Soenandar
Desember 2015
SHAFT ALIGNMENT
Yang dimaksud dengan shaft alignment adalah
kesegarisan dari dua buah atau lebih poros yang akan
dihubungkan satu dengan lainnya. Alignment(align) yang
diharapkan adalah kondisi kesegarisan pada saat
rangkaian mesin yang dihubungkan(penggerak dan yang
digerakkan) tersebut bisa tercapai pada saat mesin sudah
beroperasi normal sehingga mesin dapat beroperasi
dengan baik, tidak muncul vibrasi yang berlebihan,
sehingga bagian-bagian mesin dapat mencapai umur
panjang, dan mesin dapat beroperasi dengan efisiensi
optimal.
Pemahaman Alignment dan
Mis-alignment
Gb 1 di samping ini adalah gambaran yang
a b menunjukkan kondisi 2 poros (a dan b) yang
Gb.1 segaris(align)
-Pondasi mesin
-Perpipaan/piping
- Shoft foot
- Base plate
-Rim Kopling
- Bracket dan Dial Indicator
Alat/tools dam material umum lain yang
diperlukan
-Jangka sorong(schuifmaat)
-Outside micrometer
-Mistar panjang
-Gunting
-Shim SUS dengan berbagai macam
ukuran ketebalan.
Pemahaman tentang Dial gage indicator
Gb 7
Pengambilan Data
Movable
Stationery (Motor)
(Pompa)
Gb. 8
Pengambilan Data
Stationer Movable
Kita sepakati bahwa equipment yang akan kita rubah
ketinggian kakinya/shim kita sebut movable
equipment dan equipment yang kita buat fix/diam
a b adalah stationer equipment, dan braket/alignment
a a jig kita ikat di stationer equipment
T Pertama kita tandai lingkaran coupling hub/rim
pada movable equipment menjadi empat bagian
sama besar ( 900).
L R R Kita nol-kan penunjukan dial gage di rim di posisi
atas, demikian juga dial gage di face.
Kemudian kita putar poros (stationer equipment)
searah putaran jarum jam(clockwise).
B Kita catat penunjukan dial gage saat di posisi kanan,
T bawah dan kiri.
Kita catat angka angka penunjukan tersebut pada
format yang sudah kita siapkan . Pada umumnya kita
L F R sebut pengukuran radial (R) untuk rim, dan kita
sebut face/aksial F/A) untuk pengukuran face to face
gap.
B
Pemahaman Perhitungan Koreksi
Gb. 10
Misal dari data yang telah didapat menggambarkan bahwa kondisi
aktual dari kedua buah poros seperti gambar di sebelah.
Ada beberapa langkah untuk melaksanakan koreksi.
Pertama kita buat sejajar kedua buah poros tersebut dengan
merubah poros A mengungkit dengan kaki inboard sebagai
pusat/engsel, sehingga kaki outboard harus
Gb 10 diturunkan(mengurangi shim).
Atau kaki outboard sebagai engsel dengan jalan menambah shim
pada kaki depan.
Hal yang perlu diperhatikan adalah terjadi perubahan ketinggian
rim movable equipment relatip terhadap rim stationer setiap kita
melakukan prubahan shim pada kaki baik di sisi inboard maupun
outboard.
Gb 11
Gb 12
Pemahaman Perhitungan Koreksi
Langkah selanjutnya adalah menurunkan bersama
sama kaki inboard dan kaki outboard.
Sampai dengan langkah tersebut maka kedua
poros tersebut sudah segaris(align).
Cara lain adalah kedua kaki inboard dan outboard
kita turunkan bersama sama dengan ujung kopling
(titik) O sebagai engsel, sampai kedua poros
sejajar,
Kemudian kedua kaki inboard dan outboard kita
turunkan lagi bersama sama.
Namun demikian belumlah selesai pekerjaan
alignment tersebut, karena target alignment belum
tentu nol/segaris.
