Anda di halaman 1dari 12

LECTURE NOTES

MGMT6160
Global Supply Chain Management

Week 3

Pendorong dan Metrik dalam Rantai


Pasokan

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


LEARNING OUTCOMES

Diakhir sesi ini, mahasiswa diharapkan mampu:

1. menjelaskan pengukuran kinerja keuangan


2. mengidentifikasi pendorong utama dari kinerja rantai pasokan.
3. Menjelaskan peran masing-masing pendorong dalam menciptakan strategi yang fit diantara
strategi rantai pasokan dan strategi bersaing.
4. Menentukan metrik kunci untuk mengetahui kinerja rantai pasokan di setiap pendorongnya.

OUTLINE MATERI :

3.1. Pengukuran Kinerja Keuangan


3.2. Pendorong Kinerja Rantai Pasokan
3.3. Kerangka Kerja untuk Membentuk Pendorong
3.4. Fasilitas
3.5. Persediaan
3.6. Transportasi
3.7. Informasi
3.8. Sumberdaya
3.9. Harga

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


ISI MATERI

Tujuan pembelajaran dalam bab ini adalah menghubungkan antara keuangan utama dari
kinerja perusahaan dengan kinerja rantai pasokan. Dalam bab ini dikenalkan tiga pendorong
logistik, yaitu fasilitas, persediaan, dan transportasi. Selanjutnya tiga pendorong dalam lintas
fungsional yaitu informasi, sumberdaya, dan penetapan harga yang menentukan kinerja rantai
pasokan. Selain itu juga akan dibahas bagaimana pendorong tersebut digunakan dalam
perancangan, perencanaan, dan operasi rantai pasokan.

3.1. Pengukuran Kinerja Keuangan


Return on Equity Ratio (ROE) adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan
perusahaan untuk menghasilkan laba dari investasi pemegang saham di perusahaan tersebut.
Dengan kata lain, ROE ini menunjukkan seberapa banyak keuntungan yang dapat dihasilkan oleh
perusahaan dari setiap satu rupiah yang diinvestasikan oleh para pemegang saham. ROE biasanya
dinyatakan dengan persentase (%). Sedangkan Return on Assets (ROA) adalah rasio yang
mengukur seberapa efisien suatu perusahaan dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba
selama suatu periode. ROA dinyatakan dalam persentase (%).
Rasio perputaran utang usaha (Account Payable Turnover - APT) yaitu berapa lama waktu
yang dibutuhkan bagi perusahaan untuk membayar hutang usahanya sendiri untuk barang yang
diterimanya. Denga kata lain rasio yang mengukur seberapa cepat perusahaan membayar tagihan
suplier-nya. Jika rasio APT turun, diindikasikan bahwa perusahaan membayar suplier lebih lambat
dari sebelumnya, yang mungkin mengindikasikan kondisi keuangan perusahaan yang memburuk.

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑂𝐸 =
𝑅𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑃𝑒𝑚𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚

𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑃𝑒𝑚𝑏𝑒𝑙𝑖𝑎𝑛


𝑅𝑂𝐴 = , 𝐴𝑃𝑇 =
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 (𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡) 𝐴𝑘𝑢𝑛 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

Account Receivable Turnover (ART) adalah besarnya rasio total penjualan kredit terhadap
saldo piutang rata-rata selama periode tertentu. Perputaran persediaan (Inventory Turnover – INVT)
adalah rasio antara cost of goods sold terhadap persediaan rata-rata menunjukkan seberapa cepat
persediaan tersebut dapat dijual.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


Perputaran aset tetap (Property-Plant-Equipment Turnover – PPET) merupakan
perbandingan antara pendapatan penjualan dengan aktiva perusahaan, seperti tanah dan bangunan,
pabrik serta peralatan yang dimiliki oleh perusahaan.

𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒 𝐶𝑜𝑠𝑡 𝑜𝑓 𝐺𝑜𝑜𝑑𝑠 𝑆𝑜𝑙𝑑 𝑆𝑎𝑙𝑒𝑠 𝑅𝑒𝑣𝑒𝑛𝑢𝑒


𝐴𝑅𝑇 = , 𝐼𝑁𝑉𝑇 = , 𝑃𝑃𝐸𝑇 =
𝐴𝑐𝑐𝑜𝑢𝑛𝑡𝑠 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑣𝑎𝑏𝑙𝑒 𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑖𝑒𝑠 𝑃𝑃&𝐸

Untuk menggambarkan berbagai ukuran keuangan, berikut contoh kinerja keuangan yang
dilaporkan Amazon.com dan Nordstrom Inc. pada tahun 2013 dengan asumsi tingkat pajak 0,35.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


