)
O : K/U Baik, TFU 2 jari atas pst, kontraksi baik, Palpasi : Tidak terdapat janin kedua

A : P7 Kala III
P :
Jam … Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami
Menyuntikan Syntocinon 10 IU IM, tidak ada alergi (Paraf)
Jam … Melakukan PTT
J 11.30 WIB Placenta lhr spt, lengkap, berat ± 500 gr
Melakukan masase, kontraksi uterus baik (Paraf)
Jam … Mengajarkan ibu masase, ibu dapat melakukan dengan baik (Paraf)
Jam 11.30 WIB

S : Ibu ingin menjadi akseptor IUD, sudah konseling dan menandatangani informed consent
O : K/u : Baik, TD : 100/70 mmhg, N : 88 x/mnt, S : 36,5 ºC, P 20 x/mnt
TFU 2 JBP, Kontraksi uterus baik, Perdarahan ± 150 cc, Lochea rubra, Perineum Utuh,
Terpasang infus RL

A : P7 Kala IV

P :
Jam … Menginformasikan hasil pemeriksaan dan asuhan yang akan diberikan, ibu memahami
Memfasilitasi persiapan alat pemasangan IUD, alat tersedia (Paraf)
Jam ….Kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan IUD
Jam … Copper T terpasang, tidak ada perdarahan, advis Syntocinon 20 IU per drip
(Paraf)
Jam ….Memasukkan Syntocinon 20 IU dalam infus RL20 tpm
Melakukan observasi tanda bahaya nifas, hasil terlampir
Memfasilitasi pemenuhan nutrisi, ibu menghabiskan ¾ porsi (Paraf)
Pengembangan Manajemen Kinerja Bidan
dalam penerapan standar asuhan kebidanan
In-service
training,
coaching,
Magang, dll

PMK
Pelayanan
Kebidanan
Standar Kebijakan

Uraian Tugas
Monitoring Indikator Penerapan Standar
Kinerja Klinis Asuhan Kebidanan

Pengendalian Continue
penyimpangan Improvement
AKI & AKB MENURUN
KESEJAHTERAAN IBU & BAYI
MENINGKAT
APLIKASI PMK DALAM PENERAPAN
STANDAR ASUHAN KEBIDANAN
INPUT ; PROSES ; E
- Kebijakan : OUTPUT;
K F
SDM - Self OUTCOME
O Standar Asuhan Assesment dan - Standarisasi I
Peningkatan
M Kebidanan Pembuatan Asuhan S Kualitas
- Sarana/ Komitmen Kebidanan I Pelayanan
I
prasarana - Peningkatan - Meningkatnya Kebidanan
T - Uraian Tugas E
Kemampuan Kinerja Bidan
M - Indikator Kinerja Teknis Bidan - Meningkatnya N

E
- SPO - Penerapan Kepuasan &
- Dana Standar Asuhan Pelanggan
N E
- Sistem Kebidanan - Meningkatnya AKI & AKB
Reward dan - Bimtek / RDK motivasi kerja F
Menurun
pengembangan E Kesejahteraan
karir K Ibu & Bayi
Monitoring dan evaluasi meningkat
T
I
F
Kebijakan
& dukungan
Pimpinan Institusi

12
1 URAIAN TUGAS
UPAYA PERBAIKAN SOP (jelas, sesuai peran)
11
• In-service training
• Magang 2
Pendampingan/
• Pendampingan
dibimbing
• Peer Group, dll
Pelayanan
9 8 DRK Kebidanan
•Pengadaan alat/ Kompetensi baik
sarana 5
Kurang 7 3
• Dll
INDIKATOR
Output/
10 Kurang KINERJA
hasil KLINIK
Peralatan/ 6 4
sarana tak
lengkap
Pelayanan Kebidanan berdasarkan Standar diberikan oleh tenaga bidan yang
kompeten, berorientasi kepentingan klien dan berdasarkan etika
BAB III : PENUTUP
 Standar ini dapat digunakan sebagai parameter
dalam melakukan penilaian tingkat kualitas dan
keberhasilan asuhan yang diberikan bidan.

 Untuk keberhasilan penerapan Stándar Asuhan


Kebidanan ini, diperlukan adanya dukungan
kebijakan dari berbagai pihak dan Komitmen bidan
di pelayanan.
Siti Romlah, SKM, MKM

Jl. HR. Rasuna Said Blok X5 No. 4 – 9. Jakarta 12950


Gedung B Lantai 4, Ruang 410.
Hp : 081514690887
* E mail: sraamy_oke@yahoo.com
sraamy.oke@gmail.com

49

Anda mungkin juga menyukai