Maks Min

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 28

Oleh: Dani Suandi,M.Si.

Contoh :
Sebuah partikel bergerak sepanjang garis koordinat mendatar sedemikian
rupa sehingga posisinya pada saat t dinyatakan oleh

s  t 3  12t 2  36t  30
Dalam hal ini s diukur oleh meter dan t dalam detik, tentukanlah :
a. Kapankah kecepatanya nol ?
b. Kapan kecepatannya positif
c. Kapan partikel itu bergerak mundur?
d. Kapankah percepatanya positif ?
Contoh :
Dari puncak sebuah gedung setinggi 160 meter, sebuah bola dilemparkan ke
atas dengan kecepatan awal 64 m/detik, jika posisi bola mengikuti fungsi
berikut
s  16t 2  v0t  s0

v s
Dimana adalah kecepatan awal dan ketinggian awal, tentukanlah :
a. Kapankah bola itu mencapai ketinggian maksimum?
b. Berapakah ketinggian maksimumnya?
c. Kapankah bola itu membentur tanah?
d. Dengan laju berapa bola itu membentur tanah ?
e. Berapa percepatan pada saat t=2 ?
Maksimum dan Minimum
Definisi Misalkan f(x) kontinu pada selang I yang memuat c,
maksimum f (c )  f ( x )
f(c) disebut nilai global dari f pada I jika f (c)  f ( x)  x  I
min imum
f(c) disebut nilai maksimum lokal dari f pada I jika terdapat selang
minimum
buka yang memuat c sehingga f (c)  f ( x) untuk setiap x pada
f (c )  f ( x )
selang buka tadi. Nilai maksimum dan minimum fungsi
disebut juga nilai ekstrim

Titik pada daerah definisi dimana kemungkinan terjadinya ekstrim


fungsi disebut titik kritis.
Max Max
Min
lokal global
global Max Min
Min
lokal lokal
lokal

a b c d e f

Nilai ekstrim fungsi pada selang I=[a,f]


Teorema Titik Kritis
Andaikan f terdiferensialkan pada selang I yang
memuat titik c. jika f( c) adalah nilai ekstrim, maka
c haruslah berupa suatu titik kritis, yakni c berupa
salah satu :
a) Titik ujung dari I
b) Titik stasioner dari f yakni f’( c) = 0 ; atau
c) Titik singular dari f yakni f’( c) tidak ada
Contoh soal :
Dengan menggunakan pagar kawat sepanjang 200m akan
dibangun suatu kandang ayam yang bentuknya persegi
panjang, tentukan ukuran kandang agar luas kandang
maksimum
Jawab.
Keliling kandang = 2P + 2L Nilai stasioner dicari dengan Luas ‘ = 0
Luas ‘ = 100 – 2L
2P + 2L = 200
P + L = 100 100 – 2L = 0
P = 100 - L 2L = 100
L = 50
Luas kandang = p x L
Luas = P.L
Luas = ( 100 – L). L
Luas = 100L – L2

Untuk L = 50 maka P=100-50=50


Contoh soal :
Jumlah dua bilangan adalah 30, tentukan kedua bilangan
tersebut agar hasil kalinya maksimum
Jawab.
Misal bilangan tersebut a dan b maka a + b = 30;
a = 30 – b, misal Hasil kali kedua bilangan = P
P =axb
= (30 – b)xb
= 30b – b2
Nilai stasioner jika P’ =
0
P’ = 30 – 2b
30 – 2b = 0
2b = 30
b = 15
Untuk b = 15 maka a=15
Teorema : Uji turunan pertama untuk ekstrim lokal
f ' ( x)  0 f ' ( x)  0
Jika pada (c   , c) dan pada
f ' ( x)  0 f ' ( x)  0
(c, c   ) Maka f(c) merupakan nilai maksimum lokal
minimum
f(c)

f(c)
c c

f(c) nilai maks lokal f(c) nilai min lokal

Disebelah kiri c monoton naik Disebelah kiri c monoton turun


(f ’>0) dan disebelah kanan c (f ’<0) dan disebelah kanan c
monoton turun (f’<0) monoton naik (f’>0)
Algoritma Pengujian turunan pertama :

