2 Sebutkan dan
jelaskan perbedaan
Modul 9
antara obligasi 25
KB 1
dengan modal
saham.
3 Jelaskan mengapa
pengendalian Modul
internal itu penting 25 12
dalam sebuah KB 1
perusahaan
* coret yang tidak sesuai
Jawaban :
No Keterangan Total
1 Persediaan Bahan Rp 29.575.500
Penjualan Rp 82.890.000
HPP Rp 46.050.000
6 Kas Rp 82.890.000
2. Secara umum, saham dan obligasi memiliki tujuan yang hampir sama, yaitu sebagai sarana
mendapatkan modal atau dana untuk kepentingan perusahaan.
Namun, perbedaan saham dan obligasi adalah saat perusahaan menerbitkan saham berarti
mereka menjual sebagian kepemilikannya kepada pihak lain.
Nah, bedanya dengan obligasi adalah saat perusahaan mengeluarkan obligasi, itu berarti
mereka menerbitkan surat utang yang bisa dibeli.
Kamu yang memiliki obligasi berhak mendapatkan pembayaran dari pokok utang ditambah
dengan bunga.
Jadi, saham adalah bentuk kepemilikan suatu perusahaan dan pemilik saham berhak
mendapat keuntungan perusahaan atau yang kerap disebut dengan dividen.
Sementara obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan perusahaan ataupun instansi
pemerintah sebagai bentuk peminjaman uang yang kemudian akan dibayarkan kembali
sebesar harga pokok utang beserta bunga atau istilahnya disebut kupon.
Tabel perbedaan saham dan obligasi
Di bawah ini penjelasan perbedaan saham dan obligasi dalam tabel.
Saham Obligasi
3. Alasan mengapa pengendalian internal itu penting dalam sebuah perusahaan karena :
a. Perubahan lingkungan organisasi
Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tidak dapat dihindari.
Faktor-faktor penyebab ada yang berasal dari luar maupun dalam organisasi. Perubahan-
perubahan dalam lingkungan organisasi ini dapat berwujud perkembangan teknologi,
perubahan kondisi ekononi, perubahan sikap karyawan. Perubahan lingkungan organisasi
merupakan suatu keadaan dimana perusahaan melakukan upaya-upaya agar dapat
mengembangkan perusahaan ataupun upaya untuk mencegah perusahaan supaya tidak
mengalami kegagalan.
b.Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin luas lingkup dan ukuran suatu perusahaan mengakibatkan di dalam hal manajemen
tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya
operasi perusahaan. Peningkatan kompleksitas organisasi ini dimaksudkan jika perusahaan
atau organisasi, maka organisasi tersebut akan semakin memerlukan pengawasan yang lebih
formal dan hati-hati.
c.Kesalahan-kesalahan
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, oleh karena itu dibutuhkan control untuk
meminimalisir kesalahan tersebut. Kesalahan bisa dilakukan oleh semua orang, baik itu
ditingkatan staf maupun ditingkat manajer. Bila para staf yang ada tidak melakukan
kesalahan, maka manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasannya.
d.Kebutuhan manajer untuk mendelegasikan wewenang
Manajer membutuhkan seseorang yang dipercaya untuk mendelegasikan tugasnya saat
manajer sedang melakukan tugas ke luar kota. Bila manajer tersebut mendelegasikan
wewenang kepada bawahannya tanggungjawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-
satunya cara manajer dapat menentukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah
dengan mengimplementasikan sistem pengawasan.
Tambahan :
Tujuan Sistem Pengendalian Internal Perusahaan, antara lain:
Salah satu pelanggaran pengendalian internal yang paling serius adalah kecurangan yang
dilakukan oleh karyawan. Kecurangan karyawan (employee fraud) adalah tindakan yang
disengaja untuk menipu perusahaan demi keuntungan pribadi. Penipuan ini meliputi pencurian
kecil-kecilan, seperti lebih catat beban perjalanan dinas dengan sengaja, hingga penggelapan
uang miliaran rupiah melalui skema penipuan yang rumit.
Unsur-unsur pengendalian intern menurut para ahli yang perlu dirancang dan diterapkan oleh
manajemen perusahaan, adalah:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian Resiko (risk assessment)
3. Prosedur pengendalian
4. Pengawasan
5. Informasi dan komunikasi
Lima komponen tersebut membentuk semacam payung yang melindungi perusahaan yang
melindungi perusahaan dari ancaman terhadap pengendalian.
Penilaian resiko, prosedur pengendalian, dan pengawasan merupakan bahan yang menjaga
payung dari kebocoran. Informasi dan komunikasi menghubungkan payung dengan
manajemen.
Arti pentingnya Sistem Pengendalian Internal bagi manajemen dan auditor independen sudah
lama diakui, dan pengakuan tersebut makin meluas dengan alasan:
1. Semakin luas lingkup dan ukuran perusahaan mengakibatkan di dalam banyak hal
manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi
terhadap jalannya perusahaan.
2. Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian internal yang
baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan
dan penyimpangan yang akan terjadi.
Sistem pengendalian internal perusahaan akan efektif dan efisien jika melibatkan pimpinan
(Top Management). Komitmen adalah yang paling utama berjalannya sistem ini. Hal ini akan
mempengaruhi beberapa hal, misal cara antar karyawan berinteraksi satu sama lain dan
kepatuhan terhadap prosedur-prosedur yang dimiliki perusahaan. (BBR)