PAP-M Distilasi
PAP-M Distilasi
Distilasi merupakan salah satu cara pemisahan yang paling banyak dipakai, karena
operasi dan alatnya yang cukup mudah dan relatif murah, terutama pemakaian
tenaganya tergolong yang paling rendah.
Perancangan menara distilasi meliputi:
d. Process Fluid
Dalam rangka “ energy integration ” atau “energy utilization”
digunakan pendingin yaitu fluida yang lebih dingin dari
operasi alat yang lain. Misalnya pendingin menara yang satu
merupakan hasil yang keluar dari dasar menara yang lain,
sehingga alatnya dapat mempunyai fungsi ganda yaitu
sebagai kondensor menara yang satu, tetapi juga sebagai
reboiler menara yang lain.
∆t yang diijinkan : 10 – 20 oC
e. Steam Boiler
Pendingin yang dipakai adalah air, karena tekanannya dibuat
rendah sehingga dihasilkan uap dengan tekanan rendah.
∆t yang diijinkan : 20 – 40 oC.
2. Pemanas Reboiler dan perbedaan suhu (∆t) yang
diijinkan
Pemanas reboiler bertugas menguapkan hasil yang keluar
dari dasar menara. Pemanas yang dipakai berupa: uap air
(steam), prosess fluid, api langsung dan hot oil (minyak
pemanas)
a. Uap Air (Steam)
Steam merupakan pemanas yang paling banyak
digunakan. Suhunya tergantung tekanan yang digunakan.
Umumunya digunakan uap air jenuh yang akan keluar
sebagai embunan.
∆t yang diijinkan mencapai hingga 60 oC.
b. Process Fuid
Dalam hal ini dipakai fluida hasil puncak menara (distilat)
yang suhunya lebih tinggi dari hasil dasar menara
∆t yang diijinkan mencapai hingga 10 - 20 oC
c. Api Langsung
Pemanas ini merupakan yang langsung dari pembakaran
bahan bakar (fuel), sehingga suhunya akan sangat tinggi.
Biasanya pemanas dengan suhu yang terlalau tinggi
tidak disukai karena dapat merusak hasil., sehingga
pemanasan dengan api langsung dipakai bila dipandang
cukup aman, misalnya “crude distilation unit ”
d. Hot Oil (minyak pemanas)
Pemanas ini dipakai untuk suhu reboiler yang cukup
tinggi. Minyak pemanas dipilih bila dibandingkan dengan
memakai uap air (steam) masih lebih murah atau kalau di
pabrik persediaannya cukup dibanding dengan pamanas
lain
∆t yang diijinkan mencapai hingga 20 - 60 oC
Menentukan kondisi operasi pada menara distilasi’
Untuk multikomponen tentukan KOMPONEN KUNCI
(fraksi berat/ Hk dan fraksi ringan/Lk)
1. Trial Bubble Point Feed
Menentukan Tekanan (P) dengan Hukum Raoult : (P =
xA. PAo + xB.PBo)
Menentukan tekanan uap murni Feed (Po) dengan
Hukum Antoine:
ln (Po) = A - ( B/(C+T))
Po = tekanan uap murni (mmHg)
T = suhu operasi (oK)
A,B,C = konstanta Antoine
Menentukan konstanta kesetimbangan (K) = Po/P
Jumlah komponen Feed liquid: (∑xi =1), Berdasarkan
kesetimbangan dibuktikan Komponen Feed uap yaitu:
(∑yi =∑(xi.Ki) = 1)
2. Trial Dew Point Top:
Menentukan Tekanan (P) dengan Hukum Raoult :
(P = xA. PAo + xB.PBo)
Menentukan tekanan uap murni Top (Po) dengan Hukum
Antoine:
ln (Po) = A-(B/(C+T))
Jumlah komponen Top uap: (∑yi =1), Berdasarkan
kesetimbangan dibuktikan Komponen Top liquid yaitu:
(∑xi =∑(yi/Ki) = 1)
3. Trial Bubble Point Bottom
Menentukan Tekanan (P) dengan Hukum Raoult :
(P = xA. PAo + xB.PBo)
Menentukan tekanan uap murni Bottom (Po) dengan
Hukum Antoine:
ln (Po) = A-(B/(C+T))
Jumlah komponen Bottom liquid: (∑xi =1), Berdasarkan
kesetimbangan dibuktikan Komponen Bottom uap yaitu:
(∑yi =∑(xi.Ki) = 1)
Contoh 1:
Menentukan kondisi operasi (T dan P) suatu
distilasi yang umpan nya terdiri atas 50 % mol n-
butana dan 50 % mol propana. Hasil yang
diharapkan adalah: hasil puncak 1 % n-butana
dan hasil dasar 1 % mol propana
Penyelesaian:
Kondisi operasi harus dibawah titik kritisnya.
