Anda di halaman 1dari 24

SHAFT ALIGNMENT

Soenandar
Desember 2015
SHAFT ALIGNMENT
Yang dimaksud dengan shaft alignment adalah
kesegarisan dari dua buah atau lebih poros yang akan
dihubungkan satu dengan lainnya. Alignment(align) yang
diharapkan adalah kondisi kesegarisan pada saat
rangkaian mesin yang dihubungkan(penggerak dan yang
digerakkan) tersebut bisa tercapai pada saat mesin sudah
beroperasi normal sehingga mesin dapat beroperasi
dengan baik, tidak muncul vibrasi yang berlebihan,
sehingga bagian-bagian mesin dapat mencapai umur
panjang, dan mesin dapat beroperasi dengan efisiensi
optimal.
Pemahaman Alignment dan
Mis-alignment
Gb 1 di samping ini adalah gambaran yang
a b menunjukkan kondisi 2 poros (a dan b) yang
Gb.1 segaris(align)

Ada tiga jenis mis-alignment yang bisa terjadi yaitu


mis-alignment parallel, mis-alignment angular, dan
kombinasi dari mis-alignment parallel dan angular.
a
Gb.2
b Mis-alignment parallel menggambarkan dua
buah poros yang tidak segaris, tetapi membentuk
kesejajaran.(Gb 2)

Pada mis-alignment angular, kedua poros saling


a membentuk sudut, tetapi ujung kedua poros berimpit
b
Gb.3
di satu pusat.(Gb 3)
Sedang pada mis-alignment yang ketiga adalah
kombinasi dari kedua kondisi diatas, yaitu kedua
ujung poros tidak senter(ada offset) dan tidak
sejajar(membentuk sudut, seperti digambarkan pada
Gb 4.
a Jenis yang ketiga inilah yang sering kita jumpai di
b lapangan.
Gb.4
Persiapan
Persiapan/pemeriksaan yang perlu dilakukan

-Pondasi mesin
-Perpipaan/piping
- Shoft foot
- Base plate
-Rim Kopling
- Bracket dan Dial Indicator
Alat/tools dam material umum lain yang
diperlukan

-Jangka sorong(schuifmaat)
-Outside micrometer
-Mistar panjang
-Gunting
-Shim SUS dengan berbagai macam
ukuran ketebalan.
Pemahaman tentang Dial gage indicator

Dial indicator yang umum kita pakai adalah dial


indicator yang apabila ujung sensornya ditekan kedalam,
jarum penunjuk akan bergerak kearah positip/searah
dengan putaran jarum jam dan sebaliknya apabila ujung
sensor bergerak keluar/memanjang, maka jarum
penunjuk akan berputar kearah negatip/berlawanan
dengan arah putaran jarum jam.
Cara pengambilan data

Untuk mengukur rim offset atau biasa


A
disebut nilai radial pemasangan dial
gage indicator seperti disebalah(Gb 5)
Apabila kondisi space / tempatnya
memungkinkan bisa juga kita pasang
dua dial indicator sekaligus, dial
indicator yang satu mengambil data
A offset dan dial yang lainnya mengambil
S
data face to facegap.(Gb 6)
Bila tidak mungkin untuk memasang
Gb 6
dial indicator untuk mengukur face to
face gap, bisa menggunakan filler gage,
taper gage, atau cylinder gage, untuk
A
S mengukur beda jarak face to face-
nya.(Gb 7)

Gb 7
Pengambilan Data

Movable
Stationery (Motor)
(Pompa)

Gb. 8
Pengambilan Data
Stationer Movable
Kita sepakati bahwa equipment yang akan kita rubah
ketinggian kakinya/shim kita sebut movable
equipment dan equipment yang kita buat fix/diam
a b adalah stationer equipment, dan braket/alignment
a a jig kita ikat di stationer equipment
T Pertama kita tandai lingkaran coupling hub/rim
pada movable equipment menjadi empat bagian
sama besar ( 900).
L R R Kita nol-kan penunjukan dial gage di rim di posisi
atas, demikian juga dial gage di face.
Kemudian kita putar poros (stationer equipment)
searah putaran jarum jam(clockwise).
B Kita catat penunjukan dial gage saat di posisi kanan,
T bawah dan kiri.
Kita catat angka angka penunjukan tersebut pada
format yang sudah kita siapkan . Pada umumnya kita
L F R sebut pengukuran radial (R) untuk rim, dan kita
sebut face/aksial F/A) untuk pengukuran face to face
gap.

