Anda di halaman 1dari 43

Dr.

Luwiharsih,MSc
PRIORITAS
UNIT KERJA
PMKP 1.2;
TKP 5.5
2.1; 3.1; 3.2;
3.3

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Standar PMKP.1.2

Pimpinan menetapkan proses yang dijadikan prioritas untuk


dilakukan evaluasi dan kegiatan PMKP yang harus dilaksanakan.

Elemen Penilaian PMKP.1.2.

1. Pimpinan menetapkan prioritas rumah sakit dalam kegiatan


evaluasi

2. Pimpinan menetapkan prioritas rumah sakit dalam kegiatan


peningkatan dan keselamatan pasien

3. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien di tetapkan sebagai


salah satu prioritas
luwi 5 juni 2015 3
PMKP 1.2
MAKSUD DAN TUJUAN

Tanggung jawab utama dari pimpinan adalah menetapkan priotitas

PImpinan fokus pada penilaian mutu dan kegiatan peningkatan


rumah sakit
Pimpinan memberikan prioritas pada proses-proses utama yang
kritikal, risiko tinggi, cenderung bermasalah yang langsung terkait
dengan mutu asuhan dan keamanan lingkungan.
Pimpinan memasukkan Sasaran Keselamatan Pasien (lihat juga
Kelompok III Sasaran Keselamatan Pasien).

Pimpinan menggunakan data dan informasi yang tersedia untik


melakukan identifikasi area prioritas.
KARS
PRIORITAS
PROGRAM - KEGIATAN PMKP
KEGIATAN YG DI
PMKP EVALUASI
- PENERAPAN SKP

luwi 5 juni 2015 5


Standar PMKP.2.1.

Pedoman praktek klinis dan clinical pathway dan atau protokol klinis digunakan
sebagai pedoman dalam memberikan asuhan klinis

Elemen Penilaian PMKP.2.1.

1. Setiap tahun pimpinan menentukan paling sedikit lima area prioritas dengan
fokus penggunaan pedoman klinis, clinical pathways dan/atau protokol klinis

2. RS dlm melaksanakan pedoman praktek klinis, clinical pathways dan/atau


protokol klinis melaksanakan proses a) sp h) dalam Maksud dan Tujuan

3. RS melaksanakan pedoman klinis dan clinical pathways atau protokol klinis di


setiap area prioritas yang ditetapkan

4. Pimpinan klinis dapat menunjukkan bagaimana penggunaan pedoman klinis,


clinical pathways dan atau protokol klinis telah mengurangi adanya variasi dari
proses dan hasil (outcomes)

luwi 1 sept 2014 6


• Standar PMKP.3.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci dalam
struktur rumah sakit, proses-proses, dan hasil (outcome) untuk
diterapkan di seluruh rumah sakit dalam rangka peningkatan
mutu dan rencana keselamatan pasien.

• Standar PMKP.3.1
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk
masing-masing struktur, proses dan hasil (outcome) setiap
upaya klinis.

• Standar PMKP.3.2.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk
masing-masing struktur, proses-proses dan hasil manajerial.

• Standar PMKP.3.3.
Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk
masing-masing sasaranKomisi
keselamatan
Akreditasi Rumah Sakitpasien (lihat Kelompok III)
Standar PMKP.3.1

Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-masing


struktur, proses dan hasil (outcome) setiap upaya klinis.

Elemen Penilaian PMKP.3.1.

1. Pimpinan klinis menetapkan indikator kunci untuk setiap area klinis


(pelayanan) yang disebut di 1) sampai 11) di Maksud dan Tujuan.

2. Paling sedikit 5 dari 11 indikator klinis harus dipilih (Sesuai dng


internatioanl library)

3. Pimpinan RS memperhatikan muatan ”ilmu” (science) dan ‘bukti’


(evidence) untuk mendukung setiap indikator yang dipilih.

