GLUCAGON
R Rahmah N. / 10714005
C Christian / 10714007
Kelompok
H Hisana H. / 10714015
A A. Bayu S. / 10714023 7
Y Yelian A. / 10714041
F Felicia P.L. / 10714058
D Dwi Wahyu R. / 10714061 Kelompok
R Rifa Fitriani / 10714078
7
L Laisa N.R. / 10714023
SIFAT &
KARAKTERISTIK
1
glukagon adalah polipeptida yang mengandung 29
residu asam amino
Karakteristik
• Serbuk putih sampai hampir putih.
2
Deskripsi • Tidak larut dalam air, namun larut pada pH kurang dari 3 atau lebih dari 9.5
• C153H225N43O49S
RM
• 3.483
BM
• Eschericia coli
Host
3 Protein
terdenaturasi
Protein
terdeamidasi
Bentuk Protein
modifikasi teragregasi
Produk
4
Eli Lilly and
Company
Produsen 5
Injeksi
T = 20°- 25°C
Rekonstitusi
HIPOGLIKEMIA
Hipoglikemia
1 • Hipoglikemia Kadar gula dalam darah menurun
• Kerja tubuh normal:
Kadar glikosa menurun terjadi pelepasan hormon neuroendokrin (hormon
antiinsulin) stimulasi sistem saraf otonomgejala neurogenik dan
neuroglikopenik
• Salah satu hormon antiinsulin adalah glukagon, berfungsi untuk meningkatkan
produksi glukosa endogen dengan meningkatkan proses glikoneogenesis hepatik
dan glukoneogenesis (Briscoe dan Davis, 2006).
• Kadar glukosa kurang muncul gejala hipoglikemia
• Gejala hipoglikemia
Autonomic symptoms : kadar glukosa yang menurun
Neuroglycopenic symptoms : kekurangan glukosa neuronal pada otak
(Briscoe dan Davis, 2006).
Penggunaan Human Glucagon
Sediaan berupa injeksi
2
Konsentrasi : <1 mg/mL atau 1 unit/mL
Sudah direkonstitusi harus digunakan dengan segera.
Sediaan harus jernihdan memiliki konsistensi seperti air.
Pasien dengan BB>20 kg
Rute : injeksi subkutan, intramuscular dan intravena
Dosis : 0,5 mg atau dosisi yang setara dengan 20 to 30 μg/kg.
Penggunaan lain : alat diagnosis pada pemeriksaan radiologi lambung,
duodenium, usus kecil, dan kolon saat motilitas intestinal dikurangi.
EFEK
FARMAKOLOGI
Glukagon merupakan antihipoglikemia yang dapat meningkatkan
konsentrasi darah dengan menstimulasi glikogenolisis hati.
Ekspresi Seleksi
Isolasi Isolasi
Ekspresi Deteksi
Purifikasi Pemurnian
EKSPRESI
Deteksi
Seleksi
Transformasi
Ligasi
Persiapan
DNA sisipan
dan vektor
Persiapan DNA dan Vektor
Persiapan DNA
Reverse
transcriptase PCR
mRNA
cDNA
matang
Penambahan
Sal I Not I situs restriksi
• Vektor Ekspresi
• MCS dipotong
dengan enzim
restriksi Sal I
dan Not I
DNA sisipan
L +
vektor
I
G Enzim ligase
A
Sal I
S Not I
I Vektor Rekombinan
T
R
A
N
S
F
O
R Sel inang
M
A +
S Sel inang : Escherichia coli
Metode : Elektroporasi
I Vektor Rekombinan
S Resistensi antibiotik ampisilin
E Mengandung
plasmid
tumbuh
L rekombinan
E
K Media
S mengandung tidak
tumbuh
antibiotik
I ampisilin
D
E
T
E
K
S
I
EKSPRESI
REGULASI
ILUSTRASI
REGULASI
Berikatan dengan
IPTG Inducer represor
N GST Glucagon C
• Deamidasi glukagon
tR glukagon : 10 menit
Metode kromatografi cair
tR terdeamidasi : 15-40 menit
Conts tidak lebih dari 125,0% dari jumlah yang tertera pada label. Hasil
analisis juga harus memenuhi syarat confidence interval pada P =
0,95 tidak melebihi 45% dari potensi yang terhitung