Ada dua ukuran penting, tetapi tidak secara eksplisit menjadi bagian dari laporan keuangan
perusahaan, yaitu: penurunan harga (markdowns) dan penjualan yang hilang (lost sales). Penurunan
harga merupakan diskon yang diperlukan untuk meyakinkan pelanggan untuk membeli kelebihan
persediaan. Laporan keuangan hanya menunjukkan pendapatan yang diterima dari penjualan.
Contoh, salah satu masalah terbesar bagi General Motors (GM) di awal abad 21 adalah diskon yang
diperlukan untuk memindahkan kelebihan persediaan dari bagian dealer. Diskon ini secara
signifikan menurunkan kinerja keuangan. Pada tahun 2010, salah satu peningkatan kinerja keuangan
terbesar GM adalah kemampuan menjual mobil dengan diskon lebih kecil karena rantai pasokan
memiliki persediaan yang jauh lebih sedikit. Penjualan yang hilang mewakili penjualan pelanggan
yang tidak terwujud karena tidak adanya produk yang ingin dibeli pelanggan. Setiap penjualan yang
hilang sesuai dengan margin produk yang hilang. Baik penurunan harga maupun penjualan yang
hilang mengurangi laba bersih dan bisa dibilang merupakan dampak terbesar dari kinerja supply
chain terhadap kinerja keuangan perusahaan. Perusahaan seperti Walmart dan Zara sebagian besar
telah mencapai kinerja keuangan yang kuat karena rantai pasokan mereka memungkinkan
kesesuaian antara penawaran dan permintaan yang lebih baik sehingga mengurangi penurunan harga
dan penjualan yang hilang.

3.2. Pendorong dari Kinerja Rantai Pasokan


Dalam memahami bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kinerja rantai pasokan dalam
kemampuan merespon dan efisiensi, maka harus menguji pemicu dari rantai pasokan yaitu antara lain:
1. Fasilitas
Pemicu ini merupakan lokasi fisik aktual dalam jaringan rantai pasokan dimana produk
disimpan, diolah, dan dibuat. Dua tipe utama: tempat produksi dan tempat penyimpanan.
Perdebatan mengenai peran, lokasi, kapasitas dan fleksibitas dari fasilitas memiliki dampak
yang signifikan pada kinerja rantai pasokan.
2. Persediaan
Pemicu ini meliputi seluruh bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi dalam rantai
pasokan. Mengubah kebijakan persediaan, dapat merubah efisiensi dan kemampuan berekasi
perusahaan.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


3. Transportasi
Pemicu ini diperlukan untuk memindahkan persediaan dari satu titik ke titik yang lain dalam
rantai pasokan. Transportasi dapat berupa berbagai kombinasi cara dan jalur dengan masing-
masing karakteristik.
4. Informasi
Pemicu ini terdiri dari data dan analisis mengenai fasilitas, persediaan, transportasi, biaya,
harga, dan pelanggan, dalam rantai pasokan. Informasi berkemampuan paling besar dalam
kinerja rantai pasokan karena berdampak langsung pada masing-masing pemicu dan juga
membantu manajemen dalam meningkatkan kesempatan rantai pasokan sehingga lebih
efisien.
5. Sumberdaya
Pemicu ini merupakan pilihan dari siapa/bagian dari aktivitas rantai pasokan yang akan
menggunakan seperti produksi, penyimpanan, transportasi, atau manajemen informasi. Dalam
tingkat strategik, keputusan ini memutuskan apakah kinerja perusahaan atau fungsi apakah yang
di-outsourcing-kan oleh perusahaan. Keputusan yang berkenaan dengan pemicu ini, berdampak
pada kemampuan merespon dan keefisienan rantai pasokan perusahaan.
6. Penetapan harga
Pemicu ini menentukan seberapa banyak perusahaan akan mengeluarkan harga untuk barang dan
jasa yang terdapat pada rantai pasokan. Penetapan harga berdampak pada perilaku pembeli atas
barang dan jasa, dengan demikian dapat berdampak pada kinerja rantai pasokan. Dari tiap-tiap
pemicu rantai pasokan tersebut, saling berinteraksi dengan pemicu rantai pasokan yang lain untuk
menentukan tingkat kemampuan merespon dan efisiensi perusahaan. Sebagai hasilnya, struktur
pemicu ini menentukan jika dan bagaimana dampak pada kinerja rantai pasokan.

