Anda di halaman 1dari 3

Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Tugas Tutorial 1
Bisnis Internasional (ADBI4432)

Jawaban No 1

Ada dua faktor utama yang menjadi tren dan mengarahkan globalisasi secara besar-besaran,
yaitu:
1) Menurunnya hambatan perdagangan dan investasi
Hal ini terjadi sejak berakhirnya perang dunia II. Sejak itu, beberapa negara telah
mengurangi hambatan dalam perdagangan internasional dan investasi luar negeri.
Negara-negara industri membuat kesepakatan untuk mengurangi tatif dan hambatan
perdagangan lainnya dalam bentuk GATT (General Agreement on Tariff and Trade)
yang saai ini anggotanys mencakup lebih dari 120 negara. Perjanjian GATT ini
diratifikasi dalam Uruguay Round dan menjadi cikal bakal lahirnya WTO (World
Trade Organization).
2) Peranan perkembangan teknologi
Teknologi sangat memicu terjadinya globalisasi, terutama karena perkembangan
dramatis di bidang komunikasi, proses informasi, dan teknologi transportasi.
Komputer kini lebih murah dan lebih canggih. Teknologi internet semakin membuat
globalisasi menjadi semakin mudah. Komputer, faksimile, dan email telah
menggantikan teknologi tradisional di dalam perusahaan. Teknologi telah membantu
perusahaan skala kecil dan menengah untuk memanfaatkan pasar baru yang
disediakan oleh globalisasi.
o Microprocessor dan telekomunikasi
Komunikasi global telah tumbuh dengan pesatnya yang diiringi perkembangan di
bidang teknologi satelit, optical fiber, dan wireless technology.
o Internet dan www
Internet adalah jaringan komputer yang dapat mengakses jaringan komputer
lainnya di dunia tanpa mengenal batas waktu. Setiap tahunnya pengguna internet
terus meningkat.
o Teknologi transportasi
Perkembangan transportasi menjadi salah satu peran penting khususnya dalam
hubungan antarnegara. Perkembangan teknologi transportasi ini telah membuat
jarak antar negara menjadi lebih dekat.

1
Referensi:
Purbasari, R. (2022). Bisnis Internasional. Penerbit Universitas Terbuka. Hal 1.19-1.21.

Jawaban No 2

1) Relevansi teori keunggulan komparatif terhadap bisnis internasional dapat dijelaskan


sebagai berikut. Teori keunggulan komparatif dikemukakan oleh David Ricardo pada
abad ke-19. Teori ini menyatakan bahwa suatu negara hanya akan memproduksi
barang dan jasa yang bisa diproduksi secara lebih efisien dan ekonomis dibandingkan
negara lain. Sehingga muncul spesialisasi setiap negara dalam memproduksi barang.
Hal ini akan membuat dua negara akan saling melakukan perdagangan internasional.
Yang membedakan teori keunggulan komparatif dibandingkan teori keunggulan
absolut adalah adanya biaya kesempatan (opportunity cost). Prinsip biaya kesempatan
menyatakan bahwa suatu negara akan memproduksi suatu barang jika biaya
kesempatan yang dibutuhkan lebih rendah dibandingkan negara lain.

2) Menurut pendapat saya, teori keunggulan komparatif masih relevan untuk digunakan
hingga saat ini. Meskipun cara-cara perdagangan internasional telah berubah dari dulu
hingga sekarang, prinsip fundamental yang mendasarinya masih sama. Prinsip tersebut
masih menentukan arah dari perdagangan internasional, apa yang dibuat oleh suatu
negara, dan barang yang diimpor dari negara lain. Suatu negara akan mengekspor
barang dan jasa yang diproduksi dengan biaya kesempatan terkecil dan mengimpor
barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi dengan efisien.

3) Keunggulan mutlak dan keunggulan komparatif bisa meningkatkan pertumbuhan


ekonomi. Dalam kedua teori tersebut, setiap negara hanya akan memproduksi barang
dan jasa yang bisa diproduksi dengan efisien dibandingkan negara lainnya. Hal ini
akan meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya dan akan meningkatkan
produktivitas. Dengan saling melakukan perdagangan, kedua negara akan saling
mendapatkan keuntungan jika dibandingkan bila kedua negara memproduksi barang
tersebut sendiri-sendiri. Contohnya adalah perdagangan antara Irlandia dan China.
Irlandia mengekspor keju karena memiliki keunggulan komparatif dalam hal iklim dan
tanah yang cocok untuk peternakan sapi. Sedangkan China mengekspor barang-barang
elektronik karena memiliki keunggulan komparatif dalam jumlah tenaga kerja yang
banyak. Hal ini akan menguntungkan kedua belah negara.

Referensi:
Purbasari, R. (2022). Bisnis Internasional. Penerbit Universitas Terbuka. Hal 2.10-2.12.

2
Jawaban No 3

1) Manajer internasional harus memahami perbedaan budaya antar negara karena hal ini
akan berpengaruh terhadap kesuksesan perusahaan dalam mencapai keunggulan
kompetitif. Manajer harus memiliki cross cultural literacy atau keterampilan lintas
budaya agar dapat memahami budaya negara lain. Hal ini penting dalam rangka
berkomunikasi baik dengan karyawan lokal, pelanggan di negara lain dalam hal
pemasaran produk, dan pemangku-pemangku kepentingan lainnya dari negara lain.
Jangan sampai hanya karena ketidakpahaman terhadap budaya lain membuat
terjadinya miskomunikasi atau timbul kesalahpahaman. Hal ini penting untuk
dipahami karena setiap budaya memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang berbeda.

2) Pemerintah negara asal harus melakukan intervensi terhadap bisnis internasional


karena pemerintah memiliki kepentingan dan untuk menjalankan kebijakan
ekonominya sendiri. Misalnya kebijakan terkait keseimbangan neraca perdagangan
(balance of trade) dan neraca pembayaran (balance of payment). Pemerintah juga
memiliki kepentingan untuk melindungi industri san produsen dalam negeri dari
kompetisi oleh produk-produk luar negeri yang harganya bisa saja lebih murah. Dalam
hal ini pemerintah menerapkan hambatan-hambatan perdagangan internasional,
contohnya dengan mengenakan tarif impor, kuota, dll. Pemerintah juga mengatur
aliran keluat masuknya dana dari dan ke negaranya untuk menjaga cadangan devisa
negara tetap memadai.

Referensi:
Purbasari, R. (2022). Bisnis Internasional. Penerbit Universitas Terbuka. Modul 4.

Anda mungkin juga menyukai