Anda di halaman 1dari 12

Kelompok 3:

ARIEF PERMANA 1610131210003


H U S N U L K H AT I M A H 1610131220008
Y U L I A R A K H FA H 1 6 1 0 1 3 11 2 0 0 1 2
U M I I D AWAT I A1C615032
Logika Kabur
Dari logika dwinilai ke logika multinilai
Logika dwinilai :
Dimana setiap proposisi (pernyataan) mempunyai 2 kemungkinan nilai, yaitu benar/salah
dan tidak kedua – duanya
Contoh :
Minggu depan pak edy akan datang.
Logika trinilai adalah logika yang memasukkan nilai kebenaran ketiga yaitu nilai taktertentu.
 Logika trinilai perlu di logika kan dari nilai oleh logikawan polandia jan lukasiewicz tahun 1920-
an
Logika n nilai adalah nilai kebenaran dinyatakan dengan satu bilangan rasional dalam [0,1]
Tn dari nilai - nilai kebenaran dalam logika, n-nilai adalah himpunan n buah bilangan rasional
sebagai berikut :
 Dalam logika n-nilai nilai kebenaran dari pernyataan-pernyataan majemuk dapat didefinisikan
sebagai berikut :

 Logika n-nilai ini biasanya dinyatakan dengan lambang Ln (n≥2)


 Logika kabur yaitu logika dengan tak hingga banyak nilai kebenaran yang dinyatakan dengan
bilangan real dalam selang [0,1].
Penerapan logika dwinilai ke multinilai dalam kehidupan
sehari - hari

Peralatan yang diproduksi Fungsi logika kabur


Mesin cuci pakaian Mengatur waktu putaran mesin pada
mencuci dan mengeringkan pakaian,
Variabel Linguistik
Suatu variabel adalah suatu lambang atau kata yang menunjuk kepada sesuatu yang tidak tertentu
dalam semesta wacananya.

Contoh :
Mahasiswa itu lulus dengan pujian.
X habis dibagi 2.

•Jika semesta wacananya adalah himpunan bilangan – bilangan, maka variabelnya disebut variabel
numeris, sedangkan
•Jika semesta wacananya adalah himpunan kata – kata atau istilah – istilah dari bahasa sehari – hari
(misalnya : tinggi, cepat, muda, dst), maka variabelnya disebut variabel linguistik
Suatu variabel linguistik adalah suatu rangkap-5 (x,T,X,G,M)
-x adalah lambang varibel
-T adalah himpuan nilai-nilai linguistik yg menggantikan x
-X adalah semesta wacana
-G aturan sintaktis yang mengatur pembentukan istilah-istilah anggota T
-M adalah himpunan aturan – aturan semantik

Contoh :
Variabel linguistik adalah “umur”,

x = “umur”

T = { sangat tua, tua, agak tua, sangat muda, agak muda,……}

X = [0,100]

G = { sangat tua, agak tua, sangat muda, agak muda}

M = {muda, tua}
Variabel Linguistik
Himpunan T dalam contoh terdapat dua macam istilah :
a. Istilah primer, misalnya : “tua”, “muda”.
b. Istilah sekunder, yang dibentuk dari istilah primer dengan memakai aturan
sintaktis dalam G, misalnya: ”tidak muda”, “tidak muda dan tidak tua”, “tidak
sangat tua”, “sangat tua”.

Istilah-istilah sekunder dibentuk dengan memakai operator logika “tidak”, “dan”,


“atau”, dan pengubah linguistik seperti “agak”, “sangat” dan sebagainya.
Penerapan variabel linguistik dalam kehidupan sehari - hari

• Menentukan kecepatan dan kelambatan sepeda motor yang dapat dilihat dari speedometer
• Menentukan tua dan muda usia seseorang dari klasifikasi umur orang tersebut
Pengubah Linguistik
Pengubah linguistik adalah suatu kata yg dipergunakan untuk mengubah suatu kata/istilah menjadi
kata/istilah yang baru dengan makna yang baru pula. Pengubah linguistik yang sering digunakan :
“sangat” & “agak”.
Penerapan pengubah linguistik pada kehidupan sehari – hari

Peralatan yang diproduksi Fungsi logika kabur


Camera dan video camcorder Mengatur fokus dan pintu lensa
berdasarkan jarak obyek dan terangnya
sinar di sekeliling obyek itu

Anda mungkin juga menyukai