Pemahaman Data
Pemahaman Data
Misal data pengukuran yang kita dapatkan adalah seperti di
sebelah.
Yang perlu diperhatikan adalah jumlah hasil pembacaan
vertikal dibandingkan dengan jumlah pembacaan horisontal.
Jumlah angka atas ditambah angka bawah idealnya adalah
sama dengan angka kanan ditambah dengan angka kiri.
Berbeda/selisih 1 per seratus milimeter atau 2 per seratus
milimeter masih ditolerir. Bila ketentuan tersebut tidak
tercapai, maka pengambilan data harus diulang lagi setelah
0 diperbaiki posisi dial, atau hal hal yang memungkinkan
kesalahan. Bila sudah benar baru bisa dilakukan
perhitungan/evaluasi.
- 0,36
2
= - 0.18
Pemahaman Data
0.18 mm
Pembacaan atas sudah nol, maka offset centre line dari
S A kedua poros tersebut adalah 0,36/2 = 0,18.
Vertikal Tanda minus menunjukkan bahwa kopling sisi A lebih tinggi
dari pada kopling S sebesar 0,18 mm(1/2 TIR) di titik
pengukuran tersebut.
0.365 mm
Untuk mendapatkan angka nol dikanan, maka harus
S dikurangi dengan 0,18 mm, sehingga sisi kiri menjadi -0,73
A
mm berarti kopling A lebih kekanan sebesar 0,365 mm.
Horisontal
0 Gambar sketsa disamping ini menunjukkan kondisi aktual
dari kedua poros, dalam arah vertikal dan horisontal,
namun belum memperhitungkan angular misalignmen-nya.
+ 0,10 F - 0,25
+ 0,10 - 0,25
F
+ 0,25 + 0,25
0
+ 0,35
- 0,16
0,16 mm
Pand. samping
0,35mm
Pand. atas
Perhitungan Koreksi
b c
F G
Gb.24
r p
b
a O
u
v q
s t
Gb. 25
Gb. 26
Perhitungan Koreksi
Perhatikan dua buah segitiga sebangun rst dan opq.
Rt : ts = op : pq
100/0,16 = 980/pq
Pq = 980. 0,16/100
Pq = 1,568 mm.
Jadi apabila inboard bearing kita turunkan sebesar 0,368 mm dan outboard
bearing kita turunkan sebesar 1,568 mm, maka kedua buah poros a dan b
menjadi sejajar dengan offset/excentris sebesar 0,18 mm.
Maka kedua poros harus kita turunkan lagi serempak sebesar 0,18 mm,
sehingga inboard harus turun sebesar 0,368 mm + 0,18 mm = 0,548 mm
dan outboard harus kita turunkan sebesar 1,568 mm + 0,18 mm = 1,748 mm,
untuk mendapatkan kedua poros tersebut konsentris/align.
Hasil tersebut sama dengan hasil perhitungan kita terdahulu. Artinya kita
bisa memilih, titik mana yang akan kita jadikan engsel pergerakan.
Rumus Perhitungan Koreksi
Dari perhitungan kita yang terakhir tadi, kita dapat menurunkan rumus sederhana
yang langsung dapat kita gunakan.
Tetapi kita sering terjebak dengan tanda plus atau minusnya apabila kita tidak
memahami dengan benar sketsa kondisi mesin yang kita alignment tersebut(as found
condition). Jadi kita harus paham betul menginterpretasikan data yang didapat.
f d g
IB OB
a b
g
A B
Artinya kaki inboard harus kita turunkan sesebesar 0,548 mm, dan kaki outboard
harus kita turunkan sebesar 1,748 mm.
Untuk menghindari kekeliruan menentukan tanda plus atau minus pada waktu
menggunakan rumus diatas adalah sebagai berikut :
Perhatikan kembali gambar sket berikut .
Rumus Perhitungan Koreksi
o
IB OB
g
A B
Gb. 28