Anda di halaman 1dari 27

MIKROSKOP CAHAYA

PENGERTIAN
• Mikroskop cahaya adalah salah satu jenis mikroskop
yang menggunakan sumber cahaya sebagai media
untuk mengirimkan gambar ke mata.
• Miksroskop cahaya bekerja sebagai alat pembesar
tingkat dua.
• Mikroskop cahaya memiliki dua lensa yakni lensa
objektif dan lensa okuler.
• Lensa objektif bertindak sebagai pembesar awal dan
lensa okuler yang ditempatkan sedemikian rupa
bertindak sebagai pembesar bayangan pertama
untuk kedua kalinya.
PENGERTIAN...
• Untuk mendapatkan pembesaran secara menyeluruh
cukup mengalihkan kekuatan dari lensa objektif dan
okuler.
• Mikroskop cahaya juga dikenal dengan sebutan
compound microscope yang biasa digunakan dalam
pemeriksaan rutin di laboratorium.
• Mikroskop jenis ini dapat dibagi menjadi tiga bagian
diantaranya sistem optik (system optic), bagian
badan (body) dan penyangga (stand).
Bagian Sistem Optik
• Sistem optik yaitu susunan lensa yg letaknya di dalam
tabung dan terdiri dari external tube dan internal tube.
Pada bagian ujung external tube didapat bagian yang
bisa diputar, ini disebut dg revolving tube.
• Pada bagian sistem optik, terdapat lensa objektif dg
beberapa jenis pembesaran diantaranya:
– Low Dry Power yakni lensa objektif yg memiliki fokus 18
mm dg pembesaran 10 kali lipat.
– High Dry Power yakni lensa objektif yg memiliki fokus 4
mm dg pembesaran 40 kali lipat.
– Oil Immersion Objective yakni lensa objektif yg
memiliki fokus 1,2 mm sampai 2 mm dg pembesaran
97 kali lipat.
• Dalam pemeriksaan yang lebih kecil, lensa objektif
mampu memperbesar bayangan objek penglihatan
dari 97 hingga 100 kali hanya dengan menambahkan
minyak emersi diantara lensa dan gelas objek.
• Adapun tujuan penambahan minyak emersi ini
adalah untuk menghilangkan udara yang terdapat
pada lensa dan gelas objek. Dengan begitu sinar yang
masuk ke dalam lensa tidak akan dibiaskan.
• Kemudian pada ujung internal tube akan didapat
lensa okuler yang berfungsi untuk:
– Memperbesar bayangan objek yang telah dibentuk
oleh lensa objektif.
– Membentuk bayangan yang asli.
– Memberi tanda dan mengukur skala.
Bagian Badan Mikroskop
• Fungsi badan mikroskop adalah sebagai penyangga
bagian sistem objek. Pada bagian badan tersebut
terdapat 4 jenis alat yaitu:
• Makrometer berfungsi sebagai pengatur kasar pada
tabung lensa.
• Mikrometer berfungsi sebagai pengatur halus pada
tabung lensa.
• Alat yg dapat mengatur tinggi rendahnya kondensor.
• Dan alat pelengkap diantaranya kaca cermin, iris
diafragma dan kondensor
Bagian Badan ...
• Pada alat yg ke 4 dari badan optik, kaca cermin
terletak di bawah kondensor. Cermin memiliki dua
permukaan yg datar, ini berguna dalam menangkap
berkas sinar yg sejajar yaitu cahaya matahari.
• Lalu permukaan lainnya yang berbentuk cekung
berguna menangkap sinar yang tidak sejajar yakni
cahaya yang berasal dari lampu.
• Seiring perkembangan teknologi, penggunaan
sumber cahaya matahari dalam mikroskop tidak
digunakan lagi melainkan mikroskop sekarang
menggunakan cahaya lampu sebagai sumber cahaya.
Bagian Badan ...
• Iris diafragma berguna untuk mengatur kuat
lemahnya (intensitas) cahaya matahari yang masuk
ke dalam objek pengamatan.
• Apabila diafragma dipegang, maka akan tampak filter
berwarna biru. Gunanya filter ini adalah untuk
membatasi komponen sinar matahari yg masuk ke
dalam objek.
• Kondensor berfungsi mengkerucutkan cahaya
matahari yg masuk menuju gelas objek. Untuk
mendapat pembesaran 97-100 kali lipat digunakan
minyak emersi. Kondensor diposisikan setinggi
mungkin agar cahaya matahari yg masuk sesuai yg
diinginkan.
Penyangga
• Penyangga pada mikroskop optik berfungsi
sebagai penstabil yang berbentuk seperti tapal
kuda. Pada bagian penyangga ini terdapat
meja yang berfungsi untuk meletakkan gelas
objek yang akan diamati.
• Kemudian pada bagian tengah meja terdapat
lubang yang berfungsi sebagai jalan sinar yang
datang melalui kondensor.
Meja
• Terdapat 2 macam meja yakni:
• Meja Tipe Terfiksasi: yaitu meja yang terdapat
2 klip penjepit yang mana berfungsi untuk
menjepit gelas objek agar tidak lepas.
• Meja Tipe Mekanik: yaitu meja yang dapat
digerakkan dari atas ke bawah dan dari depan
ke belakang sehingga jarak pandangan dapat
diraih dengan lebih mudah.
Karakteristik Mikroskop Cahaya
Karakteristik Mikroskop Cahaya
• Dapat menggunakan lebih dari satu lensa yang
dapat diatur sesuka hati dalam mengamati
perbesaran objek. Adapun bayangan objek dapat
diperbesar dimulai dari 4 kali sampai dengan
1500 kali lipat.
• Umumnya hanya digunakan untuk mengamati
bagian fisik objek.
• Syarat objek yang diamati harus tembus cahaya,