4. Penilaian mencakup struktur, proses dan hasil (outcome)

5. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk setiap indikator

6. Data penilaian klinis dikumpulkan dan digunakan untuk melakukan


evaluasi terhadap efektivitasluwi
dari peningkatan
1 sept 2014 8
Standar PMKP.3.2.

Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk masing-


masing struktur, proses-proses dan hasil manajerial.

Elemen Penilaian PMKP.3.2.

1. Pimpinan manajemen menetapkan indikator kunci untuk setiap area


manajerial yang diuraikan di a) sampai i) dari Maksud dan Tujuan.

2. Pimpinan menggunakan landasan ”ilmu” dan ”bukti” (evidence)


untuk mendukung masing-masing indicator yang dipilih

3. Penilaian meliputi struktur, proses dan hasil (outcome)

4. Cakupan, metodologi dan frekuensi ditetapkan untuk setiap penilaian

5. Data penilaian manajerial dikumpulkan dan digunakan untuk


mengevaluasi efektivitas dari peningkatan
luwi 1 sept 2014 9
Standar PMKP.3.3.

Pimpinan rumah sakit menetapkan indikator kunci untuk


masing-masing sasaran keselamatan pasien (lihat Kelompok
III)

Elemen Penilaian PMKP. 3.3.

1. Pimpinan manajerial dan klinis menetapkan indikator kunci


untuk menilai setiap Sasaran Keselamatan Pasien.

2. Penilaian Sasaran Keselamatan Pasien termasuk area-area


yang ditetapkan di Sasaran Keselamatan Pasien I sampai VI

3. Data penilaian digunakan untuk menilai efektivitas dari


peningkatan
luwi 1 sept 2014 10
Standar PMKP.9.

Peningkatan mutu dan keselamatan pasien tercapai dan


dipertahankan.

Elemen Penilaian PMKP. 9.

1. Rumah sakit membuat rencana dan melaksanakan


peningkatan mutu dan keselamatan pasien  Program PMKP

2. Rumah sakit menggunakan proses yang konsisten untuk


melakukan identifikasi area prioritas untuk perbaikan
sebagaimana yang ditetapkan pimpinan

3. Rumah sakit mendokumentasikan perbaikan yang dicapai


dan mempertahankannya.  Laporan PMKP
luwi 1 sept 2014 11
• Prioritas proses keg yg di evaluasi
PMKP • Keg PMKP di area Prioritas
1.2 • Penerapan SKP di area prioritas

PMKP • Lima area prioritas penggunaan PPK & CP


2.1
KONSISTEN
• Indikator kunci/proritas di 11 area klinik PMKP 9
PMKP • 5 Indikator International Library prioritas EP 2
3.1

PMKP • Indikator kunci/prioritas di 9 area manajemen


3.2

PMKP • Indikator kunci/prioritas di SKP


3.3
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Priori

proses-proses utama yang


kritikal, risiko tinggi,
cenderung bermasalah
PRIORITAS ? yang langsung terkait
dengan mutu asuhan dan
keamanan lingkungan.
tas pada proses-proses utama yang
kritikal, risiko tinggi, cenderung
bermasalah yang langsung terkait
dengan mutu asuhan dan
keamanan lingkungan.
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
Prioritas di
Unggulan RS Mutu meningkat
evaluasi

Program/
kegiatan PMKP
di area prioritas

Penetapan :
- PPK & CP pd yan
unggulan
- IAK, IAM, ISKP utk
yan unggulan
- RR IKP
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
• Dalam menetapkan prioritas ada beberapa pertimbangan
yang harus diperhatikan, yakni:

1. Besarnya masalah yang terjadi

2. Pertimbangan biaya

3. Persepsi Pemberi pelayanan asuhan

4. Bisa tidaknya masalah tersebut diselesaikan

• Dalam menetapkan prioritas  prioritaskan pada proses-


proses kegiatan utama yang kritikal, risiko tinggi, cenderung
bermasalah yang langsung terkait dengan mutu asuhan dan
keamanan lingkungan
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
1. Penetapan prioritas adalah suatu proses yang
dilakukan oleh sekelompok orang dengan
menggunakan metode tertentu untuk
menentukan urutan prioritas dari yang paling
penting sampai yang kurang penting

