Anda di halaman 1dari 29

TRAKSI DALAM

ORTHOPEDI
KELOMPOK 9
PENDAHULUAN
pengobatan
non-operatif
(konservatif)
operatif. Konservatif
Istirahat
Pemberian alat bantu
Pemberian obat-obatan
Metode Manipulasi
pengobatan
Pemasangan gips
pada bidang
ortopedi Pemasangan traksi
Fisioterapi dan terapi okupasi
Radioterapi
DEFINISI
• Tarikan pada bagian distal anggota badan pasien dengan tujuan
mengembalikan fragmen tulang ke tempat semula.
TUJUAN
• Terapi konservatif pada fraktur :
- Reposisi fragmen tulang
- Imobilisasi fragmen tulang
- Imobilisasi sementara
- Mempertahankan gerakan sendi
• Terapi penyakit/deformitas tertentu :
- Mengurangi/menghilangkan spasme otot
- Melawan kontraktur sendi
- Melawan kontraktur otot
- Memperbaiki letak sendi panggul pada penyakit CDH
• Traksi pada tulang belakang
→ Untuk menghilangkan/mengurangi rasa sakit pada leher dan bokong
( low back pain )
• Dalam penanganan patah tulang kita perlu melakukan beberapa tindakan,
yaitu :
- Reposisi
- Fiksasi
- Rehabilitasi
• Reposisi dan fiksasi dapat dilakukan secara operatif maupun konservatif.
• Traksi → konservatif
• Ada 2 cara :
1. Traksi kulit ( skin traction )
2. Traksi Skeletal ( skeletal traction )
• Traksi skeletal untuk jangka pendek pada fraktur femur → tibia proksimal
• Traksi skeletal untuk jangka panjang pada fraktur femur → femur distal
BEBAN TRAKSI
• Traksi kulit dilakukan bila daya tarik yang diperlukan kecil
• Bila perlu daya tarik yang besar dan untuk jangka waktu lama dipasang traksi
skeletal
• Beban pada traksi sebesar 1/7 dari berat badan, maksimal 5 kg.
• Beban pada traksi skeletal dapat 2 atau 3 kali lipat (1/5 dari berat badan)
• Traksi dibagi dua golongan yaitu :
- Untuk reposisi ( reduction traction )
- Untuk mempertahankan posisi
CONTOH- CONTOH ALAT/SISTEM
TRAKSI
• Thomas Splint
• Bohler Braun Frame
• Gallow
• Balanced Suspension
• Crutchfield tongs
• Thomas Splint
• Bohler – Braun Frame
• Balanced Suspension
JENIS TRAKSI DALAM ORTOPEDI
• 1. Bucks Extension
- Traksi Kulit
- Sering pada ekstremitas inferior
- Digunakan pada fraktur femur,
pelvis dan lutut
• 2. Bryant’s Traction
- Disebut juga Gallow’s
Traction
- Pada anak < 1 tahun
- Dislokasi sendi panggul
- Skin traksi
• 3. Weber Extensionsapparat
- Traksi kulit dan traksi skeletal
- Fraktur batang femur pada anak-anak
• 4. Cotrel traction
- Untuk terapi skoliosis
- Tindakan pendahuluan sebelum operasi dan pemasangan gips
• 5. Ducroquet extension
- Pada skoliosis
- Sebagai persiapan untuk operasi
• 6. Dunlop Traction
- Pada fraktur Supracondylar
humerus
- Lengan tangan di gantung
dengan skin traksi
• 7. Russel Traction
- Suatu balanced traction
- Skin traksi
- Kegunaannya pada orangtua
dengan fraktur pelvis dan pada
anak-anak dengan fraktur femur
• 8. Cervical traction
- Untuk traksi leher
- Pada pasien duduk atau tiduran
- Secara contious atau secara
intermittant
• 9. Halo – Femoral Traction
- Traksi berlawanan pada
kepala dan femur
- Digunakan alat
Crutchfield Tongs
• 10. Well – Leg Traction
- Gips pada kedua
kaki dangan batang
yang menghubungkan
keduanya
- Digunakan pada
fraktur femur
• 11. 90 – 90 Traction
- Traksi secara skeletal
- Digunakan pada fraktur femur
• 12. Fisk Traction
- Digunakan pada fraktur
Supracondylar femur
- Dengan bantuan Thomas
Splint yang dimodifikasi
- Traksi Skeletal

Anda mungkin juga menyukai