Doheny et al (2010) menunjukkan bahwa kinerja supply chain mempengaruhi hampir 35%
kinerja keuangan pengecer pakaian jadi. Sebagai persentase penjualan, mereka menyatakan bahwa
penurunan harga, mewakili 10 sampai 30% penjualan, dan kehilangan penjualan, mewakili 5 sampai
10% penjualan, merupakan pendorong dominan kinerja keuangan pengecer. Mereka selanjutnya
menyatakan bahwa transportasi mewakili 2 sampai 5%, pergudangan 1 sampai 3%, penanganan
produk toko 3 sampai 5%, dan biaya persediaan 2 sampai 5% dari penjualan.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


3.3. Kerangka Penyusun Pemicu
Gambar 3-1 menyajikan kerangka kerja visual untuk pembuatan keputusan rantai pasokan.
Untuk meraih kesuksesan, perusahaan harus menyusun dengan baik kombinasi dari tiga logical
dan tiga pemicu cross-functional. Untuk tiap-tiap pemicu, manajer rantai pasokan harus
melakukan trade-off antara efisiensi dan kemampuan berekasi berdasar pada interaksi dengan
pemicu lainnya. Kombinasi ini berdampak pada pemicu kemudian menentukan kemampuan
merespon dan keuntungan pada keseluruhan rantai pasokan. Kebanyakan perusahaaan, memulai
dengan strategi bersaing dan kemudian memutuskan apakah strategi rantai pasokan yang akan
dipakai. Strategi rantai pasokan ini menentukan bagaimana rantai pasokan seharusnya menjadikan
perusahaan menjadi lebih mudah beraksi dan lebih efisien.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


3.4. Fasilitas
Peranan fasilitas dalam rantai pasokan merupakan letak rantai pasokan ditempatkan. Dengan
fasilitas, persediaan dapat dirubah baik dalam proses manufaktur maupun disimpan.
Dalam strategi bersaing, peranan fasilitas merupakan sebuah pemicu kunci kinerja rantai
pasokan dari kemampuan merespon dan efisiensi. Keputusan dalam fasilitas akan membantu
perusahaan dalam strategi kesuksesan.
Komponen keputusan fasilitas yang harus dianalisis berupa peran, lokasi, kapasitas, dan
fasilitas yang berhubungan dengan metriks.

3.5. Persediaan
Persediaan dalam rantai pasokan merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran.
Peranan dalam rantai pasokan meningkatkan jumlah permintaan yang dapat dipenuhi dengan
produk yang siap dan ada pada saat pelanggan membutuhkannya.
Peranan lain yang signifikan adalah dalam mengurangi biaya dengan economies of scale
yang ada selama produksi dan distribusi. Persediaan dapat berupa bahan baku, barang dalam
proses, dan barang jadi. Persediaan merupakan sumber biaya utama dalam rantai pasokan dan
memiliki dampak yang besar dalam kemempuan merespon perusahaan. Sedangkan, peranan
persediaan dalam strategi bersaing adalah mendukung strategi kompetitif perusahaan.
Komponen keputusan persediaan yang perlu dianalisis berupa siklus persediaan, safety
persediaan, persediaan musiman, tingkat kemampuan prosuksi, dan persediaan yang berhubungan
dengan metriks.

3.6. Transportasi
Transportasi memindahkan produk antara tempat yang berbeda dalam rantai pasokan. Sama
seperti pemicu lainnya, transportasi juga memiliki dampak yang besar bagi kemampuan merespon
dan efisiensi perusahaan. Transportasi yang lebih cepat menyebabkan rantai pasokan menjadi lebih
cepat merespon namun tidak lebih efisien. Tipe transportasi perusahaan juga dapat mempengaruhi
persediaan dan lokasi fasilitas dalam rantai pasokan.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


Peranannya dalam strategi bersaing perusahaan adalah menggambarkan keadaan perusahaan
mengenai pertimbangan akan kebutuhan target pelanggan. Jika perusahaan menginginkan strategi
kompetitif target pelanggan dengan tingkat permintaan yang memiliki respon yang tinggi dan
pelanggan juga memiliki kemampuan membayar yang tinggi maka perusahaan seharusnya
menggunakan transportasi sebagai pemicu agar rantai pasokan lebih merespon.
Komponen keputusan transportasi yang perlu dianalisis berupa design jaringan transportasi,
pilihan cara transportasi, dan transportasi yang berhubungan dengan metriks.

3.7. Informasi
Informasi sangat berdampak pada tiap-tiap bagian rantai pasokan. Informasi menyediakan
atau melayani hubungan antara berbagai macam bagian dalam rantai pasokan, sehingga dapat
berkoordinasi dan memaksimumkan total profitabilitas rantai pasokan. Informasi juga merupakan
hal yang penting dalam operasional pada tiap-tiap bagian rantai pasokan.
Peranan informasi dalam strategi bersaing dalam sebuah perusahaan digunakan untuk
menjadikan perusahaan tersebut lebih cepat merespon dan lebih efisien. Pertumbuhan yang cepat
pada pentingnya tehnologi informasi merupakan bukti adanya dampak informasi yang dapat
menumbuhkembangkan perusahaan.
Komponen keputusan informasi yang perlu dianalisis berupa push vs pull, koordinasi dan
berbagi informasi, forecasting dan perencanaan menyeluruh, tehnologi yang memungkinkan dan
informasi yang berhubungan dengan metriks.

