PENGANTAR
Penilaian usulan proyek (investasi) dan pengambilan
keputusan harus memperhatikan adanya variasi sifat dan
jenis proyek yang memerlukan pendekatan berbeda-beda
yang umumnya digolongkan menjadi:
1. Sifat hubungan antara proyek
Proyek yang berdiri sendiri
Keberadaannya tidak tergantung (independent) oleh
adanya proyek lain, yang berarti masing-masing
memiliki kesempatan yang sama. Untuk mendapatkan
alternatif terbaik hendaklah dikaji dalam waktu yang
bersamaan.
Proyek yang saling meniadakan
Bila yang sedang dianalisis lebih dari satu
(multiproyek), interrelasi di antaranya perlu
diidentifikasi lebih jauh, karena bersifat saling
meniadakan (mutually exclusive project).
1
2/8/17
PENGANTAR (Lanjutan)
2. Tersedianya dana
Tidak terbatas
Diasumsikan bahwa perusahaan/investor memiliki
dana yang tidak terbatas, sehingga usulan yang
menjanjikan keuntungan terbaik yang akan diterima.
Terbatas
Karena dananya terbatas, maka perusahaan perlu
mengatur penggunaan modal yang tersedia (capital
rationing), dalam arti pendekatan yang digunakan
harus dapat memilih usulan proyek-proyek yang saling
bersaing.
3. Ukuran proyek
Berkaitan dengan menentukan ranking proyek-proyek
dengan ukuran yang relatif jauh berbeda.
PENGANTAR (Lanjutan)
4. Umur proyek
Dibedakan antara proyek dengan umur relatif pendek
dan proyek yang berumur panjang.
2
2/8/17
PENGANTAR (Lanjutan)
Proses pengambilan keputusan proyek acapkali
menghadapi persoalan seleksi dan/atau ranking.
Seleksi diartikan sebagai segala sesuatu yang berkaitan
dengan menerima atau menolak usulan proyek.
Ranking diartikan sebagai usaha untuk mengidentifikasi
urutan usulan proyek/investasi berdasarkan derajat
“menarik”nya usulan tersebut dilihat dari segi finansial atau
ekonomi.
Ranking amat diperlukan bila menghadapi keterbatasan
dana atau proyek yang bersifat saling meniadakan.
3
2/8/17
PP (Lanjutan)
PP Arus Kas
Tetap
PP (Lanjutan)
b. Aliran kas tahunan dengan jumlah yang berbeda.
Rumus: PP = (n-1) + [Cf − ∑1↑n−1▒An ](1/An )
dimana: An = aliran kas pada tahun ke-n
n = tahun pengembalian ditambah 1
Contoh:
Proyek Resort memiliki aliran kas neto sebagai berikut:
Aliran Kas (Juta)
Akhir Tahun ke
Neto (Rp) Neto Kumulatif (Rp)
0 -15.000 -15.000
1 2.000 -13.000
2 4.000 -9.000
3 4.500 -4.500
4 3.500 -1.000
5 2.000 1000
Tahun ke berapa terjadi periode pengembalian?
4
2/8/17
PP (Lanjutan)
Penyelesaian:
Dari aliran kas di atas, terlihat bahwa periode
pengembalian terjadi pada tahun ke-5 dimana neto
komulatif positif (+), maka n=5 dan An=2.000, maka:
PP = (n-1) + [Cf − ∑1↑n−1▒An ](1/An )
= ( 5 - 1 )[ 1 5 . 0 0 0 −
+
(2.000+4.000+4.500+3.500)](1/2.000 )
= 4,5 tahun
Keuntungan:
Sederhana
Berfungsi sebagai indeks risiko bagi proyek dengan risiko
makin lama makin tinggi
Baik untuk proyek dengan produk yang relatif cepat
berubah/usang
PP (Lanjutan)
Kekurangan:
Tidak memberikan gambaran situasi aliran kas setelah
periode pengembalian
Tidak mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
Tidak memberikan indikasi profitabilitas
Indikasi:
Proyek dengan PP lebih cepat/kecil akan lebih disukai
Sebaiknya hanya digunakan untuk pelengkap/suplemen dari
kriteria yang lain.
5
2/8/17
ROI (Lanjutan)
Penyelesaian:
Pemasukan neto rata-rata sebelum pajak:
(1/5)(2.000+4.000+4.500+3.500+2.000) = 3.200
ROI1 = (3.200/15.000) x 100%
= 21,33%
ROI2 = (3.200/((1/2)x(16.000+2000))) x 100%
= 37,65%
ROI3 = ((3.200x(1-0,2))/((1/2)x(16.000+2000))) x 100%
= 30,12%
Keuntungan:
Mudah dipahami dan tidak sulit menghitungnya
Menjangkau seluruh umur investasi
6
2/8/17
ROI (Lanjutan)
Kekurangan:
Sulit menentukan ROI yang menjadi patokan
Tidak mempertimbangkan nilai waktu terhadap uang
Tidak mempertimbangkan profil laba terhadap waktu
Indikasi:
Proyek dengan ROI yang lebih besar akan lebih disukai
Sebaiknya hanya digunakan untuk pelengkap/suplemen dari
kriteria yang lain.
