Anda di halaman 1dari 15

PURWOCENG ( Pimpinella alpina )

Kelompok 5
1. Anastasia Verdilla (14435)
2. Dewi Fauziani (14274)
3. Novia Zati (14281)
4. Anisa Ajeng Anjani (14273)
5. Idayatul Hanifa (14468)
Botani Tanaman Purwoceng ( Pimpinella alpina )

Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Super Devisio : Spermatophyta
Devisio : Magnoliophyta
Classis: Magnoliopsida Sub Classis :
Rosidae
Ordo : Apiale
Familia : Apiece
Genus : Pimpinella
Spesies : Pimpinella alpina
Akar Batang Daun
tunggang semu majemuk

Struktur seperti umbi Berbentuk jantung, dengan


Berbentuk
pada tanaman ginseng panjang ± 3 cm dan lebar 2,5 cm,
bulat, lunak,
dengan ukuran yang bentuk anak daun membulat
dan warnanya
lebih kecil, berwarna dengan tepi bergerigi, ujung daun
hijau pucat
putih kecoklatan tumpul, pangkal daun bertoreh,

Bunga Menghasilkan
majemuk biji

Berbentuk payung, Perbanyakan


tangkainya silindris, tanaman
panjangnya ± 2 cm, dilakukan
kelopak bunga berbentuk dengan biji
tabung berwarna hijau
Siklus Hidup Tanaman Purwoceng
( Pimpinella alpina )

Bung Masa
Biji generatif Panen dapat
Biji yang telah
a Masa generatif
tanaman
(panen) dilakukan
matang purwoceng setelah tanaman
berwarna hitam dimulai pada memasuki masa
umur 6 – 12 BST generatif
(berbunga)
Menurut Rusmin
Biji yang telah (2010), bunga Pada saat panen
ditanam purwoceng (umur 7 – 8
dipindah tanam dalam satu bulan) bunga
ke lahan atau kelompok bunga atau bakal buah
polibag setelah (payung) mekar telah berjatuhan
umur 45 hari tidak merata disekitar
tanaman atau
rontok dengan
sendirinya
Syarat Tumbuh Tanaman Purwoceng
( Pimpinella alpina )

• Purwoceng tumbuh optimal di daerah dengan ketinggian 1.800-3.300


meter di atas permukaan laut, terutama di Dieng (Rifai, 1992).
• Suhu yang dibutuhkan adalah 15-260C dengan kelembapan udara 60-
Suhu 70%.
• Menurut Dalmadi (2013), purwoceng dapat tumbuh optimal dengan
pada tanah dengan kandungan P tinggi namun dataran tinggi
umumnya punya kadar hara P rendah karena tingginya serapan P tanah
Tanah sehingga diperlukan pemupukan yang tepat.
• Pertumbuhan purwoceng kurang bagus apabila mendapat penyinaran
sinar matahari langsung, sehingga dianjurkan untuk penanaman di
Cahay bawah tegakan atau ditumpangsarikan dengan tingkat naungan 45-
a 55%.

• Curah hujan yang baik untuk tanaman purwoceng berkisar diatas 4.000
mm/tahun (Rahardjo, 2003).
Air
Khasiat Tanaman Purwoceng ( Pimpinella alpina )
Mengobat Meningk
i atkan
impotensi daya
, ejakulasi seksuali
dini dan tas pria
infertilita (afrodisi Obat
s Mengob ak) analgetik
ati a,
lemah antipireti
syawat ka,
& anthelmit
sebagai ika, anti
peluruh fungi,
air seni anti
(diuretic bakteri
) Menguat dan anti
Memperbai kan kanker
ki sirkulasi fungsi
dan ginjal
kualitas dan
darah organ
sexual
Budidaya Tanaman Purwoceng
Persiapan • Pengolahan lahan sebelum ditanami
• Lahan di buat bedengan dengan panjang 5 m, lebar

Lahan 1 m dan tinggi bedeng 0,5 m, jarak antar bedeng 30


-50 cm (Setiadi, 2001).

