Anda di halaman 1dari 10

PRODI D III KEPERAWATAN

KELAS 1 B
KELOMPOK 2
1. APRILIA ANDIANA
2. ERVINA MINAGARA
3. OKTARIS PRAYOGI
4. PATRI SELFIA AD’HA
5. PRASOJO
6. PRIYONO
7. SUSI INDRIANI
8. UMIYATUN
9. ULATHUL SALIMAH
10. NURUL FAJAR M
1. Prinsip-prinsip yang dilakukan oleh perawat yaitu :
a. Menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga
Dampak perpisahan dari keluarga, anak mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan,
ketakutan, dan kurangnya kasih sayang. Gangguan ini akan menghambat proses
penyambuhan anak dan dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
b. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontril perawatan anak Melalui
peningkatan kontrol orang tua pada diri anak diharapkan anak mampu mandiri dalam
kehidupannya, anak akn selalu berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari, slalu
bersikan waspada dalam segala hal, serta pendidikan terhadap kemampuan dan keterampilan
orang tua dalam mengawasi perawatan anaknya.
c. Mencegah dan mengurangi cedera (injury) nyeri (dampak psikologis) Mengurangi nyeri
merupakan tindakan yang harus dilakukan dalam keperawatan anak. Proses pengurangan
rasa nyeri sering tidak bisa dihilangkan secara cepat akan tetapi dapat dikurangi melalui
berbagai teknik misalnya distraksi, relaksasi, imaginary. Apabila tindakan pencegahan tidak
dilakukan maka cedera dan nyeri akan berlangsung lama pada anak sehingga dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
d. Tidak melakukan kekerasan pada anak. Kekerasan pada anak akan menimbulkan
gangguan psikologis yang sangat berarti dalam kehidupan anak. Apabila itu terjadi pada saat
anak dalam proses tumbuh kembang maka kemungkinan pencapaian kematangan akan
terlambat, dengan demikian tindakan kekerasan pada anak sangat tidak dianjurkan karena
akan memperberat kondisi anak.
3.Masa prasekolah ( 3 sampai 6 tahun )
a.Menolak makan
b. Sering bertanya
c.Menangis perlahan

4.Masa sekolah 6 sampai 12 tahun


Perawatan di rumah sakit memaksakan
meninggalkan lingkungan yang dicintai , klg,
klp sosial sehingga menimbulkan kecemasan.
5. Masa remaja (12 sampai 18 tahun )
Anak remaja begitu percaya dan terpengaruh
kelompok sebayanya. Saat merasa cemas
karena perpisahan tersebut. Pembatasan
aktifitas kehilangan kontrol
Reaksi yang muncul :
a. Menolak perawatan / tindakan yang
dilakukan
b. Tidak kooperatif dengan petugas
Bermain merupakan suatu aktivitas bagi anak
yang menyenangkan dan merupakan suatu
metode bagaimana mereka mengenal dunia.
Macam – macam bermain :
1. Bermain aktif
a.Bermain mengamati/menyelidiki
(Exploratory Play)
b. Bermain konstruksi (Construction Play)
c.Bermain drama (Dramatic Play)
d.Bermain fisik
2. Bermain pasif
a. Kesehatan anak menurun. Anak yang sakit tidak
mempunyai energi untuk aktif bermain.
b. Tidak ada variasi dari alat permainan.
c. Tidak ada kesempatan belajar dari alat
permainannya.
d. Tidak mempunyai teman bermain.
E. Intervensi Keperawatan

Fokus intervensi keperawatan adalah


- meminimalkan stressor
- memaksimalkan manfaat hospitalisasi memberikan
dukungan psikologis pada anggota keluarga
- mempersiapkan anak sebelum masuk rumah sakit
1. Upaya meminimalkan stressor atau penyebab stres.
Dapat dilakukan dengan cara :
Mencegah atau mengurangi dampak perpisahan.
Mencegah perasaan kehilangan kontrol.
Mengurangi / meminimalkan rasa takut terhadap perlukaan tubuh
dan rasa nyeri.
2. Upaya mencegah / meminimalkan dampak perpisahan.
Melibatkan orang tua berperan aktif dalam perawatan anak.
Modifikasi ruang perawatan.
Mempertahankan kontak dengan kegiatan sekolah.
Surat menyurat, bertemu teman sekolah.
3. Mencegah perasaan kehilangan kontrol:
Hindarkan pembatasan fisik jika anak dapat kooperatif.
Bila anak diisolasi lakukan modifikasi lingkungan.
Buat jadwal untuk prosedur terapi,latihan,bermain.
Memberi kesempatan anak mengambil keputusan dan melibatkan
orang tua dalam perencanaan kegiatan.
Atraumatic care bukan suatu bentuk intervensi yang
nyata terlihat, tetapi memberikan perhatian pada apa,
siapa, dimana, mengapa dan bagaimana prosedur
dilakukan pada anak dengan tujuan mencegah dan
mengurangi stres fisik maupun psikologis.
Aktivitas bermain merupakan salah satu stimulus
bagi perkembangan anak. Sekarang banyak dijual
berbagai macam mainan anak-anak, jika orang tua
tidak selektif dalam memilih jenis permainan pada
anaknya atau kurang memahami fungsinya maka alat
permainan tersebut yang sudah dibeli tidak akan
berfungsi secara efektif.

Anda mungkin juga menyukai