Pembuatan insuline glargine dengan menggunakan teknik protein rekombinan plasmid p-ET28a
dengan sel inang Escherichia coli. Penyisipan dilakukan dengan enzim restriksi HindIII dan
EcoRI dan dilakukan seleksi transformasi dengan kanR dan dilakukan produksi dengan
fermentasi fed-batch dan dihasilkan protein pro-insulin dengan protein fusi His-tag. Dan
purifikasi dengan Sehingga dilakukan pemutusan rantai C dengan menggunakan enzim protease
dan sitrakonat anhidrat.
Daftar Isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Percobaan
1.3 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakteristik dan sifat dari Insulin Glargine
Insulin glargine adalah protein yang mempunyai 2 rantai peptida yang mengandung 53 asam
amino. Rantai A mengandung 21 asam amino dan rantai B mengandung 52 asam amino.
Struktur primer identik dengan insulin manusia kecuali berbeda hanya di asam amino No. 21 di
rantai A. Dan juga penambahan 2 asam amino di C-terminal rantai B. Pada insulin manusia asam
amino No. A21 adalah Asparagin sedangkan pada insulin glargine No. A21 adalah Glisin dan
juga penambahan asam amino Arginin pada B31 dan B31.
Insulin glargine berwarna putih atau hampir putih, serbuk higroskopis. Praktis tidak larut dalam
air dan dalam etanol anhidrat. Tetapi larut di asam mineral. Insulin glargine digunakan untuk
pemberian insulin dari luar kepada pasien penderita diabetes melitus yang defisiensi insulin.
Insulin glargine mempunyai berat molekul 6063 g/mol (PubChem). Insuline glargine mempunyai
titik isoelektrik (pI) pada pH 6.7 sehingga dapat larut di pH asam namun kelarutannya berkurang
di pH fisiologis (www.care.diabetesjornal.org). Dalam penyimpanannya di dalam tubuh, insulin
glargine dapat membentuk struktur heksamer yang mempunyai kestabilan lebih panjang namun
kondisinya inaktif. Sehingga dapat meningkatkan durasi kerja insulin glargine. Bentuk heksamer
distabilkan oleh ion Zn+
Selain dengan elektroforesis gel, deteksi DNA sisipan dapat dilakukan dengan sequencing
DNA rekombinan, untuk mengonfirmasikan kesesuaian urutan pasangan basa pada
plasmid dan DNA rekombinan.
ATAS
a. Regulasi atau ekspresi Pada plasmid terdapat lacI sehingga harus diregulasi. Regulasi
dapat dilakukan dengan memberikan inducer berupa laktosa atau IPTG. Repressor yang
dihasilkan LacI akan berikatan dengan laktosa atau IPTG sehingga akan mengubah
bentuk konformasi, dengan demikian RNA polimerase dapat mengkatalisis transkripsi
dan menghasilkan protein insulin glargine
b. Lokasi ekspresi? Lokasi ekspresi protein terletak di sitoplasma karena E. Coli merupakan
prokariotik
c. Ilustrasi protein? Ukuran protein (5369 : 3) x110 = 19683,333 Da = 19,683 kDa
N- HIS INSULIN -C
GLARGINE
Pertanyaan :
System suitability
Sample : Larutan standar
Suitability requirements
Dalam kromatogram dari larutan standar, identifikasi puncak dari proses digest fragmen
I, II, III, IV. Kromatogram dari larutan standar korespon dengan kromatogram tipikal yang
dihasilkan oleh USP Insulin Glargine
Resolution : NLT 3.4 antara puncak – puncak yang diindikasikan sebagai fragmen II dan III
Analisis
Sampel : Larutan srandar dan Larutan sampel
Uji blanko, catat kromatogram.
Acceptance criteria : Profil kromatografik dari larutan sampel korespon dengan larutan standar.
Keempat fragmen, I, II, III, IV harus ada.
Untuk menguji mutu terutama pada efikasi dari produk preotein rekombinan potensi
bahan baku, dapat dilakukan biodentitas assay dengan spesifikasi sebagai berikut
Prosedur :
Buffer: Larutkan 20.7 gram natrium fosfat monobasa anhidrat dalam 900 mL akuades, adjust
dengan asam fosfat hingga pH 2.5 kemudian diencerkan dengan akuades hingga volume akhir,
yaitu 1000 Ml
Larutan A : Larutkan 18.4 gram natrium klorida dalam 250 mL larutan buffer,
kemudian ditambahkan 250 mL asetonitril dan dicampurkan. Encerkan larutan dengan air hingga
volume final yaitu 1000 mL.
Larutan B : Larutkan 3.2 gram natrium klorida dalam 250 mL larutan buffer,
kemudian ditambahkan 650 mL asetonitril dan dicampurkan. Encerkan larutan dengan air hingga
volume final yaitu 1000 mL.