2. Penetapan prioritas dapat dilakukan secara


kualitatif dan kuantitatif

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


3. Cara pemilihan prioritas masalah banyak
macamnya. Secara sederhana dapat
dibedakan menjadi dua macam, yaitu

– Scoring Technique (Metode Penskoran)

– Non Scoring Technique


Bila tidak tersedia data, maka cara menetapkan

prioritas masalah yang lazim digunakan adalah

dengan teknik non-skoring

1. Metode Delbeq

2. Metode Delphi
CARA MENENTUKAN AREA
PRIORITAS YANG AKAN
DIPERBAIKI/DIEVALUASI

TERSEDIA DATA TIDAK TERSEDIA DATA


SCORING TECHNIQUE NON SCORING TECHNIQUE
METODE BRYANT METODE DELBEQ;DELPHI

KARS
• Menetapkan prioritas masalah menggunakan
teknik ini adalah melalui diskusi kelompok namun
peserta diskusi terdiri dari para peserta yang tidak
sama keahliannya, maka sebelumnya dijelaskan
dahulu sehingga mereka mempunyai persepsi
yang sama terhadap masalah-masalah yang akan
dibahas.

• Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang


disepakati bersama.
1. Peringkat masalah ditentukan oleh sekelompok ahli yang
berjumlah antara 6 sampai 8 orang

2. Mula-mula dituliskan pada white board masalah apa yang


akan ditentukan peringkat prioritasnya

3. Kemudian masing-masing orang tersebut menuliskan peringkat


urutan prioritas untuk setiap masalah yang akan ditentukan
prioritasnya

4. Penulisan tersebut dilakukan secara tertutup

5. Kemudian kertas dari masing-masing orang dikumpulkan dan


hasilnya dituliskan di belakang setiap masalah

6. Nilai peringat untuk setiap masalah dijumlahkan, jumlah paling


kecil berarti mendapat peringkat tinggi (prioritas tinggi).
MASALAH YG PESERTA DELBEQ TOTAL RANGKING
SUDAH I II III IV V VI PRIORITAS
DIIDENTIIKASI
OLEH KELOMPOK
AHLI
MASALAH A 1 1 2 3 1 2 10 I

MASALAH B 2 3 1 2 3 1 12 II

MASALAH C 3 2 3 1 2 4 15 III

MASALAH D 4 5 6 4 5 3 27 IV

MASALAH E 5 4 5 5 4 6 29 V

MASALAH F 6 6 4 6 6 5 34 VI

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


• Delbeque menyarankan dilakukan satu kali lagi
pemberian peringkat tersebut, dengan harapan
masing-masing orang akan mempertimbangkan
kembali peringkat yang diberikan setelah
mengetahui nilai rata-rata

• Tidak ada diskusi dalam teknik ini, yaitu untuk


menghindari orang yang dominan mempengaruhi
orang lain
MASALAH YG PESERTA DELBEQ TOTAL RANGKING
SUDAH I II III IV V VI PRIORITAS
DIIDENTIIKASI
OLEH KELOMPOK
AHLI
MASALAH A 1 1 2 1 1 2 8 I

