Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


Nama : Dimas Aldi Zulala
Nim : 042397668
Nama Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi
Kode Mata Kuliah : EKMA4115
Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
1 Berikut ini catatan
dari CV Sumber
Rejeki :
CV Sumber Rejeki
menerima pesanan
sebanyak 50 dari
satu pelanggan.
Pesanan tersebut
memiliki nomer
pesanan P80503.
Berikut adalah
transaksi yang
terjadi pada
perusahaan.
• Pembelian
bahan secara
kredit senilai
Modul
Rp29.575.500,-
50 10
• Penggunaan
KB 2
bahan langsung
senilai
Rp25.000.000,-
• Mempekerjakan
pekerja
sebanyak 25
orang dengan
biaya Rp500 per
jam dimana
membutuhkan
waktu 10 hari
dengan
seharinya
bekerja 8 Jam.
• Pembebanan
biaya overhead
pabrik yang
dibebankan
sebesar
Rp20.000.000,-
• Pesanan
diserahkan
kepada pembeli
dengan faktur
penjualan
senilai 180%
dari total
seluruh biaya
secara kredit
dengan faktur
2/10, n/30.
• Pemesan
membayar
dalam waktu 12
setelah
penyerahan.
Pertanyaan
: buatlah jurnal
transaksi
perhitungan biaya
berdasarkan
pesanan / job order
costing

2 Sebutkan dan
jelaskan perbedaan
Modul 9
antara obligasi 25
KB 1
dengan modal
saham.
3 Jelaskan mengapa
pengendalian Modul
internal itu penting 25 12
dalam sebuah KB 1
perusahaan
* coret yang tidak sesuai

Jawaban :

1. Dari pertanyaan di atas jurnal transaksi


perhitungan biaya berdasarkan pesanan /
job order costing sebagai berikut :

No Keterangan Total
1 Persediaan Bahan Rp 29.575.500

Utang Dagang Rp 29.575.500


2 PDP BBB Rp 25.000.000

Persediaan Bahan Rp 25.000.000


3 PDP BTK Rp 1.050.000

Utang Gaji Rp 1.000.000

Utang Pph Rp 50.000


4 PDP BOP Rp 20.000.000

BOP Dibebankan Rp 20.000000


5 Persediaan Produk Jadi Rp46.050.000

PDP BBB Rp 25.000.000

PDP BTK Rp 1.050.000

PDP BOP Rp 20.000.000

Piutang Dagang Rp 82.890.000

Penjualan Rp 82.890.000

HPP Rp 46.050.000

Persediaan Produk Jadi Rp 46.050.000

6 Kas Rp 82.890.000

Piutang Dagang Rp 82.890.000

2. Secara umum, saham dan obligasi memiliki tujuan yang hampir sama, yaitu sebagai sarana
mendapatkan modal atau dana untuk kepentingan perusahaan.
Namun, perbedaan saham dan obligasi adalah saat perusahaan menerbitkan saham berarti
mereka menjual sebagian kepemilikannya kepada pihak lain.
Nah, bedanya dengan obligasi adalah saat perusahaan mengeluarkan obligasi, itu berarti
mereka menerbitkan surat utang yang bisa dibeli.
Kamu yang memiliki obligasi berhak mendapatkan pembayaran dari pokok utang ditambah
dengan bunga.
Jadi, saham adalah bentuk kepemilikan suatu perusahaan dan pemilik saham berhak
mendapat keuntungan perusahaan atau yang kerap disebut dengan dividen.
Sementara obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan perusahaan ataupun instansi
pemerintah sebagai bentuk peminjaman uang yang kemudian akan dibayarkan kembali
sebesar harga pokok utang beserta bunga atau istilahnya disebut kupon.
Tabel perbedaan saham dan obligasi
Di bawah ini penjelasan perbedaan saham dan obligasi dalam tabel.

Saham Obligasi

Deskripsi singkat Surat kepemilikan perusahaan Surat utang

Badan yang dapat


Perusahaan terbuka (Tbk.) Perusahaan dan pemerintah
mengeluarkan

Dividen, diambil dari


Pembagian keuntungan harga pokok dan bunga
keuntungan bersih perusahaan

Tidak terbatas, selama Terbatas, jangka waktu pembayaran telah


Jangka waktu
perusahaan itu masih ada ditentukan

Kewajiban badan untuk


Hanya jika perusahaan untung Sangat wajib untuk dibayar
membayar

Kecil, karena perusahaan wajib membayar,


Besar, karena perusahaan bisa
Risiko investasi tidak memperdulikan keuntungan
merugi maupun bangkrut
perusahaan

High risk, high reward.


Low risk, low reward.
Jika untung, dapat
Keuntungan investasi menghasilkan uang dalam Pemegang obligasi pasti mendapatkan
jumlah besar, lebih besar sejumlah keuntungan setiap tahunnya.
daripada obligasi.

Pemegang obligasi diprioritaskan untuk


Apa yang terjadi jika Saham menjadi tidak berharga.
dibayar. Aset perusahaan yang tersisa bisa
perusahaan bangkrut Perusahaan membayar laba
digunakan untuk membayar pemegang
(likuidasi) terakhir, jika ada.
obligasi.

