Anda di halaman 1dari 14

Pembimbing : dr. Nieken Susanti, Sp.A, M.

Biomed

SMF ILMU KESEHATAN ANAK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
RS BHAYANGKARA KEDIRI
2019
LATAR
TUJUAN METODOLOGI
BELAKANG
• Demam • Penelitian ini • cross-sectional
berdarah dilakukan untuk
mempelajari ciri-
adalah masalah ciri klinis demam
yang muncul berdarah pada
dengan cepat kasus anak-anak
yang dari rumah sakit
menyebabkan perawatan tersier.
kematian &
morbiditas
yang signifikan
pada anak-
anak.
2
Hasil
Kesimpulan
• Demam 93 (93%),
• Nyeri di perut 43 (43%), • DF umum terjadi pada anak-anak <5
• Muntah 37 (37%) dan tahun sementara DBD terlihat pada
• Sakit badan 15 (15%). anak yang lebih besar. Diagnosis dini
dan perawatan yang tepat diperlukan
• Di antara 64 (64%) pasien ini untuk mengurangi morbiditas.
didiagnosis sebagai demam berdarah
• 33 (33%) demam berdarah dengue.
Komplikasi umum adalah
• Efusi pleura (41%) dan
• Ascitis (42%).
• Rentang tinggal di rumah sakit adalah
3-13 hari dengan 59 (59%) pasien
dirawat selama 6-10 hari.

3
WHO : Sekitar 50-100 Artropoda
juta kasus terjadi setiap
tahun

• Amerika, Eropa, Australia


dan Asia
• Tetapi sekarang demam
Pada awal abad ke-20,
berdarah telah menjadi
epidemi demam berdarah
endemik di Asia Tropis,
sering terjadi di daerah
Kepulauan Pasifik Selatan,
beriklim
Australia Utara, Afrika
Tropis, Karibia, Tengah
dan Selatan.
4
• Demam berdarah (Dengue
fever) adalah penyakit virus
demam akut yang timbul Faktor-faktor tertentu, seperti
dengan sakit kepala, tulang pertumbuhan populasi yang
atau nyeri sendi, ruam, dan tidak terkendali, urbanisasi
leukopenia yang disebabkan yang tidak terencana, fasilitas
oleh virus yang ditularkan sanitasi yang buruk, kepadatan
artropoda. penduduk, sistem pembuangan
• Ada empat serotipe virus
limbah terbuka yang kembali di
den-gue, DENV - 1, DENV-
2, DENV-3 & DENV - 4. perumahan di bawah standar
Semua virus Dengue dan kebutuhan penyimpanan air
ditularkan di antara manusia adalah alasan meningkatnya
melalui gigitan Aedes ae- kasus demam berdarah di India.
gypti & Aedes albopictus.

5
• Studi deskriptif
• B.V.D.U.M.C. & H. Sangli, rumah sakit perawatan
tersier, Negara Bagian Maharashtra, India.
• September 2011 hingga Agustus 2014
• Semua data yang relevan diisi ke dalam Microsoft
Excel. Analisis dilakukan dengan bantuan MS® Ex-
cel®.
7
8
 Mayoritas pasien adalah laki-laki dalam penelitian
ini yang merupakan temuan serupa dalam
penelitian lain yang dilakukan di India.
 Secara klinis, gejalanya adalah demam tingkat
tinggi (93%) yang hadir pada semua anak diikuti
oleh nyeri perut (43%) dan muntah (37%). Hasil ini
sebanding dengan penelitian yang dilakukan di
Jeddah oleh Maimoona di mana demam, muntah
dan sakit perut lebih umum, sementara sakit
kepala, nyeri orbital retro, mialgia dan ruam kulit
sangat jarang.

10
 Evaluasi serologis menunjukkan
kemungkinan NS1 positif pada 20% kasus,
positifitas IgM di 31% dan positifitas IgG di
23%. Temuan kami mirip dengan penelitian
yang dilakukan di rumah sakit rujukan India
Utara yang menunjukkan NS1 positif di
36,6%, Ig M positif di46,6%.
 Trombositopenia adalah temuan yang
konsisten pada pasien di penelitian ini dan
sebagian besar pasien memiliki jumlah
antara 50.000-100.000 / cmm.
 Hepatosplenomegali dicatat dalam
penelitian kami (11%) sedangkan
penelitian yang dilakukan di India dan
Bangla Desh mendokumentasikan
frekuensi splenomegali pada 32,4% dan
3% anak masing-masing dalam demam
Dengue. Kedua efusi pleura serta asites
adalah komplikasi yang ditemukan
pada 42% anak-anak.
 Dalam penelitian ini, gejala klinis yang
umum adalah demam diikuti oleh sakit
perut, muntah dan sakit tubuh. Temuan
laboratorium mengungkapkan bahwa
leukopenia dan trombositopenia sering
terjadi pada anak-anak yang menderita
demam berdarah.
14

Anda mungkin juga menyukai