1. Selesaikan f ’(x)= 0 untuk mendapatkan harga kritis


2. Gambarkan harga kritis tersebut pada garis bilangan,
dengandemikian terbentuk sejumlah selang
3. Tentukan tanda f ‘ (x) pada tiap selang
4. Misalkan x bertambah setelah tiap harga kritis x=c; maka
f(x) mempunyai harga maksimum (=f(c) ) jika f ‘ (x)
berubah dari + ke -
f(x) mempunyai harga minimum (=f(c) ) jika f ‘ (x)
berubah dari – ke +
f(x) tidak mempunyai mempunyai harga maksimum
maupun minimum di (x=c) jika f ‘ (x) tidak
mengalami perubahan tanda
Teorema 5.4 Uji turunan kedua untuk ekstrim lokal

Misalkan f ' (c )  0. Jika f ' ' (c)  0 ,maka f(c) merupakan

nilai maksimum lokal ff ' ' (c)  0


minimum
x 2  2x  4
Contoh :Tentukan nilai ekstrim dari f ( x) 
x ( x  4) x2
Jawab: f ' ( x) 
( x  2) 2

Tidak
0
+++++++ ------------ada--------- 0 ++++++ f’(x)

0 2 4 x
Dengan menggunakan uji turunan pertama :

di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0)  2

di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f ( 4)  6


Kemonotonan Fungsi

Definisi Fungsi f(x) dikatakan


monoton naik pada interval I jika untuk

x1  x2  f x1   f x2  ,  x1 , x2  I

f(x2)
f(x1)

x1 x2
I

Fungsi f(x) monoton naik pada selang I


monoton turun pada interval I jika untuk

x1  x2  f x1   f x2  ,  x1, x2 I

f(x1)
f(x2)

x1 x2
I

Fungsi f monoton turun pada selang I


Fungsi Menaik dan Menurun
 Turunan pertama dari sebuah fungsi non-linear dapat
digunakan untuk menentukan apakah kurva dari
fungsi yang bersangkutan menaik atau menurun pada
kedudukan tertentu.

Lereng nol
y = f(x)

Lereng negatif
fungsi menurun f’(a) > 0, y = f(x) menaik
Lereng positif
fungsi menaik f’(a) < 0, y = f(x)menurun

Lereng nol
Teorema 5.1 : Andaikan f diferensiabel di selang I, maka
– Fungsi f(x) monoton naik pada I jika f '( x)  0  x  I
– Fungsi f(x) monoton turun pada I jika f '( x) 0  x  I

Tentukan selang kemonotonan dari f ( x)  x  2 x  4


2
Contoh
Jawab :
x2
(2 x  2)( x  2)  1( x 2  2 x  4) 2x 2  6x  4  x 2  2x  4
f ' ( x)  
( x  2) 2 ( x  2) 2
x 2  4 x x( x  4)
 
( x  2) 2
( x  2) 2
Tidak
0 ada --------- 0 ++++++
+++++++ ------------ f’(x)
f(x) monoton naik
0 2 4 x
f(x) monoton turun pada (0,2) dan (2,4).
pada (,0) dan (4,)
Kecekungan Fungsi
y
y

x x

Grafik fungsi cekung keatas Grafik fungsi cekung kebawah


Fungsi f(x) dikatakan cekung ke atas pada interval I bila naik pada
interval I, dan f(x) dikatakan cekung kebawah pada interval I bila
f '( xturun
)
pada interval I.
f '( x )

Teorema Uji turunan kedua untuk kecekungan


1. Jika f "( x)  0 ,  x I, maka f cekung ke atas pada I.
2. Jika f "( x)  0,  x I , maka f cekung ke bawah pada I.
x 2  2x  4
contoh Tentukan selang kecekungan dari f ( x) 
x2
Jawab :
x2  4x
f ' ( x) 
( x  2) 2
(2 x  4)( x  2) 2  2( x  2)( x 2  4 x)
f ' ' ( x) 
( x  2) 4
( x  2)(( 2 x  4)( x  2)  2( x 2  4 x))

( x  2) 4 Tidak
- - - - - ada +++ f”(x)
2 x 2  8x  8  2 x 2  8x  8
 2 x
( x  2) 3 ( x  2 ) 3

Grafik f cekung keatas pada (2, ) dan cekung kebawah pada

selang (,2)
MENGGAMBAR GRAFIK FUNGSI

Informasi yang dibutuhkan:


