INTERNASIONAL
1
Deskripsi mata kuliah
6
Pengertian
Ekonomi Internasional
7
A. Pengertian Perdagangan
Internasional
8
Kriteria Perdagangan internasional
16
Ruang lingkup lain
19
Faktor penyebab terjadinya ekonomi
internasional (lanjutan)
Perbedaan kualitas penduduk
ditinjau dari segi pendidikan,
ekonomi, sosial, dan budaya.
Berkembangnya sistem komunikasi
dan sarana transportasi.
Adanya spesialisasi produksi
20
Konsep Teori Perdagangan
Internasional
21
SUB TOPIK
22
23
Pendahuluan
24
Pengertian
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah pertukaran barang dan jasa antara dua
atau lebih negara di pasar dunia.
Definisi tersebut melahirkan beberapa manfaat bagi negara-negara yang
melakukan transaksi perdagangan yang dijelaskan melalui beberapa teori.
25
Perkembangan Impor Indonesia Komoditi rice Hasil Industri (data s.d
Agt 2012)
(Dalam ribu
US$)
N
Kode
o Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
HS
.
1 10062 Rice, husked (brown) 9.502,1 41,8 0 1.625,2 17.607,2 na%
0
2 10063 Rice, semi-milled or 336.618,6 86.151,3 57.523,3 289.617,9 1.339.51 48,81
0 wholly milled, 2,7 %
whether or not
polished or
glazed
3 10064 Rice, broken 118.445,6 28.973,6 35.064,5 54.762,7 135.252, 9,44%
0 7
26
Perkembangan ekspor Indonesia Komoditi rice Hasil Industri (data s.d
Agt 2012)
(Dalam Ribu
US$)
N
Kode
o Komoditi 2007 2008 2009 2010 2011 Trend
HS
.
27
28
Asumsi teori perdagangan klasik
Terjadi hanya antara 2 negara.
2 barang
Full employment
Persaingan sempurna
Mobilitas yang tinggi
29
Teori Modern
1. Faktor Proporsi
Tokohnya Heckser & Ohlin
Teori ini menyatakan bahwa
perdagangan internasional akan
terjadi jika terjadi perbedaan faktor
produksi.
Ex: Negara A memiliki tenaga kerja
lebih banyak dari negara lainnya dan
negara lainnya memiliki kapital lebih
banyak dari negara A.
31
Teori Modern
2. Kesamaan Harga Faktor Produksi
(Factor Price Equalization)
Perdagangan internasional mengakibatkan harga faktor-
faktor produksi sama di beberapa
negara.
32
Teori Modern
3. Teori Permintaan & Penawaran
Perdagangan internasional akan
terjadi jika ada permintaan dan
penawaran terhadap produk
barang/jasa di antara negara.
33
Asumsi teori permintaan & penawaran
a. Persaingan sempurna
b. Faktor produksi tetap
c. Tidak ada ongkos angkut
d. Kesempatan kerja penuh
e. Tidak ada perubahan teknologi
f. Produksi dengan ongkos yang menaik
g. Tidak ada capital flight
34
Teori Modern
4. Kurva kemungkinan produksi dan perbedaan
Ekonomi internasional terjadi tergantung anggapan tentang
ongkos alternatif yang digunakan.
2 kondisi yang diperhatikan:
a. Constant cost
b. Increasing cost
35
Teori Modern
5. Kurva permintaan (offer curve)
Tokohnya James Meade
Berkaitan dengan teori
keseimbangan.
36
MACAM-MACAM PERDAGANGAN
INTERNASIONAL
1. Perdagangan Bilateral
Adalah perdagangan yang dilakukan antar dua negara.
2. Perdagangan Regional
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh negara-negara yang berada
dalam satu kawasan tertentu, misalnya negara-negara ASEAN.
4. Perdagangan Multilateral
Adalah perdagangan yang dilakukan oleh lebih dari dua negara yang
tidak terbatas pada kawasan tertentu.