boleh objek hidup atau mati. Kemudian ukuran
objek tidak boleh melebihi 5 mikro (5 x 10-6).
• Pada umumnya untuk memindahkan objek yang
ukurannya sangat kecil menggunakan air sebab
air bersifat tembus cahaya.
• Penggunaan mikroskop hanya bisa secara
manual, jadi pengamatan secara langsung seperti
gambar, bentuk dan warna dapat dilakukan
melalui lensa okuler.
• Dapat mengamati makhluk hidup jenis
mitokondria yang memiliki ukuran 0,25
mikrometer.
Jenis Mikroskop Berdasarkan Pengamatan
• 1. Mikroskop Monokuler
• Mkroskop Monokuler adalah mikroskop cahaya
yang hanya dilengkapi dengan satu jenis lensa
okuler. Adapun fungsi dari mikroskop monokuler
adalah untuk mengamati secara lebih terperinci
struktur di dalam sel.
• Adapun sumber cahaya yang digunakan adalah
lampu. Dan penggunaan mikroskop monokuler
terbilang sangat mudah dibandingkan mikroskop
binokuler.
Mikroskop Binokuler
• Mikroskop Binokuler adalah jenis mikroskop cahaya yg
dilengkapi dg 2 jenis lensa okuler, sehingga dalam
mengamati sebuah objek akan terlihat secara jelas
gambar efek 3 dimensi, karena pada mikroskop ini
menggunakan 2 mata dalam mengamati objeknya.
• Nama lain mikroskop binokuler adalah mikroskop stereo.
• Kelebihan dari mikroskop binokuler adalah mampu
menampilkan gambar 3 dimensi yg bisa digunakan untuk
melakukan riset secara lebih detail.
• Kemampuan pembesarannya tidak terlalu besar, dan
pada masing2 lensa memiliki pembesaran yg berbeda.
• Contohnya untuk lensa objektif memiliki pembesaran 1
hingga 2 kali dan lensa okuler bisa melakukan
pembesaran dari 10 hingga 15 kali.
• Mikroskop binokuler menggunakan lensa objektif dg
ukuran besar karena pada sisi atasnya terdapat sistem
lensa yg dibuat terpisah. Jalur cahaya pada mikroskop ini
juga terbuat terpisah pada sisi bagian kiri dan kanan.
• Kekurangan dari mikroskop binokuler adalah terletak pd
sistem numerical aperturenya yg dibatasi sama
keberadaan jalur beam atau biasanya dikenal dengan
istilah cahaya rangkap atau ganda.
• Kelemahan inilah yg membuat para peneliti harus
mengatur diameter objek atau benda agar menghasilkan
gambar yg besar dan jelas.
• Kelebihan dari mikroskop binokuler adalah tdk mem-
punyai kondensor, jarak dan kedalaman yg memadai
sehingga akan memudahkan peneliti melakuakn riset.
Jenis Lensa Pada Mikroskop Cahaya
1. lensa okuler,
2. lensa objektif,
3. lensa objektif yang
lain,
4. pengatur fokus,
5. pengatur fokus
secara halus,
6. papan letak
objek/sampel/prepa
rat yang dilihat,
7. sumber cahaya,
8. kondensor cahaya,
9. penjepit sampel
Preparasi sediaan
• Persiapan preparat di dalam mikroskop cahaya
terbagi menjadi dua jenis, yaitu :
• Preparat Non-permanen, yang dapat diperoleh
dengan menambahkan air pada sel hidup di atas
kaca objek, kemudian diamati di bawah
mikroskop.
• Preparat permanen, yang dapat diperoleh
dengan melakukan fiksasi yang bertujuan untuk
membuat sel dapat menyerap warna, membuat
sel tidak bergerak, mematikan sel, dan
mengawetkannya.
Tahap selanjutnya, yaitu pembuatan sayatan, yang
bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis
mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop.
preparat dilapisi dengan monomer resin melalui proses
pemanasan karena pada umumnya jaringan memiliki
tekstur yang lunak dan mudah pecah setelah
mengalami fiksasi, kemudian dilanjutkan dengan
pemotongan menggunakan mikrotom. Umumnya mata
pisau mikrotom terbuat dari berlian karena berlian
tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena itu,
sayatan yang terbentuk lebih rapi.
Setelah dilakukan penyayatan, dilanjutkan dengan
pewarnaan, yang bertujuan untuk memperbesar
kontras antara preparat yang akan diamati dengan
Tahap selanjutnya, yaitu pembuatan sayatan, yang
bertujuan untuk memotong sayatan hingga setipis
mungkin agar mudah diamati di bawah mikroskop.
preparat dilapisi dengan monomer resin melalui proses
pemanasan karena pada umumnya jaringan memiliki
tekstur yang lunak dan mudah pecah setelah
mengalami fiksasi, kemudian dilanjutkan dengan
pemotongan menggunakan mikrotom. Umumnya mata
pisau mikrotom terbuat dari berlian karena berlian
tersusun dari atom karbon yang padat. Oleh karena itu,
sayatan yang terbentuk lebih rapi.
Setelah dilakukan penyayatan, dilanjutkan dengan
pewarnaan, yang bertujuan untuk memperbesar
kontras antara preparat yang akan diamati dengan
lingkungan sekitarnya. Setiap pewarna mengikat
molekul yang memiliki kespesifikan tertentu,
contohnya : Hematoksilin, yang mampu mengikat asam
amino basa (lisin dan arginin) pada berbagai protein,
dan eosin, yang mampu mengikat molekul asam (DNA
dan rantai samping pada aspartat dan glutamat).
• TKS

Anda mungkin juga menyukai