Indra, M.Si
Farmasetika dan Teknologi Sediaan
Program Studi Farmasi, STIKes Bakti Tunas Husada
PENDAHULUAN
Terdiri dari dua kata “Farmasi” dan “Fisika” Maka melibatkan dua
bidang ilmu yaitu :
keFarmasian (bentuk dan sifat sediaan obat)
Fisika
Farmasi fisik yaitu Kajian atau cabang ilmu hubungan antara fisika (sifat-
sifat Fisika) dengan kefarmasian (sediaan Farmasi, farmakokinetik, dsb)
Sifat-sifat fisika senyawa obat
1. Kelarutan
2. Titik leleh
3. Titik didih
4. Rumus struktur
5. Berat molekul
Syarat mengikuti perkuliahan
• Kimia Dasar
• Fisika Dasar
• Farmasi Fisik
• Teknologi Farmasi
1. Sediaan Solida
2. Sediaan Semisolid & Liquid
3. Sediaan Steril
PENILAIAN
Uraian
Quiz
Total
SIKAP & UTS UAS
Tugas
100
10% 20% 35% 35%
%
Referensi
Wujud Zat
• Fase Cairan
• Wujud Padat dan fase kristalin
• Wujud supercriticial fluid
• Fase Kesetimbangan dan diagram fase
9
Gaya ikatan antar molekul
Gaya Intramolecular
Gaya Intermolecular
Gaya Ikatan
Gaya Inter(Intra-)molecular
Gaya Van der Waals
Ikatan Hidrogen
Ikatan Ionic
12
Repulsive & attractive energies
Fig. 2-1
13
Ikatan kimia
Ionic bonds
Covalent bonds
14
Gaya Van der Waals
Neutral Molecule
Debye
Dipole Induced-Dipole
Keesome
Dipole Dipole
London
Induced-Dipole Induced-Dipole
15
Ion-dipole & ion-induced dipole forces
Na+ Dipole
Cl- Dipole
Na+ Induced-Dipole
16
Ikatan Hidrogen
Fig. 2-4
17
Ikatan Hidrogen
Ibuprofen
Ibuprofen
Poloxamer
Wujud Cairan
Wujud Zat
Temperatur Kritis
Diatas temperatur ini, wujud cair sudah tidak ada.
Tekanan Kritis
Tekanan yang dibutuhkan untuk mencairkan gas pada temperatur
kritis.
21
Aerosols
1 atm
1 - 6 atm
Drug + Propellant
22
Vapor pressure of liquids
Fig. 2-5
23
Boiling point & Melting point
TUJUAN :
Memberi Jawaban terhadap pemilihan bahan baku obat
----------------------------------------------------------------------
1) Mengapa pengetahuan tentang sistem zat padat penting
untuk pemilihan bahan baku obat ?
2) Bagaimana pengaruh sifat bahan obat terhadap mutu sediaan
obat ?
3) Bagaimana memilih bahan obat yang dapat dimanufaktur
secara efisien?
4) Apa yang dimaksud dengan struktur kristal – Modifikasi
kristal dan polikristalin ?
PADATAN BARU
Fase Padat dan Kristalin
Padatan kristal memiliki wujud fisik kaku dengan
keteraturan molekul yang tinggi dan panjang.
Kristalin Amorf
Amorphous
Unit sel adalah struktur unit dasar yang berulang dari suatu
padatan kristalin.
Kisi (lattice)
point
Pada lattis pont:
• Atom
• Molecule
• Ion
Na Cl
Bentuk Kristal
7 bentuk kristal berdasarkan simetrinya :
iodoform
urea iodine
NaCl
Boric acid
sucrose Be3Al2(SiO3)6
Crystal structures
Ionic & atomic crystal
Molecular crystal
Metallic crystal
+ + + + + +
+ + + + + +
+ + + + + +
33
Polymorphism
• Polymorphic
Suatu bahan kimia/obat yang dapat berada lebih dari 1 bentuk padatan kristalin
Pemanasan Kelarutan
Mendidihkan Kecepatan Kelarutan
α - form β - form
15 20 25 30 35 40
Melting point, ºC
γ - form – melting at 18 ºC, unstable
α - form – melting at 22 ºC , unstable
β' - form – melting at 28 ºC , unstable
β - form – melting at 34.5 ºC, stable Used for stable suppository
35
Polymorphism
Paracetamol
2 polymorphs
Spiperone
2 polymorphs
Nondimerized molecules
37
Polymorphism
Form I
Form II
Losartan
38
Polymorphism
Enantiotropic polymorphism
Monotropic polymorphism
39
Amorphous solids
40
Amorphous solids
41
States of matter
The supercritical fluid state
Supercritical fluid
Karakteristik mirip-Gas
Karakteristik mirip-Cairan
Pressure↑
Densitas gas ↑, kemampuan untuk melarutkan senyawa ↑
43
Supercritical fluid
Fig. 2-16
44
Supercritical fluid
Advantages over traditional methodologies
Low temperature extractions
Purification of compounds
Fig. 2-17
The effect of pressure on the
selectivity of extraction
45
Supercritical fluids
Aplikasi di bidang Farmasi
Ekstraksi
Kristalisasi
46
Contoh…
Dekafeinasi kopi
Tradisional, menggunakan pelarut seperti metilen klorida.
Mahal, Toksik
47
States of matter
Phase equilibria & the phase rule
Phase diagram for water
Fig. 2-22
49
Two component systems containing liquid
phases I
Water vs Phenol
Upper Consolute
Temperature
Fig. 2-23
50
Two component systems containing liquid
phases II
Campuran eutektik
Campuran senyawa kimia, memiliki komposisi kimia tunggal yang memadat
pada suhu yang lebih rendah daripada kompoisi lainnya.
Titik Eutectic
Rasio komponen yang menunjukkan
titik leleh terendah yang diamati
Fig. 2-26
53
Eutectic mixtures
Eutectic temperature – 18 ºC
54
Solid dispersion
Definisi
Dispersi satu atau lebih bahan aktif dalam pembawa
inert/matriks pd keadaan padat.
Solid dispersion type Matrix Drug
* **
I Eutectics C C
Amorphous precipitations in
II C A
crystalline matrix
III Solid solutions C M
IV Glass suspension A C
V Glass suspension A A
VI Glass solution A M
Manfaat :
Pengurangan ukuran partikel
Meningkatkan keterbasahan bahan aktif farmasi
Mengurangi agregasi dan aglomerasi
Meningkatkan kelarutan obat
memfasilitasi kec. disolusi dan
bioavailibilitas obat sukar larut.
57
Homework :
1. jelaskan perbedaan kekuatan kekuatan intra/intermolekul
yang bertanggung jawab atas stabilitas struktur di berbagai
wujud zat
2. jelaskan keadaan superkritis untuk menggambarkan
penggunaan cairan superkritis untuk formulasi kristalisasi dan
mikropartikel.
3. Jelaskan prinsip dan aplikasi X-Ray Diffraction pada bidang
farmasi
4. Kenali dan jelaskan hubungan antara Differential Scanning
Calorimetry dan thermogravimetric dalam menentukan
deteksi polimorfik versus solvat.
5. Kenali dan jelaskan hubungan antara Karl Fisher dan sorpsi
dalam menentukan deteksi polimorfik versus solvat.