Anda di halaman 1dari 3

TUGAS DISKUSI KELOMPOK

1. Mohammad Andika Septiadi (1811014210022)


2. Enawati (2211014220005)

A PERKEMBANGAN MODEL ATOM DAN TEORI ATOM

1) Model atom Dalton


• Atom merupakan bola pejal yang tidak bermuatan, tidak dapat dibagi lagi, dan
identik untuk setiap unsur.
• Didasarkan pada dua hukum, yaitu hukum kekekalan massa dan hukum susunan
tetap.
• Model atom ini tidak dapat menjelaskan bagaimana atom dapat menghantarkan
arus listrik.
2) Model atom Thomson
• Atom merupakan bola padat yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan
negatif tersebar di permukaannya. Model atom ini disebut juga sebagai model roti
kismis.
• Didasarkan pada percobaan sinar katoda yang menunjukkan adanya partikel
bermuatan negatif dalam atom.
• Model atom ini tidak dapat menjelaskan susunan muatan-muatan dalam atom.
3) Model atom Rutherford
• Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan sangat kecil, serta elektron
yang bermuatan negatif dan berputar mengelilingi inti atom. Model atom ini
disebut juga sebagai model planet.
• Didasarkan pada percobaan sinar alfa pada lempeng emas yang menunjukkan
adanya pantulan sinar alfa akibat adanya inti atom.
• Model atom ini tidak dapat menjelaskan stabilitas elektron dalam orbitnya.
4) Model atom Bohr
• Menurut model atom ini, elektron bergerak mengelilingi inti atom dalam orbit-
orbit tertentu yang memiliki energi tertentu. Model atom ini disebut juga sebagai
model kulit.
• Didasarkan pada teori kuantum yang menjelaskan bahwa elektron dapat menyerap
atau memancarkan energi ketika berpindah orbit.
• Model atom ini tidak dapat menjelaskan spektrum unsur-unsur dengan banyak
elektron.
5) Model atom mekanika kuantum:
• Menurut model atom ini, elektron tidak dapat ditentukan posisi dan kecepatannya
secara pasti, tetapi hanya dapat ditentukan probabilitasnya dalam suatu daerah
ruang yang disebut orbital. Model atom ini disebut juga sebagai model modern
atau model awan elektron.
• Didasarkan pada persamaan matematika yang menggabungkan prinsip-prinsip
mekanika kuantum.
B IKATAN KIMIA
a) Antar Atom dalam 1 Molekul (4 Ikatan)
1) Ikatan Ion
Ikatan yang terjadi akibat gaya tarik menarik antara ion positif dan ion negatif.
Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam. Contoh ikatan ion
adalah NaCl, MgO, CaF2 dll.
2) Ikatan Kovalen
Ikatan yang terjadi akibat penggunaan bersama pasangan elektron yang berasal
dari masing-masing atom yang berikatan. Ikatan kovalen terjadi antara unsur
nonlogam dengan unsur nonlogam. Contoh ikatan kovalen adalah H2O, CH4,
NH3, CO2, dll.
3) Ikatan Kovalen Koordinasi (natif)
Ikatan kovalen koordinasi adalah salah satu jenis ikatan kovalen yang terjadi
ketika salah satu atom menyumbangkan pasangan elektron yang dimilikinya
kepada atom lain yang membutuhkan elektron untuk mencapai konfigurasi oktet.
Ikatan kovalen koordinasi juga disebut sebagai ikatan datif, ikatan dipolar, atau
ikatan koordinat. Ikatan kovalen koordinasi sering ditemukan pada senyawa
koordinasi, yaitu senyawa yang terdiri dari atom pusat (biasanya logam) yang
dikelilingi oleh ligan (biasanya nonlogam) yang berikatan dengannya.
4) Ikatan Logam
Ikatan yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik antara inti atom logam
dengan elektron-elektron bebas yang bergerak di sekitarnya. Ikatan logam terjadi
antara unsur logam dengan unsur logam. Contoh ikatan logam adalah Fe, Cu, Zn,
Al, dll.
b) Antar Molekul (2 Ikatan)
1) Ikatan Hidrogen
Ikatan sekunder yang terjadi akibat adanya gaya tarik menarik antara atom
hidrogen yang berikatan dengan atom elektronegatif (seperti O, N, atau F) dengan
atom elektronegatif lainnya pada molekul lain. Ikatan hidrogen menyebabkan
sifat-sifat khas seperti titik didih tinggi dan kelarutan dalam air. Contoh ikatan
hidrogen adalah H2O, NH3, HF, DNA, dll.
2) Ikatan Vanderwalls
Ikatan sekunder yang terjadi akibat adanya gaya menarik antara muatan-muatan
parsial pada molekul-molekul nonpolar atau polar. Ikatan van der Waals dapat
dibedakan menjadi tiga macam, yaitu dipol-dipol, dipol-induski, dan dispersi
London. Contoh ikatan van der Waals adalah CH4, CO2, I2, O2, dll.
C BIJI BESI MAGNETIT (Fe3O4)
Magnetit adalah mineral oksida besi dengan rumus kimia Fe3O4 dan banyak ditemukan
dalam batuan beku, metamorf, dan batuan sedimen1. Magnetit memiliki struktur kristal
spinel terbalik, yaitu struktur yang terdiri dari dua jenis situs, yaitu situs tetrahedral dan
situs oktahedral.
Pada magnetit, terdapat dua jenis kation besi, yaitu Fe2+ dan Fe3+. Kation Fe2+ berada
pada situs tetrahedral, sedangkan kation Fe2+ berada pada situs oktahedral. Kation-kation
ini berikatan dengan anion O2- yang membentuk polihedron. Ikatan antara kation dan
anion ini adalah ikatan ion, yaitu ikatan yang terjadi akibat gaya tarik menarik antara
muatan-muatan yang berlawanan. Ikatan ion ini memiliki energi ikat yang relatif besar,
sehingga membuat magnetit menjadi senyawa yang stabil.
Selain ikatan ion, pada magnetit juga terdapat ikatan logam, yaitu ikatan yang terjadi
akibat adanya gaya tarik menarik antara inti atom logam dengan elektron-elektron bebas
yang bergerak di sekitarnya. Ikatan logam ini menyebabkan sifat-sifat khas logam seperti
mengkilap, dapat menghantarkan listrik dan panas, serta mudah ditempa dan ditarik.
Ikatan logam ini juga menyebabkan sifat-sifat magnetik pada magnetit, karena elektron-
elektron bebas dapat berorientasi sesuai dengan medan magnet eksternal.

Anda mungkin juga menyukai