3.8. Sumberdaya
Sumberdaya merupakan seperangkat dari proses bisnis yang dibutuhkan dalam pembelian
barang dan jasa. Manajer mula-mula harus memutuskan tugas mana yang akan di-outsourcing-kan
dan yang akan dilakukan oleh perusahaan sendiri.
Peranannya dalam strategi bersaing sangatlah penting yaitu pada tingkat efisiensi dan
kemampuan merespon yang akan diterima oleh rantai pasokan. Dalam beberapa contoh perusahaan
meng-outsource untuk merespon 3 bagian apabila terlalu mahal unuk perusahaan dalam
mengembangkan kemampuan meresponnya.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


Komponen keputusan sumberdaya yang perlu dianalisis berupa in-house or outsource,
pemilihan supplier, pengadaan barang, sumberdaya yang berhubungan dengan metriks.

3.9. Harga
Penetapan harga merupakan proses dimana perusahaan memutuskan seberapa besar
membebankan biaya pada pelanggan untuk barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan tersebut.
Penetapan harga berdampak pada segmen pelanggan yang memilih untuk membeli produk, sama
seperti halnya ekspektasi pelanggan. Ini secara langsung berdampak pada rantai pasokan pada
tingkat kemampuan merespon sama seperti halnya sifat permintaan dalam rantai pasokan.
Peranan penetapan harga dalam strategi bersaing berupa penetapan target pelanggan. Ini
berakibat pada pentingnya perusahaan untuk menyusun rantai pasokan yang dapat mempertemukan
dua kebutuhan yang berbeda.
Komponen keputusan penetapan harga yang perlu dianalisis berupa penetapan harga dan
economies of scale, everyday low pricing vs high-low pricing, fixed price vs menu pricing, dan
penetapan harga yang berhubungan dengan metriks.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


SIMPULAN

Kunci dalam mengukur keuangan dari kinerja perusahaan meliputi return on equity; return on
assets; accounts payable turnover; profit margin; asset turnover dan accounts receivable turnover;
inventory turns; property, plant, equipment turns; dan cash-to-cash cycle.
Pendorong utama dari kinerja supply chain adalah fasilitas, persediaan, transportasi, informasi,
sumber, dan harga.
Untuk meraih kesuksesan, perusahaan harus menyusun dengan baik kombinasi dari tiga
logical dan tiga pemicu cross-functional. Untuk tiap-tiap pemicu, manajer rantai pasokan harus
melakukan trade-off antara efisiensi dan kemampuan berekasi berdasar pada interaksi dengan
pemicu lainnya. Kombinasi ini berdampak pada pemicu kemudian menentukan kemampuan
merespon dan keuntungan pada keseluruhan rantai pasokan. Dalam strategi bersaing, peranan
fasilitas merupakan pemicu kunci kinerja rantai pasokan dari kemampuan merespon dan efisiensi.
Keputusan dalam fasilitas akan membantu perusahaan dalam strategi kesuksesan. Persediaan dalam
rantai pasokan merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran. Peranan dalam rantai
pasokan meningkatkan jumlah permintaan yang dapat dipenuhi dengan produk yang siap dan ada
pada saat pelanggan membutuhkannya. Transportasi memiliki dampak yang besar bagi
kemampuan merespon dan efisiensi perusahaan. Transportasi yang lebih cepat menyebabkan rantai
pasokan menjadi lebih cepat merespon namun tidak lebih efisien. Tipe transportasi perusahaan juga
dapat mempengaruhi persediaan dan lokasi fasilitas dalam rantai pasokan. Informasi sangat
berdampak pada tiap-tiap bagian rantai pasokan. Informasi menyediakan atau melayani hubungan
antara berbagai macam bagian dalam rantai pasokan, sehingga dapat berkoordinasi dan
memaksimumkan total profitabilitas rantai pasokan. Sumberdaya merupakan seperangkat dari
proses bisnis yang dibutuhkan dalam pembelian barang dan jasa. Penetapan harga merupakan
proses dimana perusahaan memutuskan seberapa besar membebankan biaya pada pelanggan untuk
barang dan jasa yang dihasilkan perusahaan. Penetapan harga berdampak pada segmen pelanggan
yang memilih untuk membeli produk, sama seperti halnya ekspektasi pelanggan. Ini secara langsung
berdampak pada rantai pasokan pada tingkat kemampuan merespon sama seperti halnya sifat
permintaan dalam rantai pasokan.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1


DAFTAR PUSTAKA

Chopra, S., & Meindl, P. (2016). Supply chain management: Strategy, planning, and operation.
6th. Pearson Education, Inc.

MGMT6160-Global Supply Chain Management-R1

Anda mungkin juga menyukai