Anda di halaman 1dari 9

Bioreaktor Batch

Batch Process merupakan fermentasi dengan cara


memasukan media dan inokulum secara bersamaan ke dalam bioreactor dan
pengambilan produk dilakukan pada akhir fermentasi. Pada system batch, bahan
media dan inokulum dalam waktu yang hampir bersamaan di masukan ke dalam
bioreactor, dan pada saat proses berlangsung akan terjadi terjadi perubahan
Kondisi di dalam bioreactor.
Adapun contoh produk yang dapat menggunakan system Batch Process, diantaranya : yang mungkin
dilakukan untuk skala kecil adalah fermentasi batch. untuk pembuatan Bioetanol : Food Grade dan
Industrial ( Kosmetika , kesehatan dsb). Tidak direkomendasikan menambahkan UREA,NPK dan Bahan
Kimia lainya kecuali : Ragi ( Mikroba etanol ).
Bioreaktor Continuous

Pada cara Sinambung (Continues Process), pengaliran subtrat dan pengambilan produk dilakukan
secara terus menerus (sinambung) setiap saat setelah diperoleh konsentrasi produk maksimal atau
subtract pembatasnya mencapai konsentrasi yang hampir tetap (Rusmana, 2008). Dalam hal ini
subtract dan inokulum dapat ditambahkan bersama-sama secara terus menerus sehingga fase
eksponensial dapat diperpanjang.
Adapun contoh produk yang dapat menggunakan system sinambung
(Continues Process) diantaranya : protein sel tunggal, antibiotic, pelarut organic,
kultur starter, dekomposisi selulosa, pengolahan limbah cair, beer, glukosa
isomerase, etanol.
Bioreaktor Fed-Batch

Sistem fed-batch adalah suatu sistem yang rnenambahkan media baru secara teratur pada kultur
tertutup, tanpa mengetuarkan cairan kultur yang ada di dalam fermentor sehingga volume kultur
makin lama makin bertambah Tri Widjaja (2010. Menurut Rusmana (2008), pada cara fed-batch yaitu
memasukan sebagian sumber nutrisi (sumber C, N dan lain-lain) ke dalam bioreactor dengan volume
tertentu hingga diperoleh produk yang mendekati maksimal, akan tetapi konsentrasi sumber nutrisi
dibuat konstan.
Contoh produk yang dapat diperoleh pada system Fed-Batch Process adalah Dekstranase, hal ini juga
telah dilakukan penelitian oleh Satia Wihardja (2010) yang berjudul “Proses Fermentasi Fed-Batch
untuk Produksi Dekstranase dengan Streptococcus sp. B7 Fed-Batch Fermentation Processes to
Produce Dextranase from of Streptococcus sp. B7” Ragi roti (Saccharomyces cerevisae) dan metabolit
sekunder penisilin juga merupakan salah satu produk industry dengan cara fed-batch. Pada industry
ragi roti dengan fed-batch, konsentrasi glukosa dipertahankan agar tetap rendah agar
rendemen biomassa maksimum dan hasil samping etanol diminimalkan. Pada penisilin produksi
dilakukan dua tahap yaitu produksi glukosa per unit produksi biomassa dan produksi glukosa untuk
produksi penisilin.

Anda mungkin juga menyukai