Dividen adalah bagian laba


Bunga obligasi terlebih dahulu dikeluarkan
Sisi perpajakan perusahaan setelah dikenai
sebagai biaya (tidak kena pajak)
pajak

Harga saham fluktuatif dan


Harga obligasi relatif stabil dan sensitif
Fluktuasi harga sensitif terhadap kondisi
terhadap tingkat bunga dan inflasi
ekonomi makro dan mikro
Hak suara atas Pemegang saham punya hak Pemegang obligasi tidak punya hak suara
perusahaan suara atas kebijakan perusahaan atas kebijakan perusahaan

Saham PT Sampoerna Tbk


Surat Utang Negara (SUN)
Contoh Saham Bank Central Asia
Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
(BCA)

3. Alasan mengapa pengendalian internal itu penting dalam sebuah perusahaan karena :
a. Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tidak dapat dihindari.
Faktor-faktor penyebab ada yang berasal dari luar maupun dalam organisasi. Perubahan-
perubahan dalam lingkungan organisasi ini dapat berwujud perkembangan teknologi,
perubahan kondisi ekononi, perubahan sikap karyawan. Perubahan lingkungan organisasi
merupakan suatu keadaan dimana perusahaan melakukan upaya-upaya agar dapat
mengembangkan perusahaan ataupun upaya untuk mencegah perusahaan supaya tidak
mengalami kegagalan.
b.Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin luas lingkup dan ukuran suatu perusahaan mengakibatkan di dalam hal manajemen
tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya
operasi perusahaan. Peningkatan kompleksitas organisasi ini dimaksudkan jika perusahaan
atau organisasi, maka organisasi tersebut akan semakin memerlukan pengawasan yang lebih
formal dan hati-hati.
c.Kesalahan-kesalahan
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, oleh karena itu dibutuhkan control untuk
meminimalisir kesalahan tersebut. Kesalahan bisa dilakukan oleh semua orang, baik itu
ditingkatan staf maupun ditingkat manajer. Bila para staf yang ada tidak melakukan
kesalahan, maka manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasannya.
d.Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang
Manajer membutuhkan seseorang yang dipercaya untuk mendelegasikan tugasnya saat
manajer sedang melakukan tugas ke luar kota. Bila manajer tersebut mendelegasikan
wewenang kepada bawahannya tanggungjawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-
satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah
dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.
Tambahan :
Tujuan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, antara lain:

1. Kepatuhan: yaitu menjamin bahwa semua kegiatan usaha perusahaan telah


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku, baik ketentuan yang oleh pemerintah maupun kebijakan dan prosedur internal
yang ditetapkan oleh perusahaan.
2. Informasi: yaitu menyediakan laporan yang benar, lengkap, tepat waktu dan relevan
yang diperlukan dalam rangka pengambilan keputusan yang tepat dan dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Operasional: yaitu meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menggunakan aset dan
sumber daya lainnya dalam rangka melindungi perusahaan dari risiko kerugian.

Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan yang
disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi. Penipuan ini meliputi pencurian
kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan sengaja, hingga penggelapan
uang miliaran rupiah melalui skema penipuan yang rumit.

Unsur-unsur pengendalian intern menurut para ahli yang perlu dirancang dan diterapkan oleh
manajemen perusahaan, adalah:

1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian Resiko (risk assessment)
3. Prosedur pengendalian
4. Pengawasan
5. Informasi dan komunikasi

Lima komponen tersebut membentuk semacam payung yang melindungi perusahaan yang
melindungi perusahaan dari ancaman terhadap pengendalian.

Penilaian resiko, prosedur pengendalian, dan pengawasan merupakan bahan yang menjaga
payung dari kebocoran. Informasi dan komunikasi menghubungkan payung dengan
manajemen.

Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja, sehingga menjamin


tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan
kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Pelimpahan tanggung jawab.


2. Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
3. dan lain-lain.

Peran Penting Sistem Pengendalian Internal


1. Membantu manajemen dalam mengendalikan dan memastikan keberhasilan kegiatan
organisasi.
2. Menciptakan pengawasan melekat, menutupi kelemahan dan keterbatasan personil,
serta mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan.
3. Membantu auditor dalam menentukan ukuran sampel dan pendekatan audit yang akan
diterapkan.

Arti pentingnya Sistem Pengendalian Internal bagi manajemen dan auditor independen sudah
lama diakui, dan pengakuan tersebut makin meluas dengan alasan:

1. Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal
manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi
terhadap jalannya perusahaan.
2. Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian internal yang
baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan
dan penyimpangan yang akan terjadi.

Sistem pengendalian internal perusahaan akan efektif dan efisien jika melibatkan pimpinan
(Top Management). Komitmen adalah yang paling utama berjalannya sistem ini. Hal ini akan
mempengaruhi beberapa hal, misal cara antar karyawan berinteraksi satu sama lain dan
kepatuhan terhadap prosedur-prosedur yang dimiliki perusahaan. (BBR)

Anda mungkin juga menyukai