37
Teori Perdagangan Internasional
40
Teori Perdagangan Internasional
42
Manfaat Teori Perdagangan (lanjutan)
internasional
43
Teori-teori Perdagangan Internasional
Teori-teori utama :
1. Merkantilisme
2. Neo merkantilisme
3. Keunggulan Absolut
4. Ukuran negara
5. Keunggulan Komparatif
6. Faktor-proporsi
7. Product Life Cycle (PLC)
8. Kesamaan Negara
9. Ketergantungan 44
KEBIJAKAN MERKANTILISME
52
Mekanisme Kritik David Hume terhadap Merkantilisme
NEGARA/RAJA KAYA
BILA X>M
Pm TURUN
Qx TURUN
Qm NAIK X – M atau M > X LM TURUN
NEGARA/RAJA
MENJADI MISKIN
54
Mekanisme kritik Adam Smith terhadap Merkantilisme
BUKAN DIUKUR
DENGAN LM
KEMAKMURAN
DIUKUR DENGAN GDP
+ PLN – PERANAN FREE TRADE
PEMERINTAH
PRODUKTIVITAS
SPESIALISASI
(ABSOLUTE PERSAINGAN
EFISIENSI ADVANTAGE)
PERTEMUAN 4
59
Perdagangan Surplus dan Defisit
Surplus Perdagangan :
Situasi saat suatu negara lebih banyak
mengekspor dari pada impor.
Defisit Perdagangan :
Situasi saat negara mengimpor lebih banyak
ketimbang ekspor.
60
Keunggulan Absolut
(absolute advantage)
Teori dari Adam Smith ini mengemukakan bahwa
masing-masing negara akan mengkhususkan diri
dalam memproduksi barang-barang yang dapat
diproduksinya dengan lebih efisien memiliki
keunggulan absolut, baik alamiah maupun yang
dapat dibuat.
63
Keunggulan Kompratif
(Comparative Advantage)
65
TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF
66
4 variabel yang mempengaruhi keunggulan
komparatif
Menurut teori ini perdagangan antara Selandia Baru dengan Australia tidak akan
timbul karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada
Selandia baru semua. Tetapi yang penting bukan absolute advantagenya, tetapi
comparative Advantagenya. Besarnya comparative advantage untuk Selandia Baru, dalam
produksi gandum 6 gatang dibanding 1 gatang dari Australia atau = 6 : 1. Dalam produksi
kapas dibanding 6 bal dari 3 bal Australia atau 2 : 1. Di sini Selandia Baru memiliki
comparative advantage pada produksi Gandum yakni 6 : 1 lebih besar dari 2 : 1.
Untuk Australia, dalam produksi gandum 1 gatang dibanding 6 gatang dari Selandia Baru
atau 1/6 : 1. Dalam produksi kapas 1/2 bal dari Selandia baru atau ½ : 1.
Comparative advantage ada pada produksi kapas yakni 1/2 : 1 lebih besar dari 1/6 : 1.
Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Selandia baru dengan Australia, dengan
spesialisasi gandum untuk Selandia baru dan menukarkan sebagian gandumnya dengan
kapas dari Australia. Dasar nilai pertukaran (term of trade) ditentukan dengan batas-
batas nilai tukar masing-masing barang di dalam negeri.
68
Mengapa Rencana Ricardo Berhasil?
Tingkat Kurs :
Rasio perdagangan dua mata uang, harga satu mata uang
dibandingkan dengan mata uang lain.
70
Perbandingan dan Tingkat Kurs di Dunia Dua
Negara/Dua Barang
* Harga dalam Negri kayu ( Per Kayu ) dan Baja gulung ( Per Meter ) di
Amerika Serikat dan Brazil.