A. Titik potong dengan sumbu x dan sumbu y
B. Asimtot fungsi
Definisi : Asimtot fungsi adalah garis lurus yang didekati oleh grafik fungsi
Ada Tiga jenis asimtot fungsi, yakni
(i) Asimtot Tegak
Garis x = c disebut asimtot tegak dari y = f(x) jika lim f ( x)  
x c
(ii) Asimtot Datar
Garis y = b disebut asimtot datar dari y = f(x) jika lim f ( x)  b
x  
(iii) Asimtot Miring
Garis y = ax + b disebut asimtot miring jika
f ( x)
lim  a dan lim f ( x)  ax  b
x   x x  
Asimtot tegak

a a

x=a asimtot tegak x=a asimtot tegak

Dalam kasus Dalam kasus

lim f ( x)   lim f ( x)  
xa xa
dan dan
lim f ( x)   lim f ( x)  
xa xa

MA1114 KALKULUS I
y= b

Garis y = b asimtot datar karena lim f ( x)  b


x  

Asimtot datar mungkin dipotong oleh grafik fungsi untuk x hingg


Tapi, jika untuk x menuju tak hingga asimtot datar dihampiri ole
Grafik fungsi(tidak dipotong lagi)
y=f(x)

y  ax  b

Garis y = ax + b asimtot miring

Asimtot miring bisa dipotong oleh kurva untuk nilai x hingga.


Untuk satu fungsi tidak mungkin ada sekaligus asimtot datar
dan asimtot miring
x 2  2x  4
Contoh Tentukan semua asimtot dari f ( x) 
x2
Jawab :
(i) Asimtot tegak : x = 2, karena
x  2x  4
2 x 2
 2x  4
lim   dan x2
lim 

x 2 x2 x2
(ii) Asimtot datar :
x  2x  4
2 x 2 (1  2x  x42 )
lim f ( x)  lim  lim
x  x  x2 x  x 2 ( 1x  x22 )
(1  2x  x42 )
 lim 
x  (  )
1
x
2
x2

Maka asimtot datar tidak ada


(iii) Asimtot miring
f ( x) x2  2x  4 1 x2  2x  4
a  lim  lim .  lim
x  x x   x2 x x  x2  2x
x 2 (1  2x  x42 ) (1  2x  x42 )
 lim  lim 1
x  x (1  )
2 2
x
x  (1  )2
x
x 2  2 x  4  x( x  2)
b  lim f ( x)  ax  lim
x   x  x2
x  2 x  4  x  2 x  lim
2 2
x 2
 2x  4
 lim x
x  x2 x   x2
4
 lim 0
x   x  2

Asimtot miring y = x
Titik belok

 Definisi 5.4 Misal f(x) kontinu di x = b. Maka (b,f(b))


disebut titik belok dari kurva f(x) jika :
terjadi perubahan kecekungan di x = b, yaitu di sebelah
kiri dari x =b, fungsi f cekung ke atas dan di sebelah
kanan dari x =b fungsi f cekung ke bawah atau
sebaliknya
x = b adalah absis titik belok, jika f "(b)  0 atau f " (b) tidak
ada.
Tentukan titik belok (jika ada) dari
1. f ( x)  2 x 3  1

f ' ( x)  6 x 2 , f ' ' ( x)  12 x


------------- 0 +++++++ f”(x)

0 x
Di x = 0 terjadi perubahan kecekungan, dan f(0)= -1 maka (0,-1)
merupakan titik belok

2. f ( x)  x 4
f ' ' ( x)  12 x 2 0 f”(x)
+++++++ ● +++++++
0 x
Tidak ada titik belok, karena tidak terjadi perubahan
kecekungan
x 2  2x  4
Contoh: Diketahui f ( x) 
x2
a. Tentukan selang kemonotonan dan ekstrim fungsi
b. Tentukan selang kecekungan dan titik belok
c. Tentukan semua asimtot
d. Gambarkan grafik f(x)

a. Fungsi f(x) monoton naik pada selang (,0) , (4,)


monoton turun pada selang (0,2) dan (2,4).
di x = 0 tercapai maksimum lokal dengan nilai f (0)  2
di x = 4 tercapai minimum lokal dengan nilai f ( 4)  6

b. Grafik f cekung keatas pada (2, ) dan cekung kebawah pada


selang (,2) , tidak ada titik belok
c. Asimtot tegak x = 2, asimtot miring y = x, tidak ada asimtot
datar
d. Grafik f(x) Tidak
++++++ 0 -----ada ----- 0++++++ f'
0 2 4 x
Tidak
---------------------ada +++++++++++ f ''
2 x

2 4
-2
y=x

Anda mungkin juga menyukai