Presen MKL
Presen MKL
Harga Opsi
Black Scholes
Metode
Option Pricing
Binomial Model
Metode Binomial
1. Langkah pertama dalam metode binomial adalah menentukan harga tertinggi dan terendah
dari suatu underlying asset di masa depan, misalnya: harga di tahun depan.
2. Dari harga tertinggi dan terendah suatu underlying asset, maka tentukan pay-off Call Option
nya.
3. Tentukan delta yang diperoleh dengan cara membagi selisih pay-off Call Option dengan
selisih antara harga tertinggi dan terendah saham.
4. Tentukan nilai sekarang dari jumlah yang harus dipinjam.
5. Harga Call Option = harga saham saat ini x Delta – pinjaman
Contoh:
Harga saham di PT ABC di akhir tahun diperkirakan berkisar antara Rp3250 – Rp4.250. Di pasar
tersedia Call Option saham PT ABC yang akan jatuh tempo 1 tahun mendatang dengan harga
penebusan sebesar Rp3.500. Apabila saat ini harga saham PT ABC sebesar Rp3.500 dan bunga
pinjaman sebesar 10%. Berapakah harga Call Option dan Put Option saham PT ABC?
Harga saham akhir tahun Jumlah yang akan dipinjam
Harga tertinggi saham PT ABC = Rp4.250 Membeli 0,75 saham maka:
Harga terendah saham PT ABC = Rp3.250 Harga Rp4.250 : 4.250 x 0,75 = Rp3.187,5
Harga Rp3.250 : 3.250 x 0,75 = Rp2.437,5
Ket:
C = nilai dari European Call Option pada t=0
Berikut ini adalah persamaan dari Black S = harga saham saat ini
Scholes option pricing model: E = harga penebusan Call Option
Rt = suku bunga bebas resiko
𝐶0 = 𝑆𝑁 𝑑1 − 𝐸𝑒−𝑅𝑡 𝑛(𝑑2 ) σ2 = varians return keberlajutan saham
𝑆 𝑎2 T = tanggal berakhirnya opsi
ln 𝐸
+ 𝑅+ 2 𝑡
𝑑1 =
𝜎 𝑡
𝑑2 = 𝑑1 − 𝜎 𝑡
Saham dan Utang Sebagai Opsi
Diversifikasi seringkali dianggap sebagai alasan mengapa Berdasarkan data di atas dengan menggunakan metode
perusahaan melakukan merjer. Apakah diversifikasi adalah black-scholes maka kita dapat menentukan nilai ekuitas
alasan yang baik untuk melakukan merjer? sebagai berikut:
PT A PT B PT A PT B
Nilai pasar aset Nilai pasar ekuitas Rp20,42 milyar Rp7 milyar
Rp30 milyar Rp10 milyar
Gabungan Kedua Perusahaan Merjer adalah ide yang buruk setidaknya untuk pemegang
Nilai pasar aset Rp40 milyar saham. Sebelum merjer, nilai saham dari 2 perusahaan yang
terpisah adalah Rp27,42 milyar (Rp20,42 milyar + Rp7 milyar)
Nilai pokok utang Rp16 milyar
sedangkan nilai setelah merjer adalah Rp26,65 milyar. Selisih
Jatuh tempo utang 3 tahun nilai ekuitas akan diambil oleh pemegang obligasi.
Merger yang murni karena alasan keuangan semata adalah
Standar deviasi aset 40%
ide yang buruk karena merjer tersebut justru makin melindungi
Gabungan Kedua Perusahaan pemegang obligasi karena utang sekarang ditanggung oleh dua
Nilai pasar ekuitas Rp26,65 milyar perusahaan. Keuntungan pemegang obligasi adalah kerugian bagi
Untuk perusahaan yang memiliki utang dalam Arus kas di masa depan didiskontokan dengan
struktur pendanaannya akan lebih menyukai proyek- menggunakan diskonto yang pantas dan dikurangi dengan
proyek yang menghasilkan NPV yang lebih rendah pengeluaran investasi awal untuk memperoleh NPV dari
dibandingkan dengan proyek dengan NPV yang tinggi. proyek tersebut. Apabila NPV lebih besar dari 0 maka proyek
Pemegang saham bahkan cenderung terkadang tersebut layak untuk dijalankan.
mengambil proyek dengan NPV yang negatif karena Perusahaan menilai sebuah proyek saat ini dengan asumsi
proyek yang NPV nya rendah bahkan negatif memiliki keputusan di masa depan akan optimal. Meskipun demikian,
risiko yang tinggi dan akan memberikan tingkat perusahaan masih belum terlalu yakin terkait dengan
pengembalian yang tinggi pula untuk pemegang saham keputusan yang dibuat karena banyak informasi tentang
jika proyek tersebut berjalan dengan sukses. kegiatan proyek di masa depan yang diperoleh.
Executive Stock Options
Kompensasi
Kompensasi
Bonus Kontribusi
Jangka Opsi Saham
Tahunan Iuran Pensiun
Panjang