interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. STRUKTUR LEWIS
• Saat terbentuknya senyawa, antar unsur
penyusunnya saling berinterkasi dengan menerima dan melepaskan elektron di kulit paling luar. Pola interkasi inilah yang kemdian dituangkan dalam bentuk struktur yang disebut struktur lewis. PENULISAN STRUKTUR LEWIS 1. Tulis kerangka struktur dari senyawa bersangkutan, yang teridiri dari lambang kimia atom-atom yang terlibat dan menempatkan atom-atom yang berikatan secara berdekatan satu sama lain.
2. Hitunglah jumlah total elektron valensi dari semua atom
yang terlibat.
3. Gambarlah ikatan kovalen tunggal antara atom pusat
dengan semua atom di sekitarnya.
4. Jika aturan oktet belum tercapai pada atom pusat, gunakan
pasangan elektron bebas dari atom-atom di sekitarnya untuk menambahkan ikatan rangkap dua atau rangkap tiga di antara atom pusat dan atom. • Kecenderungan unsur-unsur lain mencapai konfigurasi stabil gas mulia (elektron valensi 8) disebut dengan Kaidah oktet dan hukum oktet, duplet sedangkan kecenderungan mencapai konfigurasi stabil gas mulia (elektron valensi 2) disebut hukum duplet. IKATAN-IKATAN 2. IKATAN HIDROGEN
Ikatan hidrogen menjelaskan titik didih zat
cair yang relatif tinggi seperti air, ammonia, dan hidrogen fluroida. Terjadi pada ikatan antarmolekul atom atom antara H dengan O, N, F. • Contoh ikatan hidrogen 3. Dipol seketika ke dipol terimbas (van der Waals)
Merupakan ikatan yang
paling lemah, namun sering dijumpai di antara semua zat-zat kimia.
Contoh ikatan van der
waals IKATAN ION PENGERTIAN IKATAN ION
terjadi akibat adanya Salah satu contoh
serah terima elektron ikatan ion yang sehingga membentuk sering kita jumpai ion positif dan ion sehari-hari adalah negatif yang garam dapur konfigurasi dengan rumus elektronnya sama kimianya NaCl dengan gas mulia. (Natrium klorida). • Sesuai hukum Coulomb, muatan yang berbeda jenis akan saling tarik menarik. Sehingga Na+ ini akan berikatan dengan Cl dengan gaya elektrostatik.
Na+ + Cl– → NaCl
Ciri-ciri ikatan Ion:
1. Terdiri dari atom logan dan non-logam.
ATOM LOGAM ATOM NON LOGAM
Besi (Fe) Karbon (C)
Alumunium (Al) Hidrogen (H)
Perak (Ag) Oksigen (O)
Natrium (Na) Nitrogen (N)
Magnesium (Mg) Phosfor (P)
2. Terbentuk dari Ion Positif (+) dan Ion Negatif (-)
Logam=>> Positif (+) Non-Logam=>> Negatif (-) Sifat senyawa yang berikatan ion: 3. Keras 5. Tidak 1. Titik lebur dan larut dalam dan titik mudah pelarut didih yang patah nonpolar tinggi 4. Mudah larut dalam air 2. Dalam keadaan lebur dan larutan dapat bersifat konduktor. Ikatan kovalen • Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena pemakaian pasangan elektron secara bersama oleh dua atom yang berikatan. Ikatan kovalen terbentuk oleh sesama unsur non logam. CONTOH IKATAN KOVALEN TUNGGAL
• Ikatan kovalen tunggal, adalah ikatan
kovalen yang menggunakan satu pasang elektron. Contoh: H-Cl, H-H CONTOH IKATAN KOVALEN RANGKAP 2
• Ikatan kovalen rangkap dua, adalah
ikatan kovalen yang menggunakan dua pasang elektron. Contoh ikatan kovalen rangkap 3
• Ikatan kovalen rangkap tiga, adalah
ikatan kovalen yang menggunakan tiga pasang elektron. Ikatan Kovalen Koordinasi H H H N + H H N H H H
elektron bebas 2. Atom yang lain mempunyai orbital kosong atau setengah penuh. IKATAN LOGAM A. PENGERTIAN • Ikatan logam adalah ikatan kimia yang terbentuk akibat penggunaan bersama elektron-elektron valensi antar atom-atom logam. B. Pembentukan Ikatan Logam
• Logam memiliki elektron valensi dan memiliki
elektronegativitas yang rendah. • Kulit terluar unsur logam relatif longgar sehingga elektron terdelokalisasi. • Elektron valensi logam bergerak dengan sangat cepat mengitari intinya. C. Ikatan Logam Beberapa Unsur
1. Ikatan Logam Natrium
Logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi sehingga memberikan kesan kuatnya ikatan yang terjadi antara atom-atomnya. 2. Ikatan Logam Magnesium Ikatan logam magnesium lebih kuat dan titik leleh juga lebih tinggi. karena itu “lautan” yang ada memiliki kerapatan dua kali lipat daripada yang terdapat pada natrium.
3. Ikatan Logam pada Unsur Transisi
Logam transisi cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi.
4. Ikatan Logam pada Leburan Logam
Pada leburan logam, ikatan logam tetap ada, meskipun susunan strukturnya telah rusak. Ikatan logam tidak sepernuhnya putus sampai logam mendidih. D.Sifat fisis logam • 1. Berupa padatan pada suhu ruang • 2. Bersifat keras tetapi lentur/tidak mudah patah jika ditempa • 3. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang tinggi • 4. Menghantarkan listrik dengan baik • 5. Menghantarkan panas dengan baik • 6. Mempunyai permukaan yang mengkilap • 7. Memberikan efek fotolistrik dan efek termionik