MASALAH B 2 3 1 2 3 1 12 II

MASALAH C 3 2 3 3 2 3 16 III

MASALAH D 4 4 4 4 4 4 24 IV

MASALAH E 5 5 6 5 5 6 32 V

MASALAH F 6 6 5 6 6 5 34 VI

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


MASALAH YG SUDAH TOTAL I TOTAL KE II TOTAL Prioritas
DIIDENTIIKASI OLEH (I+II)
KELOMPOK AHLI
MASALAH A 10 8 18 I

MASALAH B 12 12 24 II

MASALAH C 15 16 31 III

MASALAH D 27 24 31 IV

MASALAH E 29 32 61 V

MASALAH F 34 34 68 VI

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


1. Menentukan siapa yang seharusnya ikut dalam
menentukan peringkat prioritas tersebut

2. Penentuan peringkat bisa sangat subyektif

3. Cara ini lebih bertujuan mencapai konsensus


dari interest yang berbeda dan tidak untuk
menentukan prioritas atas dasar fakta
• Masalah-masalah didiskusikan oleh sekelompok
orang yang mempunyai keahlian yang sama.

• Melalui diskusi tersebut akan menghasilkan prioritas


masalah yang disepakati bersama.

• Pemilihan prioritas masalah dilakukan melalui


pertemuan khusus.

• Setiap peserta yang sama keahliannya dimintakan


untuk mengemukakan beberapa masalah pokok,
masalah yang paling banyak dikemukakan adalah
prioritas masalah yang dicari
1. Identifikasi masalah yang hendak/ perlu diselesaikan

2. Membuat kuesioner dan menetapkan peserta/para ahli yang


dianggap mengetahui dan menguasai permasalahan

3. Kuesioner dikirim kpd para ahli, kmdn menerima kembali


jawaban kuesioner yang berisikan ide dan alternatif solusi
penyelesaian masalah

4. Pembentukan tim khusus utk merangkum seluruh respon yg


muncul & mengirim kembali hasil rangkuman kpd partisipan

5. Partisipan menelaah ulang hasil rangkuman, menetapkan


skala prioritas/ memeringkat alternatif solusi yg dianggap
terbaik dan mengembalikan kepada pemimpin
kelompok/pembuatan keputusan
Pada cara ini pemilihan prioritas dilakukan dengan memberikan

score (nilai) untuk berbagai parameter tertentu yang telah

ditetapkan. Parameter yang dimaksud adalah:


1. Prevalensi penyakit (prevalence) atau besarnya masalah
2. Kenaikan atau meningkatnya prevalensi (rate of increase)
3. Keinginan masyarakat untuk menyelesaikan masalah tersebut
(degree of unmeet need)
4. Keuntungan sosial yang diperoleh bila masalah tersebut
diatasi (social benefit)
5. Teknologi yang tersedia dalam mengatasi masalah (technical
feasibility)
6. Sumber daya yang tersedia yang dapat dipergunakan untuk
mengatasi masalah (resources availibility)
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi
1. Prevalence Besarnya masalah yang dihadapi

2. Seriousness Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh


suatu masalah dalam RS dan dilihat dari
besarnya angka kesakitan dan angka
kematian, data IKP akibat masalah
kesehatan tersebut

2. Seriousness Kemampuan untuk mengelola dan


berkaitan dengan sumber daya

4. Community :Sikap dan perasaan masyarakat terhadap


concern masalah kesehatan tersebut
Komisi Akreditasi Rumah Sakit
• Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang
ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor
yang diberikan adalah satu sampai lima yang ditulis dari arah
kiri ke kanan untuk tiap masalah. Kemudian dengan
penjumlahan dari arah atas ke bawah untuk masing-masing
masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai
tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi
metode ini juga memiliki kelemahan, yaitu hasil yang didapat
dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk
menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
KRITERIA SKORING (1-5)
Masalah A Masalah B Masalah C Masalah D
Prevalence 5 5 4 5

Seriousness 5 5 5 5

Manageability 3 4 5 5

Community 3 4 5 5
concern

TOTAL SKOR 16 18 19 20
PRIORITAS IV III II I

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


Dilakukan pembobotan terhadap beberapa area perbaikan

High Risk High Volume Problem Prone


(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Area Prioritas Jumlah
Bobot = 50 Bobot = 30 Bobot = 20

