Anda di halaman 1dari 9

TERAPI ANEMIA

DEFISIENSI BESI
TABEL 1. NILAI CUT OF POINT KATEGORI ANEMIA BERDASARKAN
KELOMPOK UMUR MENURUT WHO/UNICEF

KELOMPOK NILAI (g/dL)


UMUR
Usia 6 bln – 5 thn 11,0
Usia 5 – 11 thn 11,5
Usia 12 – 13 thn 12,0
Wanita dewasa 12,0
Wanita hamil 11,0
Laki-laki 13,0
TABEL 2. ANGKA KECUKUPAN GIZI BESI YANG DIANJURKAN UNTUK INDONESIA,
MENURUT WIDYA KARYA PANGAN DAN GIZI TAHUN 1998
Kelompok Umur Angka kecukupan
Besi (mg/hari)
Bayi 3–5
Balita 8-9
Anak sekolah 10
Remaja laki-laki 14 - 17
Remaja perempuan 14 – 25
Dewasa laki-laki 13
Dewasa perempuan 14 – 26
Ibu hamil + 20 dari dewasa
perempuan
Ibu menyusui + 2 dari dewasa
perempuan
A. TERAPI BESI ORAL
merupakan terapi pilihan pertama oleh karena efektif, murah dan aman.
Bisa menggunakan (sulfas ferosus) merupakan preparat pilihan pertama oleh karena paling murah
tetapi efektif. Dosis anjuran dapat di berikan :
3 x 300 mg/day peroral
1 tablet sulfas ferosus mengandung 65 mg elemental iron.
Dengan pemberian sulfas ferosus ini dapat memberikan absorpsi besi sekitar 50mg/day dapat
meningkatkan eritropoesis 2-3 kali normal.

Untuk meningkatkan penyerapan atau absorpsi besi, pasien harus menghindari teh dan kopi
dan dapat mengonsumsi vitamin C 3 x 100 mg/day, juga dianjurkan pemberian makanan yang
mengandung besi seperti hati dan daging.
Preparat besi oral sebaiknya diberikan saat lambung kosong, tetapi efek samping lebih sering
dibandingkan dengan pemberian setelah makan. Pada pasien yang
mengalami intoleransi, sulfas ferosus dapat diberikan saat makan atau setelah makan.
Efek samping utama besi per oral adalah gangguan gastrointestinal yang dijumpai pada 15
sampai 20% ,yang sangat mengurangi kepatuhan pasien. Keluhan ini dapat
berupa mual, muntah, serta konstipasi.
Untuk mengurangi efek samping besi diberikan saat makan atau dosis
dikurangi menjadi
3 x 100 mg/day secara oral (dengan dosis per 100 mg = 15 – 20 mg elemental iron)
Mungkin sama efektif dan menyebabkan sedikit efek samping .
Pengobatan besi diberikan 3 sampai 6 bulan, ada juga yang menganjurkan sampai l2
bulan, setelah kadar hemoglobin normal untuk mengisi cadangan besi tubuh.
DOEN 2013
B. TERAPI BESI PARENTERAL
Terapi besi parenteral sangat efektif tetapi mempunyai risiko lebih besar dan harganya lebih mahal.
Oleh karena risiko ini maka besi parenteral hanya diberikan atas indikasi tertentu. Indikasi
pemberian besi parenteral adalah: (1) intoleransi terhadap pemberian besi oral; (2) kepatuhan
terhadap obat yang rendah; (3) gangguan pencernaan seperti kolitis ulseratif yang dapat kambuh
jika diberikan besi; (4) penyerapan besi terganggu, seperti misalnya pada gastrektomi; (5) keadaan
di mana kehilangan darah yang banyak sehingga tidak cukup dikompensasi oleh pemberian besi
oral, seperti misalnya pada hereditary hemorraghic teleangiectasia (6) kebutuhan besi yang besar
dalam waktu pendek, seperti pada kehamilan trimester tiga atau sebelum operasi; (7) defisiensi besi
fungsional relatif akibat pemberian eritropoetin pada anemia gagal ginjal kronik atau anemia akibat
penyakit kronik.
Preparat yang tersedia ialah iron dextran complex (mengandung 50 mg besi/ml), iron sorbitol citric
acid complex dan yang terbaru adalah iron fenic gluconate dan iron sucrose yang lebih aman. Besi
parenteral dapat diberikan secara intramuskular dalam atau intravena pelan.
Terapi besi parenteral bertujuan untuk mengembalikan kadar hemoglobin dan mengisi besi sebesar
500 sampai 1000 mg. Dosis yang diberikan dapat dihitung melalui rumus di bawah ini:

Kebutuhan besi (mg) = (15-Hb sekarang) x BB x 2,4 + 500 atau 1000 mg


どうもありが
とう
Dōmo
arigatō

Anda mungkin juga menyukai