PERTEMUAN III
K3 PENERBANGAN
2016
1. Mengikhlaskan niat menuntut ilmu karena
Allah
2. Mengucapkan Bismillahirrahmaniirahim
3. Membaca Doa;
K3 PENERBANGAN
ATMOSFER
1 ft = 0,3048 m
ATMOSFER BERDASARKAN ILMU FAAL
1) Physiological Zone
Dari permukaan bumi sampai 10.000 kaki.
Tidak mengalami perubahan faal tubuhnya, kecuali daya adaptasi gelapnya
yang memanjang bila berada pada ketinggian lebih dari 5.000 kaki.
2) Physiological Defficient
10.000 – 50.000 kaki.
Mengalami kekurangan fisiologi atau mengalami kelainan faal tubuh berupa
hipoksia, tetapi masih dapat ditolong dengan pemberian oksigen saja.
3) Space equivalent zone
di atas 50.000 kaki
dinamakan space equivalent zone hipoksia berat pertolongan atau
perlindungan sama seperti di ruang angkasa.
TEKANAN ATMOSFER
Pada permukaan laut dan suhu 15°C, Berat udara 1 m3 adalah
1.293 gram dan mendapat tekanan 760 mmHg. Tekanan
inilah yang disebut tekanan atmosfer atau tekanan barometer
Pada permukaan laut tekanan besarnya 760 mmHg = 1
atmosfer = 14,7 PSI (pound per Square Inch).
Makin tinggi makin kurang tekanan udaranya, karena jumlah
udara yang berada di atasnya makin kurang pula.
HUBUNGAN ANTARA KETINGGIAN DAN TEKANAN BAROMETER
SUHU ATMOSFER
Semakin tinggi atau semakin naik posisi maka semakin rendah
temperatumya.
Pada lapisan atmosfer bagian bawah [?] berlaku suatu ketentuan:
suhu akan menurun 2°C setiap kita naik 300 m ke atas atmosfer.
1 ft = 0,3048 m
STANDAR ATMOSFER *USA Standart
Tekanan udara 1
atmosfer (760 mmHg),
dan volume O2 adalah PARU Pembuluh
21%,. - Darah
PARU
Tekanan parsial
O2 (PO2) = 0,21 x 760
mmHg yaitu sekitar 160
mmHg
Ketinggian?????
HUKUM DALTON
Hukum ini menjelaskan terjadinya hipoksia (kurangnya oksigen
dalam jaringan). Ketinggian akan menyebabkan turunnya tekanan
atmosfer beserta seluruh tekanan parsialnya, termasuk oksigen
PT = P1 + P2 + …….. + Pn
Ket:
Pt = Tekanan total campuran gas
P1, P2 dan seterusnya adalah tekanan parsiil masing-masing gas.
Dalton's Law of Partial Pressures as Related to the
Atmosphere of the Earth
Tekanan parsiil O2
0,21 x 760 =160 mmHg
Tekanan parsiil N2
0,78 x 760 =593 mmHg
Diffusion of CO2 and O2 Between an Alveolus and a Capillary
Tekanan parsiil O2
0,21 x 760 =160 mmHg
Correlation of Altitude and Blood O2 Saturation
Possible Signs and Symptoms of Hypoxia
Stages of Hypoxia
HUKUM BOYLE
Hukum ini menjelaskan terjadinya trapped gas (gas yang
terperangkap)dalam tubuh.
Hukum Boyle ini mengatakan bahwa volume suatu gas
tersebut berbanding terbalik dengan tekanannya.
P xV = C
Ket:
P = Pressure atau tekanan
V =Volume atau isi
C = Constant atau tetap
HUKUM BOYLE
Perubahan tekanan saat berada
di ketinggian (tekanan
menurun) Volume gas
meningkat dalam rongga-rongga
tubuh (telinga, sinus, saluran
pencernaan) rasa nyeri dan
kembung.
ANATOMI TELINGA
EFEK TEKANAN PADA TELINGA TENGAH SAAT
TURUN DARI KETINGGIAN
Semakin
turun dari
ketinggian
tekanan
semakin
meningkat
Valsava Test
Sinus Cavities
HUKUM HENRY
Hukum ini menjelaskan penyebab terjadinya penyakit
dekompresi.
Ketika ketinggian bertambah:
tekanan udara akan berkurang dan
gas nitrogen akan berusaha keluar dari tubuh untuk
menyeimbangkan konsentrasinya dengan lingkungan sekitar.
Jika perubahan tekanan terjadi terlalu cepat, nitrogen akan
berubah bentuk menjadi gelembung-gelembung penyakit
dekompresi seperti nyeri dan gatal.
Fenomena ini sering dianalogikan dengan gelembung pada
botol minuman bersoda saat kita membuka tutupnya.
HUKUM HENRY
Hukum ini mengatakan bahwa jumlah gas yang larut dalam
suatu cairan tertentu berbanding lurus dengan tekanan parsiil
gas tersebut pada permukaan cairan itu.
Al x P2 = A2 x P2
Ket:
A = jumlah gas yang larut
P = Tekanan parsiil gas pada permukaan cairan.
Henry's Law
HUKUM CHARLES
Hukum ini tidak memiliki makna fisiologis karena suhu tubuh konstan,
namun memiliki makna penting untuk tabung oksigen.
Tekanan suatu gas berbanding lurus dengan temperaturnya.
Jadi bila kita membawa oksigen dalam botol pada penerbangan tinggi,
suhunya akan lebih rendah, maka tekanan gas tersebut akan menurun
pula. Atau dengan kata lain persediaan oksigen akan berkurang. Bila isi
tetap :
P1 : P2 = T1 : T2
Ket:
P1 = Tekanan semula
P2 = Tekanan yang baru
T1 = Suhu absolut mula-mula
T2 = Suhu absolut kemudian
TERIMA KASIH