71
Aliran perdagangan ditentukan oleh
tingkat kurs
Tingkat Harga Hasil
Kurs Real
$1 = 1R $ 1,00 Brazil Mengimpor kayu dan baja
$1 = 2R 0.50 Brazil Mengimpor kayu
$1 = 2,1R 0.48 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor baja
$1 = 2.9R 0.34 Brazil Mengimpor kayu; AS mengimpor baja
$1 = 3R 0.33 Amerika Serikat mengimpor baja
$1= 4R 0.25 Amerika Serikat mengimpor kayu dan baja
Nilai tukar dan keunggulan komparatif :
Jika tingkat kurs mencapai rentang yang tepat, pasar bebas akan
mendorong tiap negara untuk menggeser sumber daya kesektor lain
tepat negara itu meenikmati keunggulan komparatif hanya produk
dinegara yang memiliki keunggulan komparatif ini yang akan bersaing di
pasar dunia
72
break
75
TEORI MODERN COMPARATIVE
ADVANTAGE
78
ESENSI H-O MODEL
81
Teori Modern Eli Heckscher dan
Bertil Ohlin
Teori ini mengemukakan :
“Perbedaan Opportunity Cost dapat
menimbulkan terjadinya perdagangan
internasional Negara-negara yang memiliki
faktor produksi relatif banyak/murah dalam
memproduksinya akan melakukan spesialisasi
produksi dan mengekspor barangnya”
83
The Heckscher-Ohlin Assumptions—
Governments
Pemerintah tidak mencampuri urusan ekonomi
There are no taxes, subsidies, tariffs, quotas, etc.
Jadi, meskipun ada perdagangan barang dan jasa, tidak ada perpindahan sumber
daya (contohnya: labor)
84
OPPORTUNITY COST CURVE
87
definisi
88
Production possibility curve
89
Asumsi PPC
90
Persoalan-persoalan ekonomi muncul dari penggunaan sumber daya yang
langka untuk memuaskan keinginan manusia yang tak terbatas.
Kelangkaan merupakan inti persoalan ekonomi.
91
Kelangkaan
Kelangkaan merupakan suatu kenyataan dan selalu
ada. Keinginan manusia yang tidak terbatas,
menyebabkan sumber daya yang ada sangat tidak
mencukupi
Sumber daya langka sehingga timbul masalah untuk
menentukan pilihan apa yang akan diproduksi dan
bagaimana membaginya diantara anggota masyarakat
Menyebabkan adanya biaya (Opportunity Cost)
94
Example:
95
10
4
3
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah coklat
B
1000
98
3000
Pergeseran ke luar
KKP karena :
E
2100 Teknologi Baru
2000
A
Jumlah
99
DAMPAK NEGATIF
• Terpengaruhnya perekonomian nasional oleh situasi dan kondisi pasar dunia
• Berpengaruh pada perubahan terhadap kebijakan pembangunan nasional. Misalnya krisis
ekonomi
• Menciptakan ketergantungan produk terhadap produk suatu negara
• Eksploitasi terhadap sumber daya alam karena pemenuhan pasar dunia
• Terbentuknya proteksi non tarif yang dapat menghambat produk ekspor
105
1. TIDAK DISKRIMINASI
4. TRANSPARAN
106
106
Hambatan Perdagangan
Hambatan Tarif: Pemberlakuan tarif atas
barang impor yang masuk ke dalam negeri.
Ada tiga tarif, yaitu Tarif Advaloren
(berdasarkan prosentase nilai barang,
semakin tinggi nilai barang semakin tinggi
tarifnya), Tarif Spesific (berdasarkan jumlah
persatuan barang), dan Tarif Compound
(gabungan keduanya)
Hambatan tarif ini sudah mulai dihapuskan
sesuai dengan perjanjian WTO, dan AFTA
(ASEAN Free Trade Association)
107
Hambatan Perdagangan (lanjutan)
114
• Tarif menimbulkan dampak berupa kenaikan
harga atau biaya pengiriman barang (produk
impor) ke suatu negara
• Maksud pengenaan tarif: memperoleh pendapatan
pengisi kas pemerintah(fungsi budgeter), dan
suatu metode untuk melindungi sektor-sektor
barang tertentu didalam negeri dari tekanan
persaingan produk impor (fungsi regulend)
• contoh di indonesia : penerapan tarif impor 100%
pada mobil mewah
115
SISTEM TARIF
• Pengenaan satu tarif untuk satu jenis barang atau komoditi yang
besarnya (prosentasenya) berlaku sama untuk impor komoditi
tersebut dari negara mana saja, tanpa kecuali.