Fase gerak
Time (min) Larutan A (%) Larutan B (%)
0 96 4
20 83 17
30 63 37
33 96 4
Catatan : Adjust komposisi fase gerak dan gradiennya dengan pergesran parallel untuk
mendapatkan waktu retensi 18-23 menit untuk puncak utama insulin glargine
Larutan System suitability : Larutkan isi satu vial USP Insulin Glargine RS untuk identifikasi
puncak RS dalam 0.3 mL 0.01N asam hidroklorida, tambahkan
1.7 mL akuades.
Larutan standar: Larutkan isi satu vial USP Insulin Glargine RS dalam 1.5 mL 0.01 N asam
hidroklorida, pindahkan larutan ke labu volumetric 10 mL dan encerkan
dengan air hingga volume 10 mL.
Larutan sampel : Larutkan 15mg Insuline Glargine dalam 1.5 mL 0.01 N asam hidroklorida,
encerkan dengan air hingga volume 10 mL.
Sistem kromatografi
Detektor : UV 214 nm
Kolom : 3mm x 25 cm; 4µm packing L1
Temperatur kolom : 35°C
Flow rate : 0.6 mL/min
Volume injeksi :5µl
Kesesuaian sistem
Sampel : Larutan kelayakan sistem dan larutan standar
Syarat kesesuaian
Resolusi : NLT 2.0 untuk rasio tinggi puncak 0 A-Arg-Insulin glargine dengan tinggi lembah
antara puncak 0A-Arg-Insulin dan puncak insulin glargine, larutan system suitability
Tailing factor : NMT 1.8 untuk puncak insulin glargine, larutan System suitability
Deviasi standar relatif : NMT 2% untuk 6 injeksi replikasi, larutan standar
Analisis Assay
Sampel : Larutan standard an Larutan sampel
Hitung potensial (dalam persen) insulin glargine ( C267H404N72O78S6) dalam porsi insulin glargine
yang diuji :
Hasil : (ru/rs) x (Cs/Cu)
ru : Respons puncak insulin glargine dari larutan sampel
rs : Respons puncak insulin glargine dari larutan standar
Cs : Konsentrasi sampel USP Insulin Glargine RS dalam larutan standar (mg/ml)
Cu: Konsentrasi larutan sampel ( dikoreksi dengan konten akuades) ( mg/Ml)
Limits
Total pengotor dengan waktu retensi kurang dari insulin glargine tidak lebih dari 0.3%
dari total area pada puncak; mengabaikan puncak manapun dengan waktu retensi lebih besar
dari puncak insulin glargine.
Uji khusus juga harus dilakukan untuk produk akhir dari Insulin Glargine. Uji yang dilakukan
adalah uji sterilitas untuk validasi proses sterilisasi dan melakukan control kualitas sediaan
insulin glargine, uji pH dimana pH untuk produk bersifat spesifik dan merupakan identitas dari
protein rekombinan insulin glargine tersebut. dan uji partikulat untuk partikulat asing, untuk
memastikan tidak ada partikulat asing yang terdapat dalam bahan baku dan produk, dimana
partikulat/ zat asing dapat menyebabkan emboli dan juga reaksi hipersensitivitas jika dikenali
sebagai antigen oleh tubuh pengguna.
DAFTAR PUSTAKA
Hwang, Hae-Gwang, et al. 2016. “Recombinant Glargine Insuline Production Process Using
Escherichia coli”. Journal Microbiology Biotechnology, 26(10), 1781-1789
Hasan, Mahbub. 2015. Gene Construction and Clone Development for Insulin Glargine
Precursors (IGP) Production into P. pastoris Expression System. Department of Genetic
Engineering and Biotechnology, University of Chittagong, Bangladesh. Pg 2.
MIMS. 2019. "Insulin Glargine". www.mims.com. Diakses 8 November 2019
Palaniswamy, M. Sundaram et Andrew Coffey. 2016. Size Exclusion Chromatography of
Biosimilar and Innovator Insulin. USA : Agilent Technologies, Inc., 1-3
Paul-Dauphin, S; Karaca, F; Morgan, TJ; et al. 2007. "Probing Size Exclusion Mechanisms of
Complex Hydrocarbon Mixtures: The Effect of Altering Eluent Compositions". Energy &
Fuels. 6. 21 (6): 3484–3489
American Academy of Family Physicians. 1999. "Diabetes: How to Use Insulin".
https://www.aafp.org/afp/1999/0801/p649.html. Diakses 27 Oktober 2019 pukul 13.52
Diabetes Digital Media. 2019. "How to Inject Insuline". https://www.diabetes.co.uk/insulin/how-
to-inject-insulin.html. Diakses 27 Oktober 2019 pukul 11.46