N B S N B S N B S

ICU 4 50 200 3 30 90 4 20 80 370

IGD 3 50 150 3 30 90 3 20 60 300

IBS 5 50 250 3 30 90 3 20 60 400

Rawat Inap 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360

FARMASI 4 50 200 5 30 150 3 20 60 310

Area Prioritas Perbaikan  IBS

Akreditasi Versi 2012 34


Dilakukan pembobotan terhadap beberapa area perbaikan

High Risk High Volume Problem Prone


(nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor) (nilai x bobot = skor)
Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5 Rentang Nilai = 1 - 5
Pelayanan Prioritas Jumlah
Bobot = 50 Bobot = 30 Bobot = 20

N B S N B S N B S

AMI 4 50 200 3 30 90 5 20 100 390

STROKE 4 50 200 3 30 90 4 20 80 370

DBD 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360

THYPOID 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360

APPENDICITIS 3 50 150 5 30 150 3 20 60 360

Pelayanan Prioritas Perbaikan  AMI

Akreditasi Versi 2012 35


1. Identikasi masalah-masalah di pelayanan
• Data Insiden Keselamatan Pasien (Sentinel, KTD,
KNC)
• Komplain pasien
• Hasil capaian indikator mutu, dll
2. Tetapkan yang ingin diperbaiki areanya/unitnya dan
atau fokus ke pelayanan yang ingin diperbaiki.

3. Lakukan penetapan prioritas masalah melalui metode


non skoring atau skoring

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


4. Setelah prioritas ditetapkan maka tetapkan kegiatan
PMKP nya yaitu :

• Penggunaan PPK dan CP  standarisasi asuhan


klinis

• Penerapan indikator mutu area klinis, area


manajemen

• Penerapan SKP dan monitoring nya

5. Buat SK Penetapan Prioritas

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


1. Penggunaan PPK – CP (Standarisasi proses
asuhan klinis) CONTOH

• Penyusunan PPK dan Clinical Pathway AMI

• Audit Pra implementasi

• Sosialisasi ke Pemberi Pelayanan Asuhan 


DPJP, perawat, dan nutrisi

• Audit paska implementasi

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


2. Pemilihan indikator mutu area klinik yang terkait AMI

• Asesmen pasien (IAK 1)  Asesmen DPJP lengkap


dalam waktu 24 jam
CONTOH
• Penggunaan obat (IAK 5)  aspirin

• Medication error dan KNC (IAK 6) 

• Rekam medis (IAK 9)  Kelengkapan resume


pasien

• PPI (IAK 10)  IADP

Komisi Akreditasi Rumah Sakit


3. Pemilihan indikator area manajemen

• Pengadaan obat aspirin/obat utk AMI 100 %


terpenuhi

4. Penerapan SKP

• Identiikasi pasien melalui pemasangan gelang

• Komunikasi
CONTOH
• Penggunaan obat high alert

• Hand hygiene

• Pasien risiko Jatuh

 TETAPKAN DNG SK Direktur


Komisi Akreditasi Rumah Sakit
PENETAPAN PENETAPAN
PRIORITAS PRIORITAS

Proses kegiatan Yan trauma


yang evaluasi center (TC)

PPK & CP di TC 
trepanasi
Kegiatan PMKP
IAK & IAM TC
di area prioritas Asesmen awal pasien
emergency

Penerapan SKP Penerapan SKP DI TC


di area prioritas  SKP 1, 2, 3, 4. 5, 6

PMKP luwi edit 21 Juni 2015 41


PENETAPAN PENETAPAN
PRIORITAS PRIORITAS

Proses kegiatan
HD
yang evaluasi

PPK  prosedur HD
Kegiatan PMKP IAK  Asesmen pasien
di area prioritas IAM 1  ketersediaan
reagen

Penerapan SKP Penerapan SKP HD


di area prioritas SKP 1, 2, 3, 4, 5, 6

PMKP luwi edit 21 Juni 2015 42


Komisi Akreditasi Rumah Sakit

Anda mungkin juga menyukai