B
Pemahaman Perhitungan Koreksi
Gb. 10
Misal dari data yang telah didapat menggambarkan bahwa kondisi
aktual dari kedua buah poros seperti gambar di sebelah.
Ada beberapa langkah untuk melaksanakan koreksi.
Pertama kita buat sejajar kedua buah poros tersebut dengan
merubah poros A mengungkit dengan kaki inboard sebagai
pusat/engsel, sehingga kaki outboard harus
Gb 10 diturunkan(mengurangi shim).
Atau kaki outboard sebagai engsel dengan jalan menambah shim
pada kaki depan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah terjadi perubahan ketinggian
rim movable equipment relatip terhadap rim stationer setiap kita
melakukan prubahan shim pada kaki baik di sisi inboard maupun
outboard.
Gb 11

Gb 12
Pemahaman Perhitungan Koreksi
Langkah selanjutnya adalah menurunkan bersama
sama kaki inboard dan kaki outboard.
Sampai dengan langkah tersebut maka kedua
poros tersebut sudah segaris(align).
Cara lain adalah kedua kaki inboard dan outboard
kita turunkan bersama sama dengan ujung kopling
(titik) O sebagai engsel, sampai kedua poros
sejajar,
Kemudian kedua kaki inboard dan outboard kita
turunkan lagi bersama sama.
Namun demikian belumlah selesai pekerjaan
alignment tersebut, karena target alignment belum
tentu nol/segaris.
Pemahaman Data
Pemahaman Data
Misal data pengukuran yang kita dapatkan adalah seperti di
sebelah.
Yang perlu diperhatikan adalah jumlah hasil pembacaan
vertikal dibandingkan dengan jumlah pembacaan horisontal.
Jumlah angka atas ditambah angka bawah idealnya adalah
sama dengan angka kanan ditambah dengan angka kiri.
Berbeda/selisih 1 per seratus milimeter atau 2 per seratus
milimeter masih ditolerir. Bila ketentuan tersebut tidak
tercapai, maka pengambilan data harus diulang lagi setelah
0 diperbaiki posisi dial, atau hal hal yang memungkinkan
kesalahan. Bila sudah benar baru bisa dilakukan
perhitungan/evaluasi.

- 0,55 + 0,18 Untuk mempermudah menggarmbarkan kondisi actual dari


- 0,18 R - 0,18 kedua poros tersebut baik dilihat arah vertikal maupun
- 0,73
0
horisontal, kita nol- kan penunjukan/pembacaan atas serta
2
samping kanan.
= - 0,365

- 0,36
2
= - 0.18
Pemahaman Data
0.18 mm
Pembacaan atas sudah nol, maka offset centre line dari
S A kedua poros tersebut adalah 0,36/2 = 0,18.
Vertikal Tanda minus menunjukkan bahwa kopling sisi A lebih tinggi
dari pada kopling S sebesar 0,18 mm(1/2 TIR) di titik
pengukuran tersebut.
0.365 mm
Untuk mendapatkan angka nol dikanan, maka harus
S dikurangi dengan 0,18 mm, sehingga sisi kiri menjadi -0,73
A
mm berarti kopling A lebih kekanan sebesar 0,365 mm.
Horisontal
0 Gambar sketsa disamping ini menunjukkan kondisi aktual
dari kedua poros, dalam arah vertikal dan horisontal,
namun belum memperhitungkan angular misalignmen-nya.

+ 0,10 F - 0,25

Misal hasil pengukuran face to face (aksial) adalah seperti


data di sebelah.
- 0,16
Pemahaman Data
0

+ 0,10 - 0,25
F
+ 0,25 + 0,25
0
+ 0,35

- 0,16

0,16 mm

Pand. samping

0,35mm

Pand. atas
Perhitungan Koreksi

Perhitungan koreksi shim


Kita kembali pada data yang telah kita dapatkan terdahulu, dan bila :
D(diameter kopling) = 100 mm
F = 230 mm
G = 750 mm
Dan poros A kita gerakkan memutar dengan kaki inboard sebagai poros sedemikian
rupa sehingga poros A sejajar dengan poros S, maka kita harus menurunkan kaki
outboard sebanyak z mm, serta terjadi kenaikan pada kopling sebesar x mm.
Kita harus mencari besarnya x dan z, sedangkan besarnya y sudah diketahui dari hasil
pengukuran.
Perhatikan dua segitiga sebangun abc dan def.