• Purwoceng dapat dibiakkan dengan cara generatif


(biji) atau cara vegetatif (setek batang)
Pembibitan • Purwoceng dapat langsung ditanam di lapangan
atau dipindah tanamkan pada bedengan

Jarak Tanam
• Jarak tanam dilapangan berkisar antara 30 x 30 cm

• Dosis pupuk Nitrogen dan Kalium mempengaruhi


kandungan antosianin dan vitamin C
Pemupukan • Pupuk P selain mempengaruhi pertumbuhan akar
atau rimpang juga mendorong pembentukan bunga
(Setiadi, 2001).
Lanjutan
• Hama yang menyerang tanaman purwoceng

Pengendalian adalah belalang sedangkan penyakit yang


menyerang adalah busuk akar yang

Hama dan disebabkan oleh cendawan Glomus sp


• Untuk penanganan hama dan penyakit pada
tanaman purwoceng dapat menggunakan
Penyakit pestisida organik, selain itu juga bisa dengan
mulsa dengan daun orok-orok

• Pemeliharaan dilakukan setelah tanaman


berumur 1-2 minggu yaitu dengan
Pemelihara melakukan penyulaman pada tanaman yang
mati.
• Tanaman yang sudah berumur 2 MST bisa
an dilakukan perlakuan pemupukan
• Ketika tanaman berumur 2– 4 minggu
dilakukan penyiangan (penyiangan dilakukan
sampai tanaman berumur 6– 7 minggu).
Kegiatan Panen dan Pasca panen Purwoceng

Dipanen pada umur 6 – 12 BST, dilakukan saat


kemarau atau tidak banyak hujan

Pane
n Simplisia yang diambil dari purwoceng adalah
akar, batang dan daun

Panen dilakukan dengan cara mengangkut seluruh


bagian tanaman dengan menjaga akar agar tidak
putus (Dalmadi, 2013)
Kegiatan Pengolahan Pasca Panen (Katno, 2004) :

Pengumpulan bahan baku

Sortasi basah

Pencucian dan Penirisan

Pengubahan bentuk

Pengeringan

Sortasi kering

Pengepakan dan penyimpanan


Menurut Ma ’mun et al . (2006) pembuatan simplisia dari bahan
tanaman purwoceng ini dibagi menjadi 3 tahap yaitu:

Pengeringan
• Bahan purwoceng • Pengeskstrakan
segar dicuci, dilakukan melalui
dibersihkan • Pengeringan beberapa tahap
kemudian dengan matahari sampai dihasilkan
ditiriskan sinar ekstrak yang
• Pengeringan pekat
dengan alat
pengering (oven)
Persiapan • Pengeringan
Pembuatan
Bahan dengan aliran Ekstrak
udara (kering
angin)
Standarisasi Mutu Simplisia
Senyawa Bahan Aktif Tanaman Purwoceng

Steroid

Alkaloid

Flavonoid

Glikolisa

Saponin &
tanin

Fenolik
Analisis SWOT Budidaya Tanaman Purwoceng
• Khasiat dari tanaman purwoceng • Tanaman purwoceng termasuk
tanaman endangere
yang beragam, • Pemanenan purwoceng tidak
• Dilihat dari teknologi budidayanya, disertai peremajaan.
tanaman purwoceng mudah untuk • Keterbatasan wilayah
diperbanyak melalui perbanyakan penanaman (lahan adaptif).
generatif , • Eksploitasi habitat alami

Strength
• Merupakan komoditas yang akan
memberikan keuntungan besar. Weakness purwoceng yang tidak disertai
konservasi
• Langkanya pembudidaya
purwoceng, karena tingginya
pencurian hasil tanaman.
• Harga bibit yang mahal,

beragam
Opportunity
• Tanaman Purwoceng memiliki khasiat yang
Threat • Produktivitas purwoceng
dipengaruhi oleh
• Merupakan komoditas yang sangat ”laku lingkungan tumbuh dan
jual” sebagai bahan aprodisiak umur panen tanaman
• Tanaman puwoceng mudah untuk • Keterbatasan bahan
dibudidayakan tanam bermutu dan
• Usahatani purwoceng cukup penerapan teknologi
menguntungkan budidaya yang belum
optimal

Anda mungkin juga menyukai