PERLINDUNGAN ALAM
KELOMPOK 6
AYU DIAH LESTARI (4172121018
SARI SITI WAHYUNI (4171121033)
SRI WAHYUNI GINTING (4171121034)
YOSUA BUTAR-BUTAR (4172121035)
YUNI S. P. SIMBOLON (4171212038)
KONSERVASI DAN PERLINDUNGAN ALAM
Merupakan Merupakan
suatu upaya suatu tempat
untuk dapat perlindungan
alam untuk flora,
melestarikan fauna, dan
dan tanah baik itu
melindungi terancam punah
alam ataupun tidak.
Konservasi terhadap keanekaragaman hayati dan sumber
daya alam perlu dilakukan untuk menjaga nilai-nilai yang
terkandung, yaitu :
Memelihara
proses ekologi
yang essensial Memepertahankan
dalam keanekaragaman
mendukung gen.
kehidupan.
Menjamin
pemanfaatan
jenis dan
ekosistem
secara
berkelanjutan.
Rafflesia arnoldii atau padma raksasa
yang merupakan tanaman endemik
Sumatera. Dinamakan padma raksasa
lantaran ukuranbunganya yangmampu
mencapai diameter 100 cm dengan
berat 10kg.Tumbuhan yang ditetapkan
sebagai puspa langka ini tidak memiliki
batang, daun, maupun akar yang sebe
narnya. Tumbuhan ini hidup secara
endoparasit pada tumbuhan inangnya.
SK Presiden RI 2004 Tahun 1993
Tentang Satwa dan Bunga Nasional me
netapkan Rafflesia Arnoldi R. Br.
Sebagai Puspa Langka Nasional.
Seorang pemandu yang Raflesia Arnoldii
bekerja pada Dr. sebagaimana jenis
Joseph Arnold yang Rafflesia lainnya
menemukan bunga merupakan
raksasa ini pertama tumbuhan parasit
kali. Dr. Joseph Arnold
obligat. Ia tumbuh di
sendiri saat itu tengah
mengikuti ekspedisi
dalam batang liana
yang dipimpin oleh (tumbuhan
Thomas Stamford merambat) dari
Raffles. Jadi penamaan genus Tetrastigma.
bunga Rafflesia arnoldii Rafflesia arnoldii
didasarkan dari tidak memiliki daun
gabungan nama sehingga tidak
Thomas Stamford
mampu ber-
Raffles sebagai
pemimpin ekspedisi
fotosintesis sendiri.
dan Dr. Joseph Arnold Nutrisi yang
sebagai penemu dibutuhkan bunga
bunga. ini diambil dari
pohon inangnya.
HABITAT DAN PERSEBARANNYA
Bunga raksasa ini hanya dapat dijumpai di Bengkulu. Meskipun di beberapa tempat lain sep
erti di Aceh dan Malaysia pernah dilaporkan tumbuhnya bunga Rafflesia arnoldii, namun di
mungkinkan itu ada Rafflesia dari jenis lainnya.
8
KONSERVASI RAFFLESIA
Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya – LIPI, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Pemda
Provinsi Bengkulu, dan Dewan Riset Daerah Bengkulu telah menyusun Strategi dan Rencana Aksi Konservasi (SRAK)
Rafflesia arnoldii dan Amorphophallus titanum 2015 – 2025. Pendeklarasiannya dilakukan pada International
Symposium on Indonesian Giant Flowers – Rafflesia and Amorphophallus, 14-16 September 2015 di Bengkulu.
Dalam dokumen SRAK disebutkan, pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dengan pola kemitraan
multipihak digunakan sebagai strategi konservasi. Langkah ini dibangun dengan memperhatikan kondisi habitat,
populasi, ancaman kepunahan, dan hasil analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats).
Peneliti Rafflesia dan Amorphophallus dari Universitas Bengkulu Agus Susatya menuturkan, strategi
pengembangan ekowisata berbasis masyarakat dengan pola kemitraan multipihak harus dilakukan dengan
pemahaman bahwa masyarakat merupakan bagian dari solusi. “Intinya, pemberdayaan masyarakat dengan
ekowisata. Dalam pelaksanaannya, harus melibatkan pemerintah, perguruan tinggi, LSM, dan sektor swasta. Tanpa
dukungan dan keterlibatan berbagai pihak, upaya konservasi ini akan sulit dilakukan,” ujar Agus, beberapa waktu
lalu.
Sofi Mursidawati, Ketua Forum Komunikasi Riset dan Pengembangan Rafflesia dan Amorphophallus, menuturkan
Indonesia bisa belajar dari Malaysia dan Filipina yang lebih dahulu menjadikan ekowisata Rafflesia sebagai wisata
unggulan. Untuk Amorphophallus, Indonesia bisa melihat ke sejumlah negara di Eropa seperti Jerman, Belanda
dan Inggris yang mampu menarik wisatawan melalui pelestarian bunga ini.
“Belum lama ini Amorphophallus titanum asal Sumatera di Kebun Raya Inggris berkembang. Informasi yang saya
peroleh, sekitar 30 – 40 ribu orang datang untuk melihatnya. Artinya, upaya konservasi Rafflesia arnoldii dan
Amorphophallus titanum yang merupakan puspa endemik Sumatera (Indonesia) dengan skema ekowisata
bermanfaat secara ekonomi bagi masyarakat, pemerintah daerah, dan negara,” kata Sofi yang merupakan peneliti
LIPI.
Thanks!
THANK YOU FOR WATCHING