Tc, oK Tc, oC Pc, atm
C3H8 370 97 42
n-C4H10 425 152 37,5
Konstanta Antoine
C4H10: Log Psat (bar) = A – B…….
A 3.93266 tC+C
B 935.773 Log Psat = log P C4H10 = 0.68
C 238.789 Psat = P C4H10 =
Jadi :
Kondisi operasi atas/top adalah: suhu - 13 oF dan P: 300,5
psia
Kondisi operasi bawah/bottom adalah: suhu 20 oF dan P:
300,5 psia
B. Menentukan Jumlah “ tray” atau “ plate” (N)
R / R min N / N min
Low level refrigeration (< - 150 oF) 1,05 – 1,1 2,5 – 3,5
High level refrigeration 1,1 – 1,2 2,0 – 3,0
Pendingin kondensor dengan air atau 1,2 – 1,5 1,8 – 2,5
udara
1) Plateto plate calculation : dengan Metode Mc. Cabe and
Thiele : perhitungan stage ideal untuk sistem biner, tidak
perlu memperhitungkan heat balance, dengan asumsi laju
alir molar konstan. Tahapan perhitungan : membuat kurva
kesetimbangan, membuat garis operasi, membuat garis
umpan (q line), membuat garis stage
Keterangan :
α ( K LK )D
puncak K HK
K LK
α puncak ( K HK
)B
α avg (K LK .K HK )
3. Menentukan Plate Teoritis
Dengan bantuan Grafik: Erbar and Maddok, 1961, Gambar 11.11
(Coulson) , dengan harga R/(R + 1) sebagai ordinat, dan parameter
Rm/(Rm + 1) maka akan didapatkan nilai N/Nm (absis). “ N dan Nm”
adalah “ Jumlah plate teoritis dan Jumlah plate minimum t eoritis”
4. Jumlah Plate Sesungguhnya (N act)
N teoritis
a) (N) act 1
Eo (efisiensi )
atau
2 0,206
Nr B xF .. HK xB.LK
Ns D x
F .LK x D.HK
L ρV
FLV ,..........pers. 11.82 (Coulson)
V ρL
Un = F* x Uf
4. Laju Alir Volumetrik Uap Maksimum (Qv)
V
QV
ρV
5. Net Area Yang Dibutuhkan (An)
Qv
An
Un
6. Penampang Menara (Ac)
Asumsi Downcomer area (Ad) adalah 12 %
total area, sehingga penampang menara:
An
Ac
0,88
7. Diameter Menara (Dc)
Ac x 4
Dc
π
Keterangan Tabulasi daerah Menara :
Berdasarkan keterangan pada halaman 568 Coulson:
Downcomer area (Ad) = 0,12 x Ac
Net area (An) = Ac – Ad
Active area (Aa) = Ac – (2 x Ad)
Hole active area (Hs) = 0,1 x Aa
8. Tinggi Menara
Dengan mengetahui jumlah plate, jarak antar
plate maka dengan menambah 2 meter dibawah
untuk menampung cairan dan 1,5 m di atas untuk
mencegah entrainment (Douglas)
F. Design ”Tray atau Plate”
2/3
Lw
h ow 750 ,...................................pers. 11.85 Coulson
ρ
L w
.I
Keterangan: Iw = weir length; m
how = weir crest; mm
Lw = liquid flow rate; kg/s
K 2 0,90 (25,4 d h
uh ,.........................pers. 11.84 Coulson
ρ V 0,5
2
u ρ
h d 51 h x V ,......................................pers. 11.88 Coulson
Co ρ L
12,5 x 10 3
hr ,..................................................pers. 11.89 Coulson
ρL
8. Total Drop plate (ht)
Pemeriksaan Kelayakan :
hb < ½ (plate spacing + weir height), maka tray spacing layak dipakai
……...pers 11.94
2. Downcomer Residence Time (tr)
A d x h bc x ρ L
tr ,....................Pers.11.95 Coulson
