Kecil Yang
Berubah
Menjadi Dosa
Besar
Disarikan dari penjelasan Ibnu Qudamah
Al Maqdisi rahimahullah dalam
kitab Mukhtashor Minhajul Qoshidin
1438H/2017M
1/5
Dilakukan terus menerus
(kebiasan)
Terdapat sebuah hadits yang
maknanya shahih (benar), namun
didhoifkan (dilemahkan) oleh para ulama
pakar hadits,
ِ َاال ْس ِت ْغف
َار َو ال ِ الَ َك ِبي َْرة َ َم َع
ص َر ِار ِ ص ِغي َْرة َ َم َع
ْ اإل َ
“Tidak ada dosa besar jika dihapus dengan
istighfar (meminta ampun pada Allah) dan
tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus
menerus.”[1]
Sumber : https://rumaysho.com/932-dosa-kecil-pun-bisa-menjadi-
besar.html
2/5
Meremehkan dosa kecil
Dosa bisa dianggap besar di sisi Allah jika
seorang hamba menganggap remeh dosa
tersebut. Oleh karenanya, jika seorang hamba
menganggap besar suatu dosa, maka dosa
itu akan kecil di sisi Allah. Sedangkan jika
seorang hamba menggaggap kecil (remeh)
suatu dosa, maka dosa itu akan dianggap
besar di sisi Allah.
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,
“Sesungguhnya seorang mukmin melihat
dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah
gunung dan khawatir gunung tersebut akan
menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir
(yang gemar maksiat), ia akan melihat
dosanya seperti seekor lalat yang lewat
begitu saja di hadapan batang
hidungnya.”(Al Bukhari dalam kitab
Shahihnya no. 6308)