Sisi-sisi ac/bc = df/ef


100/0,16 =750/ef
Jadi ef(=z) = 750.0,16/100
z = 1,2 mm
Perhitungan Koreksi
x a e
y z
k d f

b c

F G

Perhatikan dua segitiga def dan dkj.


de/ef = dj/jk
jk(= x) = dj.ef/de
x = 230.1,2/750
x = 0,368 mm
Jadi untuk memperoleh align antara poros A
dan poros S,
kaki outboard harus turun sebesar z+x+y mm
= 1,2 +0,368 + 0,18 mm
= 1,748 mm
Perhitungan Koreksi
Dengan bekal kedua contoh perhitungan diatas, tentu kita dapat juga mencoba
dengan menggunakan titik O (pada gambar 11 e) sebagai engsel pergerakan.
Selengkapnya adalah seperti berikut.

Perhatikan gambar berikut ini.


Perhitungan Koreksi
O
b
a

Gb.24

r p
b
a O
u

v q
s t

Gb. 25

Gb. 26
Perhitungan Koreksi
Perhatikan dua buah segitiga sebangun rst dan opq.
Rt : ts = op : pq
100/0,16 = 980/pq
Pq = 980. 0,16/100
Pq = 1,568 mm.

Perhatikan segitiga opq.


Uv : pq = ou : op
Uv = 230 . 1,586/980
Uv = 0,368 mm

Jadi apabila inboard bearing kita turunkan sebesar 0,368 mm dan outboard
bearing kita turunkan sebesar 1,568 mm, maka kedua buah poros a dan b
menjadi sejajar dengan offset/excentris sebesar 0,18 mm.
Maka kedua poros harus kita turunkan lagi serempak sebesar 0,18 mm,
sehingga inboard harus turun sebesar 0,368 mm + 0,18 mm = 0,548 mm
dan outboard harus kita turunkan sebesar 1,568 mm + 0,18 mm = 1,748 mm,
untuk mendapatkan kedua poros tersebut konsentris/align.
Hasil tersebut sama dengan hasil perhitungan kita terdahulu. Artinya kita
bisa memilih, titik mana yang akan kita jadikan engsel pergerakan.
Rumus Perhitungan Koreksi
Dari perhitungan kita yang terakhir tadi, kita dapat menurunkan rumus sederhana
yang langsung dapat kita gunakan.
Tetapi kita sering terjebak dengan tanda plus atau minusnya apabila kita tidak
memahami dengan benar sketsa kondisi mesin yang kita alignment tersebut(as found
condition). Jadi kita harus paham betul menginterpretasikan data yang didapat.

Secara umum, perhatikan gambar berikut ini.


Kita buat kedua poros sejajar dengan titik c sebagai engsel.
Rumus Perhitungan Koreksi
o c h
e

f d g
IB OB
a b
g

A B

Lihat segitiga abc dan segitiga def :


de/ef = ab/bc
de = ab.ef/bc
Perhatikan segitiga abc dan segitiga ghf :
gh/hf = ab/bc
gh = ab.hf/bc
Sampai di sini kedua poros tersebut sudah paralel dengan offset centreline sebesar
O . Artinya untuk membuat kedua poros tersebut konsentris/align maka kedua kaki
IB dan OB harus diturunkan lagi sebesar O.
Rumus Perhitungan Koreksi
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa :

Koreksi IB = + Beda face gap(A/D) +Offset CL

Koreksi OB = + Beda face gap((A + B)/D) +Offset CL

Dari contoh perhitungan yang lalu


:Koreksi IB = -0,16(230)/100-0,18 mm = - 0,548 mm
Koreksi OB = -0,16(230+750)/100 -0.18 mm = - 1,748 mm
Hasilnya sesuai dengan perhitungan secara matematis di depan.

Artinya kaki inboard harus kita turunkan sesebesar 0,548 mm, dan kaki outboard
harus kita turunkan sebesar 1,748 mm.

Untuk menghindari kekeliruan menentukan tanda plus atau minus pada waktu
menggunakan rumus diatas adalah sebagai berikut :
Perhatikan kembali gambar sket berikut .
Rumus Perhitungan Koreksi
o

IB OB
g

A B

Gb. 28

Beda face gap .


Bila kondisi face gap melebar di sisi bawah artinya kaki inboard dan outboard harus
diturunkan untuk membuat kedua poros sejajar. Maka kita harus memberikan
tanda minus karena harus mengurangi shim.
Offse CL.
Untuk membuat kedua poros menjadi konsentris, maka movable equipment harus
diturunkan sebanyak nilai offset CL, maka kita harus memberi tanda minus pada
rumus tersebut.
Terima Kasih
Selamat Belajar

Anda mungkin juga menyukai