L wd
B
2 kmol Bz
70 kmol air
1. Menentukan suhu operasi bawah
Suhu operasi bawah ditentukan dari data suhu pemanas
(steam) dan T reboiler:
Tbottom = Tsteam- T reboiler = 100-20=80C=353,15K
Trial 2 :Kondisi Operasi Atas, dew Point , trial = 60C= 333.15 K , 290.49 mmHg
Trial 3 Kondisi Operasi Atas, dew Point , trial = 65C= 338.15 K , 290.49 mmHg
vg
(top&botto
m)
C3 5 5 5 0
iC4 2.6 15 14.9 0.1
nC4 (LK) 2.0 25 24 1
iC5 (HK) 1.0 20 1 19
nC5 0.85 35 0.4 34.6
100 D = 45.3 B = 54.7
Menentukan jumlah plate min, fenske underwood (pers 11.58)
Keterangan
top = (KLK/KHK)top
bottom = (KLK/KHK)bottom
avg = (KLK.KHK)
x x
log LK HK
(N)min x HK D x LK B
,..............pers 11.58 (Coulson)
log α avg
b. Menentukan Reflux ratio minimum (pers 11.60 & 11.61) dengan trial ,
dengan batasan jika umpan pada boiling point, q=1
Trial
R 2 3 4 5 6
N 15.7 11.9 10.7 10.4 10.1
atau
0,206
Nr B xF .. HK
2
xB. LK
Ns D x
F . LK x D.HK
Check Weeping
Laju alir cairan maks di bawah plate umpan : 811.6 kmol/j 18 kg/kmol
3600 det/j
= 4.06 kg/det
Laju cairan min : 70% aliran bwh kolom : 0.7 x 4.06 kg/det= 2.84 kg/det
Maksimum weir liquid crest : how = 750 [ Lw ]2/3 pers 11.85
L Iw
= 750 [ 4.06 ]2/3 = 27 mm liquid
954x 0.06
Maksimum weir liquid crest : how = 750 [ 2.85 ]2/3= 22 mm cairan
954x 0.06
Pada laju minimum : hw + how = 50 + 22 = 72 mm cairan
Dari gambar 11.30 (weep point correlation (hw+how) vs K2), maka nilai K2 = 30.6
Uh(min) = laju alir uap minimum
= [K2 – 0.90 (25.4-dh)] pers 11.84
(v)1/2
= [30.6 – 0.90 (25.4 – 5)] = 14 m/detik
(0.72)1/2
Laju alir uap minimum actual = laju alir uap minimum
= 70% x laju alir volumetric maks di base
Ah
= 0.7 x 1.13/0.038 = 20 m/detik
(kecepatan minimum sebaiknya di atas weep point)
Plate Pressure Drop = Dry plate drop
Maksimum kecepatan uap melalui lubang, uh =1.13/0.039 =29.7 m/detik
Dari Gambar 11.34, untuk ketebalan plate/diameter lubang = 1 dan
Ah/Ap Ah/Aa 0.1, maka Co (koef orifice) = 0.84, maka persamaan
11.88 (pressure drop melalui dry plate, aliran melalui orifice) menjadi
hd = 51 [ub/Co]2 v/L = 51 (29.7/0.84)2 0.72/954 = 48 mm cairan
residual head dari persamaan 11.89 merupakan fungsi surface tension
hr=12.5 x 103/L = 12.5 x 103/ 954 = 13.1 = 13.1 mm cairan
Total plate residual = 48 + (50+27) +13 = 138 mm cairan
•Cek entrainment
uv = 1.13/0.44 = 2.57 m/detik ; % flooding = 2.57/3.38 = 76%
Flv = 0.14 dari gambar 11.29 =0.018. di bawah 0.1
Trial Lay out
Gunakan konstr tipe cartridge , 50 mm unperforated, 50 mm calming
zone
(area pada plate yang tdk terdapat lubang)
•Perforated Area
Dengan menggunakan gambar 11.32 c = 99
Dari Gambar 11.33 Ip/dh = 2.6, sesuai dengan persyaratan 2.5-4.0
•Number of Holes
Area 1 hole = 1.964 x 10-5 m2
Jumlah hole = 0.038/ (1.964 x 10-5) = 1935