Tarif Tunggal
• Dikenal juga dengan istilah tarif berganda (double coloum tariff) yaitu
pengenaan satu tarif untuk satu komoditi yang besar prosentase tarifnya
Tarif berbeda antara satu negara dengan negara lain.
Konvensional
124
124
Macam-macam kuota impor
1) : yang
Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota
ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).
126
Kebijakan Penggunaan
komponen domestik
127
Peraturan pemerintah yang mewajibkan pelaku usaha untuk menggunakan
sebagian daripada bahan baku dan atau faktor produksinya dari dalam
negeri
Kebijakan untuk memajukan sektor lain, terutama industri
Implikasinya pada pembukaan lapangan kerja dan efek lain yang
diharapkan
Di sisi lain, sangat didukung oleh perusahaan, terutama perusahaan
multinasional
128
Komponen dalam negeri
Contoh di indonesia : pemerintah mewajibkan perusahaan sepatu
adidas di tangerang untuk menggunakan sebagian bahan baku dari
sepatunya dari produksi indonesia (adidas hanya menggunakan
komponen buatan jermannya untuk lapisan kulit luar dan sol)
129
Subsidi ekpor
130
Selain kebijakan yang bersifat protektif dalam
perdagangan juga dikenal kebijakan promotif,
untuk mendorong pertumbuhan perdagangan dari
dalam negeri (ekspor)
Pengertian Subsidi ekspor adalah pembayaran
oleh pemerintah dalam jumlah tertentu kepada
suatu perusahaan atau perseorangan yang giat
menjual barang ke luar negeri
contoh : harga normal barang $3, agar harga tidak
terlalu melonjak di negara impor, pemerintah
memberikan subsidi $1, jadi harga jual 2$ dengan
harapan produk tsb mampu bersaing di pasar
internasional 131
SUBSIDI
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan
atau bantuan kepada industri dalam negeri dalam bentuk keringanan
pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll yang bertujuan untuk:
1. Menambah produksi dalam negeri
2. Mempertahankan konsumsi dalam negeri
3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor
132
Dumping
133
DUMPING
DUMPING = adalah kebijakan deskiminasi harga secara internasional
(International Price Descrimination), yaitu menjual suatu komoditi di
luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
harga di Dalam Negeri.
JENIS-JENIS DUMPING :
1. Persisten dumping; cenderung menjadi monopoli yang
berkelanjutan, dari suatu perusahaan d pasar domestik untuk
memperoleh profit maksimum dengan menetapkan harga yang lebih
tinggi didalam negeri dibndingkandengan harga di luar negeri.
2. Predatory dumping; yaitu tindakan suatu perusahaan untuk
menjual barangnya di luar negeri dengan harga yang lebih murah
untuk sementara (temporary), sehingga dapat menggusur atau
mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat
memonopoli pasar, barulah harga dinsikkan untuk mendapatkan
keuntungan yang maksimum.
3. Sporadic dumping; suatu tindakan perusahaan dalam menjual
produknya di luar negeri dengan harga jual yang lebih murah secara
sporadis dibandingkan harga di Dalam Negeri karena adanya
surplus produksi Dalam Negeri 134
DAMPAK KEBIJAKAN
PERDAGANGAN
135
KRITIK TERHADAP PERDAGANGAN BEBAS
ARGUMENTASI EKONOMI YANG ARGUMENTASI SOSIAL POLITIK
MELAWAN FREE TRADE YANG MELAWAN FREETRADE
137
137