7
2/8/17
NPV (Lanjutan)
Gambaran aliran kas NPV adalah sebagai berikut:
NPV (Lanjutan)
Bagian tersulit dalam menggunakan metode ini adalah
menentukan i (hurdle rate/cut off/opportunity cost) dengan
istilah yang sederhana dapat dikatakan besarnya angka i
adalah sembarang angka yang menurut pertimbangan
investor merupakan angka pengembalian (tingkat
keuntungan) minimal yang masih menarik (MARR).
MARR ditentukan lebih besar atau sama dengan biaya modal
tergantung dari penilaian manajemen perusahaan terhadap
besarnya resiko proyek/investasi, yang dapat dilihat pada
gambar berikut:
8
2/8/17
NPV (Lanjutan)
Profil NPV dapat dilihat pada gambar berikut:
Jumlah arus NPV sangat dipengaruhi oleh
kas yang
angka arus pengembalian
tidak
terdiskonto (diskonto), semakin besar
diskonto, NPV semakin kecil
Diskonto 6%;
NPV=3 Juta
Diskonto 8%;
NPV=2 Juta
NPV=0
NPV (Lanjutan)
Indikasi:
NPV > 0, proyek dapat diterima (semakin tinggi semakin
baik)
NPV < 0 proyek ditolak
NPV = 0 berarti netral
Kelebihan:
Memasukkan faktor nilai waktu dari uang
Mempertimbangkan seluruh aliran kas proyek
Mengukur besaran absolut, bukan relatif sehingga mudah
mengikuti kontribusinya terhadap usaha meningkatkan
kekayaan perusahaan atau pemegang saham.
9
2/8/17
NPV (Lanjutan)
Contoh:
Jika Proyek Resort tidak memiliki nilai sisa di akhir tahun ke-5,
dengan rate of return 10%. Hitunglah NPV proyek tersebut!
Penyelesaian:
Waktu Aliran Kas (P/F,10%,n) PV
0 -15,000 1 -15,000.00
1 2,000 0.90909 1,818.18
2 4,000 0.82645 3,305.80
3 4,500 0.75131 3,380.90
4 3,500 0.68301 2,390.54
5 2,000 0.62092 1,241.84
Jumlah (NPV) -2,862.75
Indikasi:
IRR > i yang diinginkan, proyek dapat diterima
IRR < i yang diinginkan, proyek ditolak
Contoh 4:
Jika proyek pada Contoh 1b di atas tidak memiliki nilai sisa di akhir tahun
tahun ke-5, hitunglah IRR proyek tersebut!
Penyelesaian:
Rata-rata aliran kas masuk = (1/5).(2000+4000+4500+3500+2000)
= 3200
3200.(P/A,i,5) = 15000
(P/A,i,5) = 15000/3200
= 4,69
10
2/8/17
IRR (Lanjutan)
Dengan melihat Tabel Faktor Bunga Majemuk (P/A) nilai 4,69 berada
diantara i = 2% (4,71346) dan i = 2,5% (4,64583).
Cek NPV untuk kedua i:
Interpolasi:
Selisih i = 0,5%; PV = Rp. 215,15
IRR = 2 + [(90,84/215,15) x 0,5] = 2,21%
IRR (Lanjutan)
11
2/8/17
Indikasi:
IP > 1 proyek dapat diterima
IP < 1 proyek ditolak
Contoh 5:
Jika proyek pada Contoh 1b di atas tidak memiliki nilai sisa di akhir tahun
tahun ke-5, hitunglah IP proyek tersebut!
Penyelesaian:
IP = 12,137.25/15,000
= 0,81 … < 1; maka proyek ditolak
12
2/8/17
ACC (Lanjutan)
Penyelesaian:
NPV Proyek A = A.(P/A,i,n) - Pengeluaran
= 2.(P/A,10%,6) – 7,0
= 2.(4,35526) – 7,0
= 1,71
ACC Proyek A = NPV Proyek A/(P/A,10%,6)
= 1,71/4,35526
= 0,39
NPV Proyek B = A.(P/A,i,n) - Pengeluaran
= 3.(P/A,10%,3) – 6,0
= 2.(2,48685) – 6,0
= 1,46
ACC Proyek B = NPV Proyek B/(P/A,10%,3)
= 1,46/2,48685
= 0,59
Terlihat bahwa Proyek A memiliki NPV yang lebih tinggi, namun ACC
lebih kecil, sehingga Proyek B lebih menarik, karena meskipun NPV lebih
kecil namun ACC lebih besar.
13